Menyambut Ramadhan dengan Marpangir

Bulan Penuh Berkah tiba sudah. Bulan yang dinanti-nantikan umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Ada berbagai tradisi yang dilakukan penganut agama Islam menjelang datangnya Bulan Ramadan. Begitu pun dengan keluarga kecil kami. Tradisi yang sudah bertahun-tahun dilakukan sejak Bapak dan Mama masih hidup. Karena saya adalah orang Batak, ada tradisi Menyambut Ramadhan dengan Marpangir.ย 

Oh ya, postingan ini terinspirasi dari obrolan di Whatsapp dengan Carolina Ratri (Carra), yang saat itu bertanya tentang ritual Ramadan yang biasa saya lakukan.ย 

 

Kenalan dengan Tradisi Menyambut Ramadhan: Marpangir

Marpangir adalah bagian dari ritual bersih-bersih yang kami lakukan. Membersihkan rumah (semua sudut rumah harus terbebas dari debu, begitu kata Mama almarhum), membersihkan perlengkapan sholat, membersihkan peralatan makan/minum/masak, dan utamanya adalah membersihkan diri dengan cara mandi besar (mulai dari atas kepala sampai kaki).

Mandi besar itulah yang disebut dengan Marpangir,ย yang menggunakan semacam jeruk purut/limau (kami menyebutnya untรจ pangir), dicampur dengan daun pandan, daun tapak leman dan bunga-bunga yang harum seperti mawar.

Karena sekarang ini susah mencari daun tapak leman, biasanya kami hanya memakai jeruk purut, daun pandan dan daun mawar, dicampur jadi satu, lalu direbus hingga mendidih. Air inilah yang dipakai untuk mandi (marpangir).

 

Menyambut Ramadan dengan Marpangir

 

Ada juga yang mengganti air dengan santan untuk marpangirnya. Tapi kalau kami tidak pernah, karena almarhumah Mama hanya memakai air biasa untuk olahannya.

Senang sih melakukan tradisi menyambut Ramadhan seperti itu, karena rambut dan badan jadi wangi. Perasaan bersih dan siap melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh dengan hati dan badan yang bersih. Utamanya sih hati yang bersih ya ๐Ÿ™‚

Kata si Mama dulu, saat beliau masih kecil hingga remaja, marpangir ini dilakukan di tempat pemandian umum, di dekat Danau Toba (karena rumah masa kecil almarhumah ada di dekat Danau Toba). Beramai-ramai masyarakat di sana (Batak Muslim) melakukan ritual Marpangir. Seru dan tak terlupakan, karena itu Mama mengenalkannya kepada kami, walau dilakukan bukan di pemandian umum ๐Ÿ™‚

Boleh Dibaca Juga yang ini: Being Minoritasย 

 

Ritual Sambut Ramadhan = Musyrik?

 

Menyambut Ramadan dengan Marpangir

 

Tradisi Marpangir Batak Muslim memang kurang begitu terkenal dibanding tradisi menyambut Ramadhan lainnya yang dilakukan umat muslim di seluruh penjuru nusantara seperti Padusan (Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya) dan Balimau (di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan).

Berbagai tradisi atau ritual menyambut Ramadhan yang dilakukan menjelang datangnya bulan puasa memang selalu menjadi pro dan kontra, karena ‘dianggap’ sebagai kegiatan menuju musyrik.

Tidak ada juga panduan atau sunnah yang mengikat yang biasanya ada jika ditujukan kepada kepentingan masyarakat. Ini memang murni atau asli tradisi Bangsa Indonesia. Konon katanya, tradisi tersebut dilakukan para penyebar agama Islam dalam meraih simpati masyarakat yang kala itu masih mengandalkan kepercayaan setempat. Saat itu, mencampurkan adat istiadat dengan kepentingan agama, jadi hal yang biasa.

Kalau pun tradisi itu berlanjut hingga kini, seperti yang saya lakukan sekarang ke anak-anak, lebih karena kebiasaan yang susah luntur atau hilang dan karena memang ada manfaatnya (anak-anak bersemangat menyambut Ramadhan).

Dan kembali lagi, yang paling penting adalah saat melaksanakan ibadah puasanya, tulus ikhlas atau sekedar pamer ๐Ÿ™‚

Selamat menjalankan ibadah puasa di Ramadan 2016 ini Sahabat Blogger. Semoga kita dapat menjalaninya selama sebulan penuh. Semoga cerita tentang Menyambut Ramadan dengan Marpangir menambah wawasan tentang kearifan lokal bernuansa religius dan betapa Ramadan di Indonesia kaya dengan tradisi.

 

11 Comments

  1. Mirna Kei Rahardjo June 30, 2016
  2. indah nuria savitri June 13, 2016
  3. Adriana Dian June 8, 2016
  4. momtraveler June 8, 2016
  5. Efi Fitriyyah June 8, 2016
  6. Jarwadi MJ June 8, 2016
  7. Riska Ngilan Haryono June 8, 2016
  8. Lusi June 7, 2016
  9. Nasirullah Sitam June 7, 2016
  10. mariana June 7, 2016
    • indahjuli June 7, 2016

Leave a Reply