Di usia 50 tahun plus ini, Alhamdulillah masih dipercaya untuk jadi koordinator penulis dan editor di salah satu website berita nasional. Koordinator freelance (paruh waktu) ya, bukan bagian inti atau karyawan tetap dari web tersebut. Pekerjaan yang di awal-awalnya menyita waktu banget (bahkan pernah sampai jam 12 malam buat ngedit dan publish artikelnya), sampai rasanya pengen nyudahi saja, tapi dikuatin sama Carra (yang daku todong untuk ikut membantu dalam pekerjaan tersebut), dan diingetin sama Mas Iwan kalau harus bersyukur di usia menjelang senja ini, daku masih bisa bekerja. Iya sih ya, di zaman canggih ini, orang seumuran daku keknya susah ya dapat pekerjaan yang penghasilannya tetap/bulanan. Enggak terasa, pekerjaan itu sudah mau 3 tahun kukerjakan, sampai-sampai ada yang tanya, gimana sih mbakIn bisa produktif di usia 50 tahun?
Agar Produktif di Usia 50 Tahun ke Atas, Apa yang Harus Dilakukan?
Dulu ya, saat masih gadis, masih asyik berkarier sebagai wartawan/reporter di salah satu surat kabar nasional (yang sudah tutup), enggak terpikir bakal jadi ibu rumah tangga, bakal kerja sebagai pekerja paruh waktu. Yang ada saat itu, kerja sebaik-baiknya, bisa jadi redaktur, bisa pergi ke sana sini buat liputan, dan pastinya bergaji tinggi biar bisa bikin senang Mama Bapak, dan jadi anak kebanggaan mereka, apalagi daku anak pertama, perempuan pula.
Enggak kepikiran menikah di usia 26 tahun, karena dua adik perempuan sudah menikah lebih dulu, dan dua adik laki-laki masih sekolah SMP. Bapak juga waktu itu, nggak nyuruh cepat-cepat nikah, malah disuruh kumpulin uang buat kuliah S2. Yang suka ingetin buat nikah si Mama sih. Tapi, itu juga karena Mama bosan ngedengarin ocehan sodara yang bilang, “tuh, kalau anak perempuan dilangkahi adiknya buat nikah duluan, lupa deh sama diri sendiri.”
Mama Bapak sih sejujurnya bodo amat daku mau nikah kapan, karena harapan mereka daku bisa nikah sama orang Batak (satu suku) setelah dua adik perempuan menikah dengan bukan orang Batak. Hahahaha, pokoknya gitu deh. Daku tuh terdidik jadi perempuan bekerja, berkarier di kantor. Makanya, saat daku resign, si Mama marah sama Mas Iwan, karena dipikirnya Mas Iwan ngelarang daku bekerja.
Pekerjaan Setelah Resign
Long short story, daku resign itu usia 38 tahun dan tahun 2011, hanya setahun benar-benar nggak ada kerjaan, karena tahun 2012nya daku dapat kerjaan sebagai admin web dan media sosial di Telkom (thank’s to Billy K), lalu dapat kerjaan nulis di web Minyak Goreng Sunco (thank’s to Mas Iman Brotoseno dan Eny Firsa), media sosial Tumbu Sapa, dan admin di medsos Express Taxi. Pekerjaan freelance itu ku kerjakan sampai tahun 2017.
Tahun 2018 benar-benar job less, yang sempat bikin aku frustasi karena nggak punya penghasilan bulanan, ngandelin sisaan uang bulanan dari Mas Iwan. Sebenarnya, masih ada sih sesekali kerjaan nulis di blog daku ini, dengan fee yang lumayan, tapi ya gitu, namanya manusia, kek nggak cukup aja. Ku pengen lebih buat beli tas, sepatu, lipstik, dan lainnya. Dan, di akhir tahun 2019, Alhamdulillah dapat pekerjaan sekarang ini dari koneksi teman blogger, Hanifa. Dan, bersyukur banget dapat pekerjaan itu, karena tahun 2020, Indonesia terkepung COVID-19.
