Menikmati Hidup Freelancer
Yippiie, tahun 2015.
Tahun baru, semangat semakin membara untuk meraih cita dan impian dong ya, Sahabat Blogger.
Tahun 2015 ini saya enggak mau pakai resolusi-resolusian. Karena sudah terbukti, pakai resolusi, tetap saja target tak tercapai dan enggak patuh juga sama resolusi yang sudah dicanangkan dan dituliskan.
Saya ingin menikmati 2015 ini dengan santai tapi serius. Walau tetap ada target, namun cukup di dalam hati aja dikukuhkan. Dinikmati, tanpa perlu merasa berdosa jika tak terpenuhi targetnya (ini sih boong, pastilah suka uring-uringan kalau gagal)
Di tahun 2015 ini, Alhamdulillah dan Insya Allah, saya menikmati hidup sebagai freelancer. Ini tahun ketiga saya bekerja sebagai freelancer di salah satu BUMN telekomunikasi terbesar di Indonesia dan tahun kedua menjadi admin di salah satu website belanja online. Alhamdulillah masih dipercaya dan masih dibutuhkan.
Wuih enak dong ya (ini ucapan yang sering saya terima kalau menceritakan tentang apa yang saya lakukan sehari-hari). Enak? Alhamdulillah enak enggak enak. Dan untuk meraih enak itu, bukan perjalanan yang gampang, mulus dan lancar jaya. Banyak kerikil, tanjakan, persimpangan dan jatuh bangun untuk meraih nikmatnya menjadi freelancer seperti sekarang.
Saat saya memutuskan untuk menjadi freelancer, berhenti bekerja dari salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia pada Mei 2010, ternyata tak semudah membalikkan tangan. Banyak halangan yang membuat saya sempat nyaris kehilangan kepercayaan diri. Menangisi diri sendiri, menjadi orang yang tak berguna.
Adalah Rini Nurul atau yang akrab saya panggil Rinurbad, salah seorang sahabat terbaik saya, yang sudah lebih dulu menggeluti kehidupan sebagai freelancer, yang tak pernah putus asa menyemangati saya untuk menikmati hidup sebagai freelancer. “Butuh waktu satu tahun untuk menyesuaikan hidup kita dengan keadaan tanpa pekerjaan yang jelas,” demikian kata Rinurbad yang selalu saya ingat sampai sekarang.
Yup, dari yang hidup punya uang sendiri yang mengalir lancar tiap bulan, ke hidup ‘hanya mengandalkan’ uang pemberian dari Mas Iwan, yang harus pintar-pintar kita mengaturnya supaya bisa untuk ditabung atau sesekali beli keperluan diri.
Enak hidup seperti itu tanpa punya uang pegangan dari diri sendiri? Buat saya sih enggak. Mungkin karena sudah terbiasa dari sebelum menikah, bekerja dan punya uang sendiri.
Untunglah (masih untung juga) saya punya kemampuan menulis, baik di blog dan menulis cerita anak. Dalam kehebohan tanpa penghasilan tetap itu, saya bisa menghasilkan beberapa buku cerita anak dan mendapat tawaran pertama untuk menuliskan review produk di blog saya yang kala itu masih gratisan beralamat di tentangkami.wordpress.com Kepercayaan diri saya kembali.
Tak ada usaha yang berhasil tanpa perjuangan dan kerja keras. Saya percaya itu. Banget. Dan saya berterima kasih sekali kepada salah seorang teman blogger yang menawarkan sebuah pekerjaan menjadi web admin menjelang akhir tahun 2012 (November 2012). Enggak perlu panjang lebar saya ceritakan. Dengan pengalaman menjadi head section di website Indosiar, saya pun diterima bekerja sebagai freelancer.
Namanya pekerjaan baru, saya sangat menikmatinya dan bersyukur karena mendapat banyak ilmu tentang mengatur sebuah website, bagaimana menjadi admin yang baik, membuat content plan, matriks content dan segala macam tentang sosial media. Setahun, dua tahun, dan kini memasuki tahun ketiga.
