“Satu dari tiga wanita di seluruh dunia kekurangan akses untuk toilet yang aman. Akibatnya mereka harus menghadapi penyakit, rasa malu, dan potensi kekerasan ketika sedang mencari tempat untuk BAB.” ~ Ban Ki-moon, United Nation Secretary.
Sahabat Blogger tahu kan, 19 November diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia?
Kalau saya baru tahu nih 🙂 Iyak, nggak update banget.
Padahal ya, toilet itu penting lho, dan jika sanitasi buruk bisa berakibat pada penyakit diare.
Dari berbagai sumber yang saya dapatkan, Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day (WTD), pertama kali digagas oleh World Toilet Organization (WTO) pada 19 November 2001. Indonesia menjadi salah satu anggotanya dari 53 negara yang berpartisipasi.
Apa Itu Hari Toilet Sedunia?
World Toilet Day berfokus pada pentingnya pengadaan dan penggunaan toilet.
Data dalam laman worldtoiletday.org menyebutkan bahwa satu dari tiga orang di dunia ini, tidak memiliki akses ke toilet.
Dari 4 miliar kasus diare, 1,8 juta di antaranya berujung pada kematian, pada tiap tahunnya. Anak-anak adalah yang paling menderita karena 90 persen atau 1,6 juta orang yang menjadi korban adalah anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Berarti, seorang anak, kerabat dan teman, meninggal tiap 18 detik.
Untuk urusan toilet ini, si bungsu kami, Tiominar, termasuk tipe anak yang ribet dengan toilet.
Kalau pergi, mau itu naik mobil sendiri, atau pun angkutan massal seperti bus atau kereta api, saat ingin buang air kecil (BAK), Tio itu bakal membatalkan niatnya kalau toiletnya dirasa kurang bersih atau jorok.
Yang ribet itu, kalau urusan Buang Air Besar (BAB), nggak mungkin juga kan nahan pup. Karena itu, setiap mau berangkat, Tio udah diwanti-wanti dan kalau bisa BAB dulu sebelum bepergian.
Kadang juga yang nyebelin itu, kalau lagi berkunjung ke rumah saudara/famili atau teman, Tio juga milih-milih toilet. Bakal batal deh urusannya kalau dia merasa kurang sreg saat masuk ke toilet atau kamar mandi. Padahal toilet/kamar mandi di rumah juga bukan yang super bagus atau mewah.
Tapi nih, kalau ke hotel atau restoran, atau tempat persinggahan lainnya yang punya toilet bagus atau keren, bisa bolak balik tuh anak. Entah itu hanya buat cuci tangan atau buang hajat benaran 🙂
Yuk ah, back to WTD.
Sejarah Hari Toilet Sedunia (World Toilet Day)
Deklarasi ini dibuat setelah mempelajari proposal dari seorang diplomat Singapura, Mark Neo, yang sangat peduli akan kebersihan sanitasi yang sehat dan layak, Neo merasa risau melihat kenyataan bahwa banyak warga di bumi ini tidak memiliki toilet dan sanitasi yang bersih bahkan 1,1 milyard orang di bumi ini masih buang air besar di tempat terbuka.
Menurut Neo, sangat penting menyadarkan masyarakat tentang pentingnya sanitasi bersih dan layak karena sanitasi yang bersih merupakan cerminan harga diri dan martabat dasar manusia.
Neo menekankann dengan memiliki sanitasi yang layak dan bersih kita bisa menyelamatkan nyawa 200.000 anak setiap tahunnya. Kenyataan menunjukkan bahwa negara yang sebagian besar penduduknya masih memiliki kebiasaan buang air besar di tempat terbuka adalah negara-negara dimana tingkat kematian balitanya memiliki jumlah yang tinggi.
World Toilet Day di Indonesia
Indonesia memiliki wanprestasi sebagai negara dengan pelaku buang air besar sembarangan (BABS) terbanyak kedua di dunia, dengan kurang lebih seperlima total penduduk atau setara dengan 51 juta orang yang melakukan BABS, di mana 30% di antaranya berasal dari daerah pedesaan.
Dampak dari praktek BABS ini memengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup anak-anak yang sudah rapuh dan termarginalisasi. Setiap jam, ada 15 sampai 22 anak di Indonesia meninggal akibat diare dan pneumonia yang bisa dihindari dengan kebersihan dan sanitasi yang baik (dari Levels & Trends in Child Mortality – Laporan 2014.Perkiraan ini dikembangkan oleh Inter-agency Group for Child Mortality Estimation PBB).
Buang Air Besar Sembarangan merupakan sebuah masalah besar yang harus segera diselesaikan, karena lingkungan sehat adalah salah satu unsur terpenting untuk mendukung tubuh yang sehat. (Sumber: Press Release UNICEF)
Sahabat Blogger punya pengalaman yang nggak mengenakkan untuk urusan toilet ini?
Atau sama seperti Tio, pilih-pilih toilet untuk buang hajat 🙂
Tiap tahun kita peringati di PBB mak Injul.. Tahun lalu aku sempat menulis mengenai hari ini, tahun ini ngg sempet karena lari-lari di tengah sidang dan negosiasi. Tapi toilet, hak atas sanitasi sangat penting memang..
Masalah pembuangan limbah manusia ini memang masih menjadi tantangan besar terutama buat negara-negara sedang berkembang seperti kita. Kebetulan salah satu bidang tugasku di kantor adalah soal sanitasi. DI Bondowoso, kota Kabupaten yang termasuk mungil di Jawa Timur ini, kami masih punya PR sangat besar. Dari duaratus sekian desa, baru sekitar belasan saja yang sudah berstatus ODF (Open Defecation Free) alias udah bebas dari buang air besar sembarangan. Sisanya, masih banyak praktek BABS yang salah satu sebabnya minimnya akses thd jamban.
