Jadi Istri dan Ibu Mesti Kucel? Hayati Lelah

Apa perempuan yang menikah, jadi istri, dan punya anak harus kucel untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain?

Apa karena perempuan yang menikah dan punya anak tampak kucel,  suaminya berpaling ke perempuan lain, selingkuh?

 

Apa jadi istri dan ibu mesti kucel? Hayati Lelah.

Lelah karena masih ada saja perempuan yang mengeluhkan takdirnya jadi istri dan ibu yang harus bekerja keras demi memuaskan suami dan anak-anak. Nggak bisa santai apa dalam mengerjakan semuanya itu?

Ini bukan postingan tandingan. Postingan ini terinspirasi dari tulisan yang menceritakan seorang perempuan, menikah, punya anak tiga, lalu bercerai karena suaminya berpaling ke perempuan yang lebih muda. Dalam cerita tersebut, penulis menyatakan kalau perempuan yang menikah itu sudah banyak berkorban untuk anak-anak dan suaminya. Tidak bisa mempercantik diri dan merawat badan. Tidak bisa tampil wangi, tidak bisa bertutur kata halus laksana putri raja, dan banyak lagi yang intinya: Istri dan Ibu itu kucel karena anak-anak dan suami, harus terima dong!

Wait, ini nggak benar menurut saya, Annisa Steviani, Windi Teguh dan Istiana.

Saya perempuan. Saya sudah menikah dan punya anak tiga, perempuan semuanya. Dan saya nggak mau kucel, tidak wangi, tidak bicara lembut, endebre endrebe endebre lainnya, supaya suami saya tidak berpaling ke wanita lain (duh, naudzubillah minzaliknya, jangan sampai).

Tidak bisakah perempuan tampil cantik, bertutur kata lembut, wangi untuk dirinya sendiri?

Untuk rasa percaya dan harga dirinya sebagai perempuan?

Jadi Istri dan Ibu Mesti Kucel? Hayati Lelah

Jadi Istri dan Ibu Mesti Kucel? Hayati Lelah

Saya masih ingat dan kenangan yang tak terlupakan dari almarhumah Mama. Setiap saya pulang dari bermain terutama bermain kotor-kotoran, pasti Mama memandikan saya. Lalu sambil menyikat kaki saya, Mama berucap, “Jadi perempuan itu harus bersih. Nggak cuma hati yang bersih, kaki badan juga harus bersih. Perempuan harus wangi. Sayangi diri kamu sendiri.”

Dulu sih saya ketawa-ketawa saja mendengar ucapan Mama itu. Tapi, setelah dewasa, saya pun paham apa maksud Mama itu. Dan, saya pun memberlakukannya kepada tiga anak perempuan saya. Mereka harus bersih, wangi dan perilaku juga harus baik. Nggak boleh sembarangan.

Ketika menikah dan punya anak, saya pernah berucap kepada Mas Iwan yang menyuruh saya supaya rajin mandi tiap pagi sebelum sholat Subuh dan rapi kalau di rumah: “Ngapain sih? Kan aku di rumah saja, jarang ke mana-mana.”

Jawab Mas Iwan, “Bukan buatku. Buat anak-anakku kalau kamu rapi dan bersih, walau di rumah. Aku ingin anak-anak bangga punya ibu kamu. Lagi pula kamu nyaman seperti itu?”

Baca juga: Perempuan dengan Sejuta Masalah 

Kenapa perempuan nggak merawat badan demi dirinya sendiri?

Bukan buat mendapat penghargaan atau pengakuan orang lain, tapi untuk diri sendiri. Kesehatan diri sendiri. Rasa percaya diri.

