Kalau nggak karena gegayaan pingin ke Birmingham, bisa jadi daku nggak tahu apa itu tes IELTS. Nggak tahu apa perbedaan tes TOEFL dan IELTS, dan menjalani serangkaian tes yang ruwet, tapi mau nggak mau harus dijalani kalau kita berniat melanjutkan sekolah ke luar negeri.
Hasilnya bagaimana? Daku masih betah di Indonesia ternyata 🙂
Tes TOEFL & Tes IELTS: Tips dan Triknya
Dulu, saat mengikuti tes IELTS di English Course yang ditunjuk sama tempat daku bekerja yang kebetulan menyediakan beasiswa untuk karyawannya yang ingin melanjutkan studi (studi yang harus sesuai dengan kebutuhan kantor) di luar negeri, ya benar-benar berjuang sendiri.
Karena disambi kerja, privat course yang harusnya dijalani dengan serius, malah setengah-setengah.
Belum lagi urusan keluarga yang kadang jadi alasan buat serius belajar, termasuk tahu tentang tips dan triknya dalam menjalani tes IELTS itu.
Padahal nih, dalam menghadapi test IELTS atau TOEFL itu, perlu dipersiapkan beberapa hal, seperti:
- Sebelum melaksanakan tes kita harus mengikuti privat course minimal selama sebulan. Harus benar-benar matang atau mumpuni bahasa Inggrisnya.
- Agar kosa kata atau vocabulary kita meningkat, gunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Ini juga sekaligus melatih pelafalan atau pronounciation dan makna kata sesuai konteks.
- Biasakan membaca teks-teks bahasa Inggris yang ditulis oleh akademisi atau jurnal atau surat kabar berbahasa Inggris, sebanyak mungkin.
- Kembangkan teknik scanning dan skimming dalam menemukan informasi dengan cepat dan tepat bila ada bacaan yang panjang.
- Rajin menonton tayangan berbahasa Inggris tanpa teks Indonesia, atau mendengarkan radio bahasa Inggris.
- Pelajari buku-buku tata bahasa.
- Coba menulis esai dalam bahasa Inggris, dan minta masukan dari yang lebih berpengalaman.
- Rajin melatih diri berbicara bahasa Inggris dalam keseharian.
- Buat yang ingin menjajal kemampuan bahasa Inggris sebelum mengikuti tes TOEFL atau tes IELTS, bisa mencoba platform tes gratis yang disediakan Education First (EF) di www.efset.org
Di efset.org itu, tes sudah disusun sedemikian rupa, jadi penilaiannya bisa disamakan dengan skor TOEFL atau IELTS.
Cerita Lain Tentang Bahasa Inggris: Bahasa Inggris untuk Anak
Sekadar tanya, Sahabat Blogger tahu kan ya perbedaan IELTS dan TOEFL?
Memang sih ya lebih familiar TOEFL dibandingkan IELTS. Dulu, daku juga sempat bingung antara tes TOEFL dan tes IELTS ini.
Setelah diarahin sama English Course yang daku ikuti dan sesuai dengan negara yang akan kita tuju untuk melanjutkan sekolah, dipastikan kalau daku harus mengikuti tes IELTS.
Tes TOEFL dan IELTS berbeda dalam hal penyelenggaraan dan sistem penilaiannya.
Oh ya, untuk mengikuti Tes TOEFL dan tes IELTS, orang harus sudah menguasai bahasa Inggris di B2 Level (tingkat keempat bahasa Inggris dalam Common European Framework of Reference – CEFR).
TOEFL atau Test of English as Foreign Language, dilakukan jika Sahabat Blogger berencana melanjutkan studi ke universitas di luar negeri, kandidat beasiswa ke luar negeri, peserta sertifikasi internasional, atau murid dan karyawan yang mengajukan bisa studi dan visa kerja.