Nice share Mak. Senang ada teman blogger yang menulis tentang sanitasi.
Salam hangat dari Bondowoso
ternyata ada ya hari toilet sedunia.. untung saya lahir 11 hari lebih cepat.. klo gak ultah saya bertepatan dengan hari toilet sedunia..
bener-benar ada peringatan hari toilet yah, yang isinya ada WC, Bak mandi dan lainnya deh kok dunia ini sudah dipenuhi dengan hari-hari yang sudah ditetpkan ulang tahunnya
Aku baru tahu jugaa ada hari toilet. Kmrn baru nyinggung tpilet juga di post blog. 😀
Tio bersihan bangeet. Hihihi
Baru tahuuuu, ternyata ada yang namnya toilet day mbaaak….
Fathir mah sepertinya tiap kita jalan ke tempat baru, bawaannya selalu pengen ngejajal toilet nya melulu deh mbaaak haha…
Beda sama Kayla yang pemalu, sama kayak Tio harus pake toilet rumah hehe…
duh jadi kepikiran lagi kapan xylo toilet training. semoga dia anaknya nggak picky toilet kaya tio muehehehehehe
baru tau ada hari toilet sedunia mbak. Tapi memang toilet penting banget buat kesehatan
Mak Injuuull saya baru tau malah kalau toilet ada hari jadi nya haha.. Saya jarang memperlihatkan kebersihan toilet, Mak In. Di tempat umum kalau tidak kepaksa banget saya tidak ke toilet. Tapi klo kebelet banget, apa boleh buat.. bawa air sendiri jadilah.. hehe..
Dan saya paling tidak bisa kalau ada toilet hanya menyediakan tissue, tanpa ada air 😀
Aku baru tauuu kalo ada Hari Toilet Sedunia 😀
Dan aku sama banget kayak Tio, makpuh. Pilih-pilih toilet. Kalo lagi pergi ke suatu tempat dan toiletnya gak bersih, aku bisa kehilangan hasrat BAB dan BAK. Pernah dulu liburan ke Pulau Peucang di Ujung Kulon, kamar mandinya gak jelek-jelek banget sih, tapi bagi aku gak nyaman kalo BAB di sana, alhasil 3 hari di situ aku gak ada BAB sama sekali. Baru bisa BAB pas nyampe di kosan di Bandung.
Saya dan anak-anak seperti Tio juga Mbak, pilih-pilih toilet dan kalau kotor sedikit, susah sekali untuk buang hajat.
Saya baru tahu ada hari toilet sedunia loh
Hihi.. Lucu ya ada hari toilet sedunia.. Baru tau aku bun.. Trus kalo yg gak punya toilet gimana?
huwaaaaa… aku baru tau kalo ada hari toilet sedunia mbaa… taunya hari senin sampe minggu :))
Wah baru tahu ada Hari Toilet,mbak. Thanks sharingnya, jadi tambah ilmu. Hehe, dlu banget saya dan sahabat pernah mampir ke kontrakan temen cowok kamj. Aduh makkkk toiletnya… brr…sampe kami memutuskan utk kumur pake air mineral botol…dan buru buru pamit.. gak gak lagi dah. Tapi mmg paling nyaman ya dirumah sendiri sih kalau saya:)
Picky toilet ada baiknya ada jeleknya. Baik krn kita bs mencegah penyakit kewanitaan dari kuman2 di toilet yg kotor. Tapi bisa berakibat fatal krn kalo nahan2 BAB atau BAK jdi sakit infeksi saluran kencing. Soalnya aku pernah sakit ISK gitu gara2 picky toilet. Tapi ya gmn lgi ya… Sampe skrg pun jg masih picky toilet. Toilet itu tentang kenyamanan. Hahaha…
tiap hari perasaan adaa aja hari untuk diperingatin, jangan2 besok adalah hari sendok sedunia huehue dan soal toilet ini, ntar mau posting ah, ttg jenis2 toilet yg pernah saya ‘rasakan’ dari yg biasa sampai yang luar biasa karena harus congkel2 tanah kaya kucing haha
Saya juga baru tau tentang hari toilet sedunia ini, Mbak. Dan sama seperti Tio. Saya juga pilih2 kalau buang hajat. Paling enak di rumah sendiri. Jadiii…. Kalau jalan ya usahakan dibuang di rumah dulu 😀
Wah bener juga nih Mbak. Penting banget sanitasi dan kebersihan. Pernah ke desa yang emangBABnya masih di luar. Huhuhu. Baru tahu saya tentang toilet day ini. Makasih infonya ya Mbak… 🙂
Sahabat Blogger punya pengalaman yang nggak mengenakkan untuk urusan toilet ini? ===> ADA!!!!
waktu ikutan Berlin Marathon september kemaren. aduh…nggga mau gw inget lagi deh =))
pas race-pun gw memilih tempat paling “purba” untuk buat hajat =)) sambil berharap “jangan sampe ketemu orang Indonesia di sini nehhhh”
Aku pun baru tahu ttg hari Toilet ini stelah baca tulisanmu mak. Aku sih kalau blm terlalu kebelet pas ngliat toilet yg krg bersih biasanya nahan. Tp klo udh kebelet yasudah mau gmn lg. Hehe…