Hari Pertama Sekolah
Tanggal 17 Juli kemarin, Kak Lily tepat berusia 6 tahun plus hari pertama masuk sekolah di kelas 1 SD Bani Saleh 4. Untuk dua acara itu, Kak Lily sudah heboh dari seminggu sebelumnya. Dia sudah mengingatkan ibunya, buat mempersiapkan baju seragam, perlengkapan sekolah, kue ulang tahun dan tentu saja kado dari Ayah – Ibu dan Mbak Iyah.
Lily sibuk telepon ke rumah Ompung Doli dan Mbah di Yogya, buat kasih tahu hari Senin akan sekolah dan berulang tahun. Karena kita tidak terbiasa merayakan ulang tahun secara besar-besaran, cukup keluarga saja, kali ini ulang tahun Kak Lily seperti tahun-tahun sebelumnya, rencananya dirayakan keluarga inti (Ayah, Ibu, de’ Kayla, dan Mbak Iyah). Ompung Doli, Ompung Guru, dan keluarga lainnya tidak bisa datang karena bertepatan dengan hari Senin.
Untuk kue ulang tahun Kak Lily, tadinya mau dibikin Ibu dan Mbak Iyah, tapi karena de’ Kayla sakit panas dan batuk, akhirnya dipesan sama toko kue langganan dideket rumah. Gak ada tema khusus, yang penting Lily sendiri yang pengen seperti apa kuenya. Ternyata Lily pengen kue ulang tahun yang ada donald bebek plus tamannya.
Pada hari H, Senin pagi, seperti biasa kalau acaranya sudah ditunggu-tunggu Kak Lily gak perlu dibangunin sudah bangun sendiri pada pukul 5 pagi. Gak perlu dikomando, langsung mandi dan sholat subuh. Wuih, Ibunya sampai terbengong-bengong. Makin bengong, waktu Lily pakai bedak, minyak telon, baju sekolah dan sepatu sendiri. Pukul 6 pagi Lily sudah rapi dengan seragam sekolah putih merahnya.
Waktu sarapan, juga gak perlu dibujuk-bujuk, cuma memang masih disuapin. Rutinitas ini masih dikerjakan Lily sendiri sampai sekarang dan mudah-mudahan berlangsung terus, jadi Ibunya gak perlu “ngotot” lagi…he…he…
Kak Lily masuk sekolah pukul 6.45. Kita berangkat dari rumah pukul 06.30, karena jarak rumah ke sekolah gak terlalu jauh. Ternyata disekolah, sudah banyak teman-teman yang lainnya. Ibu yang sudah janji menemani Lily untuk sekolah pertama, sengaja mengambil cuti.
Hari pertama sekolah, gak ada pelajaran hanya perkenalan. Jadi pulang lebih cepat sekitar pukul 9.30. Kak Lily dapat buku pelajaran, yang astaga ternyata banyak dan ada beberapa yang tebal. Selama kelas 1, Kak Lily dapat 17 mata pelajaran. Dengan jam belajar, dari pukul 6.45 sampai pukul 11 siang, istirahat pukul 8.30.
Waktu baca mata pelajarannya, Ibu hanya mampu geleng kepala dan menghela nafas. Udah kayak anak kuliah aja. Karena sekolah Kak Lily berbasis agama Islam, untuk pelajaran Agama saja, terbagi 4 yaitu agama Islam keseluruhan, Fiqih, Akidah dan Akhlak, dan Al Qur’an. Untuk IPA, terbagi dua yaitu Sains dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Komputer). Bahasa ada 3, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Setiap mata pelajaran, dibutuhkan dua buku tulis. Satu untuk catatan pelajaran, satu pekerjaan rumah, plus ada Lembar Kerja Siswa (LKS). Untungnya tuh buku pelajaran setelah disampul dirumah ditaruh di loker, kecuali LKS.
Hari belajar dari Senin sampai Jumat. Sabtu tetap masuk, tetapi khusus untuk kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka, drum band, menari, melukis, taekwondo, dan pencak silat. Siswa wajib mengambil ekstrakurikuler pramuka dan satu ekstra kurikuler pilihan. Oh yah, jadwal pemakaian baju seragam : Senin – Selasa, putih merah plus jilbab putih strip merah, Rabu – Kamis, baju batik rok putih plus jilbab putih, Jumat baju muslim dan celana biru plus jilbab biru, Sabtu baju pramuka plus jilbab coklat. Sepatu warrior hitam, kaus kaki putih panjang.
Oh ya, sebelum pelajaran dimulai, seluruh siswa mulai dari kelas satu sampai kelas 6, wajib tadarusan, karena itu masuk sekolahnya pukul 6.45. Untuk kelas 1 SD, setelah pulang sekolah wajib mengikuti TPA, sementara kelas 2 sampai kelas 6, karena waktu belajarnya lebih lama, wajib sholat dhuhur dan Ashar berjamaah di masjid sekolah.
Sampai hari ini sih, Kak Lily masih menikmati kegiatannya dan harapan Ayah – Ibu, semoga tetap begitu selamanya. Karena merasa pelajaran Lily sudah lumayan berat, Ayah – Ibu merencanakan kegiatan les seperti les mengaji, menari dan sempoa dihentikan, kecuali les bahasa Inggris. Untuk les sempoa berhenti, karena akan digantikan pelajaran kumon di sekolah. Sedangkan mengaji, kan sudah ada di sekolah.
Ibu pikir, biar bagaimana pun, Kak Lily masih membutuhkan waktu bermain dan istirahat yang cukup. Tertib dan rajin memang dibutuhkan, tapi Ibu dan Ayah berprinsip gak mau menyita waktunya dengan kegiatan lain yang berlebihan diluar jam belajar sekolah. Kecuali nanti kalau Kak Lily sudah kelas 3 atau 4, yang sudah membutuhkan keseriusan, Ayah dan Ibu akan mempertimbangkan les tambahan lain.