Tes TOEFL, bahasa Inggrisnya dengan logat Amerika. Ujiannya diselenggarakan kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat untuk semua peserta tes di seluruh di dunia. Umumnya, kalau Sahabat Blogger mendaftar ke universitas di Amerika Serikat dan Kanada, maka akan diminta untuk test TOEFL.
IELTS atau International English Language Testing System, merupakan standarisasi tes keahlian bahasa Inggris di seluruh dunia.
Tes IELTS diselenggarakan oleh institusi di negara Australia, Inggris dan Selandia Baru. IELTS adalah uji coba kemampuan bahasa Inggris yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia. Pada tes IELTS, bahasa Inggris yang digunakan adalah bahasa Inggris Britania atau British.
Kembali tentang Tes TOEFL & IELTS: Tips dan Triknya, dalam berbahasa Inggris itu menurut Andy Fuller, Management Consultant EF Indonesia;
Yang terpenting adalah belajar dengan intensif bersama guru yang profesional, dan terus mempraktikkan apa yang sudah dipelajari. Dan, selalu mengukur lamanya waktu berlatih”
Biar lebih greng lagi dalam menghadapi tes TOEFL dan tes IELTS, ada beberapa tips yang diberikan Andy Fuller.
- Sesi reading: yang harus diperhatikan adalah ide-ide utama, ringkasan, informasi penting, kalimat penyisipan, kosakata, tujuan retoris dan ide keseluruhan bacaan.
- Sesi Listening: pahami ide-ide utama, detail penting, implikasi dan hubungan antara ide-ide. Berlatihlah untuk menjawab dengan sekali mendengarkan.
- Speaking: sampaikan ide-ide atau pendapat sesuai dengan topik yang dibahas. Jangan hanya jawaban “ya” atau “tidak” lho!
- Writing: untuk mengukur kemampuan menulis dan bahasa Inggris dengan tata bahasa yang baik. Biasanya, menuliskan ringkasan apa yang menjadi topik bahasan, lalu menulis esai.
Cerita Lain Tentang Bahasa Inggris: Bermain sambil Belajar
Sudah begitu saja?
Ya kembali ke orang masing-masing sih, seberapa kuat keinginannya untuk menjalani semua rangkaian tes TOEFL atau tes IELTS tersebut.
Kalau kurang kuat niatnya, ya hasilnya juga nggak maksimal.
Atau kalau misalnya ingin meningkatkan niat bisa bergabung ke lembaga-lembaga atau course yang menyediakan bimbingan intensif bagi mereka yang ingin mengambil tes TOEFL dan IELTS. Misalnya ke Education First atau EF ini.
Sahabat Blogger ada yang pernah mengikuti tes TOEFL atau IELTS ini? Bagi ceritanya dong di kolom komentar 🙂
Atau kalau Sahabat Blogger merasa penting blogpost ini, sharing ya, siapa tahu ada yang membutuhkan post Tes TOEFL & IELTS: Tips dan Triknya
Thanks ya ^_^
wah dapet insight baru tentang belajar bahasa Inggris
mungkin taun depan aku coba tes toefl, sekarang masih ngejar dulu tes N1 bahasa Jepang.
Bagus banget, terimakasih kak atas informasinya 🙂 Semoga hari-harinya barokah dan indah
Ini nih, bermutu banget bahasanya enak ngalir jadi mudah dipahami, nggak kayak buku ditoko2, muter2. makasih ya kak, salam kenal
keren abnget tipsnya,, makasih banyak ya..
kata temen saya mah test TOEFL itu gampang banget asal banyakin nonton film bule ajaa.
yang penting bner2 merhatiin conversationnya dijamin lama2 juga jago bahasa inggris
Tips and triknya bagus banget mbak
terimakasih
paling gabisa pas bagian listening, kuping saya ga faseh inggris hahaha
Thanks untuk tipsnya mba, sangat bermanfaat tentunya.
