Setiap anak itu cerdas, hanya saja kecerdasan anak itu beragam.ย
Meski saudara sekandung, sekalipun – @BonekaTakita
“Inna, I want pok pok in my sleep.”
“Nobody wants to feeding me.”ย
Jangan dikomentari ya tata bahasa atau grammarnya atau kata-katanya. Sudah pasti ada yang salah.
Itu adalah ucapan-ucapan si bungsu, Tiominar, yang berusia tujuh tahun lebih dan lagi getol-getolnya bercakap-cakap dalam bahasa Inggris di rumah dan sekolahnya.
“Inna, why do you can’t speak Inggris at home? Are you scared?”
Bukan scared, Nak, tapi males saja nggak ada temannya. Hihihihi, alasan yang nggak bermutu banget ya. Tapi sepertinya sejak Tio lagi senang-senangnya dengan bahasa Inggris, si mamak harus rajin-rajin lagi nih membuka kamus dan diktat bahasa Inggris biar nggak ketinggalan sama anaknya.
Bahasa Inggris untuk Anak, Why Not?
Sebulan terakhir ini, Tio memang lagi senang-senangnya dengan bahasa Inggris. Sepertinya sih karena guru pelajaran dan les bahasa Inggris di sekolahnya adalah Bu Ismi, guru kesayangan dan wali kelasnya Tio. Apa-apa yang diajari sama Bu Ismi, langsung nancep di otaknya Tio.
Berbeda dengan kedua kakaknya yang dari TK sudah saya kursuskan bahasa Inggris, kalau Tio baru kursus bahasa Inggris kelas dua SD. Itu pun les di sekolahnya.
Kenapa Tio baru les bahasa Inggris kelas dua SD? Ya gitu deh, pengalaman dengan kedua kakaknya yang gonta ganti tempat kursus bahasa Inggris karena katanya gurunya nggak enak ngajarnya, materi yang dikasih susah dan nggak dipahami, dan berbagai alasan lainnya. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengursuskan mereka lagi. Belajar saja di sekolah dan di rumah, itu yang paling afdal ๐
Anak Saya Sudah Berkenalan dengan Bahasa Inggris Sejak Dini
Banyak orang tua yang ingin anaknya canggih berbahasa Inggris sejak dini. Saya termasuk di antaranya.ย Suka iri gitu ngelihat anak kecil yang fasih dan lancar berbahasa Inggris.
Tapi itu dulu, sekarang sih saya udah terima apa adanya sajalah. Udah nggak mau maksa anak-anak di luar kemampuannya. Saya tahu bahasa Inggris itu penting. Seperti yang dulu almarhum Bapak katakan ke anak-anaknya supaya paham berbahasa Inggris biar kalau pergi ke suatu negara tidak seperti anak ayam kehilangan induknya. Bingung dan kucar kacir.
Saya tahu bahasa Inggris untuk anak itu penting. Makanya Taruli dan Kayla sudah saya kursuskan bahasa Inggris sejak mereka di TK. Bahkan, sebelum pindah ke Yogya, Kayla sempat kursus bahasa Inggris di lembaga bahasa Inggris yang keren.
Agak lumayan sih bahasa Inggrisnya saat kursus di sana, tapi karena pindah ke Yogyakarta, dia pun males untuk melanjutkan. Kayla malah lebih banyak belajar bahasa Inggris melalui Youtube. Dan, Alhamdulillah, lancar. Surprised buat saya sih. Nggak dikursusin malah bagus tata bahasanya.
Begitu juga Taruli, ketika mondok di MTS Assalam, karena di sana wajib berbahasa Arab dan bahasa Inggris, tanpa kursus, dia lebih baik.
Untuk Tio, saya pun memutuskan untuk belajar bahasa Inggris saja di rumah dan sekolah sudah cukup. Apalagi sekarang ini di era millenial, banyak fasilitas untuk mempermudah belajar, terutama dari televisi pendidkan dan aplikasi teknologi di gadget.
Menjadi Pilihan bagi Orang Tua
Mengenalkan anak sejak dini bahasa di luar bahasa sehari-sehari buat saya tidak ada masalah. Dan kembali ke orangtua, sudah merasa penting mengenalkan bahasa Inggris sejak dini atau nanti-nanti saja saat belajar di sekolah.
Harus kita akui sih, bahasa Inggris itu memang penting buat anak-anak, apalagi kalau sekolahnya ada pelajaran bahasa Inggris atau bersekolah di sekolah bilingual. Apa lagi di era teknologi super canggih ini, apa-apa serba berbahasa Inggris. Remote TV saja petunjuknya pakai bahasa Inggris.
