Mengapa Nikah Siri?

Postingan ini terinspirasi dari email yang datang ke inbox saya.

***

Beberapa hari yang lalu, saat sedang leha-leha di sore hari setelah lelah dari pagi sampai siang bekerja (#pencitraan), sambil bermain Candy Crush Saga (iya, saya sedang ketagihan, salahkan Meity Iskandar yang meracuni) tiba-tiba ada satu email masuk ke inbox saya. Email dari orang yang tidak dikenal dengan subyek email yang bikin penasaran.

Dengan dalih penasaran itulah, saya membuka inbox dan membaca email bersubyek: Jasa Penghulu Nikah Siri di Jakarta.

Saat membacanya, antara miris dan mau tertawa. Miris, karena ada orang nekat yang terang-terangan melakukan pekerjaan seperti itu dan menawarkannya kepada orang lain via email. Entah dari mana dia mendapatkan email orang-orang yang dikiriminya itu.

Mau tertawa, ya karena kata-kata yang dituliskan di email itu. Bayangkan saja, mereka menyediakan jasa penghulu nikah siri, lengkap dengan para saksi dan wali nikahnya, jika ada yang membutuhkan.

Dengan biaya yang menurut mereka, murah dan terjangkau (Rp 2 juta dibilang murah? mending buat beli sepatu dan tas), para pelaku nikah siri akan mendapatkan sertifikat juga. Rahasia? Dijamin. Hanya pelaku, para saksi dan Allah SWT yang tahu (kecuali ada pihak yang bocor alus :D)

Di akhir email, si pengirim email menyertakan alamat untuk melakukan hajatan nikah siri itu, dan tak lupa mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Ada-ada saja ya usaha orang dalam mencari rejeki, sekarang ini. Apa pun dilakukan. Mungkin menurut mereka, pekerjaan itu halal karena tidak korupsi, mencuri, membunuh atau hal-hal yang berdosa lainnya. Tapi secara perasaan, itu kan menyakiti hati pihak-pihak tertentu, dan tentu saja sangat merugikan bagi kaum perempuan.

Tetapi sayangnya, tidak mungkin juga mereka melakukan pekerjaan tersebut kalau tidak ada orang yang melakukan nikah siri. Ibaratnya, ada pedagang karena ada pembeli kan? Dan, kalau baca-baca berita pelaku nikah siri ini banyak lho. Dan, bukan kalangan orang kecil lho yang melakukan nikah siri ini. Banyak juga kalangan berduit yang melakukannya.Ya contoh nggak jauh-jauhlah kalau di Indonesia, para public figure yang sering wara wiri di televisi kita.

Btw, kenapa yang masih ada yang melakukan nikah siri, misalnya perempuan ?

Padahal jelas-jelas sangat merugikan. Sudah nikahnya tidak tercatat di negara, kalau punya anak, susah bikin akte kelahiran, yang ujung-ujungnya susah buat daftar sekolah. Belum lagi nih, kalau si bapaknya nggak bertanggungjawab, bisa nggak diakui anaknya. Sedih kan?

Selain itu, menurut teman-teman narablog, dua juta itu murah nggak sih untuk nikah siri? Hahahaha, dihajar massa nih 🙂

Oh ya, jangan berpolemik ya di komentar postingan ini. Santai saja kalau kasih komen 😀 *peace*

 

 

 

24 Comments

  1. luthfi February 6, 2015
  2. hanari January 24, 2014
  3. MdarulM October 11, 2013
  4. Max Manroe October 10, 2013
  5. dr.Oke October 9, 2013
  6. nengbiker October 9, 2013
  7. avizena zen October 8, 2013
  8. De October 7, 2013
  9. Hanna HM Zwan October 5, 2013
  10. macangadungan October 4, 2013
  11. Ririn October 2, 2013
  12. tuteh September 30, 2013
  13. Ragil Duta September 29, 2013
  14. Enny Mamito September 28, 2013
  15. farid nugroho September 28, 2013
  16. Zizy Damanik September 26, 2013
  17. Meity September 25, 2013
  18. Dedy Isnandar September 25, 2013
  19. Ety September 25, 2013
  20. indobrad September 25, 2013
  21. Ilham Himawan September 24, 2013
  22. tuteh September 24, 2013
  23. Nia K. Haryanto September 24, 2013
    • Jihan Davincka October 14, 2013

Leave a Reply