Akhir-akhir ini saya, Mira Sahid, Sary Melati, Irma Senja, Lusiana dan beberapa teman lainnya, sering berdiskusi mengenai pekerjaan yang diterima melalui sosial media seperti blog post review dan ngebuzz melalui akun Facebook atau Twitter kita.
Dengan adanya sosial media, sepertinya banyak perusahaan mulai melirik blogger sebagai penyampai pesan yang signifikan. Para blogger ini kemungkinan dianggap sebagai influencerΒ yang bisa menyampaikan pesan hingga ke teman atau followersnya. Dan untuk di Twitter, penyampai pesan ini disebut sebagai buzzer. Dengan banyaknya job yang diterima membuat seseorang menjadi seleb twitt atau influencer dengan bayaran termahal.
Apa sih buzzer itu? Apa pengaruhnya?
Beberapa waktu lalu, @Wiwikwae, seorang social media strategist, yang sudah banyak pengalaman tentang perkembangan sosial media, memberikan pendapatnya mengenai buzzer ini.
Yuk, disimak, terutama buat yang ingin jadi buzzer atau influencer π
Dalam kultwittnya, Wiwikwae mengatakan Buzzer adalah pekerjaan kreatif. Β Tidak gampang membuat tweet yang direspon banyak orang. Maka, kreatiflah.
“Kelak, dengan perkembangan jaman, buzzer adalah pekerjaan yang menggiurkan dan tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. ”
Di Indonesia, buzzer adalah pekerjaan yang punya tantangan tersendiri, namun seperti yang dikatakan Wiwikwae sangat disayangkan sedikit buzzer yang benar-benar bekerja secara profesional. “Karena itu, cuma sedikit buzzer yang benar-benar layak dibayar mahal.”
Pekerjaan yang tidak profesional, terkait juga dengan kesalahan pihak pemberi kerja, yang tidak pernah memberitahu bagaimana hasil kinerja para buzzer, sehingga mereka tidak bisa memperbaiki diri dan bekerja tidak selaiknya bayaran yang mereka terima.
Mungkin karena masih menganggap buzzing itu sepele, maka buzzer dibentuk begitu saja tanpa pernah diberi edukasi. Β Dan hanya yang punya etos kerja yang baik, bekerja dengan cara berbeda.
“Buzzer harus mulai belajar, bahwa jumlah follower bukan satu-satunya alasan dibayar mahal. Apalagi di era jual beli follower makin marak. “Dan, buzzer yang bisa menunjukkan kreativitasnya, layak menentukan honor yang pantas diterimanya. ”
Bagaimana mengetahui cara kerja buzzer? Dengan parameter seperti impresi, reach, jumlah RT, unique user yang terlibat, dan jumlah follower.
Bagi para buzzer, diharapkan jika tweet buzzing-nya tidak ada yang merespon, mengubah stategi tweet, misalnya dibuatkan semacam prolog, atau memancing follower dengan kalimat pembuka.
FYI, buzzer di luar negeri, untuk bisa terpilih jadi buzzer mereka harus mengeluarkan biaya sendiri guna membeli produk yang hendak di-buzz.
Untuk agency atau buzzer management, Wiwik memberi saran untuk berhati-hati mengelola bisnis kreatif ini. Jika menetapkan target dan KPI yang kaku malah bisa jadi bumerang. Dan, jangan tidak menetapkan target dan KPI buzzernya, jika ingin campaignya berhasil dan sukses.
Ingin sukses jadi buzzer? Pahami apa yang dimaksud Wiwikwae π
Penasaran siapa aja buzzer sukses di Indonesia
Jadi pengen tahu ttg buzzer. Makanya pengen ikut lika-liku jd buzzer di detik.com. Ntr hadir ga Mak ? Kopdar yuk Mak ! Thank’s infonya. Twitterku cuma berisi kuis doang nih. Wkwkwkw…lirik sama agency ga ya ?????
laik diz….!!
Baru tau ada profeis buzzer dr seorang teman, yang sudah lebih dulu judi buzzer utk produk baru, asik sepertinya π
Betul banget. Sebagai orang yg menekuni bidang ini new media marketing representative n consultant kita juga harus punya editorial plan supaya postingan terarah dan mentracking kinerja. Utk klien2 ku tiap bulan aku kasih report performance dan editorial plan π
mbak injul, nanti kalo ada kerjaan buzzer , aku mau dong dikabarinnn
hohohoho…
pertama kali berkunjung kemari, cakep banget rumahnyaa…. ^_^
Kalau aku pribadi Kak, lebih suka menulis dalam bentuk blogpost. Karena experience saat di-endors akan lebih kelihatan dibanding nge-buzz di Twitter. Saat kemarin kami mencari buzzer, yang jadi pertimbanganku sih bukan follower, tapi engagement. Beda memang kalau pakai celeb, yang memang kita cari adalah awareness, bukan click.
wah pengetahuan baru nih..nice share mba π
jd buzzer itu enaak… cuma dr 140 karakter bsa dpt jutaan, hihihi..
