Krisis Paruh Baya: Kenali Tanda-Tandanya

Kapan sih, orang bisa dikatakan tua? 40 tahun belum tua kan ya? Paruh baya, iya. Tapi kenapa sudah rewel saja sama hidup? Ya, mungkin sedang mengalami yang namanya krisis paruh baya.

Dr. Robi Ludwig, seorang psikoterapis dan penulis buku Your Best Age is Now mengemukan beberapa tanda jika kita mengalami krisis paruh baya. Yang di sini adalah sarinya saja sih, enggak semuanya.

 

Krisis Paruh Baya: Kenali Tanda-Tandanya

Santai ala Jelita di Le Mindoni Cafe Yogyakarta

7 Tanda Krisis Paruh Baya yang Sering Terjadi

1. Lebih sering berdialog dengan diri sendiri

Bukan ngomong sendiri ya. Beda itu. Berdialog dengan diri sendiri ini semacam melakukan refleksi. Ini sebenarnya bagus sih, hanya saja kalau kita lagi kena midlife crisis alias krisis paruh baya itu pertanyaannya lebih banyak yang beraura negatif. Kayak, “Kok hidup gue gini-gini aja ya?” Atau, “Ngapain aja sih kemarin nih? Umur sudah segini, kayak nggak berfaedah.”

Nah, siapa tuh yang suka nanya-nanya kayak gitu ke diri sendiri? Selamat, Anda baru saja merasakan krisis paruh baya.

2. Suka bingung juga sama diri sendiri

Sudah sukanya nanya-nanya pada diri sendiri, suka bingung juga sama diri sendiri.

Pertanyaan-pertanyaan sejenis, “Aku ini maunya apa sih? Nggak jelas banget.” akan banyak berseliweran dari hari ke hari. Kadang ya, gimana orang lain bisa paham sama kita, kalau kita sendiri bingung juga sama diri sendiri kan? Rasanya, jadi kayak anak usia labil lagi.

Nah, buat yang punya anak, masa-masa paruh baya begini biasanya juga sudah punya anak usia remajalah paling tidak. Dan ada enggak yang nggak pernah bertengkar sama anak? Coba sharing di komen ya.

3. Lebih susah tidur

Kalau yang tanda krisis paruh baya yang ketiga ini kita sudah bahas di beberapa gejala yang biasanya terasa saat kita masuk usia 40 tahun kemarin. Ini gejala yang umum terjadi sih. Jadi, nggak usah khawatir, banyak temannya.

Tapi juga harus diatasi. Soalnya kalau gangguan tidur ini dibiarkan saja, ya pastilah akan mengganggu kesehatan kita. Jadi, coba lakukan beberapa treatment ringan dan alami agar bisa membantu kita tidur cukup. Misalnya, kurangi stres. Nah loh. Malah susah ya? Ya tapi itu obat paling mujarab lo! Stres berkurang, tidur bakalan lebih mudah deh. Dijamin.

Yang lainnya, ya standar saja sebenarnya. Olahraga rutin, pertahankan pola makan sehat, dan seterusnya. Oh iya, bisa ditambah meditasi deh, untuk membantu tidur kita lebih lelap.

4. Merasa sudah kehabisan waktu

Memang, bertambah umur itu berarti waktu kita sudah berkurang. Tapi bukan berarti kita kehabisan waktu. Sebenarnya waktu kita tuh masih banyak lo! Hari-hari kita masih panjang, apalagi kalau kita selalu semangat menjalaninya. Bener nggak?

Tapi ya gitu deh. Yang namanya lagi krisis paruh baya. Sudah berasa paling tua sedunia. Paling lemah. Padahal ya enggak juga. Banyak yang lain yang usianya lebih banyak, dan lebih semangat lo!

 

Krisis Paruh Baya: Kenali Tanda-Tandanya

5. Makin bosenan

Bosen, passionless, dan susah merasa seneng, itu juga tanda-tanda krisis paruh baya. Yang satu ini kudu diwaspadai nih, karena kalau semakin parah bakalan menuju ke depresi.

Salah satu cara supaya kita jadi passionate lagi menjalani hidup–menurut saran dari Dr. Ludwig–adalah dengan melakukan satu dua hal di luar kebiasaan kita. Contoh, yang sudah bosen ngeblog, main IG, udah nggak semangat lagi, coba bikin podcast.

Nah, lagi seru tuh! Bikin podcast, cuap-cuap, direkam, lalu diunggah–biasanya sih pada pakai Spotify ya? Di Soundcloud kabarnya juga bisa ya?

 

6. Mulai resah (lagi) akan penampilan fisik

Kayak ABG, kita yang mengalami krisis paruh baya ini ribut lagi kalau ada jerawat nongol di wajah. Rewel juga kalau kulit wajah mulai kering. Gelisah saat garis-garis halus mulai menghias di sana-sini.

Selanjutnya, bisa ditebak. Belanja skin care! Ya enggak salah sih. Boleh banget belanja skin care, lalu ya sambil dirawat dari dalam dong. Kulit mengering, ya air putih ditambah. Sayuran dan buah-buahan dinomorsatukan untuk dimakan.

 

Krisis Paruh Baya: Kenali Tanda-Tandanya

 

7. Mulai cuek sama pendapat orang

Nah, kalau yang terakhir ini, baik atau buruk ya? Menurut Sahabat Bloger gimana nih, ini perubahan yang baik atau buruk?

Baik atau buruk, tapi ini juga tanda-tanda kita masuk krisis paruh baya lo! Jadi, ambil sisi baiknya saja. Kalau pendapat orang cuma asal nyinyir aja, ya buat apa didengerin kan? Tapi kalau pendapat orang itu bagus, dan bikin kita lebih baik, ya nggak ada salahnya juga untuk dipikirkan dan dipertimbangkan.

 

Nah, itu dia 7 tanda-tanda krisis paruh baya yang sering dialami oleh orang-orang yang mulai menginjak usia 40 tahun. Ada tanda-tanda lain yang pernah dirasakan oleh Sahabat Bloger yang sudah berusia 40 tahun atau di masa Jelita (Jelang Limapuluh Tahun), mungkin, yang belum disebutkan di atas?

Atau, jangan-jangan, belum 40 tahun, masih 20 – 30an, tapi sudah mengalami gejala-gejala di atas?

28 Comments

  1. @Zakia_id July 18, 2019
  2. Faradila Putri July 13, 2019
  3. Desri Desri July 12, 2019
  4. lendyagasshi July 11, 2019
  5. Nia K. Haryanto July 11, 2019
  6. Suzannita July 11, 2019
  7. Novi July 11, 2019
  8. Mellisa July 11, 2019
  9. Cilya July 11, 2019
  10. Demia KamiL July 10, 2019
    • Indah Julianti Sibarani July 11, 2019
  11. Maya Rumi July 10, 2019
    • Indah Julianti Sibarani July 11, 2019
  12. Beautyasti1 July 10, 2019
    • Indah Julianti Sibarani July 11, 2019
  13. Tori July 10, 2019
    • Indah Julianti Sibarani July 11, 2019
  14. Grandys July 10, 2019
    • Indah Julianti Sibarani July 11, 2019
  15. indah nuria July 10, 2019
    • Indah Julianti Sibarani July 11, 2019
  16. Luella Artistry July 10, 2019
  17. Desi Namora July 10, 2019
  18. winda - dajourneys.com July 9, 2019
  19. Farida Pane July 9, 2019
  20. Lisa Maulida R July 9, 2019
  21. Laila July 9, 2019

Leave a Reply