Menumbuhkan Budaya Literasi untuk Kompetensi Abad 21

“Anak-anak banyak yang kurang membaca, Bapak Ibu”, demikian ucap Ibu Guru Wali Kelas Tiominar, dalam pertemuan orang tua/wali murid dengan guru kelas, beberapa waktu yang lalu. Akibatnya, menurut Bu Estin, wali kelas Tio, ada anak yang sulit memahani suatu kalimat dalam bahan-bahan materi pelajaran. “Minta tolong Bapak/Ibu untuk membiasakan anak-anak membaca buku, menumbuhkan budaya literasi di rumah”, tegas Ibu Wali Kelas. 

 

Budaya Literasi

 

Duh, kok bisa ya enggak paham kalimat, keluh saya dalam hati dan langsung berpikir. Apa Tio, si bungsu yang sekarang kelas V SD, termasuk anak yang kurang dalam literasi?

Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Budaya Literasi

Ibu Wali Kelas melanjutkan paparannya tentang permasalahan di kelas Tiominar. Terutama yang terkait dengan target kompetensi siswa kelas V. Ada tujuh target utama kompetensi yang diberlakukan untuk kelas V di sekolahnya Tiominar. Satu dari tujuh target itu adalah literasi. 

Kenapa literasi menjadi target utama kompetensi? 

Semua materi pelajaran kan bentuknya tulisan. Bahkan matematika yang ada hitung-hitungan dan segala macam bentuk perkalian, pertambahan, pecahan, pembagian, dijelaskan dalam bentuk tulisan, yang harus dibaca, dimengerti dan dipahami. 

Seperti yang dijelaskan Ibu Wali Kelas, pelajaran matematika itu harus sering-sering berlatih soal agar memahami dan mengerti. Dan latihan soal-soal itu kan harus dibaca. Bagaimana mau menyelesaikan latihan soal, kalau materi yang disampaikan saja tidak dipahami kalimat, bahkan tidak tahu apa itu paragraf. 

Tidak memahami kalimat, tandanya anak kurang banyak membaca.  Bagaimana mau menghadapi kompetensi di abad 21, kalau tidak banyak latihan dan kurang membaca?  

Penjelasan Ibu Wali Kelas Tiominar itu serasa menampar-nampar saya, yang merasa punya kemampuan menulis dan membaca bagus, yang sehari-hari selalu berkutat dengan bahan bacaan dan riset untuk menulis di blog atau pun saat membuat naskah untuk cerita anak. 

 

Gerakan Pemerintah untuk Literasi Keluarga

Permintaan Ibu Guru Wali Kelas Tio dalam menumbuhkan budaya membaca di keluarga, sejalan juga dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2017, bahwa keluarga harus turut serta terlibat dalam proses pendidikan anak baik di rumah maupun di sekolah.

Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan punya gerakan nasional yaitu Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernas Baku) #LiterasiKeluarga. Dengan keterlibatan orang tua dalam membacakan buku pada anak, akan mengoptimalkan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa sejak dini.

Kembali ke permasalahan di kelasnya Tiominar. Memang sih Bu Estin enggak menyebut nama secara khusus anak-anak yang kurang membaca tersebut, tapi saya merasa Tio memang kurang banyak membaca. Selama ini, dalam menumbuhkan budaya literasi di keluarga kami, saya selalu mengajak anak-anak untuk membaca buku cerita yang menjadi koleksi di rumah. 

Tiga anak perempuan daku memang membaca buku, tapi membaca buku sekedarnya. Membaca seperlunya, karena untuk tugas sekolah, butuh referensi atau kalau sudah bosan bermain gawai, biasanya mereka membaca buku. 

Padahal ya, saya dan Mas Iwan itu sering mengingatkan untuk lebih banyak membaca.

Mungkin, kami sebagai orang tua juga kurang keras berusaha menumbuhkan minat baca, jadinya seminggu belum tentu sekali, anak-anak suka membaca buku. Yang rutin membaca buku hanya Tio, itu pun saya yang membacakan buku ceritanya saat beristirahat menjelang tidur malam. Atau Tio membaca sendiri di kala libur sekolah seperti hari Sabtu dan Minggu. 

 

Budaya Literasi

 

Tio rutin membaca buku pun karena tidak bermain gawai, karena mendapat hukuman tidak boleh menggunakan gadget kapan pun, kecuali jika ada tugas sekolah. Ini akibat minus kacamata Tio bertambah banyak, dari semula minus 1 menjati minus 3,5 karena kebanyakan bermain gadget.  

Tidak punya gawai sendiri saja, Tio lebih asyik dengan alat tersebut dibandingkan membaca buku, dan apa-apa yang sudah seperti candu itu tidak baik kan? 

Dari itulah, demi kebaikan anak-anak, saya dan Mas Iwan bertekad untuk membiasakan anak-anak membaca buku.

Beberapa hal yang kami lakukan dalam menumbuhkan budaya literasi di rumah, antara lain:

  • Dalam satu minggu anak-anak harus membaca buku. Buku apa saja, yang mereka senangi. Sekarang kan banyak buku bagus, buku-buku yang mendidik dan menginspirasi. 
  • Khusus untuk Tiominar, saya meminta dia untuk menuliskan kembali cerita yang dibacanya, atau menuliskan kesimpulan tentang buku yang dibacanya.
  • Mengajak anak-anak ke Perpustakaan Kota atau Kabupaten, agar lebih senang lagi membaca buku, karena perpustakaan sekarang asyik buat anak-anak.
  • Membelikan anak-anak buku-buku bacaan yang baik dan sesuai minat mereka.
  • Membiasakan anak-anak untuk memberikan pinjaman buku kepada teman-temannya yang di rumah atau sekolah, jika mereka tidak punya buku bacaan. 

