~ Kredibilitas blog akan Muncul Jika Blogger Serius/Konsisten dengan Tema Blog yang Dikelolanya – Maulana Nurhadi, Twitter Indonesia ~
Membangun Kredibilitas Blog, Pentingkah?
Dalam rangka memperingati Hari Blogger Nasional tanggal 27 Oktober 2015 lalu, BloggerCamp mengadakan acara Camping Blogger selama dua hari dari tanggal 26 hingga 27 Oktober 2015. Acara tersebut digelar serentak di empat kota yaitu Bogor (Jakarta), Purwokerto, Surabaya dan Makassar.
Saya diundang untuk menghadiri BloggerCamp yang di Jakarta, namun lokasi kempingnya di Hulu Cai, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Tema BloggerCamp yang diusung adalah Membangun Kredibilitas Blog. Penyelenggaraan Bloggercamp di Jakarta berlangsung menarik dan seru, meski banyak molor dari waktu yang seharusnya dan ada yang tidak dilakukan seperti Senam dan Team Building.
It’s okelah, namanya juga penyelenggaraan pertama, ada kekurangan ya dinikmati dan dimaklumi. Yang paling penting adalah bertemunya para blogger terutama blogger dari kota-kota lain (walau sekarang ini bisa dibilang hampir setiap hari bisa ketemuan sama blogger, khususnya yang di ibukota)
Bisa dibilang BloggerCamp ini merupakan ajang Kopdar Massal 🙂 Yang utama lagi sih, dapat teman blogger baru, dapat ilmu dan wawasan berharga yang bisa kita aplikasikan dalam dunia blogging #halah
Cerita tentang Blogger Campnya sendiri bisa lah dioprek di Twitter dengan hestek #lovekonten. Banyak cerita seru di sana.
Tapi, saya lagi pengen nulis tentang tema talkshow di hari kedua BloggerCamp. Di Jakarta, narasumber untuk tema Membangun Kredibilitas Blog sudah tidak asing lagi di dunia digital atau online.
Sebut saja Nirwan Dewanto (Indonesian Poet & Cultural Critic), Iman Brotoseno (Blogger, Film Director & Photographer), Maulana Nurhadi (Twitter Indonesia) dan juga ada seminar dengan topic “Predictivie Content Marketing based on Big Data Sytem” oleh Muhammad Imran (Outstanding Data Analyst).
Mengapa Blogger Camp memilih tema Membangun Kredibilitas Blog?
Saya kutip dari Web BloggerCamp:
Blog tidak lagi hanya berkorelasi pada kreativitas dan ekspresi, namun juga kredibilitas. Blog telah berkembang tidak sekadar menjadi bentuk tulisan kreatif atau opini, namun telah menjadi bagian dari kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh organisasi (bisnis maupun non bisnis) untuk membangun persepsi publik yang lebih luas. Melalui Blogger Camp, akan membahas langkah-langkah membangun blog yang memiliki kredibilitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan adanya acara ini, bisa menjadi momentum penyadaran kembali pentingnya kredibilitas penyampaian pesan melalui blogging kepada para blogger.
Nah seperti itu.
Dari ketiga narasumber Talkshow sih sepakat kalau tulisan di blog itu harus menjunjung tinggi kredibilitas. Blog yang menjadi favorit adalah blog yang tulisannya bisa dipercaya, tulisan yang tidak mengarang-ngarang atau pun copy paste. Blog yang berdasarkan riset dan pengalaman pribadi penulisnya, terutama jika blog tersebut sudah menyelipkan ‘pesan sponsor’ di dalam postingannya.
Menurut Nirwan Dewanto, kemampuan menulis itu tidak dimiliki setiap orang. Menulis adalah passion bagi orang yang melakukannya. Karena itu, setiap tulisan yang dihasilkan baik itu di media cetak atau pun sekarang ini media digital semacam blog atau microblogging lainnya, adalah karena kemampuan si penulis dan merupakan hasil pengamatan, pengalaman pribadi penulis.
