Menduniakan Pulau Madura, Mungkinkah? Mungkin, dan sebagian sudah terjadi 🙂
Setidaknya lewat dunia maya bersama para blogger dari beberapa daerah di Indonesia di event Famstrip Blogger #MenduniakanMadura #JejakBPWS.
—–
Dimulai dari Desember tahun 2013, jalan-jalan saya ke Pulau Madura di akhir November 2016 lalu adalah untuk kelima kalinya.
Tapi kali ini agak berbeda dari biasanya yang hanya sendirian, perjalanan ke Pulau Madura ini bersama 40-an lebih teman blogger dari seluruh Indonesia. Bahkan saya berangkat dari Yogyakarta bersama dengan Atanasia Rian, Sahabat Blogger Yogya yang juga pengurus Komunitas Blogger Jogja (KBJ).
Baca Juga: Pulau Madura dengan Sejuta Wisatanya
Perjalanan ke Pulau Madura
Dari Yogyakarta, saya dan Rian berangkat jam 2 pagi WIB dengan menggunakan Kereta Api Mutiara. Tiba di Stasiun Gubeng pukul 07.00 WIB, teman-teman Plat M, Komunitas Blogger Madura yang menjadi panitia lokalnya sudah siap menjemput kami.
Bersama dengan teman-teman Plat M, kami menjemput Molly Moechtar, Sahabat Blogger dari Medan, yang sudah lebih dulu berada di Surabaya dan menginap di hotel dekat Stasiun Gubeng.
Senang sekali akhirnya bisa berjumpa dengan Molly, penulis blog travelling www.mollyta.com, setelah sebelumnya lebih sering berinteraksi di dunia maya via media sosial dan WhatsApp. Waktu saya ke Medan, tidak sempat berjumpa dengan Molly, yang saat itu sedang mengalami musibah keluarga.
Setelah menjemput Molly, kami pun langsung menuju kantor BPWS, yang merupakan pihak sponsor untuk terselenggaranya event #MenduniakanMadura Famstrip Blogger ini.
Di kantor BPWS sudah banyak Sahabat Blogger yang berdatangan dari segala penjuru 🙂
Bertemu dengan Banyak Blogger
Yaaay, akhirnya bertemu juga dengan Lisa Maulida (yang sudah sering diceritakan Wahyu Alam via WhatsApp, yang suka dengan perempuan manis berhijab ini #ups).
Bertemu pertama kali dengan Wulan Kenanga, dek Fajrin Herris, Budiono, Mas Pardi, Edo, Radit Mananta yang bukan kembarannya Daniel Mananta :), Dito, Aya, Priangga Octa.
Juga dengan Sahabat Blogger dari Jakarta seperti Mira Sahid dan Mira Utami, Apri, Windah Tsu (yang sudah beberapa kali ketemu di event Jakarta), Salman Faris (ini sudah bosen 😛 )
Bertemu lagi dengan Halim San, Timo WP, Ndop, Mas Dwi Wahyudi, Uniek Kasgarwanti, Yuniari Nukti, kak Dikdik, Setia Adi, Andy Cah Yogya, Hannif, Dian Ekawati, Silvia Noerita, Whizisme, Ipuy Abdullah dan teman-teman Plat M lainnya.
Dari kantor BPWS, kami memulai perjalanan #MenduniakanMadura di 4 Kabupaten Pulau Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Jejak Pembangunan BPWS
BPWS adalah Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura, Lembaga nonstruktural yang dibentuk untuk melaksanakan pengembangan wilayah Surabaya – Madura (Suramadu). BPWS ini langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden Indonesia!
Sejak terbentuk di tahun 2008, BPWS telah melakukan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur wilayah dilaksanakan di 3 kawasan, yaitu Kawasan Kaki Jembatan Sisi (KKJS) Surabaya (600 Ha), Kawasan Kaki Jembatan Sisi (KKJS) Madura (600 Ha) dan kawasan khusus di Utara Pulau Madura (600 Ha).
Kawasan Kaki Jembatan Sisi Surabaya (KKJSS) dan Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura (KKJSM) dikembangkan untuk mendorong perkembangan ekonomi, sedangkan kawasan khusus di Utara Pulau Madura untuk pengembangan kawasan Pelabuhan Peti Kemas.