  • Nggak perlu perempuan berkuku panjang atau lentik, yang penting nggak kotor, rajin gunting kuku.  Nggak geli apa lihat kuku sendiri jorok? 
  • Nggak perlu pakai parfum yang mahal harganya karena beli seragam sekolah anak lebih penting. Tapi, wangi sabun mandi bisa kan? Dari pada lupa waktu karena nonton Uttaran, lebih baik mandi, gosok gigi, biar anak-anak saat mencium kita, nggak bilang: Ina mulutnya bau, nggak gosok gigi ya. Ina bau kompor, mandi dong. 
  • Nggak perlu juga menyesali diri karena kerutan di wajah, flek, rambut beruban, karena menemani anak belajar, memikirkan uang belanja yang dikasih. Semua itu akan tiba pada waktunya kok. Karena usia yang bertambah, akan ada kerutan di wajah, rambut beruban.

Hidup itu banyak pilihan kok. Tinggal pilih saja, nggak perlulah menyalahkan orang lain atas pilihan yang telah kita ambil.

Jangan juga membanding-bandingkan diri dengan si A, B, C atau perempuan muda. Setiap orang punya jalannya sendiri, kelebihan dan kekurangannya.

Seperti kata Dian Sastro: perempuan itu cantik karena tidak iri dengan orang lain.

Banyak teman saya, sebut saja Sary Melati, Siti Hairul, mereka punya anak hampir setengah lusin (Sary punya anak lima dan Irul punya anak 6 orang). Mereka mengurus rumah tangganya sendiri tanpa bantuan orang lain. Tapi badan mereka tetap langsing (tidak seperti saya). Mereka tetap punya waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain. Mereka percaya diri dan bangga atas dirinya.

Mereka nggak pernah menyalahkan atau berkeluh kesah tentang ribetnya ngurus anak, menemani anak belajar dan sebagainya. Dan, pernikahan mereka Insya Allah bahagia dan samara selamanya.

 

Tentang suami yang selingkuh karena penampilan istri sudah tidak oke lagi, situ yakin?

Jangan menyalahkan penampilan perempuan sudah berubah dari yang dulu semasa gadis, yang membuat suami berpaling ke perempuan yang lebih muda, yang lebih kinclong. Bukan itu intinya.

Buat saya, ketika satu pasangan memutuskan bercerai, karena memang tidak ada lagi rasa sayang di antara mereka. Dan, yang namanya selingkuh itu ya, semua itu tergantung niat. Kalau si pria udah berniat melirik wanita lain di luar istrinya, ya pasti bisa selingkuh lah. Selain itu pergaulan. Kalau suami kita bergaulnya nggak benar, salah langkah dan salah jalan itu kemungkinan bisa saja terjadi.

Banyak kok suami yang pakai kacamata kuda untuk nggak melihat perempuan lain, selain istrinya. Malah ada yang saking takut ditinggalkan istrinya, dia melarang istrinya ke mana-mana, semua serba disediakan.

Duh, ngomongin masalah perempuan itu memang nggak ada habis-habisnya. Intinya sih buat saya, jadi perempuan itu harus menghargai diri sendirilah. Kalau bukan diri kita, siapa lagi?

28 Comments

  1. Yuni Astutik June 16, 2016
  2. zhi May 25, 2016
  3. ayu May 25, 2016
  4. Naqiyyah Syam May 24, 2016
  5. bundashidqi lia May 15, 2016
  6. Lisna May 13, 2016
  7. Fee May 10, 2016
    • indahjuli May 10, 2016
  8. Fanny F Nila May 9, 2016
    • indahjuli May 10, 2016
  9. tanti amelia May 9, 2016
    • indahjuli May 10, 2016
  10. Indah Nuria Savitri May 5, 2016
  11. Lusi May 4, 2016
  12. Inayah May 4, 2016
  13. Agustina Dwi Jayanti May 4, 2016
  14. HM Zwan May 4, 2016
  15. ei May 3, 2016
  16. Irawati Hamid May 3, 2016
  17. Uci May 3, 2016
  18. Tarry KittyHolic May 2, 2016
  19. Lidya May 2, 2016
  20. Hilda Ikka May 2, 2016
  21. Maya Siswadi May 2, 2016
  22. Nathalia DP May 2, 2016
  23. Annisa Steviani May 2, 2016
  24. Istiana Sutanti May 2, 2016
  25. cumilebay May 2, 2016

Leave a Reply