Kamis, 17 Agustus 2023, HUT ke-78 RI. Dirgahayu Indonesiaku tercinta. Setengah lebih tua usiamu dari usiaku yang kini 50 tahun plus plus, hahahaha. Setiap tujuh belasan, begitu yang ku ketahui sejak kecil, menjadi hari-hari yang menyenangkan di bulan Agustus. Bertumbuh besar di Jakarta bagian barat, Agustusan penuh kenangan dengan berbagai perlombaan. Mulai dari makan kerupuk, bawa kelereng di sendok, balap karung, tarik tambang, jalan sehat satu kampung, dan tentu saja yang paling riuh dari segala perlombaan adalah lomba panjat pinang.
Dulu, sewaktu kecil, takjub melihat bapak-bapak, mas-mas, abang-abang, yang mau-mauan belepotan oli untuk mengambil hadiah yang berada di atas pohon pinang. Kalau ada yang berhasil mengambil hadiahnya, semangat banget tepuk tangannya, padahal nggak bakal juga kecipratan hadiahnya. Ada yang gitu juga nggak di masa kecilnya?
HUT ke-78 RI dan Memori ala Daun Pisang
Semua orang Indonesia pastilah punya kenangan tentang perayaan ulang tahun Indonesia ya. Kalau pun di tempat tinggalnya tidak ada perayaan atau perlombaan-perlombaan tujuh belasan, minimal di sekolahnya ada berbagai macam kegiatan menyambut HUT RI. Seperti yang sekarang di sekolah si bungsu, dari mulai tanggal 14 Agustus sudah ada kegiatan jelang ulang tahun Indonesia seperti lomba kebersihan kelas, lomba baca puisi kemerdekaan, berbagai lomba olahraga, dan puncaknya Upacara HUT ke-78 RI pada tanggal 17 Agustus ini.
Dari segala macam perayaan dan perlombaan yang diadakan, apa sih kenangan yang tak terlupakan selama merayakan hari kemerdekaan?
Buat daku, ada dua moment perayaan HUT RI yang tak terlupakan, yaitu saat tinggal di Bekasi Utara (Seroja), karena tinggal di lingkungan tersendiri, meski berada di satu wilayah, demi menyenangkan anak-anak yang enggak bisa ikutan lomba tujuh belasan di wilayah tersebut, daku berinisiatif bikin perlombaan sendiri, dan ternyata orang tua lainnya pun ikut berpartisipasi. Anak-anak pun senang, mereka jadi punya kenangan masa kecil tentang Agustusan. Sayang, tahun 2014 kami pindah ke Yogyakarta, dan tidak ada lagi kegiatan itu.
Baca Juga: Pindah ke Jogja
Moment 17-an yang tak terlupakan lainnya, di tahun 2017.
Sudah tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Enggak pernah menyangka, terniat bahkan mimpi saja enggak pernah, kalau bakal diundang untuk menghadiri Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara Jakarta, ibu kota Indonesia.
Baca Juga: Tujuh Belasan di Istana Negara
Seperti yang daku ceritakan di link post Baca Juga, kala itu diundang sebagai salah satu blogger dan penggiat media sosial untuk mengikuti upacara bendera dengan Bapak Presiden Jokowi. Rasanya saat itu, kalau anak gaul zaman sekarang bilang, emejing. Eh, sampai sekarang sih masih merasa amaze apalagi saat ini, daku membatasi diri untuk mengikuti acara-acara atau event, yang kalau enggak penting-penting amat serta berkaitan erat dengan pekerjaan yang daku lakukan sekarang ini, ya jarang mau ikut.
Selain mengukur diri karena sudah lewat masanya buat loncat sana sini, tau diri juga, kalau sekarang tuh masanya anak-anak generasi Y, Z, dan generasi Alpha untuk unjuk diri.
Kenangan mengikuti Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara itu nggak bakal terulang lagi sih ya. Apalagi katanya, tahun depan ibu kota Indonesia sudah pindah ke Kalimantan. Ya kali, pihak Sekretariat Negara ngundangin blogger-blogger/penggiat media sosial dari Jakarta. Kan di sana, banyak juga influencer yang pastinya mumpuni.
Eh, tapi ngerasa enggak sih, kalau perayaan 17 Agustusan sekarang ini kurang gregetnya. Di tempat tinggal daku sini saja, anak-anak sudah malas ngikuti lomba-lomba, apalagi di sini, udah nggak ada lomba makan kerupuk, lomba sepeda hias, lomba nyanyi, lomba kelereng. Padahal saat Tio masih SD, pernah ngeborong jadi juara nyanyi, juara menggambar, dan juara sepeda hias. Begitu anak-anak seumuran Tio pada SMP, lombanya pun tinggal lomba nyanyi. Makan kerupuk dan lomba yang seru lainnya sudah nggak ada. Entah deh di tempat lain.
Btw, walau umur Indonesia makin tua, 78 tahun, ibarat pepatah, meski tua harus menjadi berkat, Indonesia terus melaju untuk maju. Negaranya maju, rakyatnya juga maju dan makmur, nyaman, tenang, enggak ada lagi ribut-ribut yang bikin ngeri, dan bikin malas baca berita, juga nonton tipi. Yang kalau ke mana-mana, enggak merasa cemas atau takut. Kangen ketawa-tawa tanpa merasa curiga, bakal dijadiin konten enggak nih.
Hahahaha, emberan memang ya, segala-galanya sekarang dijadiin konten. Jujur deh, daku kadang khawatir, apa hidup sekarang ini sudah enggak ada privacy lagi?
Jadi, begitulah kenangan 17 Agustusan yang tak terlupakan dalam memperingati HUT ke-78 RI ini. Teman-teman bloger pasti punya dong cerita-cerita seru dan tak terlupakan tentang kegiatan merayakan ulang tahun Indonesia kita yang tercinta ini. Yuk, berbagi cerita di kolom komentar ya.