Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Tiap anak itu berbeda tipikalnya, meski lahir dari rahim yang sama atau satu rahim. Tiap anak punya gaya masing-masing. Bahkan anak kembar saja, tetap ada perbedaannya. Begitu pun Taruli dan Kayla, dua anak remaja saya, yang berbeda dalam menghadapi masa pubertasnya, masa perubahan dari anak-anak menjadi remaja. Salah satu perubahan yang berbeda dihadapi adalah saat mendapatkan haid atau menstruasi pertama mereka.

Meski dari jauh hari saya sudah mempersiapkan Taruli dan Kayla untuk mengetahui apa saja yang terkait dengan haid atau menstruasi, ternyata Kayla lebih uring-uringan saat mengetahui dirinya mengalami menstruasi pertama.

Berbeda dengan Taruli yang lebih santai dan siap, nggak pakai drama πŸ™‚

Persiapan Menghadapi Menstruasi Pertama

Oh ya, Taruli dan Kayla juga berbeda kala menghadapi menstruasi pertama. Taruli di usia 13 tahun di kelas 8 MTS, sedangkan Kayla, mens pertamanya baru-baru ini di bulan Agustus 2016, di usia 11 tahun (Kayla lahir bulan Desember tahun 2004) di kelas 7 SMP.

Sebagai orangtua, terutama ibu yang harus lebih tahu segalanya, saya sudah mengenalkan tentang perubahan-perubahan yang terjadi saat mereka remaja dan dewasa nantinya, sejak mereka bersekolah di Sekolah Dasar (SD). Bahkan sekarang ini, untuk Tiominar si bungsu yang berusia 7 tahun, saya udah sering bercerita tentang hal-hal berkaitan dengan anak perempuan.

Saya sudah mempersiapkan anak-anak untuk tahu tentang haid atau menstruasi sejak mereka berumur 8 tahun, usia yang menurut saya sudah lebih paham untuk berdiskusi hal-hal serius.

Saya mempersiapkan mereka biar tidak merasa kurang informasi, tidak cemas dan takut dalam menghadapi menstruasi pertamaΒ  mereka.

Biar tahu apa saja yang mesti dilakukan jika mereka menstruasi. Dan utamanya, memberikan pengertian bahwa darah yang keluar saat mereka mens bukanlah karena sakit atau luka.

Cerita Lain Tentang Kayla: A Gift for Love One’s

Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Seperti yang sudah saya tulis di atas, kalau dalam menghadapi haid pertamanya, Kayla sempat uring-uringan. Saat memberitahukan ke saya kalau dia mens, matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis.

“Inna, aku kayaknya mens deh,” ucapnya lirih.

Dengan enteng saya jawab, “Ya udah, itu ambil pembalut di kamar Inna.”

Saat saya melihat reaksinya diam saja, saya langsung tersadar, anak ini butuh ekstra perhatian. Saya harus turun tangan untuk mengatasi kegalauannya.

Berbeda dengan Taruli yang saat menstruasi pertama, memberitahu saya lalu mengurusi sendiri apa yang harus dilakukannya, setelah saya beritahu.

Saya lalu mengambilkan pembalut, mengajaknya ke kamar mandi, memberitahukan cara memakainya.

Cukup? Enggak ternyata.

Seharian itu Kayla lebih banyak diam. Mendekam di kamarnya. Saat ditanya kakaknya baik-baik dan diajak ngobrol, malah marah-marah nggak juntrungan. Adiknya, Tio pun kena imbas, diusili dan dicubit kala mereka bermain bareng.

Mau nggak mau, saya terpaksa menasihati dan mengulang kembali apa yang pernah saya kasih tau tentang perubahan yang terjadi pada perempuan.

Beberapa hal yang saya lakukan kepada Kayla dalam menghadapi menstruasi pertama:

  • Ngobrol seputar haid. Kenapa perempuan harus haid, bagaimana rasanya dan apa yang harus dilakukan.
  • Perubahan apa yang terjadi setelah Kayla haid. Termasuk dalam urusan agama yang kami anut.
  • Menyiapkan keperluannya saat haid
  • Mengajarkannya untuk bertanggungjawab terhadap tubuhnya, dengan cara merawat badan jika sedang menstruasi

Sebenarnya masih banyak lagi sih yang perlu dilakukan saat kita menghadapi anak perempuan yang mengalami haid atau menstruasi pertama.

Kebetulan tiga anak saya perempuan semua. Dari jauh hari saya sudah membekali mereka dengan hal-hal yang terkait menstruasi. Seperti yang saya lakukan kepada Tio.

Katanya, peran orangtua sangat penting dalam memberikan informasi atau pengetahuan tentang masalah perempuan. Walau anak dekat dengan ayahnya, ibu tetaplah nomor satu untuk urusan itu.

 

Saat Terbaik untuk Memberikan Pengetahuan tentang Kewanitaan

Dari pengalaman saya, saat terbaik untuk berbicara tentang haid atau menstruasi adalah:

saat anak berusia 8 tahun, karena anak sudah mulai paham tentang tubuhnya. Menurut saya, tidak ada istilah terlalu dini untuk membicarakan masalah haid. Semakin sering kita kasih informasi, anak akan semakin sadar akan kewanitaannya.

Dan yang penting diingat juga, terutama buat yang punya anak perempuan lebih dari satu orang: tiap anak itu berbeda, tidak sama dalam menyikapi sesuatu. Karenanya, kita sebagai orangtua pun harus punya jurus yang berbeda dalam mengantisipasi.

Mengutip dari situs ini:

Pendidikan tentang haid hendaknya dipandang sebagai proses yang berkesinambungan, dan bukan sebagai pembahasan satu kali. OrangtuaΒ tidak perlu membahas semua perincian sekaligus. Terlalu banyak keterangan bisa membuat anak bingung. Anak-anak belajar secara bertahap. Selain itu, beberapa keterangan mungkin perlu diulang di lain kesempatan. Seraya semakin besar, mereka dapat lebih memahami perincian tambahan.

Faktor lain adalah bahwa sikap seorang anak terhadap menstruasi akan berubah seraya ia beranjak dewasa. Setelah makin terbiasa dengan haidnya, putri Anda mungkin memiliki kekhawatiran dan pertanyaan baru. Karena itu, Anda perlu terus memberikan informasi kepadanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Pusatkan perhatian pada apa yang paling berarti dan cocok sesuai dengan usia putri Anda dan kemampuannya untuk mengerti.

Sahabat Blogger punya anak perempuan yang mengalami menstruasi pertama dan uring-uringan seperti Kayla? Sharing dong di kolom komentar πŸ™‚

Atau Sahabat Blogger punya cerita yang berkesan tentang menstruasi pertama?

Saya masih punya satu PR lagi, Menyiapkan Tiominar untuk menstruasi pertamanya πŸ™‚

27 Comments

  1. Wati ramayanti September 4, 2018
  2. pena November 16, 2016
  3. Sally Fauzi August 30, 2016
    • indahjuli August 30, 2016
  4. Tian lustiana August 30, 2016
  5. Nunung Nurlaela August 29, 2016
  6. nova violita August 29, 2016
  7. Orin August 29, 2016
  8. haya nufus August 29, 2016
  9. indah nuria savitri August 25, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  10. Inayah August 25, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  11. pipit August 25, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  12. sulis August 25, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  13. momtraveler August 24, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  14. Dani August 24, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  15. PIPIT August 24, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  16. Primastuti satrianto August 24, 2016
    • indahjuli August 28, 2016
  17. Ety Abdoel August 24, 2016
    • indahjuli August 28, 2016

Leave a Reply