Saya juga pengen test TOEFL nih, semoga hasilnya bagus.
aku mah baru merasakan TOEFL saja, sekarang mah pada pakai IELTS
Belum pernah sih test TOEFL, waktu itu pernahnya di kampus, tapi mungkin standarnya beda. Saya sih belajarnya dengan cara nonton film serial barat pake sub Bhs Inggris.
Sesama anggota WB, salam kenal ya. Kalau ada waktu, jangan lupa main-main ke blog saya =)
Jaman kuliah, aku suka mbaca2 kamus. Pengen ikut les tp budgetnya gak ada. Tp pas post graduate , sempat ikut les Bahasa Inggris yg diadakan di kampus kerja sama dg british council. Pas ikut test TOEFl, dpt msh under grade: 433. *jadinya curcol*
Kalau aku dulu sering target sehati hapal berapa kosakata gitu mak…target juga ngerjain soal berapa soal gitu…
Karena kan tipe soal2 untuk TOEFL atau IELTS itu setahuku serupa tapi ada beberapa bagian yang beda. Apalagi sekarang kalau di programnya international UGM (IUP) anak2 tesnya pakai AcEPT. Itu kayaknya lebih rumit lagi deh…
Kalau di EF ada nggak yang persiapan untuk AcEPT ya mak Indah?
Saya baru tes TOEFL makpuh. Itu pun 6 tahun yg lalu begitu lulua s S1. Jadul banget yak. Wkwk..
Belakangan ini lagi gencar belajar IELTS untuk apply S3. Kelemahan saya di part speaking & writing yg memang harus aktif banget yaa Englishnya.. Memang butuh guru bahasa inggris nih kayaknya. Hikz..
Wah, tipsnya bermanfaat, mak Indah. Yang paling sulit dengerin pronunciationnya yang agak belibet, hehe. Selain grammar 😀 Tapi kata mentor soal TOEFL gitu2 aja strukturnya jadi memang harus dibanyakin latihan biar tahu tipe soal yang sering keluar kayak gimana.
TOEFL pernah ikutan, kak indah, untuk menjajal kemampuan tapi ya gitu deh hasilnya. Sedikit banyak tau tentang IELTS, kalau pas mahasiswa mencari referensi koleksi buku atau koleksi bentuk audionya, kadang nanya ke anak-anak mahasiswa seberapa susahnya.
EF ini ada juga ya kak kantornya di Jogja?
Ada lagi nih english test lainnya, yaitu TOEIC. TOEIC banyak dibutuhkan untuk yg mau daftar kerja di luar negeri. Aku belum pernah nyoba test TOEIC. Lha wong daftar beasiswa sekolah di luar pake test TOEFL dan IELTS aja gagal. >.<
Dulu pernah ikut tes TOEFL juga, hasilnya nomor dua sekampus *bangga maksimal. Tapi emang yang namanya bahasa kalau nggak sering dipake pasti lama lama hancur juga. Dulu waktu ngajar di sekolah bilingual masih lumayan pede mak. Tapi kalau sekarang disuruh TOEFL lagi atau IELTS gak janji deehhh….kudu kursus super intensif wkwkwkwk
Nambahin tips Mak, kalau habis belajar intensif IELTS sebaiknya ya tesnya IELTS, jangan malah ambil tes toefl, apalagi tanpa cuci otak dulu latihan soal-soal toefl. Soalnya saya pernah ngalamin, ikut kelas IELTS preparation pe 2 level, eh karena nggak yakin bisa lolos 6,5++ dan harganya yang mahal, jadilah saya beralih nyoba tes toefl aja. Lalu pada hari H, kaget sekaget-kagetnya. Saya kan ngiranya IELTS lebih sulit daripada toefl, jadi nyantai aja. Ternyata, meski saya udah pengalaman tes toefl sebelumnya, tetapi karena yang familiar adalah tes IELTS jadilah kacau balau ketika tes toefl. Karena teknik dan strategi nya berbeda. Terjun bebas deh nilai toefl saya saat itu. Alhasil ngulang lagi dengan belajar contoh soal toefl, dan hasilnya ya balik jadi jauh lebih bagus. Mungkin tips yang sama dengan ikut kelas toefl terus ambil tes IELTS, lebih lagi bakal kagok nya, hehe
