Bijak Menonton ?

Jaman semakin canggih, orangtua pun harus canggih!

Apalagi kalau anaknya tiga orang, seperti saya. Harus ekstra canggih, terutama dalam masalah pengasuhan anak. Kalau nggak ? Wuih, bisa-bisa kalah pintar dari anak sekarang, yang sudah kenal internet, tv kabel, nintendo, dan lain-lain, yang dulu nggak ada di jaman saya masih kecil.

Coba saja masalah nontonan. Baik di televisi dan bioskop, film-film jangan sekarang tuh udah canggih-canggih. Kalau jaman saya nonton serial Si Unyil kalau tertinggal satu seri rasanya nggak enak, nah di jaman sekarang sampai bingung mau nonton yang mana karena banyaknya serial-serial bagus, apalagi kalau langganan TV kabel. Bosan sama serial Disney, ganti sama Nickelodeon.

Bagus-bagus sih tontonannya, tapi ternyata sebagai orangtua, kita nggak bisa begitu saja membiarkan anak nonton TV/film meski itu film anak-anak. Orangtua kudu bijak menyeleksi tontonan anak-anaknya.

Apakah tontonan itu ada hal-hal yang bisa dijadikan atau atau malah harus dihindari. Atau bagus tidak tontonan itu, meski tontonan itu sedang disukai anak-anak (sedang trend).

Pernah nih kejadian, saya dan teman membawa anak-anak kami nonton film anak-anak tentang sepasukan burung hantu yang mencari pohon kehidupan untuk menghindari rasnya dari kepunahan. Ndilalah, film tersebut ada adegan pertempuran yang berdarah-darah. Teman saya lalu protes, “katanya film anak-anak, kok ada ada adegan berdarah-darah sih.”

Saya lalu menceritakan hal itu kepada Mas Iwan, dan menurut Mas Iwan film yang berdasarkan novel tersebut memang mendapat rating PG atau Parental Guidance Suggested, atau seperti yang sering kita lihat di televisi tanda BO (Bimbingan Orangtua).

Rating PG ini, dituntut kejelian orangtua, apakah film tersebut layak ditonton oleh anaknya, karena unsur kekerasan, percakapan menggunakan kata-kata yang kasar masih bisa ditolerir, walau berlangsung singkat.

Tanpa bermaksud menyatakan kalau film itu jelek, karena masih memberikan nilai-nilai kepahlawanan, kesetiakawanan, kerjasama antar burung yang bisa dicontoh oleh manusia, namun sebagai orangtua kita harus hati-hati atau bijak memberikan pengertian/pengarahan kepada anak, apalagi kalau anaknya suka bertanya.

19 Comments

  1. Pingback: Anak dan hiburan « Cerita Cita Cinta December 3, 2010
  2. Ikkyu_san November 17, 2010
  3. Pingback: Bijak Menonton ? « Cerita Cita Cinta - Website Kumpulan Dongeng November 15, 2010
  4. kiky November 13, 2010
  5. Denuzz BURUNG HANTU November 13, 2010
  6. kyaine November 13, 2010
    • IndahJuli November 15, 2010
  7. indobrad November 13, 2010
  8. arman November 13, 2010
    • Indahjuli November 13, 2010
  9. molen November 13, 2010
    • Indahjuli November 13, 2010
  10. jumialely November 12, 2010
    • Indahjuli November 13, 2010
  11. Richie Lanover November 12, 2010
    • Indahjuli November 13, 2010
  12. yoshi fe November 12, 2010
    • Indahjuli November 13, 2010
  13. ageng November 12, 2010
  14. ageng November 12, 2010
    • Indahjuli November 13, 2010

Leave a Reply