Setidaknya, misalnya ketemu bule di Jalan Malioboro terus ditanya, where’s Kampung Ketandan? Bisa kita tunjukin arahnya ๐
Tapi tetap lho ya, bahasa ibu atau Bahasa Indonesia itu harus bagus, biar nggak malu-maluin sebagai putra bangsa.
Kapan Waktu yang Tepat Mulai Mengajarkan Bahasa Inggris untuk Anak?ย
Kalau saya sih, kembali ke anaknya. Karena kecerdasan tiap anak itu berbeda. Ada yang cepat tanggap. Ada yang butuh penjelasan panjang lebar. Juga ada yang harus dijelaskan langsung dengan aksi atau perbuatan.
Tapi yang jelas, yang namanya anak, terutama dalam usia 1 sampai 10 tahun, menurut saya itu paling gampang atau mudah dalam menyerap sesuatu.
Seperti Tio misalnya. Ketika kami pindah ke Yogyakarta, usia Tio baru 4,5 tahun. Nggak perlu waktu lama, Tio sudah bisa berbicara dalam bahasa Jawa (walau bukan Jawa halus) dan sekarang beberapa teman saya malah mengganggap Tio lebih medokย saat berbicara bahasa Indonesia. ย Bahasa Indonesia dan bahasa Jawanya ya biasa, nggak sampai kebingungan ๐
Ini beberapa hal versi saya tentang waktu yang tepat untuk mengajarkan bahasa Inggris untuk anak:
- Kalau buat saya, kalau ibu atau bapaknya lancar berbahasa Inggris, mengajak anak bercakap-cakap dalam bahasa Inggris sejak masih bayi (misalnya 4 bulan) ya nggak masalah.
- Saat berumur 1 tahun, ketika anak mulai paham bahasa ujar (kata-kata). Terutama buat anak-anak yang lahir di tahun 2000 ke atas, anak millenial. Nggak belajar dari orang tua langsung, dengan menonton TV pendidikan, anak akan belajar dari tontonan itu.
- Sebelum anak masuk ke pendidikan formal seperti TK, SD, dan selanjutnya, bisa juga kita mengenalkan bahasa Inggris sejak dini. Di beberapa sekolah pra TK atau tempat penitipan anak (Daycare) bahkan punya sesi story telling bahasa Inggris.
- Yang aman sih, ketika anak-anak sudah berusia di atas 5 tahun, saat anak sudah fasih dan paham berbahasa Indonesia. Belajar bahasa Inggris akan lebih mudah dicerna. Seperti Tio, mulai belajar bahasa Inggris di SD pada usia 6 tahun. Apa yang diajarkan gurunya, mudah diserapnya. Dan karena dia tertarik dengan bahasa Inggris, suka bertanya pada saya dan kakak-kakaknya dan memberanikan diri untuk berbicara Inggris.
Btw, ini yang anaknya tidak mengalami kendala dalam berbicara atau perkembangan bahasanya terhambat ya. Kalau seperti itu sih sebaiknya satu bahasa dulu yang dipahami.
Bagaimana Cara Mengajarkan Bahasa Inggris untuk Anak?
Beberapa waktu lalu saya blogwalking ke blog beberapa teman, dan tertarik dengan blogpost Diah Dwi (seorang member Emak Blogger yang tinggal di Jawa Timur), tentang Mengajarkan Anak Berbahasa Inggris tanpa Pusing. ย Apa yang dilakukan Mbak Diah Dwi, hampir sama dengan yang saya lakukan. Dan intinya memang harus praktik langsung.
Ini tips mengajarkan bahasa Inggris untuk anak versi saya:
- Yang utama dulu adalah konsisten. Saya dan Tio membuat jadwal berbahasa Inggris pada hari Rabu dan Jumat. Pada hari-hari itu, kami berdua berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Lancar atau tidak, yang penting ngomong. Di luar hari itu, terserah Tio.
- Biar semakin lancar, semua tontonan di televisi dipilihkan yang berbahasa Inggris.
- Begitu pun dengan permainan di gadget, yang berbahasa Inggris.
- Meminta kepada kakak-kakaknya dan ammanya untuk berbahasa Inggris juga jika berkomunikasi dengan Tio. Karena lingkungan itu berpengaruh besar lho. Semakin banyak yang berinteraksi dengannya dalam berbahasa Inggris, semakin lancar komunikasinya.
- Belajar dari lagu. Tio itu anaknya cepat bosan. Karena itu, sesekali saya ajak dia untuk belajar bahasa Inggris melalui lagu. Kadang malah kakaknya, Kayla, ajak dia nari atau dance ala rapper-rapper Youtube yang berbahasa Inggris.
