Awalnya, saya iseng nulis twitt ini:
Dan, rindu pun berlabuh pada sunyi #Imaji
Lalu direply oleh Erna, @amethyst_aiko , salah seorang teman blogger dari Blogger Plat M, dengan twittnya yang ciamik :
Sunyi yang hanya ditemani desiran angin dan dingin pagi yang menusuk tulang #eh RT @IndahJuli Dan, rindu pun berlabuh pada sunyi #Imaji
— Erna (@amethyst_aiko) August 1, 2013
Jadilah, kami bersahut-sahutan twitt di pagi hari yang dingin itu 🙂
@amethyst_aiko desiran angin yang akan membawa kembali rindu, hingga membakar jiwa #eh
— InJul | indahjulianti.com (@IndahJuli) August 1, 2013
@IndahJuli namun apalah jua rindu kini hanya sebatas kata, karena semua termakan oleh sunyi dan kelam #loh
— Erna (@amethyst_aiko) August 1, 2013
@amethyst_aiko jika rindu hanya sebatas kata, biarkan hati yang menjaganya #imaji
— InJul | indahjulianti.com (@IndahJuli) August 1, 2013
Erna, adalah sahabat blogger keempat yang mereply twitt saya yang katanya ‘puisi’ dan saling reply itu menjadi rangkaian kata yang bagus. Puisi Erna lho, bukan saya 😀
Beberapa teman ada juga, tapi belum sempat saya dokumentasikan. Nanti deh.
Sebelumnya ada bersama Salman Faris di sini : http://indahjulianti.com/imaji-insomnia/
keren ya,,bisa menjadi trned pusisi bersambung
Bahkan dari tweet and reply pun bisa tercipta rangkaian kata yang ciamik, ya, Mak. Keren dah pokoke! 🙂
Sepertinya Imaji ini telah menepi disaat hati itu pun mulai sunyi
*lap keringet*
Joss banget karya Mba Injul 🙂
wah seru juga kalo ada puisi bersambung seperti ini kalo ada lagi pengen ikutan aaah
wah seru juga ya mbak kalo berkolaborasi seperti itu di Twitter
rindu memang menyiksa tetapi selalu manis utk diceritakan :))
puisi yg indah mak 🙂
terima kasih bunda udah di dokumentasikan… 🙂
Sama-sama Erna, senang berkolaborasi denganmu :*