Kapan Boleh Pacaran? Pertanyaan Tiap Tahun

Kapan boleh pacaran?

Berawal dari cerita Hecoel di WAG tentang keponakannya yang pacaran, lalu jadi obrolan seru bareng Irma, Sary, Mira, dan pendengar setia Efi Fitriyyah, daku jadi teringat percakapan dengan anak-anak tentang masa depannya. Kala itu, daku bilang ke Taruli, kalau bisa setelah selesai kuliah, kerja dua atau tiga tahun, lalu lanjut S2. “Kalau bisa S2nya di luar negeri, pakai beasiswa, makanya networking dari sekarang dibangun. Kalau dapat S2 beasiswa, sekalian nanti S3-nya.”

Tiba-tiba, Tiominar menyela, “Kok kuliah terus sih, enggak nikah-nikah, enggak pacaran. Kan Mbak Lily sudah dewasa, kata inna, kalau udah kuliah boleh pacaran. Kasihan sekolah terus.”

Jleb. Daku antara pengen gaplok anak bocah, tapi pengen ketawa juga karena dipikir-pikir benar juga, gimana anaknya bisa nikah kalau sekolah terus. Kapan boleh pacaran?

 

Kapan Boleh Pacaran

 

Dari cerita Hecoel dan omongan Tio itu,  dan Sary juga ngepost tentang obrolan Maira dan dirinya tentang pacaran di Instagram, lalu daku bikin pertanyaan di Instagram Stories: Kapan pertama kali diizinkan, dibolehin pacaran sama orang tuanya? 

Dan nggak sangka banyak yang jawab dan seru-seru jawaban dari pertanyaan kapan boleh pacaran. Jadi kepikiran untuk bikin blogpostnya, siapa tahu bermanfaat untuk Sahabat Blogger dan pembaca setia blog Cerita Cita Cinta. 

This is the Story…

Boleh Pacaran Pertama Kali Itu…

Saat kuliah, dan Alhamdulillah, pacaran sekali akhirnya menikah (Jawaban dari perempuan cantik berjilbab asal Karawang ini. Sebut saja panggilannya Eza yayang, hihihi) 

Pacaran pertama kali itu…SMA. “Tapi dari SD sudah banyak yang ngajak pacaran (primadona zaman old memang beda ya). 

Jawaban dari pertanyaan kapan boleh pacaran, nggak beda jauh dari primadona zaman old, ada yang menjawab; “Sama Mama dibolehin pacaran pas SMP, sama Papa saat SMA. Tapi yang dianggap pacar benaran sama mereka, pas kuliah dan itu direstui jadi suami.” So sweet ya.

Jawaban lainnya…nggak dibolehin pacaran, jadinya backstreet. “Bahkan sampai mau married pun, nggak dibolehin pacaran. (Alhamdulillah, pacaran backstreet dari SMA itu, berakhir dengan pernikahan bahagia sampai sekarang. Aamiin) 

Ada juga yang sejak lulus SD jauh dari orang tua, jadi saat suka sama cewek/cowok itu nggak tau dilarang atau dibolehin sama orang tua. “Pacaran itu ya pas ngajar, kerja. Nggak sampai 9 bulan ketemuan dan berkenalan, lalu menikah.” 

Cerita menarik seputar pacaran adalah memories dari teman-teman blogger daku,  Sha Ransel Hitam dan Pink Traveler. 

Sha, ibuk dari bRe itu, SMP udah pacaran. “Tapi suratnya yang pacaran. Kalau ketemu diam-diaman macam enggak kenal (miris ya…) di SMA, kehidupan percintaan suram. Naksir orang tapi nggak ditaksir balik (tragis…) 

Sebenar-benarnya pacaran itu umur 19 tahun, saat kuliah. Walau sudah cukup umur pacaran, ternyata di usia segitu pun pacarannya backstreet. Karena beda agama. 

Kalau Mbak Pink traveler menjawab kapan boleh pacaran itu, seperti begini: “Ortu enggak pernah spesifik bilang boleh pacaran. Cuma berteman saja sama cowok pas masa sekolah.”

“Orang tua baru ngomongin soal pacar pas sudah kerja. Beda zaman kali ya. Dulu suka sama cowok, malu-malu. Mana berani terang-terangan pacaran. Lagi pula aku tinggal di daerah, mbak. Banyak yang kenal orang tuaku.”

 Dari cerita-cerita di atas, ku menarik kesimpulan, sebagian besar itu pacaran (diizinkan orang tua dan serius) pada masa-masa kuliah. Kalau pun pacaran pada masa-masa SMA (atau pun SMP), ya gitu deh, cinta-cintaan. Kalau istilah zaman daku, cinta monyet. Gaya pacarannya pun backstreet. Biasanya yang ditaksir atau dipacarin, teman sekolah. Bisa satu kelas, beda kelas, atau kakak/adik angkatan.