Perjalanan: Menduniakan Madura
Hari Pertama: 22 November 2016
Rundown yang saya terima, hari pertama setelah pembukaan di Kantor BPWS Surabaya, kami akan melaksanakan beberapa kegiatan seperti:
- Perjalanan Menuju Bangkalan
- Mengunjungi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM) – Rest Area
- Perjalanan menuju Kecamatan Klampis
- Berkunjung ke Kawasan Khusus Madura (KKM) di Kecamatan Klampis
- Melanjutkan Perjalanan ke Sampang
- Mengunjungi Hutan Kera Nepa Kabupaten Sampang
Cerita lengkap tentang perjalanan hari pertama akan saya buat tersendiri.
Sedikit bocoran tentang Hutan Kera Nepa di Kabupaten Sampang yang kami datangi, dari teman-teman Plat M, seperti ini:
Pantai Nepa menjadi satu kawasan dengan Objek Wisata Hutan Kera Nepa. Untuk bisa sampai ke Pantai Nepa ada dua pilihan akses jalan yang bisa Anda pilih, terutama bagi yang berasal dari luar Pulau Madura.
Tiba di Nepa, Sampang, hari sudah sore. Sudah begitu cuaca agak sedikit mendung. Saat memasuki Hutan Kera Nepa ini saya agak sedikit khawatir karena banyaknya kera yang berkeliaran. Ya iyalah ya, namanya juga hutan kera.
Suasana agak mistis melingkupi ketika kami menelusuri bagian dalamnya. Di sana ada juga semacam tempat penyembahan gitu lho. Katanya, banyak yang ke tempat sesembahan itu untuk melaksana semedi atau tapa brata. Ceritanya menyusul ya 🙂
Hari Kedua: 23 Nopember 2016, Mengenal Air Terjun Toroan
Kawasan objek wisata air terjun ini terletak di Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Masih menjadi satu kawasan dengan objek wisata Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa atau sekitar 5 km perjalanan saja.
Cerita menyusul 🙂
Gili Iyang Sumenep
Masih di hari kedua perjalanan #MenduniakanMadura, kami berkunjung ke Gili Iyang. Ini adalah yang paling dinanti-nanti, karena saya sudah sering mendengar cerita tentang salah satu pulau indah di Sumenep, kabupaten paling ujung di Pulau Madura.
Sumenep adalah kabupaten yang untuk kedua kalinya saya kunjungi. Pertama kali, saya mengunjungi pantai atau Gili Labak.
Menurut uji laboratorium, Pulau Gili Iyang memiliki oksigen tertinggi nomor dua di dunia, sehingga kemungkinan orang bisa hidup lebih sehat dan panjang umur. Untuk pergi ke sana, kita harus menyeberang menggunakan perahu dari Pelabuhan Dungkek, Kabupaten Sumenep.
Di Gili Iyang, ada Pantai Ropet dengan sejuta pesonanya. Rasanya tak ingin beranjak saat menikmati munculnya matahari dengan sinar paginya yang malu-malu.
Hari Ketiga: 24 Nopember 2016
Dalam perjalanan menuju Kabupaten Pamekasan kami berkunjung ke Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur belakangan ini kian memperihatinkan. Hal itu diakui kalangan petani setempat, karena kualitas rumput laut yang sejak dulu dikenal sangat bagus.
Dan di Pamekasan, kami berkunjung ke sentra pembuatan batik Madura di Dusun Banyumas.
Membatik merupakan aktivitas sebagian besar masyarakat, khususnya para wanita di Dusun Banyumas ini. Kegiatan membatik merupakan pemandangan yang menjadi daya tarik dusun ini. Tidak heran jika Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan menetapkan Dusun Banyumas sebagai Kampung Wisata Batik di Kawasan Madura.
Sayang di hari terakhir yaitu hari keempat, Jumat 25 Nopember 2016, saya tak ikut serta saat mengunjungi sentra oleh-oleh Trisna yang terkenal dengan Instragamable buat foto-foto dan juga kampus Universitas Negeri Trunojoyo, tempat belajar sebagian besar member Plat M 🙂
Perjalanan yang menyenangkan. Dalam 4 hari bisa menelusuri empat kabupaten di Pulau Madura
Belum semua objek wisata sih yang kami kunjungi. Masih banyak tempat menarik lainnya dan tak kalah fantastisnya. Semoga lain kali bisa berkunjung kembali ke Pulau Madura dengan petualangan yang seru.