Dan yang namanya freelancer, nggak kenal tuh waktu libur. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu. Di saat orang menikmati liburan pergantian tahun, saya malah mendadak harus bekerja karena permintaan dadakan dari salah seorang petinggi (yang juga menjadi atasan saya). Dari siang hingga sore saya bekerja, bahkan sampai di rumah pun masih harus ‘ngoprek’ karena belum cocok dengan keinginan beliau. Baru beres pekerjaannya menjelang tengah malam. Asyik dan seru kan?
Soal salary bagaimana? Alhamdulillah, seperti yang sering saya bilang ke sahabat saya, tempat berbagi cerita, tak ada hasil yang memuaskan kalau kita selalu merasa kurang cukup. Yang penting buat saya, mengumpulkan remah-remah untuk beli bedak bra bergelantungan berlian dan lipstik. Atau pergi ke Paris, tempat liburan impian.
Bagaimana mendapatkan pekerjaan freelancer dengan penghasilan tetap? Jalin networking dengan teman-teman baik di dunia blogging atau pun dunia menulis lainnya. Pertajam kemampuan menulis dengan rutin mengupdate blog dan jadikan personal branding. Gampang kan?
Selamat menikmati hidup sebagai freelancer 🙂
Pernah ngebaca bahwasanya every decision will lead you in to the different path, apalagi sebuah keputusan besar macam resign begini.
Aku aja maju mundur mbak, dan selalu angkat topi untuk orang-orang yang bisa melaluinya dengan khidmat.
Tfs mba ^^
Indeed 🙂
Subhanalloh, sejujurnya saya selalu kagum sama emak-emak freelancer 🙂 Saya pengen juga sebenernya, cuma ya itu memang tidak mudah dan perlu persiapan dan pembelajaran ya, Makpuh. Makanyaa, saya sekarang sering belajar dengan baca cerita-cerita dan tips biar bisa bagi waktu dengan baik. Karena itu kuncinya kan, Mak?
Yah semoga saja jika memang ada hal yg mengharuskan saya freelance, saya sudah siap kelak.
Hihi, aku nge-pens, Mak! 🙂
Selama rejeki halal, kenapa tidak
Sejak ketemu mak injul offline memang jadi terinspirasi prosesnya yg tidak instant di dunia per blogger an… Terus menginspirasi ya mak… Saya juga mau belajar dan praktek jadi freelancer.. Mepet mepet biar ilmunya ketularan.. Makasih…
Klo ada freelancer yang memperteulan oenulis dengan bintang Kpop, colek aq makpuh *trus ditimpuk haihil 15 senti :)))
wah, asyik juga nih, tapi saya kurang tau nulis kreatif
Wahh. Aku harus bin wajib berguru ke tempatmu mbaak. Boleh? Aku butuh jadi freelancer yg gede penghasilannya. #balada-mendadak-jadi-kepala-keluarga…
pengen juga jadi freelancer tapi belum siap lahir batin mak
Meski saya belum punya pengalaman menjadi freelance, saya melihat adanya tantangan tersendiri. Tetapi, saya salut dengan mbak yang bisa move on dan menemukan pekerjaan yang lebih menjamin. Klo salary-nya bisa buat jalan-jalan ke tempat impian, saya mau juga mbak jadi freelance.heheh
Salam kenal mbak 🙂
Jadi freelancer itu emang gampang-gampang susah, tapi saya pikir banyak enaknya.
Wah pingin juga jd freelancer kyk mak Indah….tp apa sy mampu… hehe..
