Belajar Disiplin dengan Mencuci Piring dan Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Lain

Semasa kecil, setiap hari Minggu adalah kerja bakti keluarga. Kerja bakti dalam artian, membantu almarhumah Mama dan Bapak (alm), mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan rumah (menyapu dan mengepel lantai), mencuci baju, memasak, mencuci piring, menyapu halaman, dan banyak lagi.

Semua anak harus bekerja, tidak boleh ada yang mangkir, tidak mau ikutan kerja. Kalau males-malesan, alamat bisa nggak dikasih uang jajan.

Ya seperti itulah. Kenangan yang tidak pernah terlupakan. Yang selalu dirindukan, apalagi seperti sekarang saat Bapak dan Mama sudah tidak ada.

Saya ingin memiliki kenangan yang indah untuk anak-anak.

Karena itu, saya pun mencontoh apa yang diajarkan Bapak dan Mama (alm). Membantu orangtua terutama dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Apalagi ketiga anak saya adalah perempuan. Selain kenangan indah, ya saya ingin lah ketika dewasa nanti apalagi kalau sudah berumah tangga, mereka nggak malu-maluin orangtuanya karena tidak bisa mencuci piring, misalnya 🙂

 

Dari umur berapa anak-anak diajari untuk tahu pekerjaan rumah tangga?

Kalau saya sih, dari anak-anak berumur 6 tahun, ketika badannya sudah lebih besar dan kokoh untuk membantu pekerjaan rumah tangga.

Buat apa anak-anak diajari melakukan pekerjaan rumah tangga?

Biar mereka tahu bagaimana cara mengerjakannya, punya rasa tanggung jawab dan disiplin dalam kehidupan mereka sendiri nantinya.

 

Belajar Disiplin dengan Mencuci Piring

Hal-hal terbaik yang dapat kita berikan kepada anak-anak,

selain tingkah laku yang baik adalah kenangan yang indah ~ Anonim

 

Belajar Disiplin dengan Mencuci Piring dan Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Lain

Belajar Disiplin dengan Mencuci Piring

 

Tiominar, anak bungsu saya, sudah dari umur 4 tahun suka ikut-ikutan kakak-kakaknya membantu pekerjaan rumah tangga.

Sampai umur 7 tahun ini, yang paling disenangi Tio adalah mencuci piring. Ya namanya anak-anak ya, senang main busa dan main air. Kalau cuci piringnya bersih sih nggak apa-apa. Ini kadang mesti dicuci lagi 🙂

Karena masih kecil dan perlu dibimbing, walau mencuci piring pun tetap ada tips dan triknya, biar Tio senang dan sukarela kalau innanya minta tolong lagi.

 

Ini tips dan trik saya dalam mengajarkan anak-anak mencuci piring:

  • Siapkan peralatan untuk mencuci piring seperti cairan dan sabut pencuci piring.
  • Pakaikan sendal jepit. Untuk menghindari lantai licin.
  • Ajari urutan mencuci piring seperti mencuci gelas atau cangkir lebih dulu dibandingkan peralatan lainnya. Baru setelah itu, sendok dan garpu, piring dan mangkuk.
  • Karena Tio masih usia dini, saya tidak menganjurkannya untuk mencuci peralatan masak memasak seperti panci dan wajan.
  • Setelah semua beres dicuci, ajari untuk membilas satu persatu dengan air mengucur.
  • Kemudian mengajarinya meletakkan peralatan atau perlengkapan makan yang sudah dibilas di rak piring agar kering.
  • Udah beres kan? Jangan lupa ucapkan terima kasih untuk hasil pekerjaan buah hati tercinta.
  • Kalau saya, suka kasih bintang dari kertas yang kemudian ditempel di kulkas 🙂

Oh ya, yang utama dalam mencuci piring itu kan cairan dan sabut pencuci piringnya. Untuk sabut pencuci piring ini, saya punya merek favorit untuk urusan persabutan 🙂

Sama dengan Tio juga, suka dengan sabut ini karena bisa dijadikan mainan, squishy-squishy-an, katanya.

Untuk sabut pencuci piring, susah deh pindah ke lain hati. Sudah pasti pilihan jatuh ke Scotch-BriteTM

Sabut spons Scotch-BriteTM ini, 3X Cepat Bersih dan 3X Tahan Lama.

Oh ya, saya juga mengajarkan Tio untuk penggunaan sabut spons ini.

Saya kasih tahu Tio, kalau untuk mencuci peralatan makan dan perlengkapan masak yang anti lengket semacam teflon itu, pakai Sabut Spons Anti Gores (ID37). Kalau pakai sabut ini tak perlu khawatir lagi perlengkapan masak dan makan kita akan tergores pada permukaannya.

