Tanggal 3 dan 4 Maret lalu merupakan hari yang berkesan untuk saya. Sabtu dan Minggu yang bukan sekedar hari biasa. Adalah Blogger Bekasi dan Kelas Writer for Trainer (terutama Mbak Dyah P. Rinni) yang memberikan kesempatan untuk saya berbagi pengetahuan tentang menulis terutama menulis di blog dan menulis cerita anak.
Pada hari Sabtu, tanggal 3 Maret 2012, bertempat di STIE Dharma Bumiputera di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, bersama dengan teman-teman Komunitas Blogger Bekasi, saya menjadi salah satu pengisi acara Ayo Ngeblog untuk adik-adik yang masih bersekolah di SMU/SMK. Saya mengisi sessi Etika Ngeblog.
Kebetulan pada Sabtu itu, saya ada acara workshop menulis Majalah More, karena itu saya minta kepada Bang Amril, sebagai penghubung Komunitas Beblog dengan pihak Bumiputera Foundation, untuk memberikan waktu setelah makan siang kepada saya, dan Alhamdulillah disetujui.
Workshop Majalah More selesai pukul 12.20, bersama dengan Mas Iwan saya pun meluncur ke gedung STIE Dharma Bumiputera. Untungnya, workshop yang saya ikuti lokasinya masih di Jakarta Selatan juga, tidak sampai satu jam, saya sudah tiba di lokasi STIE Dharma Bumiputera pada pukul 13.00 dan kebetulan terjadi pemadaman listrik di lokasi workshop sehingga sessi yang akan saya bawakan, Etika Ngeblog, mundur nyaris satu jam, untuk memindahkan listrik dari PLN ke genset.
Acara Ayo Nge-blog sendiri sudah dimulai sejak pagi hari (pukul 09.30 WIB). Acara dibuka dengan sambutan dari mbak Ana Mustamin sebagai tuan rumah. Pada kesempatan tersebut diputarkan pula video profil singkat tentang STIE Dharma Bumiputera. Seusai pemutaran video ada acara bagi-bagi hadiah dengan kuis seputar apa yang sudah disampaikan dalam video tadi. Disediakan 5 buah voucher senilai Rp 1 juta berupa uang pendaftaran dan SPP tahun pertama di Sekolah Tinggi yang berada dibawah induk asuransi terkemuka di Indonesia, Bumiputera 1912.
Pada saat sessi Etika Ngeblog berjalan, betapa senangnya saya berbicara kepada adik-adik SMK karena mereka antusias dengan topik yang dibawakan padahal saat itu bisa dibilang jam-jamnya ngantuk. Ada 6 SMK yang ikut serta dalam Workshop Ayo Nge-blog, dengan total peserta sekitar 40 orang. Lumayan banyak.
Sebelum sessi saya, adik-adik SMK itu diajarkan bagaimana membuat blog di berbagai engine penyedia blog, bagaimana menulis yang baik untuk blog, dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas dalam blog.
Walau sempat deg-degan membawakan sessi tersebut, apalagi di hadapan adik-adik SMK yang mayoritas adalah anak muda yang pastinya penuh keingintahuan, saya menjelaskan bagaimana Etika Nge-blog yang mengasyikkan dan tidak membuat takut untuk ngeblog.
Para peserta cukup antusias bertanya mengenai bagaimana ngeblog yang baik, yang tidak melanggar aturan, tidak menyinggung perasaan orang lain, terutama juga bagaimana biar blog kita banyak dikomentari. Saya pun menjelaskan sepanjang yang saya ketahui, dan intinya biar blog kita dikenal adalah rajin berkunjung ke blog teman-teman atau blogwalking.
Di hari Minggu, tanggal 4 Maret. Bersama dengan Mas Iwan dan anak-anak (Taruli, Tiur dan Tiominar), kami mendatangi Kampus PPM Mandiri yang terletak di Jalan Tugu Tani, Jakarta Pusat, untuk berbagi semangat menulis kepada 30 adik-adik yang tinggal di panti asuhan yang berada di Jakarta Pusat. Adik-adik itu datang dari Panti Asuhan Dorkas, Vincentius, Muslimin, dan Putera Bangsa.
Saya mendapatkan giliran pertama untuk berbagi tentang pengetahuan menulis. Amatlah wajar jika adik-adik yang bersekolah di SMP dan SMA tersebut terlihat malu-malu dan lebih banyak menunduk ketika saya mencoba untuk berinteraksi dengan mereka.
Kepada mereka, saya katakan tidak ada yang tidak bisa menulis karena menulis adalah bercerita tentang apa saja yang terjadi dalam hidup mereka. Apalagi mereka tinggal di panti asuhan, tentunya banyak cerita menarik di sana. Tidak ada yang lebih pantas menuliskan kisah tentang panti asuhan, selain anak-anak yang tinggal di panti asuhan!
Untuk memberi semangat menulis, saya katakan jika tidak punya komputer, menulislah dengan tangan di buku diari, ataupun selembar kertas. Kapan pun, dan di mana pun, usahakanlah untuk menulis!
Setelah saya, giliran Nelfi Syafrina mengajak adik-adik tersebut menggali ide menulis melalui imajinasi mereka. Nelfi mengajak adik-adik membayangkan mereka berada dalam sebuah hutan yang luas. Bagaimana keadaan hutan, pohon dan buah-buahan dalam hutan itu. Kesimpulannya, ketika menulis sebuah cerita fiksi, mereka bisa berimajinasi sejauh apa yang mereka inginkan.
Terakhir adalah sessi Mas Sokat, dengan mengajak mereka langsung berlatih menulis selama 5 menit. Hasilnya sungguh mengagumkan. Hanya dari satu kata Sepeda, bisa didapat 10 cerita tentang sepeda dari 10 orang anak. Itu membuktikan kalau siapa pun bisa mengarang cerita, bisa menulis tanpa hambatan.
Ah senangnya berbagi, terutama dengan adik-adik panti asuhan. Apalagi melihat semangat mereka, rasanya tak ada bayaran yang layak untuk itu. Terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada Dyah Rinni yang mengenalkan kami kepada Nindya dan teman-temannya, yang penuh semangat mengajak adik-adik panti asuhan untuk belajar menulis, yang rencananya akan dilanjutkan dengan pelatihan menulis sehingga mereka punya buku karya mereka sendiri.
Apa kabar Mbak Indah. Senang melihat Mbak masih sibuk berbagi trik-trik menulis kepada orang lain yang membutuhkan….
betapa menulis hanya butuh latihan han ya mbak. sebab kita sudah punya bekal menulis mulai tk.
Wah senangnya bisa berbagi ilmu dengan sahabat-sahabat baru, sukses Kak InJul… 🙂
indah nian sekolah jaman sekarang
Wah sukses ya kak untuk personal brandingnya…
Mantap kali kak waktu luangnya diisi dengan kegiatan bermanfaat.
acaranya keren sekali ini Mbak
pasti menarik dan melihat antusiasme mereka seolah olah mengisi semangat kita lagi ya Mbak..
keren..
sukses selalu ya Mbak…
Waduh, jadi pengen ikut belajar juga nih
Keren, Mbak Indah 🙂 Kapan-kapan mau ikut pelatihan nge-blognya aaah
Terima kasih Fita 🙂