Setiap remah yg kt kumpulkan asalkan halalan toyyiban, rasanya akan luar biasa…
Sukses selalu ya mak…
Pingin juga jd freelancer kyk mak Indah… tp mikir jg apa sy mampu… hehe
Setiap remah yg kt kumpulkan dr manapun itu asal halalan toyyiban pasti rasanya nikmat luar biasa ya mak… sukses selalu ya..
ingin sepertiii dirimu mak indah…
pengen jadi freelancer.. entah kenapa, freelancer itu seperti susunan katanya free (bebas) bebas dalam arti yang bertanggung jawab. mengerjakannya pun pasti dengan senang hati ^^
TOS dulu utk : resolusinya dalam hati saja” hehehe, secara saya juga model org yg gak bisa setia kalau bikin resolusi.
Beberapa waktu lalu (dan bahkan sjk sekian tahun lalu), saya juga berangan-angan ‘indah’nya jd freelancer. Hehhee..
Bener banget, jadi freelancer sering keliatan enak karena nggak harus berangkat kerja pagi2 menembus lalin jakarta yang luar biasa macet dan semrawutnya. Tapi yang orang2 nggak lihat, sebagai freelancer aku sering harus kerja sampai larut malam di rumah, selama week end, dan (ini paling nyesek) selama anak-anak libur sekolah. Malah Desember lalu aku terpaksa merelakan suami dan anak-anak liburan bertiga karena ada deadline skenario film yg harus aku garap :))
Been there… menjadi freelancer selama 2 tahunan. Lalu ada kebutuhan untuk kerja kantoran, and here I am now working for a multinational company.
Good luck utk petualangan menjadi freelancer, Mbak Indah. It’s not easy, but sure it’s fun and challenging.
ngiri dengan para freelancer!
karena hidup seorang freelancer “gak jelas” harus pinter – pinter ngatur duit ya 😀
Mau ih kyk mak Injul…Ajarin dong, maak…
Namanya kerjaan ya mbak, apa ajah asal halal dan diridhoi suami itu Insha Allah berkahnya lancar, aku pun lagi pengen konsen ngurusin blog en nulis nih, bantuin channelnya dong mak, dirimu kan dah handal…
Aku tiap tahun ah ngakada resolusi, hidup dinikmati aja yg penting bahagia dan berkecukupan. Biarkan semua menggalir, kalo pake resolusi yg ada semangat di awal doang trus masuk februari bakal lupa sama resolusinya trus menjelang akhir tahan sadar dan sakit ati :- 9
Aku terakhir kerja bulan Juli 2013, luntang lantung cari kerjaan keepntok umur. Mau jualan online ga punya modal (aish curcol). AKhirnya inget punya blog, meski masih bingung mau digimanain. Tadinnya cuma pengen eksis aja, eh lama-lama punya banyak temen, ikut acara ini itu, dapat tawara repyu meski masih recehan hehehe. Masih harus banyak belajar untuk mengasah kemampuan nulis dan komit ya, mba. Soalnya waktu freelancer yang jamnya ga jelas. Bisa free bisa riweuh dikejar DL.
baru mau komen, ternyata musti ngantri, panjaaang yg udah komen :).
ahhhh dream job banget jadi freelancer. Aku bisa dibilang freelancer juga walau bukan di bidang penulisan, memang udah cita-cita pengen kerja yang ga terikat waktu, bisa atur waktu yg kita suka dan dibayar, yeaayyy. cuma memang belum nemu yg bayarannya tsakep, xixixi. Moga2 dalam waktu dekat nemu :). Yang penting tingkatkan kemampuan diri dulu dan perluas networking ya mak, bangun personal branding, kadang-kadang perlu “promosiin diri” dikit ya kalau ketemu orang2? ini yg masih jadi pe-er nih, kadang masih malu-malu & lebih suka diam2 *hoek*. Boleh belajaar & tanya2 ya maaaakkk 🙂
siyaap, tulisannya kasih pil semangat, Makasih Mak Indah… dari tulisan Mbak ini, jejaring peremanan seprofesi freelancer sangat diperlukannya ya?
