• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Indah Julianti

Cerita Cita Cinta

  • Home
  • Blog Author
  • T n T
  • Relaksasi
  • Disclosure
  • Contact
  • Show Search
Hide Search
Home » blogging » Perempuan dan Internet, Mengapa?

Perempuan dan Internet, Mengapa?

Indah Julianti Sibarani · Februari 17, 2014 · 12 Comments

Dalam seleksi kedua untuk menentukan 10 orang finalis Srikandi Blogger 2014, 50 orang calon finalis #SB2014 diminta untuk menuliskan postingan yang bertemakan “Perempuan dan Internet”, dan sebagai seorang blogger, pasti tahu dong bagaimana kekuatan internet mengubah kehidupan perempuan-perempuan hebat itu.

Mengapa temanya perempuan dan internet? 

Mengutip tulisan Hermawan Kartajaya dalam bukunya: Superhero Juga Manusia, disebutkan:

By nature, perempuan itu lebih memegang prinsip dalam perilaku sehari-hari. Sedangkan laki-laki sering “menghalalkan” segala cara untuk mencapai tujuan. “Money, sex, and power” selalu melekat pada laki-laki. Sedangkan “Eat, Pray, and Love” selalu melekat di hati perempuan. Makan adalah pelarian ketika stress. Berdoa ketika sudah agak melar. 

Perempuan memang multitasking karena by nature memang bisa melahirkan anak. Setinggi apa pun kesuksesan seorang perempuan tidak akan kehilangan care-nya pada keluarga, terutama anak.

Era internet adalah era human spirit yang lebih memerlukan prinsip. Era internet juga era multitasking karena begitu banyaknya informasi yang ada. Dengan demikian, perempuan memiliki lebih banyak peluang ketimbang laki-laki.

Dari pendapat sang begawan tersebut, saya berpendapat di era internet ini perempuan memiliki banyak peluang, yang harus dimanfaatkan dengan baik, tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai perempuan atau pun kehilangan care pada keluarga.

Dari berbagai tulisan yang diposting 50 calon Srikandi Blogger 2014 itu, saya akan mengutip postingan Evi Sri Rejeki di blognya yang berjudul “Internet Sahabat Perempuan”.

Evi menuliskan: secara fisik, perempuan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dalam menggunakan internet, misalnya ketika sedang menstruasi atau sakit, dengan beraktivitas di tempat tidur via laptop atau handphone, beberapa pekerjaan terselesaikan. Secara kodrat, dengan internet perempuan bisa mengekspresikan dirinya di rumah. Perempuan tetap bisa terkoneksi dengan dunia luar. Perempuan bisa menyuarakan pemikirannya lewat internet. Dan internet mempertemukan perempuan dengan perempuan lain.

Baca juga:  Lomba Blog: From Blogger to Blogpreneur

Sementara itu, Siti Hairul Dayah, salah seorang finalis Srikandi Blogger 2014, memposting tema perempuan dan internet, sebagai berikut: internet adalah anugerah terindah bagi perempuan. Meski pun internet bisa menjadi surga sekaligus “neraka”, internet adalah sumber belajar yang sangat kaya.

Mengapa surga sekaligus neraka? Karena jika kita tidak bijak dalam memanfaatkan internet maka bisa menjadi tempat yang tidak aman bagi kaum perempuan.

Seperti yang dituliskan oleh Amanda Hess, seorang freelance writer di Amerika Serikat,  aktivitasnya di dunia online seperti menulis berbagai artikel tentang hukum, feminism, dan perempuan, aktif di blog dan Twitter, pernah membuat dirinya menjadi sasaran pelecehan bahkan intimidasi dari seorang yang ternyata sudah mengintainya bertahun-tahun. Pengintai tersebut disinyalir tidak menyukai tulisan-tulisan Amanda Hess.

Menurut Amanda, dirinya saja yang melakukan aktivitas online secara positif bisa menjadi sasaran pelecehan, apalagi jika kegiatan online yang negatif?

Coba deh sesekali, kaum perempuan yang melek internet untuk searching dengan kata kunci women dan internet, di antara konten-konten positif tentang perempuan dan internet, tidak sedikit konten negatif yang melecehkan kaum perempuan terutama pelecehan secara fisik.

Dan, di era digital ini seperti yang dikatakan oleh Hermawan Kartajaya di atas adalah peluang besar perempuan untuk menyebarkan informasi, adalah tugas kita, perempuan yang melek internet untuk terus menulis cerita tentang perempuan dari sisi positif dan menyebarkannya agar perempuan lebih dihargai, berbagi cerita dengan perempuan lainnya, terutama yang kurang paham tentang pemanfaatan internet secara positif.

Bagaimana dengan sahabat blogger, apakah pernah mengalami “pelecehan” online karena tulisan di blog?

Sudahkah menulis dan berbagi hal-hal yang positif?

 

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Lagi
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)

Filed Under: blogging, Gaya Hidup, Inspirasi, KEB, Social Media Tagged With: Blogger, Digital, Emak Blogger, Internet, KEB, perempuan, Perempuan di Era Digital, Sosial Media, Srikandi Blogger, Women

About Indah Julianti Sibarani

Inna Taruli, Tiur & Tiominar
Penulis Cerita Bacaan Anak
Co Founder Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Web Content Writer

Reader Interactions

Comments

  1. el says

    April 15, 2014 at 8:19 pm

    pelecehan secara online maksudnya apa maak?