Sejauh ini sih, Tio sudah berani mengekspresikan dirinya dalam berbahasa Inggris. Apa yang ada di pikirannya, suka langsung dilontarkan dalam bahasa Inggris. Semisal yang saya tulis di atas itu: ‘Nobody wants to feeding me’. Maksudnya, tidak ada yang mau ‘menyuapi’-nya. Karena dia tahu feeding adalah makan, ya dia bilang seperti itu.
Hehehe, kadang jadi lucu sih. Tapi kan nggak boleh ya menertawakan semangat anak, paling saya senyum-senyum dan memperbaiki kosakatanya. Harapan saya sih, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sama baiknya, biar kalau jalan-jalan sama ammanya ke luar negeri, bisa jadi guide ๐ Aamiin.
Kalau Sahabat Bloggerย bagaimana komentarnya tentang bahasa Inggris untuk anak?
Yang punya tips dan pengalaman berbagi dong di kolom komentar ๐
Makasih mba untuk sharingnya. Nanti bisa di terapakan sama si kecil ๐
Keponakan saya yang berusia 7 sama 6 tahun udah lancar banget bahasa inggris, awalnya sih cuma sering nonton film tapi pake bahasa inggris.
Ternyata lama kelamaan jadi lancar juga ngobrol pake bahasa inggris, padahal sebelumnya belum pernah ikutan les atau kursus itu.
Kalau sekarang bahasa inggrisnya makin lancar pas dimasukin ke tempat les, udah bisa nyerocos kalau bilang pake bahasa inggris, Om nya aja sampe kalah hahaha.
Sharing-sharingnya inspiratif mba ๐
iyaaa banyak anak yang sudah belajar bahasa inggris dari kecil.. dan besarnya bisa lebih pintar…
Iya sih bu Sebaiknya anak sudah di didik dari kecil supaya terbiasa, ibaratnya belajar di usia muda adalah mengukir di atas batu
Iya sih bu. Sebaiknya anak sudah di didik dari kecil supaya terbiasa, ibaratnya belajar di usia muda adalah mengukir di atas batu
Wah baru ingat mau main ke post Mak Indah yang ini. Jadi ingat dulu punya murid cerita piknik dia, “I go… eh I went…” Dan saya bilang, “Just say I go even it was 100 years ago.” Hahaha dan cerita pun mengalir begitu lancar. Iya tak usah direpotkan dulu masalah grammar-nya, nanti jadi takut ngomong. Toh real-nya speaking pun tak butuh grammar sempurna ๐
Bikin jadwal hari2 gitu juga bagus ya, Mak. Bisa seminggu 2x atau 3x dan semua anggota keluarga mesti disiplin. Enak kalau semuanya kompak. Youtube yang anak2 ngevlog juga melatih speaking ya ๐
Moga anak2 tambah pintar English-nya ya, Mak ๐
Benar mba. Lebih baik mengajarkan anak bahasa inggris sejak dini. Sehingga ketika dewasa sudah terbiasa berbahasa inggris. :d
Iya mba. Mengajarkan anak-anak bahasa inggris itu lebih baik dibandingkan nanti sudah dewasa ๐
Aku lemah banget di Bahasa Inggris, dan sampe sekarang jadi paling sesalan ya ini, karena kayaknya banyak kesempatan yang terlewatkan “hanya” karena aku gak cakap berbahasa Inggris.
Salut kepada anak-anak zaman sekarang yang banyak jago kalo ngomong bahasa Inggris, lingkungan memang sangat pengaruh ya mbak Injul.
Makasi mba sharingnya, rencanaku juga mau kursus-in anakku sekarang ke lembaga kursus biar nanti saat sekolah ga kaget dengan inggris.
itu harapannya entahlah kenyataannya ahaha soalnya klo dirumah pke bahasa inggris dia asal ngacapruk mba mungkin krn masih kecil kali y :p
Hahaha, konsisten sih katanya tiap hari ngomong dalam bahasa inggris di rumah ๐
Mba Indaah,
Anak aku baru belajar mengikuti apa yang dibicarain di tipi, belum bisa bikin kalimat sendiri.
Kadang overlapp sama bahasa Malay kalo nonton Upin-Ipin.
Baiklaa…
Mamak harus lebih konsisten yaa, mba..