Senada dengan Pak Nirwan, Mas Iman juga mengatakan bah menulis itu, terutama menulis di blog, harus berdasarkan experience based atau taste’s karena sebagian besar pembaca blog adalah orang-orang yang mempercayai si penulis, dan yakin kalau tulisannya adalah benar.
Membangun kredibiltas blog itu susah susah gampang
Bukan sesuatu hal yang susah, namun juga tidak gampang. Dan reputasi atau kredibilitas blog dibangun oleh waktu dan konsistensi menulis.
Memang ya, kredibilitas blog itu penting banget buat blogger. Apalagi kalau kita sudah memutuskan blog kita untuk menjadi penyampai pesan dari brand atau produk.
Seperti dalam percakapan Twitter antara saya, Om Yahya dan Lusi Tris tentang kredibilitas blog ini, Om Yahya bilang dia nggak akan mau menerima job atau review produk gadget (blognya Om Yahya banyak bahas soal teknologi) kalau tidak dikasih produknya untuk diutak-atik atau dicoba.
Sedangkan Lusi bilang, miris itu adalah banyak lomba blog yang mengambil tema keunggulan suatu produk, tanpa blogger mencoba atau menerima produknya untuk direview.
Ya kembali lagi sih ke bloggernya. Ketika menerima pekerjaan dari brand atau produk, tahu banyak tentang produk tersebut. Minimal surveilah dulu tentang si produk, sebelum memutuskan untuk menerima pekerjaan.
Kan biasa tuh, kalau kita menerima tawaran pekerjaan, ditanya sama agency-nya apakah kenal produk ini? Apa pernah bekerjasama dengan produk sejenis tapi dari kompetitornya? Mau atau tidak membahas produk ini baik secara soft selling atau pun hard selling.
Pengalaman saya sih seperti itu. Saya udah pernah menolak tawaran pekerjaan, karena produk yang akan saya review adalah untuk anak umur 0 sampai 5 tahun, sementara anak saya sudah 6 tahun. Nggak cocok kan?
Dan, sama seperti Om Yahya, sebisa mungkin saya minta disertakan produk untuk dicoba. Kalau pun engage ada, saya tahu produk itu dan membelinya untuk dicoba. Experience based, seperti kata Mas Iman Brotoseno.
Sahabat Blogger peduli dengan kredibilitas blognya?
Apa yang sudah dilakukan untuk membangun reputasi blog sahabat?
Live! Kakak gue kece badai nih di Jawa Pos TV @IndahJuli @Emak2Blogger #HariBloggerNasional pic.twitter.com/5ryBEKRDKZ
— IG : @mirasahid (@mirasahid) October 27, 2015
Noted mbaaak! Baca artikelnya mbak indah saya jadi instropeksi sebagai bloger baru suka kalap kalo ada kesempatan. Next time harus lebih menjaga aliran blog biar ga kemana-mana dan mengecewakan pembaca juga ya… Terimakasih mbaaa
sangat bermanfaat sekali mbak, apalagi para blogger pemula yang saat ini sudah teracuni untuk mendapatkan uang dari ngeblog harusnya berpikir akan hal ini dengan begitu mereka akan membuat blog yang memang berkualitas, bukan hanya sekedar mementingkan traffik semata agar dapat penghasilan tinggi dari adsense.
Ilmu bermanfaat terima kasih sharingnya mak
ya saya setuju, dari pengalaman pertama memblogging telah begitu banyak merasakan dari manfaat perlu tidaknya kredibelitas. kalo ngga ada kredibelitas mungkin Blog itu tidak bisa dikenal. jadi saya rasa penting.
tulisannya asyik dan enak dibaca mbak (y) untuk masalah lomba itu emang agak dilema ya 😀 apalagi untuk blogger yang belum pernah dpt “job”, larinya pasti ke lomba review by searching
Aih serunya ikutan acara blogger macam ini. Makasih atas sharing ilmunya ya, Mbak. Miss you :).