Awalnya mata pengen merem mak. Baca ini melek langsung. Ini cocok banget untuk saya tiru mak. Terima kasih mak sudah berbagi. Eh, saya kayaknya ada BBM nya mak indah. Coleeekkk ah :))) #berguru
sy juga freelancer nih mbak Ijul. Status aja yang tetap tapi bebas untuk datang ke kantor kapan aja, pokoknya nongol.
Beuuuuh, ini yang lebih enak lagi. Mau dong yang seperti Kang Udin 😀
Nyender ke Makpuh Indah…pingin curhat, hikiiks… kenapa enggak bekerja tidak di kantor..hehee
Boleh curhat, silakan dengan senang hati via inbox atau WA diterima 😀
aku mau jadi freelancer mak,… xixixi
Ga enak terima hny dari suami ? hiksss aku sejak awal nikah malah blm pernah kerja dan semua kebutuhan selalu dari suami. Beliau tipe yg gak mau istrinya kerja malah mba…hikssss, etapi ada untungnya juga…skg kalo sesekali aku dpt job dan pny uang sendiri suamiku ogah utak-atik. katanya itu uangmu…horaayyyyy :))
Nah sekarang kerja lewat blog aja, gitu Neng Irma tsakep 🙂
Tetap semangat Mba, makasih sudah di sadarkan tentang kerja keras 🙁
Yup, dirimu juga tetap semangat ya Salman. Keep writing 🙂
Makasih udah berbagi pengalaman Mak Indah, sangat bermanfaat 🙂
Sama-sama, Mak Titi, diriku juga terinspirasi darimu 🙂
Makasih banyak udah berbagi pengalamannya Mak Indah, jadi malu nih melihat diri sendiri *)ngaca
Mbak…ajarin donk..
Aku sampai hari ini masih galau banget, mendekati masa-masa jadi pengangguran.
Dari kecil juga ga dibiasakan buat bergantung ke orang lain, aku ga biasa minta-minta ke suami.
kalau jadi pindah jogja kita ketemuan ya 😐
Dirimu mau pindah ke Yogya toh, Linda, sip sip, kita ketemuan ya nanti 🙂
Oh Mbak Indah Juli itu freelancer, toh..
Beberapa kali lihat foto-foto yang isinya jalan-jalan mulu itu aku sempat mikir, Mbak Indah Juli kerjanya apa sih.. ternyata oh ternyata.. hehe
Seorang Wonder Woman yg aku kenal selain Mamaku ya Mbak Indah ini. Sehat, bahagia dan sukses selalu ya, Mbak.
Aamiin, terima kasih banyak ya Idah. Aku juga salut sama dirimu, yang tak kenal lelah jadi relawan 🙂
Pengen seperti Mak Indah..
segala sesuatu kalau kita syukuri akan nikmat ya mba…
Wah…sangat inspiratif mak….saya jadi semangat untuk berbuat lebih di tahun ini walaupun juga tanpa resolusi-resolusi-an…he…he..he…
Assalamu’alaikum, salam perkenalan dan salam persahabatan y bu 🙂
Assalamu’alaikum, salam perkenalan dan salam persahabatan
Assalamu’alaikum, kunjungan perdana ni bu, salam
Salah satu topik yang saya dan Bang Aswk ceritakan pas kopdar tempo hari adalah tentang freelancer ini. Salut kepada orang-oramg yang telah dengan yakin memutuskan menjadi freelancer. Sebuah keputusan yang tidak mudah, tidak hamya pada saat keputusan itu dibuat, tapi juga setelah keputusan itu dilaksanakan, Benar-benar diperlukan keberanian yamg luar biasa..
Selamat menikmati hidup sebagai freelancer, Injul… Kalau ketemuan nanti, bokehlah saya dibagi ilmunya.. hehehe…
Selamat menikmati hidup sebagai freelancer mbak. Semoga tahun ini semakin sukses mbk Injul.
Btw, wuiiiih…komennya udah panjanga aja
Aamiin, aamiin, untuk doanya 🙂
Terima kasih ya.
