Lubang Lubang Maut

Kemarin, Senin (10/3/2008), pulang kerja, gw dijemput Mas Iwan, yang kasihan ngeliat gw selalu kemalaman sampai rumah dan kebetulan juga Senin sore itu, Jakarta kembali dilanda hujan setelah 3 hari panas.

Di perjalanan pulang, seperti biasa rute yang gw lewati adalah Casablanca, Lapangan Ros, terus hingga ke jalan arteri Raden Inten. Nyaris 10 hari ngak pulang bareng, kangen juga ngobrol plus “berantem” kata di perjalanan.

Mas Iwan ceritain selama berangkat kerja sendiri, doi selalu jalan lewat jalan arteri Raden Inten (Duren Sawit), nah didepan Rumah Sakit Duren Sawit, jalan raya yang selalu banjir saat dilanda hujan itu, lubang-lubangnya segede bagong (emang bagong gede yah ?)

Karena sudah lama jarang lewati jalan itu dan ngak tau posisi-posisi dimana lubang itu berada, beberapa kali motor Mas Iwan nyaris masuk ke lubang. “Gila, udah gede-gede, lubangnya dalam banget,” kata Mas Iwan sambil menambahkan sempat ada yang pengendara motor yang terjatuh dan mobil terpaksa harus didorong karena satu bannya masuk ke lobang yang dalam.

Selama Januari dan Februari, hujan mengguyur Jakarta terus menerus, dan ngak heran kalau genangan banjir menyebabkan terjadinya kerusakan jalan jika kualitas aspal tidak sesuai standar. Fatalnya, kerusakan jalan menjadi biang berbagai masalah seperti kemacetan panjang yang melelahkan dan menjengkelkan, plus kecelakaan lalu lintas.

Dari data yang gw peroleh, di DKI Jakarta, dari 40 juta meter persegi luas jalan, 280 ribu meter persegi saat ini berlubang dan mengalami kerusakan ringan hingga parah. 8000 meter persegi, baru diperbaiki. Dari 23 kilometer jalan nasional yang ada di DKI Jakarta dan Tangerang, 25 % diantaranya mengalami kerusakan parah akibat banjir.

Dan bukan hal yang aneh, kalau penanganan jalan berlubang dan rusak dari pemerintah terkesan lamban. Alasan klisenya, anggaran ngak cukup. Yah gimana ngak cukup, kalau dikorupsi oleh oknum seperti Jaksa UTG.

Tapi herannya nih, kalau menjelang akhir tahun, coba deh perhatiin, banyak jalan-jalan yang digali untuk penanaman kabel-kabel atau perbaikan. Alasan yang mengada-ada karena yang pasti buat menghabis-habiskan anggaran.

Kita sih memang berharap jalan segera diperbaiki, tapi yang paling penting selalu waspada dan berhati-hati saat berkendaraan. Waspadalah….waspadalah.

10 Comments

  1. merahitam March 12, 2008
  2. mutia March 12, 2008
  3. kofii takar March 11, 2008
  4. Ragil March 11, 2008
  5. Fitra March 11, 2008
  6. Zee March 11, 2008
  7. kabarihari March 11, 2008
  8. FraterTelo March 11, 2008
  9. DYah March 11, 2008
  10. linda March 11, 2008

Leave a Reply