 

Peran Masyarakat (Sekolah) dalam Budaya Literasi

Di sekolah Tio, dalam menumbuhkan budaya literasi ini ada program literasi sekolah.

  • Setiap hari, di kelas selama 20 menit anak-anak membaca buku yang dibawa dari rumah. Kadang, murid-murid diminta menceritakan kembali isi buku yang mereka baca. 
  • Buku yang dibawa dari rumah, dipinjamkan kepada teman sekelas yang belum membaca buku itu. Saling bertukar buku bacaan. 

 

Budaya Literasi

 

  • Program literasi lainnya adalah membiasakan anak-anak untuk aktif di perpustakaan sekolah. Bahkan kepada orang tua, pihak sekolah menyampaikan kalau pulang sekolah dan belum ada yang menjemput, anak-anak sebaiknya menunggu di perpustakaan. 
  • Perpustakaan sekolah dibuat senyaman mungkin dan buku bacaan yang sesuai untuk anak diperbanyak, agar anak-anak betah dan senang membaca. Lagi pula ya, kalau menunggu di perpustakaan itu lebih gampang dicarinya dari pada anak-anak bermain-main di lingkungan sekolah. 

Sekarang ini di sekolah Tio, dalam setiap event atau kegiatan sekolah memasukkan literasi sebagai lomba antar murid. Lomba membacakan cerita atau story telling, lomba membaca puisi, dan lomba menulis cerita. Tio semangat kalau ada lomba-lomba seperti itu dan ikut serta walau memang belum beruntung mendapat penghargaan. 

“Aku tuh sebenarnya pengennya bikin cerita komik, Inna. Tapi lombanya cuma nulis cerita,” ungkap Tio usai mengikuti lomba literasi di sekolahnya. 

Jika ingin anakmu cerdas, bacakan mereka cerita dongeng. Jika ingin anakmu lebih cerdas lagi, perbanyak cerita dongeng yang dibacakan.” – Albert Einstein.

Seperti itu kira-kira terjemahan bebas dari kutipan dari Albert Einstein tentang budaya membaca yang bisa mencerdaskan anak. Semakin banyak cerita dongeng yang kita bacakan untuk anak, semakin banyak cerita yang didengar, semakin cerdas anak-anak mengolah kata dan rasa.

Menumbuhkan budaya literasi memang harus punya tekad kuat, apalagi yang kita hadapi itu adalah anak-anak yang gampang bosan, suka enggak fokus dan belum konsisten.

Perjalanan  menumbuhkan dan mempertahankan budaya literasi di rumah kami memang masih panjang. Tapi kami percaya, dengan peran keluarga serta masyarakat dalam menumbuhkan budaya literasi ini, akan meningkatkan minat membaca buku dan di mata dunia, minat membaca masyarakat Indonesia menjadi tinggi, tidak rendah lagi. 

#SahabatKeluarga 

#LiterasiKeluarga 

76 Comments

  1. Dedik Santosa December 28, 2019
  2. Dedik Santosa December 28, 2019
  3. unliroom.com November 6, 2019
  4. Kubuanyar21 October 21, 2019
  5. Agustina Purwantini October 9, 2019
  6. deddyhuang.com October 6, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 7, 2019
  7. Arumi October 6, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 7, 2019
  8. RACHMANITA October 4, 2019
  9. lendyagasshi October 3, 2019
  10. Aulia Rizky Wijayanto October 3, 2019
  11. Leyla Hana October 3, 2019
  12. Suzannita October 3, 2019
  13. Widya Lim October 3, 2019
  14. artha October 3, 2019
  15. Ratnasari October 3, 2019
  16. Fanny F Nila October 3, 2019
  17. Khoirur Rohmah October 2, 2019
  18. Grandys October 2, 2019
  19. Puspita Yudaningrum October 2, 2019
  20. Damar Aisyah October 2, 2019
  21. Damar Aisyah October 2, 2019
  22. Lina W. Sasmita October 2, 2019
  23. Ria Fasha October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  24. Ola October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  25. aliyatus sa'diyah October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  26. Hidayah Sulistyowati October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  27. Dedew October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  28. Sri Widiyastuti October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  29. winda - dajourneys.com October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  30. Zahra Rabbiradlia October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  31. TIAN LUSTIANA October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  32. Sary October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  33. Nurul Fitri Fatkhani October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  34. Witri October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  35. Reva Nisa Nabella October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  36. Nanik Nara October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  37. Farida Pane October 2, 2019
  38. Dian Restu Agustina October 2, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  39. Herva Yulyanti October 1, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
      • Herva Yulyanti October 2, 2019
  40. Wian October 1, 2019
  41. April Hamsa October 1, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  42. Nathalia DP October 1, 2019
  43. Widyanti Yuliandari September 30, 2019
    • nurulrahma September 30, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 2, 2019
  44. Diane September 30, 2019
  45. Jiah September 30, 2019
  46. Wiwied Widya September 30, 2019
    • Indah Julianti Sibarani September 30, 2019
  47. Rahmi Aziza September 30, 2019
    • Indah Julianti Sibarani September 30, 2019
  48. Rach Alida September 30, 2019
    • Indah Julianti Sibarani September 30, 2019
  49. Lidya September 30, 2019
    • Indah Julianti Sibarani September 30, 2019

Leave a Reply