Aku di ajari dong mbak jadi freelancer. Itu dimana sih cari kerjaannya mbak 🙂
Boleh, yuk yuk, kalau kita ketemuan nanti kuceritakan 🙂
keren kak, semoga bisa nular 🙂
Hihihi, Insya Allah menular ke dirimu ya 🙂
Aaaaaak, freelance is a dream job.
Tetap produktif lewat sesuatu yang kita suka.
Thanks mbak Indah, inspirasinya.
😀
Benar banget, Hety, seperti yang pernah kita obrolin di acara Sunco itu lho 🙂
Sukses untuk dirimu ya.
wihh mbak keren dehh bisa jadi freelancer
aku juga ibu rumah tangga tapi belum maksimal ni manfaatin blog untuk cari peluang
aku mau belajar ama mbak indah boleh kah
boleh, dengan senang hati chika 🙂
Toss mba indjuul. awalnya emang berat huhu..Alhamdulillah, daku masuk tahun ke-7 jadi freelancer sejak ikut suami pindah ke ungaran mba…tadinya blank mo ngapain akhirnya fokus nulis..Alhamdulillah, bertemu Bhai Benny, Nunik, Mbak indjul dkk di Blogfam..jadi pembuka jalan..semoga tambah sukses dan diberkahi Allah ya mbakku…aamiin..
Alhamdulillah, ya Dedew, itulah gunanya berbagi saling sharing 🙂
Semoga kita tetap istiqomah 🙂
Saya juga jadi semakin terpacu menulis di blog, setelah tahu kalau tulisan saya ternyata ada juga yang membaca… hiks saya terharu Mak waktu tahu itu. Hidup menulis… 🙂
Yaay, terus menulis dan berbagi 🙂
Betul Mak Indah. Enggak enak baget kalau biasanya kita menjadi pribadi yang mandiri, tiba-tiba harus kehilangan kemandirian tersebut (finansial), dan tergantung pada suami. Perasaan jadi gimana..gitu. Sekarang lagi ngerintis jadi blogger yang serius dan bikin branding diri. Makasih sharingnya ya Mak Indah.
freelancer juga profesi yang seruuuu ya maaak injul :)…yang penting dinikmati, rezeki sudah ada yang mengatuuur…senengn bacanya betapa serunya pilihan jadi freelancer…tetep joss pokoknya :)…happy New Year ya maaak…
Happy New Year, Indah Nuria 🙂
Aamiin, Insya Allah aku akan selalu mennsyukurinya.
Thanks sudah berkunjung ya <3
Udah hampir 4 taon jadi freelancer.
Rasanya?
Seneng karena ga harus mandi dan dandan. Seneng karena bisa pake baju belel super nyaman. Seneng bisa leyeh-leyeh bareng anak.
Ga enaknya, uhmm.. apaa yaa?
Nggak enaknya nggak ada ya, Rere. Menikmati yang enggak enak dengan rasa enak 😀
Wah, pencapaian yang luar biasa ya Mak Indah. Kapan bisa sharing hal-hal seperti ini biar bisa membuka mata saya akan banyaknya kesempatan yang bisa diraih di luar sana. Kalau ada workshop blogging dsb di Yogya, towel saya dong. Terima kasih.
Semoga semakin sukses di 2015 ya mbak karir freelance-nya 🙂 Kerja apa saja pasti ada suka-duka tergantung kita saja kan yah.
resolusi tahun 2015 saya, pengen punya domain blog dotcom mbak, hehehe
Menjadi freelancer ternyata nggak free free banget ya mbak. Tapi kayaknya super asik.
