“Kalau gak punya ayah – ibu kan yatim piatu. Kalau punya ayah dan ibu namanya apa donk ?, tanya Taruli… ting tong ^_^
Itu pertanyaan Taruli setelah dibacain cerita tentang seorang anak yang memaksakan kehendaknya ingin punya sepeda mini. Karena ingin memenuhi keinginan anaknya, si bapak bekerja keras hingga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia, menyusul ibunya yang telah lebih dulu menghadap Sang Khalik.(Cerita Anak di Kompas, Minggu, 15 Mei, 2005)
“Ini cerita tentang anak yang gak sayang sama orang tuanya. Mbak Lily sayang gak sama ayah bunda,” tanya Ayahnya.
“Sayang dong”.
“Kalau gitu Mbak Lily jangan suka memaksakan kehendak kalau ingin sesuatu”, timpal Bunda.
“Ntar kayak Dedi dicerita ini, karena memaksakan kehendak ayahnya meninggal dunia. Dedi jadi anak yatim piatu”.
“Mbak Lily pilih paksain kehendak atau pilih orang tua?, tanya Bunda.
“Yah pilih sepeda donk”. tuing…tuing ^_^
“kok sepeda”.
“Iyalah, kan aku pengen punya sepeda”.
“Trus paksain kehendak ?, tanya Bunda lagi.
“Gaklah, aku nungguin bunda gajian aja”.
…qiqiq…qiqiq tetep bertahan dengan sepeda^_^
“Kan kalau paksain kehendak, katanya ayah ibunya meninggal trus yatim piatu. Kalau aku kan gak paksain kehendak, aku nungguin bunda gajian aja”. Dasar anak-anak…
“Bu, kalau anak punya orang tua namanya apa Bu,” tanya Taruli.
“Yah, anak punya orang tua”, jawab Bunda.
“Bukan…kan gak punya orang tua namanya yatim piatu. Kalau punya orang tua namanya apa ?, tanya Taruli lagi.
“Yah bukan yatim piatu”.
Lily kayaknya gak puas ama jawaban bunda, tetep bersikeras bertanya.
“Ih bunda gimana sih, yah apa namanya anak yang punya orang tua?”.
Waduh…bunda kebingungan kasih jawaban yang meyakinkan, benar dan memuaskan Lily.
“Yah anak kandung,” jawab bunda akhirnya dengan asal.
“Oh gitu. Berarti aku anak kandung bunda donk”. tettong…salah lagi kayak, pikir bunda.
“Pasti itu”. jawab bunda sambil meluk Taruli.
Meski tau jawabannya salah, tapi Bunda udah agak tenang dari pada dicecer, pikir bunda. Kayaknya musti harus cari penjelasan yang ok nih.:))
:> Tiada kata-kata yang dapat menguraikan cintaku padamu, my beloved daughter….