Iya iiih, dulu hampir tiap pagi sebelum mulai kerja bacaannya bloomberg, nytimes, cnn buahaha beraaats. Demi sebuah cita-cita yang kandas hihihi :)))))
Asiknya, yang namanya ilmu itu mo cita-cita nggak tercapai, at least masih kepake…alhamdulillah 🙂
Baru tahu ada IELTS..selama ini yang ngetop cuma TOEFL hehehe..TFS Mak Injul..very useful nih.. 😀
Waaahhh… terimakasih banyak Mak Indjul. Kalau ada info TOEFL/IELTS yang murah meriah dan diakui dunia internasional nggak mak? 😀
Aku pernah ikutan TOEFL sewaktu kuliah, tapi heran deh nggak dikasih hasilnya >.< dan puyeng ih sama testnya, apalagi sesi listening karena yang ngomong itu medok british.. huhuhuh
Setauku juga IELTS untuk yang mau beasiswa di Inggris,taunya juga dari temen di FB karena dia lagi urus beasiswanya di Inggris.
Tapi emang bener ya mak, harus belajar dulu sebulan sebelum test, biar nggak malu-maluin hasilnya hihihhi dan noted deh baca surat kabar bahasa inggris, surat kabar online 😀 hehehhe kadang baca website macam buzzfeed sering 'lost' tiba-tiba karena gunain slang *deuh pe-er lagi deh 😀
Anyway, thanks for sharing mak :*
*lupaa.. sewaktu SMU diriku les di EF *yiaaay 😀 sukaaak, dari les itu aku ngerti gramar 😀 hehehhe
Terakhir TOEFL 10 tahun yg lalu untuk syarat kelulusan Mak, dan pernah niat untuk tes lagi saat rencana mengajukan beasiswa pendidikan lanjut. Tapi trus urung karna kerempongan menuhin persyaratan administrasi beasiswanya, dan pada akhirnya jadi kelewatan masa pengumpulan berkas ??
Jadi dibuat pengalaman bila berniat untum ajukan beasiswa diperhatikan jadwal untuk pengumpulan berkas & tes TOEFL nya, agar semua bisa sesuai harapan.
Hahaha, berarti sama seperti aku dulu, gagal di administrasi berkas tes IELTSnya. Apa karena disambi kerja ya 🙂
Waaah cocok banget ini, Mak Ind. Saya lagi butuh tips tentang test TOEL&IELTS. Saya mau daftar beasisiswa S3. Insya Allah kalau si kecil dah disapih. Btw, Meskipun di dalam negeri, ikutan test ini penting banget dan ada yang menjadi syarat utama. Saya berencana mau ikutan test ini. Tapi Jujur, saya agak ragu. Bisa enggak ya? Ketika baca ini, semangat saya membuncah kembali. Dan betul banget, apa yang ditulis Mak Ind, kalau kita niatnya kuat, insya Allah hasilnya juga kuat. Minimal, kalau pun belum dapat nilai optimal, minimal kita sudah pengalaman. Iya, kan? Bismilah, mulai laihan lagi dan semoga bisa lolos dengan nilai yang optimal. Doakan, ya, Mak Indah..TFS, bermanfaat bangeet ???
S3? Masya Allah mak Nunung ini ya, salut banget. Anak enam tapi masih semangat buat sekolah lagi.
Benar mak Nunung, harus niat kuat dan maksimal dalam persiapan tes TOEFLnya, Insya Allah lancar semuanya 🙂
Jadi pengen S2 nih baca postingannya Mak Injul. (Lirik bayi)
Jadi inget dah daftar di EF tp belum berangkat berangkat (lirik bayi) haha
Semoga segera ada waktu buat les dan tes lagi. Aamiin
Hahahahaha, tunggu debay besar dulu, baru deh bisa melanglang buana lagi 🙂
pernah ielts 2x
sedih banget ih sama “writing” mentok di 6.5
udah pakai les khusus writing, cek tulisan ke web di India sana malah :(;
buat gw sih,3 lagi bisa dipelajari sendiri.
pengalaman gw waktu baca God but No God Reza Aslan nemu banyak vocab baru.