Oh ya, Perjalanan Menduniakan Madura ini benar-benar seru lho. Banyak cerita yang akan saya tulis dalam beberapa postingan. Buat saya, perjalanan kali ini benar-benar petualangan. Bukan perjalanan cantik atau pun perjalanan hore-hore 🙂
Sahabat Blogger punya cerita seru petualangan saat berwisata? Yuk disharing di komentar ya. Jangan lupa kalau suka dengan postingan ini, like and share, dan aminkan 🙂
Uwaaaaaaaw rame bgt temen2 blogger yg ikut mba. Banyak yg aku tahu namanya, tp blm prnh ketemu :D.
Tiap traveling, aku anggab itu petualangan sih :D. Ada yg seru, nyebelin, bikin capek, tp semua petualangan yg susah dilupakan.. Itu bumbunya dari traveling yg dilakuin :D.
ayo Bunda,,, jalan jalan lagi
banyak yang belum tahu soal madura, termasuk aku mba. baru paham ya pas kalian share2 banyak foto di instagram itu. warbiasaak ternyata
Seru banget sih jalan-jalannya, Mbak Indah! Pengen ikutan, huhu… Btw, aku bergidik baca tentang hutan kera… pernah diisengin kera pas di Uluwatu dulu, soalnya…
Madura makin banyak tempat wisatanya ya. Sudah lama nggak kesana.
Maak, kebayang serunyaaa
Yaaawwwnn,, yg Lisa tunggu tunggu akhirnya datang juga : bertemu dengan mbak Indah. Girang banget Lisa nya ❤.
Senang banget bisa ketemu lagi sama mak Injul.. Yang paling senang bisa sharing bareng teman2 blogger yang tidak pernah ketemu sebelumnya
Jadi kangen semuanya ??
Btw, lanjutan ceritanya disegerakan ya Bunda.. penasyaaaaraaann..
Wah setuju banget nih dengan hestek #MenduniakanMadura. Karena saya juga baru tau bahwa Madura memiliki pesona alam yang patut dikagumi. Ditunggu kelanjutan cerita mengenai Hutan Kera Nepa ya, kak. Kera di sana nggak usil kan kak? Hehe
Ah akhirnya bertemu dengan bunda di Madura walau sempat berkomunikasu via whatsapp saja. Smoga bisa bertemu lg bunda
Baca ini semacam ngeliat trailer film. Bikin penasaran tingkat akut. Hehe..
Itulah kenapa ngga pilih Gili Labak. Karena mbak Indah pernah ke sana. Makanya kemarin pilih Gili Iyang. Masih buaaanyak Gili-Gili di Madura. Gili Genting salah satu yang juga menarik.
Huaaaaa… perjalanan perdanaku yang seru bareng temen-temen bloger nasional yang selama ini cuma tau lewat dumay! Seneng akhirnya bisa ketemu langsung. Duh, blom sempet banyak curhat2an ya, kak… ups… hahaha. Semoga masih ada usia dan kesempatan bisa ketemu lagi entah dimana ya, kak Indah?. Mwaaaah?
Ahh jadi kangen semua yang ikut famstrip #menduniakanmadura …aminnnn semoga part two ketemu lagi ?
Seru banget ya, mantap
thanks Naqi 🙂
Seru dan menyenangkan bertemu teman-teman blogger, terutama yang belum pernah ketemuan 🙂
Waktu di Pantai Ropet Mak Injul bosen makan ikan, mau pilih tempe keknya tempenya gimana gitu…
Aku yang anak pinggir pantai yang sehari-hari makan ikan juga agak bosen tapi kadung kesengsem dengan suasan keakraban dan pantai yang indah (kayak nama yang punya blog) jadinya lahap saja.
Etapi memang saya orangnya gragas sih hihi…
Semoga bisa selalu bertemu Mak Injul saat Kopdar.
Inget terakhir ketemu saat naik kereta api dari Bandung ke JKT.
Iya, naik kereta dari Bandung sama Darul ya.
Di Bandung pun seru, dirimu kehilangan sepatu kan ya 🙂
Senang selalu bertemu dengan dirimu.
Sebutan baru nih, kak dikdik hehehehehe… Seru banget bunda, bisa jalan-jalan bareng dan menduniakan Madura bersama Blogger Nasional
Hahahaha, maaf typo 🙂
Setuju, jalan-jalan bareng semoga terwujud lagi ya 🙂
Perjalanan yang seru ya bisa jumpa blogger2 dari kota lain.
Iyaaaaa, paling seru dari semuanya ya jumpa teman-teman blogger yang selama ini cuma dibaca postingannya 🙂
Mana nasi jagungnya mak? Hhahahahha
Enak banget makan di laur bareng-bareng.
Makan. Nanti kuceritakan di postingan lainnya 🙂