Insya Allah, Mei ahun 2023 ini, ku sudah tiga tahun bekerja mengkoordinir penulis untuk artikel SEO di website tersebut.
Bagaimana Aku Bisa Dapat Pekerjaan Itu?
Buat yang usianya sudah 40 tahun ke atas, sering kan ya baca lowongan kerja atau misalnya ada job bloger, trus usianya diminta maksimal 35 tahun. Usia di atas itu, mingkem aja. Kesel pastinya, apalagi kalau yang di atas itu, masih produktif dan tulisan di blognya lebih bagus dibanding yang usia di bawahnya.
Walau terkadang kesel, ya daku sih lebih baik memperkuat branding diri, menambah wawasan biar performance diri jadi lebih bagus, dan pastinya tetap menjaga networking dan selalu menjalin silaturahmi dengan semua orang, terutama yang terkait dengan pekerjaan.
Kira-kira seperti ini yang harus kita lakukan di usia 40 atau 50 tahun ke atas:
- Up to date (usia boleh 40 atau 50 tahun, tapi kita tetap harus tau tentang perkembangan dunia, minimal tahu perkembangan dunia digital, karena kita berada di dunia itu)
- Realitis (perkuat mental dan fisik, karena kompetitor tidak hanya dari usia muda tetapi yang seumuran juga. Daku sih sekarang rutin beribadah – perbanyak sunnah dan amalan, rutin berolahraga – ini kudu dipaksain banget karena suka mageran)
- Rutin memperbarui resume/portfolio
- Menjaga dan memperbanyak networking (hampir semua pekerjaan paruh waktu yang daku terima dari rekomendasi teman – blogger atau pun teman di agenci)
- Memberikan yang terbaik buat pekerjaan kita. Ini penting, karena bisa jadi rekomendasi dari yang pernah bekerjasama dengan kita, untuk pemberi kerja lainnya.
- Jangan meremehkan pekerjaan kecil atau pun besar. Perlakukan sama dan berikan yang terbaik
Nah, seperti itu kira-kira yang daku lakukan agar tetap produktif di usia 50 tahun. Itu yang daku lakukan lho ya, orang lain pasti punya hal lainnya, atau Sahabat Blogger daku ada tip yang lain juga.
Btw, akhirnya setelah satu tahun lebih hanya bayar domain dan hosting saja, akhirnya blog ini update juga dengan postingan baru. Draft-draft yang tersimpan, bakal satu per satu digelontorkan. Hahahaha. bloger murtad memang daku tuh.
Suatu prestasi yang sangat membanggakan masih bisa di percaya untuk menjadi penulis saya jadi termotivasi dengan tulisan pengalaman Mbak indah Julianti sangat bagus dan menarik
mbak Juli kerenn, aku suka semangatnya, meskipun usia udah nggak muda lagi, tapi semangat terus membara
meskipun lowongan di sekitar kita terbatas, tapi ada banyak cara lain seperti mencari info lowongan melalui internet atau ikutan komunitas yang bener bener bisa membantu bakat kita lebih berkembang
Awalnya daku pikir artikel ini bakal bisa memberi inspirasi untuk mamaku, eh ternyata malah jadi daku sendiri yang terinspirasi untuk terus menulis. Terima kasih Mak Indah!
Lancar terus rezekinya Mak Indah, biar kami yang ada di sekitar Mak Indah tetap kecipratan job dan ditraktir saat ngopi.
hahaha, aamiin aamiin untuk doa rezeki lancarnya.
Doakan juga agar aku istiqomah update blog, seperti dirimu.
Mbak indah makasih ya udah jd panutan yg selalu bikin aku semangat utk trs ngeblog dan belajar jd ibu yg baik juga dr mbak indah. Aku bakalan segera menginjak 40th dan masih suka denial. Padahal mah sepetti pesan mbak indah di atas mendingan fokus obadah dan upgrade diri aja ya.
Makasih banget buat semangatnya juga utk kepercayaannya kaaih aku job selama ni. Semoga ga mengecewakan
senang bekerjasama denganmu, Muna.
