Pernahkah kamu berharap pasanganmu memperoleh gaji (pendapatan) yang lebih besar dari sekarang ?
Jika orang tuamu tidak setuju dengan calon pasanganmu, akankah kamu memutuskan hubungan dengannya ?
Pernahkah kamu memanipulasi data saat mengerjakan tugas kantor ?
Apakah kamu mendambakan orang lain saat berhubungan intim dengan suami/istrimu ?
Selama menjalin hubungan dengan kekasihmu, pernahkan kamu berkencan dengan orang lain ?
Akankah pertanyaan itu kamu jawab dengan jujur dihadapan orang tuamu, kekasih, suami/istri, atasan, rekan kerja, dan jutaan pasang mata yang menyaksikannya lewat televisi seperti Variety Show “The Moment of Truth”, yang ditayangkan Star World ?
Dalam acara itu, satu responden dihadapkan dengan 21 pertanyaan yang berkaitan dengan kejujuran. Sebelum tampil, responden lebih dulu dites poligrafi (detektor kebohongan) dengan 50 pertanyaan. Dari 50 pertanyaan itu, kemudian diacak 21 pertanyaan sebagai pertanyaan utama. Jawaban dari 21 pertanyaan itu, yang akan dicocokkan dengan jawaban dari tes poligrafi.
Hadiah yang ditawarkan menggiurkan sekitar 500 ribu dollar AS !!
Tapi itu tidak akan lagi berguna jika jawaban-jawaban dari pertanyaan itu menyakiti hati kekasih, orang tua, menghancurkan karier atau menjadi bahan ledekan jutaan pasang mata yang menonton.
Seperti yang dibilang bertindak jujur belum tentu benar. Namun kejujuran adalah harga mati yang tidak dapat ditawar, yang dimiliki oleh setiap insan. Jika kita sudah menggadaikan kejujuran, ibaratnya kita tak ada harganya lagi di hadapan Tuhan, Sang Pencipta. Jangan jadikan kejujuran sekedar formalitas.
Duh…duh, kenapa omongan gw jadi sok bijak gini yah :-(( *ketok-ketokpalapakepalu*
huhuhu gara-gara milis yang isinya sampah mulu, tapi ternyata masih ada ustad/ustadzah yang baik hati dan tidak sombong.
Sorry domori nih, kalau tulisan ini rada-rada lain, tapi jujur ini karena gw ngak bahan cerita yang bisa gw ceritain selain ini.(sahur dulu ah, hutang puasa masih banyak nih :-D)
hufff… Quiz yang bener2 mengerikan.. Apalagi karena melibatkan hubungan dengan keluarga/kekasih/teman/atasan, dsb..
Kalo aku disuruh milih, aku milih gak ikutan kuis itu.. 🙂
Hehehe, komennya pada panjang-panjang, senang sekali, terima kasih yang sudah pada berkunjung.
Pak NH dan Pak Prasabri, penggemar acara ini juga yah 😀
Day, loe waktu komen ini abis sholat yah 😛
Jeunglala : aku pilih white lie aja.
Marina : salam kenal, terima kasih sudah berkunjung.
Michael, Vidya, Linda, Sondha, Meyrinda, Ainulfahmi, Fannie, Yessy, Rhayni, Okta, Achoey, Ira, Kishandono : komentarnya bagus dan keren.
dalam hidup bener siyy kita harus jujur… tapi itu gak berarti kita harus mebuka aib yang justru akan menyakitkan hati orang-orang terkasih? seperti kata mba Dahlia, Alloh aja menutupi aib kita, kalo enggak mungkin kita udah gak sanggup untuk berdiri tegak di depan orang-orang yg kita cintai…
Kalo aku, lebih milih diam aja mbak, apalagi kalau ternyata kejujuran itu bisa menyakiti orang di sekeliling.
*menghela nafas panjang*
abis setau dahlia mah…alloh aja menutupi aib hamba hamba…nah kok kita ngumbar aib * tetep matengin starword* wehehehehe
jujur emang penting.
tapi lebih penting lagi, pertahan dan rangkul orang disekeliling tanpa menyakiti dengan kata jujur ( yang ga dinginin oleh orang sekeliling ).
jadi pilah pilihlah kejujuran itu.
inget kata bokap” mulut itu lebih tajam dari pisau” naaah kejujuran itu keluar dari mulut ga ya??? * lupa nanya ama bokap 🙁 hiks
* serius kan gue * aaaah sudahlaaaaa
Tayangan ini memang Variety Show yang out of the box banget… dan tulisan ini mengulas nya dengan singkat dan padat. Harusnya jujur itu malah ‘low cost’ bahkan ‘non cost’, kebohongan yang kemudian menjadi terbuka yang harus dibayar mahal. So, jangan takut untuk jujur.
WAH!!!!!
BOLONG NIH PUASA KEMARIN !!!!
HII2X!!!!!
