Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordfence domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/indahjul/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/indahjul/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Hanya Tuhan yang Tahu - Indah Julianti

Hanya Tuhan yang Tahu

Masih masuk pagi πŸ™
Karena tadi pagi Mas Iwan agak sakit-sakit perut, beliau akhirnya mengantar diriku sampai Harapan Indah, selebihnya gw nyambung naik angkot sampai Pulogadung.

Yang namanya angkot, pasti tahulah semuanya, bagaimana tidak tau aturannya sang supir angkot. Makanya itu diperlukan doa sepanjang perjalanan agar selamat sampai tujuan.

Yang namanya angkot itu dia mau berhenti, dia mau berbelok ke kiri atau ke kanan, dia nurunin penumpang atau ngak, itu hanya Tuhan dan supir angkot yang tau πŸ™ Bukan hanya ngeselin penumpangnya, juga ngeselin pemakai jalan lainnya.

Seperti yang tadi terjadi sama angkot yang gw naikin. Tuh supir, benar-benar bikin penumpangnya harus berdoa sepanjang jalan. Udah jalannya kenceng (walau belum kategori ngebut), dia seenak-enaknya ngerem, yang bikin perut serasa dikocok-kocok kayak bartender lagi kocok minuman. Untung gw ngak muntah, karena perut gw asli dah ngak tahan banget.

Ngak tahan dengan kelakuan sang supir, seorang ibu yang duduknya pas disamping gw, langsung marah-marah. “Bang, jangan main-main dong. Emangnya abang bisa ngantiin nyawa orang,” cerca sang ibu.

Karena udah ada yang berani, biasalah kayak bebek yang ikut induknya, penumpang lainnya pun menggerutu. Kalau gw sih cukup sumpah serapah didalam hati aja.

Ngak terima diomelin, si abang ngeles bilang kalau dia ngerem mendadak karena kendaraan didepannya ngak kasih sign. Alasan klise. Jadi ? kembali ke lap….top πŸ™‚

Leave a Reply