Sayapun gak punya resolusi mak. tahun ini dan tahun tahun sebelumnya sama 😀
Hanya tetap saja.. setiap pencapaian pasti dicatat. jadi diakhir tahun nanti direview mana yang berhasil mana yang belum berhasil. hehe
Nah, benar Lia, dijadikan review untuk melaksanakan yang belum berhasil ya 🙂
Setuju, tak ada usaha yg berhasil tanpa kerja keras; sekalipun itu adl sesuatu yg kita sukai, tapi kita tetap harus berjuang untuk menjadikannya berhasil 🙂
Sukses terus untuk pekerjaannya, mbak
Terima kasih Alfa, sukses juga untuk dirimu ya 🙂
Wah iya sama donk. Dulu saya maenannya RESOLUSI RESOLUSIan. Nah tahun 2015 ini lansung aja bekerja dan mencoba meraih cita cita. Insya Allah akan terkabul dengan usaha keras dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT
Aamiin, semoga tercapai semuanya ya Kang Asep.
Terima kasih sudah berkunjung 🙂
Alhamdulillah, Mbak Indah.. Jadi bikin aku semangat nih pengen freelancer jugak. 😀
Ayo, Beby, kamu pasti bisa 🙂
Keren mak Injul, jadi Freelancer emang enak, kalo udah “Jadi”. Kalo maish merintis kadang suka ngerasa desperate trus pengen tulis surat2 lamaran lagi *tulis aja ngga dikirim tapinya :v
Hahahaha, jangan disimpan aja dong, ayo kirim segera 🙂
Alhamdulillah masih ada yang butuh saya. Keren itu kalau merasa desperate lalu bisa bangkit 😀
Apalagi kalau freelancer mandiri (baca=egois) kayak aku ini, segala tetek bengek kerjaan aku tangani sendiri. Mulai melayani klien (yg kadang2 rese nanya2 mulu hahah), ngatur jadwal pengerjaan vector, ngerjain vector sendiri huahaha.
Tapi hasilnya lumayan lah ya, puas banget. Dan kalau dikerjakan sendiri itu, kalau ada kesalaha, tinggal nyalahin diri sendiri, jadi gak beresiko dibenci karyawan, lha wong emang gak punya hahaha.
Setuju, Ndop, kamu memang keren 🙂
Walau freelance selama dikerjakan dengan baik, pasti hasilnya memuaskan ya.
selalu salut sama perjuangan gigih dan semangat bunda InJul untuk menekuni profesi freelancer dengan tekun. Semoga cepet ketularan pinternya jadi freelancer ya Bund 🙂
Aamiin, Insya Allah mbak Putri, yang penting jangan putus asa untuk melakukannya, karena dari yang sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit 🙂
setiap pekerjaan pasti ada enak dan gak enaknya ya makpuh, namun jika disyukuri dan dijalani dengan iikhlas akan berbuah manis, aaah mau dong jadi freelancer 😀
Iya, benar Tian 🙂
Hehehe, ayo jadi freelancer, yang penting itu difokusin dulu mau jadi freelance apa, trus dikuatkan tekad 😀
ahahah mau banget nih nyerap ilmu dari mak injul 🙂
Keren, semoga bisa mencontoh. pengin kopdar biar bisa serapilmunya face to face. 🙂
Aamiin, terima kasih pujiannya 🙂
Insya Allah, kalau ada rejeki sehat, kita bisa kopdaran ya 🙂
Jadi semakin yakin untuk jadi freelancer nih gue, mba. Rencananya pertengahan tahun ini mau nyoba freelance aja dan mungkin juga sambil wirausaha.
Wuuuuih, keren, mantap Rie, gue dukung 🙂
Insya Allah selama fokus dan niat baik, pasti bisa terlaksana.
semogaaaaa suatu hari bisa jadi freelancer. sekarang masih enjoy kerja kantoran karena ritme yang teratur. maklum punya bayi, nggak sanggup euy kayanya ngurus bayi sambil kerja di rumah. mending ngabur aja ke kantor. hahaha *emak-emak gagal*
Hahahaha, Icha emang top, jujur, like this 🙂
Nggak ada istilah emak gagal, lha Cha. Kan semua pilihan sendiri, tetap semangat kerja dan fokus saja dulu, kalau udah waktunya pasti bisa kok 😀
biar dapet job frelance tuh gmna?
