Tak terasa waktu bergulir dengan cepat. Sudah setahun saya berhenti sebagai pegawai kantoran.
Bagaimana rasanya? Jangan ditanya soal ngasuh anak ya, setiap perempuan yang punya anak, baik itu kerja di kantoran atau di rumah, punya gaya sendiri-sendiri dalam mengasuh anaknya.
Kalau rasa bagaimana tidak bekerja kantoran, untuk saya masih menikmati. Karena terbebas dari bangun dini hari untuk buru-buru berangkat ke kantor. Terbebas dari kemacetan Jakarta, yang sepertinya semakin menggila. Terbebas dari deadline yang bikin jantungan.
Banyak kebebasan lah. Yang jelas, kalau anak-anak libur sekolah, udah nggak perlu pusing-pusing lagi menghitung cuti yang tersisa, dan bebas bergaul dengan teman-teman, yang dulu sangat susah dilakukan.
Yang nggak bebas apa? Duit, hahahaha
Dulu kan punya uang sendiri, yang bisa menutupi keinginan sendiri, seperti misalnya beli buku sesukanya, beli sepatu sesukanya, beli baju, hijab, kosmetik, nyalon, kebutuhan sekunder perempuanlah. Dan, sekarang kan harus berhitung dengan kepentingan keluarga yang sumbernya cuma satu sekarang.
Lalu bagaimana mensiasatinya? Alhamdulillah, kadang-kadang dapat kerjaan freelance yang meski honornya naik turun tapi lumayan buat beli buku. Orderan menulis dan lainnya, lumayan ada, sehingga tidak membuat saya bosan karena tidak ada kegiatan dan setidaknya otak tidak menganggur 🙂
Pokoknya, saya menikmati pekerjaan sebagai freelance. Freelancer writer dan blogger :))
Dan, semoga saya nggak goyah untuk kerja lagi, amiiin.
Alhamdulillah mbak, semoga sukses selalu.aamiin
wah, baru tahu cerita yang ini, mbak injul 🙂
Alhamdulillah, memang rejeki dateng dari mana aja ya Mbaa, rejeki 3 princess yang dirumah juga pastinya.. 🙂
—-
Amiiin
Injul
wah…happy 1st anniversary mbak, samaan nih, aku juga tak terasa sudah setahun menjadi pekerja serabutan, haha…
alhamdulillah , walaupun dirumah, tetap dapat order menulis dan free lancer …………….. jadi, masih bisa nyalon dan lain2nya ya InJul 🙂
salam
yah enak tuh kalo tetep bisa dapet job freelance ya… 🙂