    Balas
  2. agha ma'ruf says

    Maret 4, 2014 at 3:49 pm

    Subhanallah, tulisan mba’ keren. Enak dibaca, dipahami walau pun berat namun penyampaiannya dapat terseimbangkan dengan gaya penulisan yang renyah.

    Menurutku, perempuan dan internet memang sehati dan sahabat. Sebagai disebutkan oleh salah satu finalis yang mba tulis di atas. Eksistensi perempuan, bisa terwujudkan dengan menulis, ia akan dikenal dan diakui oleh dunianya.

    Terkait multitasking memang hal tersebut merupakan kelebihan tersendiri yang dimiliki perempuan dan tidak untuk laki-laki.

    Balas
  3. Lidya says

    Februari 24, 2014 at 11:27 am

    belum pernah sih mbak, paling komen aja yang gak jelas

    Balas
  4. ndop says

    Februari 21, 2014 at 9:39 am

    Ibuku saja yg perempuan, lebih canggih dari google. Kalau aku bingung nyari di mana gunting, google gak mungkin bisa cariin. Ibukku bisa!!!

    Nah, kalau ibukku kenal internet, mungkin search engine google jelas akan kalah telak ya!

    Balas
  5. De says

    Februari 20, 2014 at 10:39 am

    Alhamdulillah belum pernah mengalami pelecehan online. Tapi pencurian foto udah sering *sigh*

    Balas
  6. Rhesya says

    Februari 19, 2014 at 11:16 am

    Nice post as always, Mbak Injul! LOOOOVE IT!

    Setuju banget mengenai konten positif, walaupun permasalahan dalam internet tidak sesederhana yang terlihat. Audiens yang luas dan tingkat anonimitas yang tinggi di internet bisa menjadi tantangan tersendiri. Contohnya, Aku pernah mendapat komen di blog yang menanyakan tarif/malam karena sering kali ngetweet mengenai kampanye anti kekerasan seksual. Sedih? enggak juga sih, justru dari situ Aku semakin mengerti tingkat resistensi dalam masyarakat terkait isu ini dan malah memaksa untuk mikirin kemasan pesan kampanye yang bisa diterima dengan baik oleh semua pihak *masih mikir* 😛

    Balas
  7. Ririe says

    Februari 18, 2014 at 9:39 pm

    Saya mmg belum pernah search dgn key word Women dan internet, tapi besar kemungkinan konten negatif yg dilekatkan pd pencarian Women and internet bny bermunculan saat kita gugling. Semoga dgn makin banyaknya para perempuan yg melek internet, konten yg positif semakin banyak yg di indeks gugel.

    Balas
  8. Ratna says

    Februari 18, 2014 at 9:56 am

    Dalam menulis baik blog sendiri maupun keroyokan, sebisa mungkin menghindari topik-topik yang “sensi”. Pilihannya adalah menulis yang informatif.

    Jadi ya, setuju, mari kita tinggalkan jejak yang baik-baik saja.

    Balas
  9. tuaffi says

    Februari 17, 2014 at 10:52 pm

    menulis positif sih, pasti sebisanya diusahakan. 😀
    pelecehan, alhamdulilah tidak. 🙂

    Balas
  10. Zizy Damanik says

    Februari 17, 2014 at 5:19 pm

    Pelecehan online, sepertinya pernah. Namun aku tak pernah menanggapi. Di dunia nyata, yang tidak suka pada kita saja banya, apalagi di dunia online.
    Bicara hal positif, wajib sekali Kak Indah.

    Balas
  11. Pakde Cholik says

    Februari 17, 2014 at 5:15 pm

    Hanay dengan duduk di depan komputer perempuan bisa berbuat lebih banyak ya
    Salam hangat dari Surabaya

    Balas
  12. Indah Julianti says

    Februari 17, 2014 at 5:03 pm

    Mari menuliskan konten-konten positif tentang perempuan 🙂

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Footer

Feature Post

Siapa nih, yang mulai masuk usia 40 tahun, dan pengin tetap hidup sehat? Ya, semuanya pasti. Tapi “gaya hidup sehat” itu memang lebih mudah untuk dituliskan, ketimbang dilakukan. Kalau menjalankannya tanpa disiplin, ya bisa berhenti di tengah jalan. Akhirnya tergoda dan balik lagi ke kebiasaan buruk yang sudah-sudah. Tren gaya hidup sehat memang lagi hits […]

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Lagi
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)

Latest Posts

  • 3 Prinsip Gaya Hidup Sehat Life at 40s
  • Anak Perempuan Kita Beranjak Dewasa? Ini 7 Cara Menemani Perjalanan Mereka!
  • Nilai-nilai Pancasila dalam Semangat Pembakti Desa
  • Kapan Boleh Pacaran? Pertanyaan Tiap Tahun
  • Merawat Wajah di Usia 45 Tahun Demi Glowing Skin 2020
Desember 2019
S S R K J S M
« Nov    
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

© Copyright 2005 Indah Julianti · All Rights Reserved ·

loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.