Saling menginspirasi ya
Mbak indah… Wow keren banget semangatnya nular lho. Malu rasanya usia Saya masih dibawah mbak Indah tapi malah santai-santai saja hihihi.
MasyaAllah.. barakallah ya mbak InJul.. semoga sehat terus.. lancar rejekinya.. semoga bisa ngikutin jejaknya bisa tetap produktif Sampek usia seperti itu.. lama tak berjumpa ..kangen banget
Masya Allah, tengkiu sharingnya Mba Indah. Saya yang baru masuk 40an, sering overthinking, bisa nggak ya saya bertahan bisa produktif ketika 10 tahun lagi.
Tapi baca ini, jadi semangat lagi, insya Allah tidak ada yang sia-sia kalau mau berusaha ya.
Btw saya suka banget gaya tulisan Mba Indah, baik di blog maupun di IG 🙂
Masya Allah, makasih banyak, Rey sudah suka tulisanku 🙂
Terimakasih banget, kak Indah..
Rasanya pengen banget mengeluarkan semua uneg-uneg mengenai menulis ini.. Rasanya aku nyaman banget ada di balik layar dan mengeluarkan semua yang ingin aku tulis. Jadi gak kebayang kalau usiaku uda over 40, akankah aku masih mengulas drakor dan film?
Hehhe… soal hobi, aku juga seneng tentunya kalau ada job yang menghampiri.
Semua bikin hidup lebih berwarna ya, kak Indah.
Gak melulu soal nominal, tetapi lebih menyoal ke produktifitas.
Mak Puh, semoga selalu sehat dan tetap berkarya. Saya percaya sih, dengan networking yang dimiliki bisa jadi pembuka jalan rezeki, seperti yang Mak Indah lakukan, contoh nyatanya. Berharap, Mak Indah bisa terus update tulisan.
Tahun ini Saya makin mendekati kepala 4, kayak dapat pencerahan duluan nih mbak Indah. Biar bisa tetap produktif dan kreatif .
Semangat terus ya mbak
Masyaallah. Impian banget deh bisa tetap produktif di usia berapa pun nanti hingga jatahnya abis.
Setiap dapat job, termasuk dari Mbak Indah, rasanya senenggggg….banget!
karena di usia ini saya masih produktif dan tiap bulannya mendapat penghasilan lumayan, bisa untuk hidup (makan, obat dan pulsa) dan kulineran jika sedang kumat jalan-jalan 😀
Alhamdulilah, Terimakasih Allah atas rezekiMu
Terimakasih Mbak Indah, karena sudah mempercayai saya membuat blogpost, semoga Allah melimpahi berkahNya, amin yra
Setiap dapat job, termasuk dari Mbak Indah, rasanya senenggggg….banget!
karena di usia ini saya masih produktif dan tiap bulannya mendapat penghasilan lumayan, bisa untuk hidup (makan, obat dan pulsa) dan kulineran jika sedang kumat jalan-jalan 😀
Alhamdulilah, Terimakasih Allah atas rezekiMu
Terimakasih Mbak Indah, karena sudah mempercayai saya membuat blogpost, semoga Allah melimpahi berkahNya, amin
Alhamdulilah tahun kemarin usia saya 61 tahun
Setiap dapat job, termasuk dari Mbak Indah, rasanya senenggggg….banget!
karena di usia ini saya masih produktif dan tiap bulannya mendapat penghasilan lumayan, bisa untuk hidup (makan, obat dan pulsa) dan kulineran jika sedang kumat jalan-jalan 😀
Alhamdulilah, Terimakasih Allah atas rezekiMu
Terimakasih Mbak Indah, karena sudah mempercayai saya membuat blogpost, semoga Allah melimpahi berkahNya, amin
Makpuhhh pllisss jangan jadi ((bloger murtad)) 😆 karena pastinya banyaakk yg menantikan thought and tips article kyk giniii. Dikemas dgn gaya yg renyah, dan pastinya sarat faedah 👌
Iya Bu Indah jangan jadi blogger murtadin, jadi ekstrimis aja, radikal blogger. Banyak yang nungguin postingannya