Hormat dalam Perbedaan, Adakah?

Foto oleh Arifin Al Alamudi, Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia

Batak, adalah salah satu suku di Indonesia.

Bagi orang di luar suku Batak, sebagian besar mungkin menganggap orang Batak adalah orang yang keras dan ngotot, terlihat dari gaya bicaranya yang lantang, kuat bahkan cenderung berapi-api. Contoh nyata para pengacara Batak yang sering tampil di TV, bak selebritis.  Ada juga yang menganggap, kalau orang Batak itu susah berhubungan dengan orang di luar suku Batak, karena lebih senang bergaul dengan sesama suku Batak.

Beberapa karakter khas orang Batak dalam pandangan orang lain (di luar suku Batak) adalah kalau bicara keras dan meledak-ledak, ngotot, logatnya kental, mendominasi, cenderung kasar dan ingin menang sendiri.

Saya terlahir sebagai orang Batak. Kesan keras, ngotot, dan sulit berhubungan dengan orang lain, kadang juga saya dapatkan terutama dari orang yang baru mengenal saya. Bahkan, ketika memutuskan menikah dengan pria Jawa asal Yogyakarta, perbedaan suku antara saya dan suami pun menjadi bahan perbincangan dalam keluarga besar kami.

Dulu, saat pertama kali menjalin hubungan, banyak yang mempertanyakan kenapa saya memilih berhubungan dengan orang Jawa, apa sudah tidak ada pria Batak?

Sedangkan suami saya kala itu dipertanyakan kenapa memilih perempuan Batak sebagai istrinya? Nanti kamu akan dibawa keluarganya ke Medan? Begitu katanya. Sementara saya ditakut-takuti kalau akan kehilangan marga dan terasing dalam setiap pesta adat karena menikah dengan orang Jawa. Belum lagi ucapan yang menyatakan satu suku saja belum tentu akur, apalagi berbeda suku. Bisa jadi bentrok setiap saat.

Saat itu terbersit dalam hati, tidak bolehkah berbeda? Mengapa tidak bisa saling menghormati perbedaan itu?

Coba lihat Potret Mahakarya Indonesia “Gotong Simalungun” karya Arifin Al Alamudi di atas, yang menggambarkan sejumlah pria memakai pakaian batik dan penutup kepala dengan nuansa batik, berjalan beriringan untuk menghadiri Pesta Rondang Bittang di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Penutup kepala batik tersebut adalah khas Batak Simalungun, dan diberikan kepada orang-orang Jawa yang menjadi pendatang di Simalungun. Pesta Rondang Bittang adalah pesta kebudayaan Simalungun yang dulu diadakan setelah panen raya dan dihadiri para muda mudi.

Mengapa penutup kepalanya batik? Alkisah bertahun-tahun lampau, Tuan Bandaralam Purba Tambak dari Dolog Silou, yang pergi ke Pulau Jawa, kagum dengan penutup kepala model blangkon yang bermotif batik. Bangsawan Simalungun itu pun lalu membuatkan Gotong Batik untuk penutup kepala laki-laki. Dan, sekarang Gotong Batik ini menjadi suatu tanda kehormatan bagi orang-orang Jawa atau pun suku bangsa lainnya di Indonesia terutama laki-laki, yang datang dan menetap di Simalungun, atau berdedikasi kepada tanah Batak.

Gotong Batik seakan menjadi perekat erat antara suku Batak dan Jawa, tentunya dengan suku bangsa lainnya di Indonesia.  Gotong Simalungun yang menjadi salah satu dari 24 foto terbaik Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia itu  menjadi bukti, meski berbeda, baik suku bangsa atau pun agama, tetaplah saling menghormati.

Hormat dalam perbedaan adalah ciri khas bangsa Indonesia yang harus tetap dijaga.  Suku bangsa Batak, Jawa, Padang, Makassar, Manado, dan suku lainnya yang ada di Indonesia, adalah Potret Mahakarya Indonesia, yang terdiri dari ragam budaya.

Menghormati perbedaan. Menyatukan perbedaan dengan saling melengkapi.  Dan, bangsa Indonesia punya bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Berbeda itu indah, bukan?

 

 

18 Comments

  1. hanari January 24, 2014
  2. indobrad December 8, 2013
  3. bocah petualang December 5, 2013
  4. Lidya December 3, 2013
  5. Zizy Damanik December 3, 2013
    • bocah petualang December 5, 2013
  6. Anggara December 3, 2013
  7. Wewengkon Sumedang December 2, 2013
  8. Hanna HM Zwan November 28, 2013
    • Indah Juli November 28, 2013
  9. Johanes Gultom November 28, 2013
    • Indah Juli November 28, 2013
  10. sholihin al awwali November 28, 2013
    • Indah Juli November 28, 2013
  11. RIRI SATRIA November 28, 2013
    • Indah Juli November 28, 2013
  12. Lusi November 28, 2013
    • Indah Juli November 28, 2013

Leave a Reply