COMENT BALIK YA1!!!!
waduh, ndak nyambung nih saya…
tak kirain ini cuma misal :)))
ooo… benneran toh ada show nya haha, baca kecepetan nih 🙁
heh? pake aib segala? – cukup menarik, tapi saya ndak punya channelnya hiks!
ehm kalo masih daku terpilih jadi responden acara ini, jujur aja deh
ngga malu2 in kok aib gue hihi 😀
ya liat situasi..
kalo ada yg tersakiti karena kejujuran kita.
nda ada slhny bo’ong2 dikit.
dikiit.. jgn byk2.
hehehe.
lam kenal juga yakz …
selamat bayar utang puasa mbak!!!!
wouw…
aku masih pake white lie..
tapi berusaha banget untuk jujur…bahkan terhadap diri sendiri…yang ternyata,,paling susah..
In-jul …
Liat episode beberapa minggu lalu ndak …
Fatal … fatal …
Udah terlanjur membuka aib sendiri dan aib keluarga …
Tapi pas pertanyaan ke 10 atau 11 gitu … Tet Tot …
Salah dan tidak jujur jawabannya …
Uang hangus semuannya …
Wwuuuuaaaahh … duit kagak dapet … Aib ke buka … ditonton jutaan pemirsa pula …
Aahh .. Bukan main pertaruhan ini …
(udah gitu aja …)
kalo aku ikut kuis ini, jawabannya : ya, ya, tidak, tidak…abstain…hehehe..
jujur itu perlu…tapi kalo jujurnya nyakitin orang laen..apalagi karena dapet bayaran…ehm….mending gak usah lah ya!!!
mending…dapet duit semilyarnya aja…tapi gak nyakitin orang…!!!
*dasar mata duitan!!!! sana …jauh2….*
hehehehe… 😆
Sumprit Pey …
Gua juga punya draft tulisan mengenai yang ini … tapi belum sempet aku terbitkan …
And Yes … This is “Crazy Quiz”
Lima Milyard Bo … LIma Milyard … untuk sebuah kejujuran …
… bertaruh dengan nama baik diri dan keluarga …
Dan Panitia hebatnya selalu milih peserta yang pernah “tidak” lurus …
And this is the moment of truth
Waduh
kalo aku punya calon istri or istri
Dia berharap begitu gak ya
Kalo cuma harapan dan doa sih gpp
Tapi kalo nuntut pake maksa
Ampuuuuun 😀
kejujuran sangat sulit sekali saat ini untuk dilakukan…
ehmm.. kalau saya adalah salah satu responden di acara itu, saya akan jawab dengan jujur. tanpa perduli berjuta pasang mata akan menertawakan saya. kejujuran itu natural dan lebih menarik didengar daripada white lie yang boring dan muna’ demi menutupi rahasia atau fantasy saya. kalau saya tidak jujur, padahal pastinya teman2 atau keluarga yang menonton pasti tahu apakah saya jujur apa tidak 😀
saya jawab yach mbak, pertanyaannya menantang nih 😉
1. Tidak, karena skrg sudah lebih dari cukup.
2. Tidak, karena saya yang akan menjalani hidup seumur hidup dengan pasangan saya, bukan ortu saya.
3. Pernah, itu waktu saya baru lulus SMA langsung bekerja, masih nakal2 nya dan belum mengenal tanggung jawab penuh sebagai karyawan dan resiko kedepan.
4. Pernah, sekali, dan itu sangat menyakitkan, karena setelah itu saya menyesal dan tidak sanggup berbalik ke kekasih saya karena rasa bersalah yang selalu menghantui. Akhirnya saya menyampaikan hal itu dan memutuskan untuk meninggalkannya walau saya tidak serius dengan pria lain itu (hanya bermain api)
dengan jawaban saya, mungkin teman2 atau keluarga saya akan kecewa, tapi balik lagi, tidak ada manusia yang sempurna 🙂
sekarang… akankah saya memenangkan 500 USD itu?
hehehe
Kalau Mbak,
lebih memilih mana:
White Lie or telling the truth?
Atau mungkin begini saja ya, Mbak.
Lihat-lihat situasinya…
Pikir panjang bagaimana reaksi dan efek lanjutnya…
Barulah kita putuskan.
Ah,
saya masih beberapa kali melakukan white lie, Mbak.
Ini harus saya lakukan daripada kemudian malah kejadian hal-hal yang nggak perlu terjadi…
betul setuju ama mba indah yg TOP ini, kejujuran itu mutlak adanya
berbuat baik lebih baik lagi pastinya akan menghasilkan kejujuran yg indah, paling tidak untuk orang terkasih
Sesakit apapun kejujuran tetap lebih mulia.
Makanya, harga kebenaran itu memang mahal… karena kadang-kadang orang lebih suka dibohongi 😀
buat linda kejujuran itu penting mbak, walau kadang menyakitkan 🙂
met shaum mbak *bighugs*
Wah, nda bisa bilang apa2, cuman setuju banget sama tulisan mbak Indah ini.
Anw, kami bae2 aja nih mbak, cuman sayahnya lagi masih adaptasi dengan rutinitas baru (huehehe… pdhl dah 2 bulan lebih)
Kejujuran memang perlu, tetapi perlu juga kearipan yang mempertimbangkan sebab akibat yang akan terjadi di belakang hari.
Salam dari jauh.