Financial Chek Up

Tadi saya mengikuti kelas #FinancialFund #AkademiBerbagi yang dimotori oleh Mbak @Pasarsapi aka Mbak Ainum Chomsun. Kelas #FinancialFund ini berlangsung di Kantor Aidil Akbar Jl. Senopati 74 lt.2 (seberang apotek Potenza Kebayoran Baru Jaksel). Tema kelas kali ini adalah Financial Resolution 2011.

Kelas yang dipandu Mas @BudiAFC, berlangsung seru dan menarik. Serasa keuangan kita dikuliti habis-habisan. Apalagi kalau kita nggak mempunyai rencana keuangan yang sehat, weleh terasa malu saat mendengar pemaparan rekanan financial planner terkenal, Aidil Akbar ini.

Kelas yang dimulai pukul 18.30 WIB, molor sampai pukul 21 lewat (kelewat banyak), karena banyak pertanyaan seru, dan jawaban yang memikat.

Dalam kelas hari ini, Mas Budi menyampaikan beberapa point penting dalam rencana keuangan yang sehat.

Menurut Mas Budi, masalah keuangan adalah hal yang peka/sensitif. Karena itu jarang ada yang mencatat.

  • Diperlukan motivasi yang kuat dan waktu yang teratur untuk membuat suatu perencanaan keuangan yang akurat.
  • Pencatatan keuangan yang rapi, sangat diperlukan sebelum dan selama periode perencanaan.

Njelimet ? Pastilah. Tapi kita akan tahu kemana alur keuangan kita.

Tak lupa, Mas Budi menjelaskan tentang Hutang. Yang mana, untuk memperoleh keuangan yang sehat,  kita harus mengurangi hutang konsumtif dan hutang non produktif.

Lalu bagaimana aturan main hutang ?

1. Besaran hutang jangan lebih dari 50% dari total asset.

2. Besaran cicilan tidak boleh lebih besar 30 % dari penghasilan utama!

Bisa dibilang, keuangan yang sehat adalah penghasilan – pengeluaran = positif!

Jadi lunasi dulu hutang, atau buat hutang sekecil mungkin, biar keuangan kita sehat. Apa bisa ? Bisalah, tekad yang kuat menghadapi midnight sale atau sale-sale yang makin marak saja sekarang ini 😀

Ada lagi yang dibahas, yaitu tentang dana darurat, yang kerap kita lupakan. Dana darurat ini harus tersendiri (terpisah) loh, kalau bisa jangan diutak utik. Dan, benar-benar dialokasikan untuk kebutuhan yang sifatnya darurat seperti sakit, kecelakaan, PHK, Pernikahan dan kematian.

Dana darurat ini berbeda-beda besarannya.

  • Untuk yang single (tanpa tanggungan), sedikitnya 3 bulan dari pengeluaran atau income tiap bulan (3 x gaji pokok)
  • Tanggungan sampai dengan 2 orang : sedikitnya mempunyai dana darurat 6 bulan penghasilan
  • Sementara untuk yang mempunyai tanggungan lebih dari 2 orang, ya harus bekerja keras dengan mempunyai dana darurat sebesar 12 bulan penghasilan utama.

Karena untuk kebutuhan yang sangat darurat, kita juga harus memperhatikan kriteria penempatan dana darurat. Ada 3 kriterianya,

  1. Kemudahan akses dana darurat (misalnya tabungan atau deposito)
  2. Kecepatan pengambilan dana darurat (ATM)
  3. Keamanan dana darurat = instrumen, investasi (tempat menyimpannya misalnya bank yang terpercaya).

Oh ya, diingatkan juga kalau emas (perhiasan) tidak bisa dijadikan dana darurat karena nilainya yang turun naik. Tetapi kalau dalam bentuk emas batangan (logam mulia), bisa, hanya jangan sampai 100 % cukup 30 atau 50% saja.

Wak, wak, wak, apakah saya punya dana darurat sebesar itu ? *tahun 2011 harus kerja keras untuk hemat*

11 Comments

  1. de December 20, 2010
  2. evy December 18, 2010
  3. Rini Nurul Badariah December 15, 2010
  4. arman December 15, 2010
    • Indahjuli December 15, 2010
  5. Denuzz BURUNG HANTU December 15, 2010
    • Indahjuli December 15, 2010
  6. Asop December 14, 2010
    • Indahjuli December 15, 2010
  7. Ikkyu_san December 14, 2010
    • Indahjuli December 15, 2010

Leave a Reply