Iya kitanya juga harus konsisten biar anaknya lancar jaya ๐
Aku ngajarin anakku bhs inggris sebenernya dr dia lahir aku udh ngomong bhs inggris. Tp suami rada susah diajak kompak.. Krn dia dulu lama di jerman, dia lbh fasih ngomong jerman drpd inggris. Jadilah dia sesekali bicara k anakku pake jerman. Eh trs baby sitternya g bisa bhs inggris, dan ngomong k anakku yg 1 pake bhs indonesia logat betawi, yg mba ART ngomong bhs indo pake logat jawa ๐
Aku kuatir jadinya mba, takut si baby malah bingung dengernya. Jadilah aku ganti planning, jd ngomong bhs indo ke si baby, dan ngajarin bhs inggris serius kalo dia udh 4 thn an lah :). Si kaka sih udh mulai bnyk skr vocabnya, tp si adek msh setahun jd blm wktnya aku ajarin ๐
Tp memang yg penting hrs berani ngomong sih mbak. Kalo ga gitu susah.. Jd pasif ujung2nya.
Iya benar Fanny, kita ortunya jangan pasif ๐
Katanya sih umur 4 tahun sudah lebih enak kalau diajarin bahasa inggris.
Hallo Mbak, aku mungkin salah satu orang tua yang belum ingin mengajarkan bahasa Inggris untuk anak. Satu akupun tak pandai berbahasa inggris. Ya, kalau Faiz kesulitan atau sedang belajar bahasa inggris, bisalah ya..masih esde *eh.
Tapi, ternyata adeknya, karena emaknya pingin sibuk di rumah, untuk menemani tidur dan bermainnya, aku memberikan fasilitas televisi untuk memutar YouTube dan yang diputar adalah CHuChuTV atau film kartun anak berbahasa Inggris.
Suatu hari, Fira menyebut sebuah benda mengunakan bahasa inggris. Haaah? ternyata Fira belajar sendiri degnan audio dan visualnya. Jadi, setelah mengetahui Fira sudah belajar bahasa inggris sendiri, akupun mulai sedikit sedikit belajar bahasa inggris, untuk mengimbangi Fira…*loh. Iya, belajar barenglah.
Nah iya, anak-anak seperti Fira tuh anak milenial, anak yang sudah belajar sendiri melalui aplikasi ๐
wah makasih mak sudah dicolek.
lucu ya mak anak-anak itu. mereka pede karena tahu kalau ga akan diledekin kalau salah.
jadi emak bapak zaman sekarang memang sering terkaget-kaget lihat perkembangan anak.
trus kita jadi ngomong ke diri sendiri, “perasaan aku ga ngajarin gitu. kok anakku bisa ya?”
hehehe…
anak saya masih blm dikursuskan mak, aku yakin sih nanti bakal perlu kursus. sekarang gatau deh di sekolahnya juga belum bilingual jadi ini masih belajar di rumah seadanya dengan saya dan ayahnya ๐
Wahh makasih udah sharin makk. Kebetulan aku jg termasuk yg pengin anakku skul di internasional tp agak ragu jg bolehnya mulai kapan gt hehehe. Kan suka ada tuh artikel2 ga blh terlalu dini diajarkan bilingual.
Babam gak diajarin tp kayaknya lebih milih bahasa inggtis krna lebih mudah menurut dia.. tapi aku lg ngehar bahasa indonesianya..hihi
Wuih anak pintar ๐
Hihihi, katanya sih kudu mantap dua bahasa itu ya, bahasa indonesia dan bahasa inggris.
Aku sedang belajarin Kaina bhs inggris.. hrs konsisten ya. Pas aku mentok vocab, buka kamus deh hihii…Ikut blajar. Menyenangkan
Katanya sih harus konsisten, sekarang ini udah tiap hari Tio ngomong bahasa Inggris walau nggak full ๐
Benaaaar, aku pun belajar lagi.
Anak saya yang usianya 4 tahun juga sekarang sudah bisa nyebutin barang barang, ngitung, dan nama hewan . Ga dipaksain cuma sering di dengerin sama di suguhin aja film atau lagu-lagu anak-anak yang pake bahasa inggris.
minta izin ya mak InJul Blog nya saya masukin ke Blog List saya biar enak kalo mau bewe.
Catat, musti disuguhi yang berbahasa Inggris ya biar lancar ๐
Iya, silakan mbak Ria, daku pun nanti ngelink balik ya.
anak2 juga nggak mau les Inna, capek katanya udah pulang sekolah sore..
eh malahan dari denger lagu2 barat dang nyoba terjemahin sendiri akhirnya jadi suka ngobrol bahasa Inggris
mamanya yang jadi kagok jawab ha.. ha.. udah lupa semua
Hihihi, berarti sama Taruli dan Kayla ya, udah kecapean di sekolah ๐
Hahahaha, benar benar, kita udah banyak lupanya bahasa inggris kalau nggak dipakai sehari-hari.