“Poetry is one of the purest expressions of linguistic freedom. It is a component of the identity of peoples and it embodies the creative energy of culture, for it can be continuously renewed”. – Irina Bokova, Director-General of UNESCO – (Message for the World Poetry Day)
—–
Jadi, pada tanggal 21 Maret kemarin itu, adalah Hari Puisi Sedunia (World Poetry Day). Pencanangan tersebut dilakukan pada tahun 1999, dengan maksud untuk menggalakkan dan mendukung gerakan membaca, menulis, dan menerbitkan puisi di seluruh dunia.
Di Indonesia, banyak sekali penyair hebat seperti Chairil Anwar, Sapardi Joko Damono, WS Rendra almarhum, Joko Pinurbo, dan lain-lain, yang kebetulan puisi-puisi mereka sangat saya sukai. Puisi-puisi karya penyair hebat itu sarat dengan makna.
Di dunia blogging sendiri, banyak lho blogger yang suka menulis puisi dan karya-karya mereka kerap menggetarkan hati, menyiram sanubari yang kering. Beberapa di antara mereka yang suka menulis puisi dan sering saya kunjungi blognya (walau terkadang silent reader:D) adalah Irma Senja, Dian Hartati, Sang Pejalan, dan banyak lagi.
Bagi saya, puisi itu ibaratnya penyemarak jiwa. Senang, sedih. Suka, duka, mari kita torehkan melalui kata-kata. Puisi salah satunya. Dengan menulis, setidaknya kita bisa mengungkapkan perasaan, pikiran, yang mungkin tak bisa kita bicarakan dengan orang lain.
Suka puisi?
Membaca atau menulis puisi, tetap sama asyiknya 🙂
Mencari Bahagia
Jika bahagia itu sederhana, mengapa merasa tak bahagia?
Jika bahagia itu sederhana, mengapa orang menangis diam-diam?
Di mana kebahagiaan itu?
Dalam pikiran kalut tak bertepi
Dalam raga yang semakin rapuh.
Ke mana harus mencari bahagia?
Dalam bait-bait cinta
Dalam belaian sayang
Dalam dekapan cinta
Dalam hamparan kasih Yang Maha.
(Jakarta, 1 Juli 1999)
Hehhe nomor satu lah urusan puisinya sama mba. Saya masih bingung kalau mau menulis bait bait puisi seperti ini suka bingung gimana mau memulainya. Ujung ujungnya malah bingun sendiri hiheiheihiee
Saya belum bisa menikmati puisi. kadang ndak mudeng yang dimaksud penyairnya 🙁
Puisinya indah, mba 🙂
nyerah deh gw. Bukan manusia kata, cuma manusia angka. Gak bisa bikin puisi.
Lha aku baru tau ada hari puisi kak 🙂
puisi, labuhan jiwa, renungan hati? puisi menyimpan sejuta tanda tanya…
Hi Mba Indjul
bahagia memang sederhana,
sayangnya orang terkadang sulit menemukan bahagia
dalam hal-hal yang sederhana.
*kiss
Huaaa,…ada namaku…ada namaku di blognya mbaku.
dan dirimu adalah salah satu blogger favoriteku mba selain om jay dan mas amril *peluk
saya ngga bisa bikin puisi tapi sering menang lomba puisi #ikutannarsis
Wah keren, pasti saat membawakan puisinya benar-benar dijiwai.
Mau dong diajari #serius
uhuy! 😀
Hihihii, nomor satu dengan komen yang narsis :p