Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang, di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya,”Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air.Ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting bagi kehidupan ini.
Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemui,” hai, tahukah kamu di mana adanya air? aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati,”
Ternyata semua ikan tidak mengetahui di mana letak sang air itu. Si ikan kecil semakin, gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu ikan sepuh yang sudah berpengalaman. Kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Dimanakah adanya air?”
Jawab ikan sepuh, “tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, Tanpa air kita akan mati.”
Kehidupan dan kebahagian itu ada di sekeliling kita dan sedang kita jalanin, sepanjang kita mau membuka diri dan membuka pikiran kita. Karena saat untuk berbahagia adalah saat ini, saat untuk berbahagia dapat kita tentukan.
Sumber : Majalah Paras
ps : kenapa puasa, otak gw juga ikut puasa yah 😀
lucu, tapi berhikmah. ckk…ck..ck…
see you
FLP Sumut
http://www.penamedan.wordpress.com
ya ya ya … mengerti. ikan akan mati kl ga ada air *halah kok ikutan lemot pas puasa*
baca en baca again
dalem banget. a very good lesson for me.
walau kopas tapi mencerahkan loh..
Hehehe. Baca’an yang menambah harmoni di pagi hari hehehe. Bunda Injul, met wiken & berpuasa yaaaa. Mudik gak nih Lebaran nanti? Btw otak Bunda jangan ikutan puasa donk…
HHmmm …
In-Jul …
Ini renungan yang bagus …
Selamat Puasa
Mohon maaf lahir bathin
cerita yang menarik, jadi ternyata ikan juga bisa bego kayak manusia….ahaahaha…
tumben copas. lagi puasa nulis yah hihihi
bagussss benerrrr mba..btw bis minum es cendol neh mau?? hehe
Kok blom masuk emailnya say?
mungkin kalo puasa otak, puasa otak dari pikiran ngress kali yaaa ????
hahahaha.. otak ga ikut puasa itu contohnya gimana Bu?
Jadi inget bukunya Robin Sharma. Inti kebahagiaan adalah menikmati saat ini dengan sebaik mungkin.
ps : kenapa puasa, otak gw juga ikut puasa yah <– engga kok, engga ikutan puasa. nih buktinya, setidaknya keinginan untuk berbagi tetap ada … menghibur ngarep dapet pahala di bulan ramadhan 🙂
eh tapiii, ini storynya kayak pernah baca deh …
nice story..
btw otak yg bag mana yg ikut puasa,mbak?
maksutnya jd lemot gtu?
tenang mbak indjul,kadang lemot jg membawa nikmat qo,hehe!
Duhh..koq aku ga ngerti crita diatas yah…hmmm
ps : kenapa puasa, otak gw juga ikut puasa yah
ah masa seh?