Kapan Boleh Pacaran, Pertanyaan Tiap Tahun

 

Boleh Pacaran

 

Hayo, Sahabat Blogger dan pembaca setia blog Cerita Cita Cinta yang sudah punya anak remaja, sering kan dapat pertanyaan seperti itu? Bahkan anaknya yang masih SD ada yang sudah bertanya juga tentang boleh nggak pacaran?

Kalau di rumah tuh, yang suka bertanya tentang pacaran, si bungsu Tiominar. Mulai dari pertanyaan apa itu pacaran versi daku, kapan boleh pacaran, sampai kalau nanti aku pacaran dan menikah, inna nanti tinggal sama aku saja, menemani aku kalau sendirian di rumah. Maksud loe?

Daku sendiri untuk urusan pacaran ini, sejujurnya masih abu-abu. Hihihihi, bukan apa-apa, dari pengalaman masa remajaku, almarhumah Mama enggak ngizinin anaknya pacaran di masa sekolah (SMP dan SMA), tapi memperbolehkan teman-teman cowok untuk main ke rumah, bahkan di malam minggu. Begitu kuliah, Mama malah yang tanya melulu, mana teman laki-lakimu, kok malam minggumu di rumah saja. Hadeeeh capek deh.

 

Pacaran di zaman digital

Pesanku sih ke Taruli, Kayla dan Tio, inna nggak ngelarang kalian dekat sama teman cowok, karena senang dengan orang lain itu hal yang manusiawi. Tapi, jangan sampai ada beberapa mantan pacar dalam hidup, karena mantan itu bisa bikin suram kehidupan, hahahahaha. Benar kan kan.

Apalagi zaman digital gini, yang jejaknya susah banget dihilangin. Misalnya suatu saat jadi orang terkenal, ngetop, yang beritanya ada di mana-mana, ujug-ujug nyempil berita, “Dia kan mantan pacar aku. Secelup dua celup, pernah secangkir teh berdua.” Cih, minta dilempar bakiak banget kan.

Sementara itu, Mas Iwan, jelaslah dia enggak ngizinin anaknya pacaran. Buat yang kenal sama Mas Iwan, bakalan maklum. Walau, kalau teman-teman Taruli dan Kayla main ke rumah, laki-laki pun, enggak pernah dipermasalahkan.

Taruli sudah pacaran? Pasti pada penasaran kan.

Waktu SMU pernah dekat sama teman sekolahnya. Ceritanya Taruli, si teman itu pernah bilang suka sama dirinya. Tapi tiap daku tanya, dia cuma tertawa-tawa enggak jelas gitu. Mesem-mesem kalau dibilangin, jangan ada mantan di antara kita.

Dan begitu Taruli lulus sekolah. Putus pula pertemanan mereka. Dan sekarang di saat kuliah, pertanyaan kapan boleh pacaran, sudah enggak pernah ditanyakan lagi. Tiap disinggung punya teman dekat cowok kah, dia bilang tugas-tugas kuliahku banyak banget. Kalau ada cowok yang mau bantuin, kujadiin pacar deh. Emangnya Roro Jonggrang.

Walau daku juga santai saja urusan pacaran ini (nggak ngoyo banget pengen anaknya punya pacar), dan Taruli lebih memilih sibuk dengan urusan kuliah dan main dengan teman-teman kuliahnya yang dekat, harapanki masalah hati jangan diabaikan (tsah).

Seperti itu, cerita tentang kapan boleh pacaran. Yang lagi baca blogpost ini, kapan boleh pacar? Apa kesan-kesan pertama kali pacaran, cenat cenut kah? Ditunggu cerita-cerita pacarannya di kolom komentar ya.

35 Comments

  1. Elizabeth Novi January 1, 2020
  2. acer November 28, 2019
  3. Keke Naima November 5, 2019
  4. abdul November 4, 2019
  5. nyi Penengah Dewanti October 28, 2019
  6. Uniek Kaswarganti October 28, 2019
  7. aliyanabila October 25, 2019
  8. Liza October 25, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 25, 2019
  9. Widya Lim October 25, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 25, 2019
  10. Atisatya Arifin October 25, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 25, 2019
  11. Desri Desri October 25, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 25, 2019
  12. Rach Alida Bahaweres October 25, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 25, 2019
  13. floren October 25, 2019
  14. Melissa Olivia October 25, 2019
    • Momtraveler October 29, 2019
  15. Tian lustiana October 24, 2019
  16. Mellisa October 24, 2019
  17. Herva Yulyanti October 24, 2019
  18. Dwi Puspita October 24, 2019
  19. winda - dajourneys.com October 24, 2019
  20. Rizka October 23, 2019
  21. Farida Pane October 23, 2019
  22. Farida Pane October 23, 2019
  23. Vicky Laurentina October 22, 2019
  24. Ratna October 22, 2019
  25. Lidia October 22, 2019
  26. Ima satrianto October 22, 2019
    • Indah Julianti Sibarani October 22, 2019
      • Ima satrianto October 25, 2019

Leave a Reply