Aaaah.. Senangnyaaa yang abis kumpuuul :).. Dan banyak pelajaran yang diperoleh ya mak. tak henti-hentinya kami belajar dan belajar lagi dari para ahlinya. Dan memang benar mak, konsistensi memang mahaaal harganyaaa :).. Semangaaat teruuus aaah ngeblognyaaa
Sma halnya seperti review situs online, ya. Riskan banget soalnya ya, Mbak. Apalagi kalau udah sampai testimoni. 🙂
“Kemampuan menulis itu tidak dimiliki setiap orang.” Bener banget. Dan aku ngga pernah menyangka akan menjadi Blogger. Karena, awalnya aku sama sekali ngga punya kemampuan menulis. Skrg juga masih sinau terus.
*noted* ciyee… kece deh!
setiap berkunjung ke blognya inna, rasanya selalu dapat ilmu baru saya. mantap! mau benahin blog (lagi) ah :))
iya, ei berasa koq kak, kalo ada yg nulis satu brand tapi belum/ngga berpengalaman dengan produknya, tulisannya itu seperti ga ada nyawanya hehehe …
AKOOHHHH. nggak sengaja membangun sih tapi membatasi diri. untuk apa nulis sesuatu yang kita sendiri nggak pakai atau nggak nyaman pakenya? 😀
Perjuangan banget buatku mak injul.membangun kredibilitas blog. Berusaha bertahan di tengah persaingan ketat para blogger utamanya travel blogger swdangkan aku mengusung tema yg ga umum.. traveling with children. Tapi aku yakin dgn konten yg baik dan jujur insyaallah akan ada tempat buat momtraveler si dunia perbloggeran.
Thanks ilmunya mak.. well.noted
dicatet banget nih makpuh.. TFS
harus berbenah dan menguatkan konten sbg bentuk kredibilitas. meskipun blom dilirik sapa2 hahaha
Sepakat saya, jika blog sekarang tidak hanya berkorelasi pada kreativitas dan ekspresi saja. Tapi sayang, sampai saat ini belum pernah dapat job untk merevie.
Salam hangat dari Bondowoso.
asyik nih *nyimak sebagai blogger baru ^^
Aku beberapa kali mba nolak produk yg aku g mau…walau dibayarpun… Padahal aku butuh uit hehehe…kalau gadget emang enak kalau ada barangnya… Sama kayak barang2 lain atau belanja online… Makanya aku tulisane lebih enak pengalaman review barang yg dipunya…jadi ngerti cara pake sama belanjanya gimana…
Cuma kalo lomba blog itu yang aku kadang hands up…sama soft selling :”( aku kudu banyak belajar…susah banget rasanya soft selling ggara kebiasaanrview mekap*loh curhatr panjang
jadi banyak dapet ilmu nih saya makpuh,makasih banyak sharingnya….mulai harus dibenahi nih blog saya ^^
mantab mbak hahaha , lanjutkan ..!
Mbak, jangan bilang2 kalau aku males kemah ya wkwkkkk…. Seru ih foto2nya, dapat banyak insight pula.
Nah. Baru aja kepikiran tentang branding, eh dapet bahasan tentang kredibilitas. Nyambung bgt deh.
Terimakasih Mak Injul ulasan komplitnya, semakin memperkuat tujuan awal saya ngeblog. Meskipun belum konsisten.
Sukaaà foro yang bareng-bareng abis makan pagi itu. Cakep deh hehehe
Eh iya, masa kita review gadget tapi ga dikasih produk buat ngetesnya, ya. Itu mah testy yang meragukan.
Ah bener emang Mbak Indah… Experience dari blogger lah yang bisa memberikan engagement yang kuat. Dan kredibilitas juga dibangun dari situ. Untuk konsisten di suatu tema tertentu rasanya memang harus dilakukan dan dipupuk untuk bisa mendapatkan semacam recognition dari pembacanya ya Mbak..