Jalin networking, mbak, sering aktif di komunitas-komunitas yang diikuti 🙂
Mau dong jadi freelancer. Daftarnya dimana mak? Heheheee….. pokoknya mah dirimu blogger terkeren yang pernah kukenal. Lebih keren lagi kalau sering2 main ke blogku. Ciaaat….. *kabur
Beuuuuh *nocomment*
wahh senangnya “menikmati” jadi freelancer ya mba…Alhamdulillah saya sudah tahun ke-3 ini mba..Rata-rata kliennya ripiter. hehe masih aman sampai akhir tahun ini..Awalnya ngerasain banget ga gajian bulanan xixixixi…Tapi udah tahu ritme pencairan honornya jadi bisa lebih cermat lgi mengatur keuangan..Semoga Allah lancarkan rezeki Mba Indah yang senang berbagi inspirasi.
wahh Subhanallah, inspiratif pengalamannya mba indah…Saya juga baru menjalani profesi ini–cuma saya menyebutnya writerpreneur– selama dua tahun. Awalnya, ngerasain ga gajian bulanan,,Honor baru dibayar per proyek selesai. Tapi Alhamdulillah, sampai saat ini masih bertahan dgn kenikmatan sebagai freelancer…Ada bebrapa klien ripiter yang memperpanjang sampai akhir tahun ini…dan sudah paham juga ritme pencairan honornya :). Semoga Allah lancarkan rezeki mba Indah ya..krn banyak berbagi inspirasi 🙂
Alhamdulillah, senang membacanya mbak Ika. Duh aku masih punya utang sama Mbak Ika nih 🙁
keren. seneng baca pengalaman menjadi freelancer. semoga suatu saat bisa jadi freelancer. biar bisa ngatur kapan kerja, kapan istirahat dan kapan ke paris 🙂 serta kapan punya br* berenda berlian, buat istri saya maksudnya… salam kenal bu
Salam kenal mas Kamal 🙂
Hahahaha, bisa aja nih mas Kamal.
Anyway, di-aamiinkan ya 🙂
Uwaaaa kerren bgtttt emak satu ini…mauuu bgt jd freelnce..tp kpn ya??hehehe..
Semoga tahun ini lebih berkah ya makpuh ^^
Makpuh memang cethaarr…kereeeennn….
Aku pun skr menikmati jd freelancer tp pengahar freelancer sambil belajar dr makpuh n trs mengasah kemampuan nulis spy someday bisa jadi penulis freelancer yg woke punya kya mak Indah 🙂
Nunggu job dari Adinda nich he he he
Menulis memang menyeangkan ya
Salam hangat dari Surabaya
jalin networking, rutin update blog, personal branding, *catet
bisa ngga ya? saya pemalu & masih berkutat jadi IRT, kayaknya saya sendiri cuma bisa setengah2.