Wah wah wah, ini berhubungan dengan twitter ternyata, sayang banget bisnisnya bagus nih tapi kurang aktif dan tertarik dengan twitter walaupun punya akun twitter sih…
ajari aku mbak.. ajari jadi buzzer..
suka sama artikel mbak.
π
pengen belajar jd buzzer deh saya π
caranya gimana bun, biar jadi buzzer yang kreatif itu yah
Huaaaa….. namaku disebut. *melayang *mabuuur…. Ngebuzz itu sulit ternyata, terutama karena aku suka tiba2 garing, gak ngerti harus mancing pembicaraan seperti apa. Aku follow wiwikwae, kayaknya beliau malah santai, gak ngotot promo, tp membuat follower selalu ingin terlibat obrolan. Hmmm bisa nggak ya? *siram air biar nggak garing lagi
hihihi, kata pepatah ala bisa karena biasa, nanti juga lama-lama bisa kok π
hadeuuuuhhh, buat ei mah nulis dgn benar aja masih jadi pe er nih kak π
HIhihihi, sama dong, aku juga masih terus belajar dan harus, karena makin banyak yang baru-baru π
Waw, info yang sangat menarik, makasih mbak Injul π
Wah, menarik postingannya mba indjul, masih berupaya mengefektifkan twitterku..msh curcol melulu..tenkyu..
Nggak apa-apa curcol asal bermanfaat π
Sempat beberapa kali jadi buzzer di Twitter dan Blog.
Tapi gak tau berhasil atau tidak, hihihi… π
Tapi bener juga sih yang dibilang mbak, jadi buzzer itu harus kreatif.
Ya minimal pinter nyari kata buat bujukan maut :)))
like this π
Aku masih belajar bikin kalimat yang pendek dan menarik perhatian. Yang bisa bikin orang nge-klik link, reply, atau RT tweet kita. Di Twitter memang kudu kreatif. Tfs, Kak Indah. π
Sama-sama Haya π
Makasih infonya, mbak Indah. Noted well. Someday, mudah-mudahan bisa melirik pekerjaan ini sebagai ladang duit hihihi
Kadang buzzers juga diminta mengkompile twit2 buzzingnya sebagai tanda bukti dia telah menjalankan tugas. Nah seberapa kooperatif dan responsif para buzzers dalam bekerja sama dengan agency juga SANGAT mempengaruhi apakah dia akan sering diajak kerja sama. *sekilasinfo
Nah, dapat info menarik lagi nih, thanks ya Tika π
waw, klout pengaruh jugakah, mba? π kloutku 68, hehe
Ila, ada beberapa agency yang mempertimbangkan klout, cuma karena tidak sepopuler twitter, untuk beberapa agency tidak dihitung π
masih belajar…ada kekurangan dan terus berusaha memperbaiki. terutama bagian kreatif itu lho.
sippo π
Insya Allah kamu pasti bisa.
Gak bisa jadi buzzer, Mbak π
bisalah, tinggal mau dan tidak saja π
Apa kabar, Naz?
Mba Injul, aku punya twitter, tapi tidak pernah diberdayakan *nasib enggak mau belajar, tapi kalau ada buzz seperti itu sebaiknya aku mulai melirik twitterku, terima kasih infonya.
btw, apakah buzz ini hanya ada dikicau nyaringnya twitter? enggak dilainnya gitu? *cerewet nanya
Mbak Astin, buzzer memang khusus di twitter, kalau di blog, ada juga khusus untuk paid review gitu, biasanya kalau page rank blog kita tinggi dan sama agencynya blog kita influencer buat blog lainnya.
Begitu π
wohooo… gak pernah maen twitter π bisa gak yah.. hehe
Insya Allah bisa kalau main twitter π
Kudu meluncur ke TL nya mba Wiwik nih, belum sempat nyimak. Eniwey, ma kasih sharingnya, mak Indah π
sip, sip π
makasih tipsnya kak Injul. pengin tau lebih banyak lagi nih tentang buzzer dan fee yang diperolehnya. *matremodeon* π
hihihi, sama-sama Nelfi.
Ayo belajar ngebuzz π
buzz buzz itu awalnya hanya suara lebah haha.. a low, continuous humming or murmuring sound, made by or similar to that made by an insect: the buzz of the bees
hati-hati disengat ^_^
hihihi, kalau cari imagesnya malah dihubungkan ke eletrik, Ra. Listrik :))
Yup, hati-hati tersengat lebah ^_^
Thanks sudah berkunjung ya, Ra.
Wow… wajib dipelajari, nih! π
silakan, Nia π
followernya dikit ngga bakal dilirik jd buzzer aku mak π
Mak Rahmi, jangan khawatir, sekarang buzzer nggak hanya dilihat dari jumlah followersnya, tapi juga kreativitasnya menciptakan twitt yang menarik π
makasih sharingnya selama ini, mbak indah.. semoga rezeki tambah lancar :)))
Aamiin π
Dicatet!!! π
Hasil compile yg kultwit dulu itu ya mbak π Makasih yaaaa….
iya, cepat banget responnya π