Hanya di Jakarta

Setelah 6 tahun merasakan kenikmatan bekerja di salah lokasi Segitiga Emas (Wisma Indosemen, Jl. Jenderal Sudirman), akhirnya gw harus balik kandang ke lokasi yang sebenarnya dimana kantor gw berada, di Jalan Daan Mogot.

Kembali ke Daan Mogot, berarti gw harus berangkat dan pulang kerja sendirian dengan menggunakan angkutan umum (edan kalau gw minta dijemput dari Kuningan — lokasi kantor Mas Iwan — ke Daan Mogot, yang terkenal macetnya). Berangkat pun harus lebih pagi, karena absen pakai cap jempol, ngak pakai cara titip-titipan.

Selama tiga hari di Daan Mogot, gw melakukan profesi yang sudah lama gw tinggalkan. Misalnya nih, gw kembali melakukan pekerjaan sebagai pengejar angkot, komuter, tukang sumpah serapah karena angkot yang lama datang, pengantri yang tak tahu diri (udah tau antri masih mendesak-desak orang yang didepannya, karena didesak dari belakang), dan juga tukang tidur (apalagi kalau ada ibu-ibu yang naik ke bus, pura-pura tidur deh, supaya kursinya ngak diberi).

Yah begitulah, semua kelakuan minim gw itu merupakan adaptasi dari tingkah polah yang akan kita dapati sehari-hari dan ini (mengutip salah satu jargon di Nuansa Pagi RCTI) hanya ada di Indonesia eh salah di Jakarta.

Yup, Hanya ada di Jakarta ! Gw merasakan bagaimana lamanya menanti bus Transjakarta dari Kalideres yang akan ke Pulogadung. Ditunggu-tunggu selama 1,5 jam, yang ada selalu Tije ke Harmoni. Karena gw masih sayang anak gw, yang udah kelamaan nungguin gw pulang, akhirnya nyaris pukul 7 gw pun naik Tije yang kearah Harmoni.

Begitu sampai di Harmoni, ala makjan…antrian yang ke Pulogadung panjang sepanjang panjangnya. Butuh waktu 35 menit, untuk akhirnya gw bisa naik Tije kearah Pulogadung. Nah selama ngantri itu, saat antrian didepan masuk ke bus, gw didesak kedepan supaya maju padahal didepan aja ngantrinya masih panjang.

Udah didesak-desak begitu, eh masih ada yang mencoba-coba nyelonong dan orang yang ngak terima diserobot marah-marah. Belum lagi ada yang coba-coba melakukan pelecehan. Ih amit-amit banget deh !

Urusan antri mengantri ternyata tak hanya terjadi di jam pulang kantor, tapi juga berangkat kantor. Kembali lagi antri di Terminal Pulogadung, cuma ngak terlalu riweh karena bus Tije terbagi dua antara Harmoni dan Kalideres langsung. Tapi…..tetep aja untuk urusan antri, orang-orang masih perlu berdesak-desakan padahal sudah ada petugas yang mengaturnya. Hanya di Jakarta !!!

11 Comments

  1. linda March 10, 2008
  2. elkaes March 9, 2008
  3. dahlia March 7, 2008
  4. Um Ibrahim March 7, 2008
  5. Yaya March 7, 2008
  6. cK March 7, 2008
  7. Ragil March 6, 2008
  8. Fitra Idris March 6, 2008
  9. Zee March 6, 2008
  10. merahitam March 6, 2008
  11. Mas Tom March 5, 2008

Leave a Reply