baru kali ini maen ke sini. salam kenal, makpuh juli ^ ^
-nisa
hallo maak~ daku juga freelancer, tapi masih pemula hehe, untuk penghasilan masih yang yaa gitu dehh, tapi alhamdulillah sih , aku kerja kek gini lebih suka daripada kerja kantoran yang tiap hari gitu”aja kerjanya di ruang yg sama hihihi, nice post maak ^_^
XOXO
http://leeviahan.blogspot.com
Fenny juga berniat menikmati tahun 2015 sebagai Freelancer mak 😀
wuiiihh.. kak injul, jadi freelancer salah satu yang kepikiran sama ei. Inginnnya sih jadi konsultan. Tapi masih terlalu banyak pertimbangan … alias galaw …
Wah, menyenangkan ya mbak jadi freelancer. Aku juga punya niat untuk menekuni freelancer ini mbak tapi belum ada yang nawarin hehehe
senengnya ya bisa jadi freelancer, sebenarnya pengen juga seperti itu mak…
Semua mudah, kalau kita berpikir mudah yes, mak. Okesip, 2015 harus lebih baik ah
Perjuangan ya, Mak… Menuju bebas (free)lancer. Sedang nyari peluang freelance juga nih… Semoga dapat menyusul 🙂
Satu tahun? Aku dah empat tahun jd freelance msh ga jelas wakakak … Tp bener mak, intinya dikerjain aja dulu, mana tahu baru keliatan bahwa ada byk pintu terbuka di luar sana …. =D
Jangan lupa, Mbak, tetap bisa jalan2 indah hehehe
Mau jadi freelance juga, nyarinya di mana, ya? 😀
tahun 2015 insya Allah saya mau rajin ngeblog lagi, jadikan aku dalam jejaringmu kak, agar sedikit2 juga dapat job 🙂
Huaaa bra berlian?? macam model Victoria Secret ya Mak 🙂 saya sih maunya gigi berlian aja deh….
Memang ya…sebagai orang kantoran, hidup tuh banyak tersandera kesibukan. Semoga saya bisa menyusul jejak Mak Injul… Terima kasih Mak atas pencerahannya 🙂
nyimak sharing nya…
Silakan silakan Kania 🙂 *gelar karpetmerah*
Ini KERENNNN dan bermanfaat banget bundaaa ^_^
Terima kasih banyak, Nova. Dirimu juga keren <3
Gampang -gampang engga 😀 .. btw bra berlian masih ‘it list’ kok di agendaku *ngecat kuku*
Huahahaha, minta sama Icoel tuh, dia udah beli bra berlapis emas 😀
Suka bangeeet. Trimakasih udah berbagi mba.. menjadi penyemangat di awal tahun.
Sama-sama Widya, ayo tahun 2015 harus lebih cetar lagi 🙂
Makpuh Injuuuulll, aku selalu tersepona dengan kiprah dikau… Keyeeeen!
Jujur, aku juga pengin kayak makpuh. ENggak terikat jam kerja yang somehow lumayan nyiksa *curcol*
Tapi, mengingat aku belum secethaaar makpuh, nyaliku jadi ciut lagi euy.
Intinya, aku padamuuuu, makpuuuh :))
Enak ya…*eh*…gampang ya…*eh*…hehehe selamat tahun baru mak Indjul…semoga tahun ini lebih baik untuk kita semua…
Waaa mau banget Mbak kayak gituuu… kerja di rumah tapi duitnya banyak :”)
Keren sekali mbak Indah, Semoga bisa mengikutinya. Inspiratif. Ngomong2 saya blm di approve ya di fb. Hiks
aku sih ndak ngikutin langkah perjuangan mu dulu, aku taunya inna yang sekarang yang udah sukses jadi seorang freelance aja. huhuu…ayok aku mau berguru padamu. bekal kalo udah merrid kelak biar bisa jadi freelance sukses juga kayak inna
Mau banget ngikutin jejaknya *langsung sontek tipsnya* 😀
Semua bth usaha dan proses yang ga gampang ya Mak..
Pengen deh kayak Mak Injul..
Smg cepet nular..nular..Aamiin 🙂
Salut dgn mbak Indah yg sukses menjadi freelancer…
Jalin networking dgn teman-teman dan pertajam kemampuan menulis ya mbak? Baik mbak ini saya catat, siapa tahu saya akan mengikuti jejak mbak juga sbg freelancer.
Selamat tahun baru mbak. Semoga tahun ini lebih baik dalam segala hal dibanding tahun sebelumnya.
Salam dari saya di Sukabumi,
Mudah-mudahan bisa ngikutin jejaknya mbak 😀
Dua jempol untuk Mbak Indah. Tinggal di rumah bukan berarti tak berpenghasilan ya. Kita bisa jadi free lancer. Keren banget Mbak 🙂