photo by Taruli Azzah
Kamu itu hujan.
Datang tiba-tiba membasahi sukma,
lalu berhenti kala menggelora.
Kamu itu hujan.
Datang dan pergi sesukanya,
tanpa tahu bahagia dan sedih yang menyertainya.
Di hujan itu,
ada rasa yang tak terucap dan tak mampu dilukiskan untuk kenangan.
Di hujan itu,
dititipkan rindu yang tak pernah tersampaikan.
Di hujan itu,
Semua terserak dan tak akan menyatu.
ini adalah seorang ahli puisi ya? kok bisa berpuisi ya? dan mungkin puisinya ini memiliki karateristik tersendiri 😀
#salam silaturahmi, persahabatan
siapin jas hujan dan jaket mbak 🙂
hujan membuat menggigil,
akan rindu yang terpanggil,
hadirnya sebuah kehangatan,
pada rintik yang terus berkejaran.
dingin.
*ikutan latah.
suka banget hujan :*
Hihihi, asal jangan hujan-hujanan ya. Nanti sakit 🙂
Aku suka hujan… hujan mengingatkanku untuk menabung, karena genteng banyak bocor minta direnovasi. eaa hehehe..
Huahahaha *gubrak*
Aku suka hujan, karena bisa memeluk ….. air 🙂
pada hujan
hatiku tertatih
ingin mencumbu
tapi malu
ingin memeluk
tapi ada rasa kikuk
pada hujan
aku masih tertatih
#latah nih kalao ada puisi,eaaaa…
Yaaaay, nice reply :*
wah, mak suka puisi , aku juga dan tergila2 membuat puisi , setiap ada peristiwa apa saja yg ada di sekitarku pasti tak buat jadi puisi. Nice puisinya, hujan selalu banyak ceritanya
Asyik bertambah lagi teman yang suka puisi. Thanks sudah berkunjung ya 🙂
Rindu telah terobati..
Ada bau yang dicari..
Hujan akhirnya membumi..
Wangi
Senaaaaangnya dihadiahi puisi. Thanks ya Eda :*
Nice words… love it! 🙂
Terima kasih banyak mbak Mutia 🙂