Debt Collector

Sabtu, 25 Desember lalu, saya dan keluarga, pergi ke rumah orangtua di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Kebetulan, adik lelaki saya, Wahyu dan istrinya, Vera ikut juga.

Dalam perjalanan melewati Kali Malang, saat lampu merah, tiba-tiba Vera, bertanya kepada Wahyu, “Eh Yu, orang itu ngapain?” katanya sambil menunjuk seorang pria berwajah khas Propinsi luar Jawa, sedang memegang buku besar.

“Orang itu lagi baca injil ya, lagi khotbah, kok di jalan raya sih,” kata Vera lagi.

Harap maklum dengan sangkaan Vera. Kami sedang berjalan pada Hari Natal. Dipikir Vera, orang tersebut pendeta.

Otomatis, saya pun langsung melihat kearah orang itu. Wahyu dan Mas Iwan, langsung ketawa ngakak begitu mendengar kata Vera.

“Eh, emang ngapain sih,” tanya saya curiga melihat ketawanya Wahyu dan Mas Iwan.

“Orang itu debt collector, kak,” kata Wahyu.

“Debt collector kok di jalan raya,” kilah saya.

“Iya, itu mereka lagi cocokin nomor-nomor plat motor yang ada di jalan raya. Kalau ada yang cocok dengan catatan mereka, nanti mereka kejar deh tuh pengemudinya,” jelas Wahyu panjang lebar.

Ya ampun, sampai seperti itu usahanya debt collector ya *tepok jidat*

Lalu Mas Iwan cerita, sekarang ini usaha kredit motor itu kan gampang banget. Jadi, banyak deh yang kredit tanpa mikirin angsurannya. Cicilan pertama, kedua, dan ketiga aman, cicilan berikutnya suka nunggak. Kalau menunggak begitu, ya pastilah jadi inceran para debt collector.

Mungkin karena didatangin ke rumahnya, si penunggak nggak ada, debt collector ini pun beroperasi di jalan raya.

“Kadang kan ada juga tuh penunggak yang ngejual motornya ke orang lain. Apes deh pemilik barunya, kalau motornya terdeteksi, langsung kena tangkap debt collector,” kata Mas Iwan.

Apes, karena debt collector itu nggak segan-segan mengambil paksa motor kreditan itu. Mereka nggak mau tahu, motor itu sudah berganti pemilik.

Jadi, kalau sedang di jalan raya, menemukan pria sedang memegang buku besar, dan matanya tak pernah lepas memandang kendaraan terutama roda dua alias sepeda motor, kemungkinan itu adalah debt collector.

Debt collector memang menakutkan, makanya itu jangan sampai cicilannya ditunggak.

pic diambil dari sini

28 Comments

  1. bhiberceloteh January 12, 2011
  2. PuteriAmirillis January 2, 2011
    • Indahjuli January 3, 2011
  3. usagi January 1, 2011
    • IndahJuli January 3, 2011
  4. kanvasmaya January 1, 2011
    • Indahjuli January 3, 2011
  5. Bibi Titi Teliti January 1, 2011
  6. Bibi Titi Teliti January 1, 2011
    • Indahjuli January 3, 2011
  7. Ikkyu_san December 31, 2010
    • Indahjuli December 31, 2010
  8. nitnot December 30, 2010
    • Indahjuli December 31, 2010
  9. niQue December 30, 2010
    • Indahjuli December 31, 2010
  10. nh18 December 30, 2010
    • Indahjuli December 31, 2010
  11. Nad December 30, 2010
    • Indahjuli December 31, 2010
  12. monda December 30, 2010
    • Indahjuli December 31, 2010
  13. Rini Nurul Badariah December 30, 2010
    • IndahJuli December 30, 2010
  14. arman December 30, 2010
    • IndahJuli December 30, 2010
  15. IndahJuli December 30, 2010
  16. kiky December 30, 2010

Leave a Reply