Kalau untuk mencuci perlengkapan masak, pakai Sabut Spons Hijau (ID30).

Yang namanya anak-anak, kadang suka tertukar. Nggak sekali, tapi berkali-kali. Tapi, asal kita rajin ngingatin dan mencontohkan, lama-lama ya terbiasa dan hafal juga.

 

Belajar Disiplin dengan Mencuci Piring dan Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Lain

Sabut Spons Scoth-BriteTM

Kenapa suka dengan Sabut Spons Scotch-BriteTM  ?

Sudah dari zaman saya masih gadis, kalau mencuci piring ya pakai sabut spons ini.

Sabut Spons Scotch-BriteTM  ini mengandung serat dan mineral berkualitas. Sabut Scotch-BriteTM  didesain khusus untuk kegunaan yang berbeda-beda. Sabut dibuat dengan teknologi yang ampuh untuk membersihkan kotoran.

Selain itu, sabut spons ini kalau buat anak-anak seperti Tio, enak digenggamnya. Ergonomis. Nyaman saat digunakan.

Yang namanya alat mencuci yang selalu dipakai setiap hari, berkali-kali bahkan. Sabut Spons Scoth-BriteTM  perlu juga perawatan. Minimal dalam sebulan sekali kita harus mengganti sabut mencuci piring ini. Apalagi jika bagian sabut spons sudah mulai kotor atau sobek. Agar terhindarkan dari gejala penyakit, sebaiknya segera diganti dengan yang baru.

Sabut spons yang sering kita pakai ini perlu perawatan juga lho.

 

Ada tiga hal yang perlu dilakukan agar sabut tetap bersih dan aman.

Tiga hal itu yaitu:

  1. Mencuci: setelah kita pakai, jangan lupa sisa kotoran yang menempel disingkirkan dan diperas.
  2. Menggantung: keringkan Sabut Spons Scotch-Brite™ dengan cara menggantungnya.
  3. Mensterilkan: sesekali, jika perlu, panaskan sabut spons untuk mematikan bakterinya. Caranya? Manfaatkan sinar matahari dengan menjemurnya. Atau bisa menggunakan microwave (cukup 2 menit dipanaskan).  

 

Belajar Disiplin dengan Mencuci Piring dan Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Lain

Sabut Spons Anti Gores

 

Sabut Spons yang kita gunakan bisa juga jadi sumber bakteri. Karena itu ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Sabut spons tidak boleh digunakan untuk membersihkan kaldu daging, karena dapat membantu penyebaran bakteri berbahaya. Gunakan tisu atau lap anti bakteri untuk membersihkan sisa kaldu daging.
  2. Hindari pemakaian sabut spons untuk membersihkan meja makan, karena kuman dan bakteri dapat menyebar dari sabut ke meja makan.
  3. Jika tidak dibersihkan secara berkala, sabut spons akan menjadi tempat tumbuhnya bakteri.

(sumber: The Brite Queens)

Nah, itu secuil cerita saya tentang mengajari Tiominar untuk membantu orangtuanya, salah satunya adalah Belajar Disiplin dengan Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga dan Mencuci Piring. Biar tambah asyik mencuci piringnya, jangan lupa pakai Sabut Spons Scotch-Brite™ ya 🙂

Sahabat Blogger punya cerita atau kenangan indah yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga? Atau punya pengalaman menarik menggunakan sabut spons ini? Sharing ya, biar menambah informasi daku nih 🙂

Kalau suka dengan blogpost ini, silakan disharing atau dibagikan. Karena berbagi tak pernah merugi. Thanks ya <3

31 Comments

  1. Obat Jerawatan March 12, 2017
  2. manajemen waktu November 15, 2016
  3. Anoref November 15, 2016
  4. amin November 15, 2016
  5. Kinesio Tape October 31, 2016
  6. kurnia amelia October 30, 2016
  7. Rach Alida Bahaweres October 29, 2016
  8. Busur Nusantara October 29, 2016
  9. Indah nuria October 28, 2016
  10. zata ligouw October 25, 2016
  11. asi bunda October 25, 2016
  12. Ani Berta October 25, 2016
  13. pandawa lima October 25, 2016
  14. Inayah October 25, 2016
  15. Widyanti Yuliandari October 24, 2016
  16. Dani October 24, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  17. mariana October 24, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  18. Reni October 24, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  19. Aya October 24, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  20. Anne Adzkia October 24, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  21. Winda Carmelita October 23, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  22. Rahmi October 23, 2016
    • indahjuli October 24, 2016
  23. cumilebay October 23, 2016
  24. alya October 23, 2016

Leave a Reply