Benar Ky, buat persiapan tes IELTS mah memang harus benar-benar diri sendiri yang belajarnya kuat ya 🙂
maksud gw kalo IELTS kan ada 4 band.
yang reading/listening/ speaking sih bisa dipelajari sendiri. yang writing momok paling sulit (setidaknya di gw).
kalo mau kursus waktu ama budget nge-pas mending kelas writing aja sih.
Wah ini info yang sedang aku cari mak. Kemarin aku beli beberapa buku penunjang tapi malah bingung sendiri. Akhirnya belajar otodidak satu buku. Artikel ini sangat membantu. Btw tip tentang persiapannya dan yang dari Andy Fuller, aku catat dan bookmark ya mak. TFS 🙂
Sama-sama Mak Mita, hayo semangat belajar biar bisa mencapai impian 🙂
Dulu aku pernah jadi tutor TOEFL, seru banget, jadi kangen setelah baca post ini. Tapi mungkin kalau sekarang ditantang ikut TOEFL atau IELTS aku udah angkat tangan aja hahaha.
Hahahaha, udah males belajar ya Gesi. Rempong sama urusan anak-anak kan ya. Aku pun begitu 😀
Aku dulu ikut kursus untuk TOEFL di lembaga bahasa Inggris di samping Gramedia Sudirman Jogja, sempat setahun. Waktu itu mau ambil beasiswa ke Yamagata, opo?? Neng Jepang juga butuh nilai TOEFL juga ternyata hahaha.
Nah kemarin aku sama Osama malah spik2 di EF Jogja. Soalnya lembaga ini kmrn ada program semacam summer camp gitu kalo ga salah. Dipikir2 belajar bahasa harusnya menyenangkan dan mengalir. Kan intinya belajar berkomunikasi dengan baik. Seumur hidup bakalan kepakai pastinya. Tahun ini Osama rencananya ambil english course mudah2an ibu bapaknya ini sehat jadi bisa nyari rejeki dengan lancar. Aamiin. 😀
Aamiin.
Samaan dengan Kayla, pengen juga ikutan summer campnya EF.
Dulu waktu di Bekasi, Kayla kursus di EF.
Sepertinya mau lanjut, tapi dia malah sibuk sama kegiatan smpnya 🙁
Waaa nostalgia jaman melengkapi persyaratan sekolah lanjutan dulu, penting banget toefl dan ielts ini. Ulasannya menarik dan informatif kak, perlu diketahui adek2 yang masih fresh lulusan SMA kl perlu udah ngantongin ini. Bisa bermanfaat utk nyari beasiswa dan kerjaan. Krn sifatnya yg gak permanent, kudu menggunakan Englishnya nggak cuma conversation aja tapi juga tahu reading, vocab dan listening. Deg2an tapi seru ikut tesnya. Sebagai masukan, kalau mau tes, fisik kudu fit ya.
Bener, Ima, fisik juga perlu diperhatikan. Harus fit. Jadi inget waktu tes TOEFL sempat uring-uringan karena terserang flu.
Thanks sharingnya Ima :*
Aku sudah pernah menjalani keduanya.. Lumayan rajin malah karena di Kemlu selalu harus tes TOEFL untuk setiap jenjang pendidikannya. IELTS pas beasiswa ke OZ.. Jadi inget masa mudaaa hahaha.. Sempet ngajar kelas persiapan TOEFL di LIA :). Seruuuuu..
Aaaah, dirimu mah udah pakar, memang harus jadi mentor buat tes-tes TOEFL/IELTS buat pemburu beasiswa 🙂