Sudah mati-matian diet namun Sulit Kurus? Ini Alasan yang Harus Dipahami.
Mengapa perempuan yang sudah menikah dan melahirkan gampang gemuk?
Benarkah fokus hidup yang berubah membuat perempuan sulit kurus?
Beberapa waktu yang lalu, saat sedang berjalan-jalan di salah satu mall besar di Yogyakarta, seorang pria berpakaian rapi dan berdasi menghampiri saya dan menyodorkan selembar brosur, sambil berkata: “Ayo Bunda dicoba pemeriksaan kesehatannya, mumpung gratis.”
Demi alasan menghargai profesinya, saya membaca sekilas brosur tersebut, sementara pria berdasi tersebut sibuk menjelaskan apa yang ada di brosur. Dan, saya mulai mengangkat alis, saat salesman tersebut mengucapkan kata-kata, “Kalau ikut program ini, selain jadi lebih sehat, Bunda jadi tambah cantik, suami makin sayang.”
Helloooo, para salesman dan salesgirl yang suka menawarkan barang atau produk, dirimu pastikan ikut pelatihan atau training apa-apa yang perlu dilakukan untuk menyenangkan hati calon konsumen?!
Nyebelin banget nggak sih, kata-kata itu keluar dari orang yang nggak kita kenal. Semua orang pastilah mau sehat. Cantik? Siapa yang nggak mau. Tapi, enggak segitunya juga kali, suami makin sayang kalau istrinya bertambah cantiknya skala Miss Universe atau Miss World, hanya karena badannya kurus.
Bagi perempuan, seperti halnya kecantikan, gemuk dan kurus itu relatif. Ada orang yang susah gemuk, makan sebanyak apa pun, berat badannya nggak tambah-tambah. Ada yang sulit kurus padahal udah mati-matian diet. Segala macam diet sudah dijalani. Dari diet Mayo sampai program pelangsingan badan. Tetap sulit menguruskan badan.
Sulit Kurus? Ini Alasan yang Harus Dipahami.
- Percayalah, adalah impian bagi orang gemuk untuk menguruskan badan. Mimpi bertahun-tahun yang belum bisa terwujudkan sampai sekarang. Bahkan demi mewujudkan mimpi tersebut, baju semasa belum menikah dan melahirkan, masih disimpan di lemari pakaian, dan dipandang-pandang, dengan tekad: “suatu saat harus bisa pakai baju ini”!
- Melakukan diet? Entah sudah berapa banyak uang dihabiskan untuk mengikuti program pelangsingan badan, membeli makanan khusus untuk diet, tapi begitu semuanya berhenti, badan kembali menggemuk. Ya sudahlah, nggak ada gunanya juga ternyata.
- Olahraga? Sebulan pertama berhasil, bulan berikutnya mulai bolong-bolong. Buat perempuan gemuk yang sudah punya anak, bagaimana mau rutin berolah raga, waktu saja sudah tersita dengan kesibukan anak. Nasib tak tertulis para ibu adalah menjadi macan ternak. Mama cantik anter anak! Nggak hanya urusan sekolah, tapi juga anter jemput ke tempat les, bahkan menjemput di rumah temannya saat mereka bermain. Antar jemput anak itu sudah jadi olahraga rutin.
- Fokus dan prioritas hidup! Fokus dan prioritas perempuan gemuk adalah hidup bahagia dan sehat. Tak ada yang lebih menyenangkan bagi perempuan ketika apa yang dilakukannya membawa hasil yang menggembirakan, anak-anak sehat dan bahagia, begitu pun dengan suami.
- Menghabiskan makanan anak-anak. Percayalah, bukannya pelit tapi merupakan kenikmatan tersendiri saat bepergian dan mampir ke rumah makan atau resto, memesan makanan tapi anak-anak tidak sanggup menghabiskan makanannya. Sebagai seorang ibu, hal tersebut nggak bisa dibiarkan toh. Mari kita selesaikan!
- Nggak punya waktu untuk memperhatikan penampilan? Enggak juga, banyak perempuan gemuk yang sudah menikah cantik dan penampilannya trendi. Tapi, sekarang ini fokusnya sudah berbeda. Mungkin dulu sebelum menikah, penampilan dipercantik untuk diri sendiri, kalau sekarang, karena tuntutan anak-anak yang tidak ingin ibunya seperti Upik Abu di mata teman-temannya.
- Karena suami! Salahkan para suami yang sering mengajak istrinya untuk menemaninya makan terutama makan malam, dengan alasan dinner adalah waktunya untuk berkencan tanpa dirusuhi oleh anak-anak.
- Khusus buat para LDM-ers (Long Distance Marriage), makan bersama suami adalah kesempatan langka, dan kulineran, menjelajah berbagai tempat makan atau mencoba makanan-makanan yang belum pernah dirasakan, adalah saat-saat terbaik.
- Daripada menghabiskan uang untuk mengikuti program pelangsingan badan atau membeli obat-obatan kurus, perempuan gemuk lebih suka menabung uangnya untuk membeli tas, sepatu, atau menabung untuk berwisata bersama keluarga.
- Banyak toko atau outlet yang menyediakan baju-baju berukuran besar, sekarang ini. Perempuan gemuk tidak perlu merasa khawatir akan ketinggalan mode atau fashion, karena bisa tetap tampil cantik dan menarik.
Mengapa wanita menjadi gemuk setelah menikah?
Dari penelitian yang dilakukan di University of North Carolina (UNC) dengan total responden 6.936 orang, alasan utama berat badan meningkat di tahun pertama pernikahan karena perubahan gaya hidup.
Para responden perempuan mengakui semakin jarang mendatangi gym untuk berolahraga setelah mereka menikah. Banyak prioritas yang berubah dan kegiatan yang semasa masih single sudah jarang dilakukan.
Sebanyak 50 persen, tidak merasa khawatir tentang berat badan atau penampilan mereka setelah menikah, sulit untuk makan makanan sehat pada satu tahun pernikahan mereka, dan karena tidak ada hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukannya.
Buat saya, ada benarnya, nggak sedikit juga salahnya. Ini bukan pembelaan diri atau pencitraan lho.
Gemuk atau kurus itu relatif.
Yang paling penting adalah merasa bahagia. Hidup sehat itu memang penting, tetapi merasa bahagia itu lebih penting lagi. Kalau bisa sih seimbang, sehat dan bahagia.
Gemuk atau kurus itu relatif, yang paling penting adalah percaya diri. Percaya akan kemampuan diri sendiri bisa tampil mengesankan meski gemuk.
Banyak orang yang melabeli kalau orang gemuk susah beraktivitas karena gerakannya lambat. Gerakannya terbatas. Membawa diri sendiri saja sulit, apalagi membawa orang, demikian label yang sering ditimpakan kepada orang gemuk. Jangan salah, banyak teman perempuan saya yang bertubuh gemuk, melakukan berbagai aktivitas yang bahkan mungkin jarang perempuan kurus lakukan.
Teman-teman perempuan saya yang bertubuh gemuk sibuk travelling ke sana kemari, menjadi koki atau juru masak yang handal, bahkan ada yang menjadi aktivis. Nggak ada kesempatan yang tidak bisa dilakukan perempuan gemuk.
Nah, Sahabat Blogger punya masalah dengan kegemukan? Boleh lho sharing cara mengatasinya )
klo saya malah kbalikanya. hee
yang penting sehat aja lah, udah setengah putus asa nurunin berat badan wkwkwk
klo aku udah kurus.. klo mo dikurusin lagi bisa-bisa jadi cungkring tulang belulang.. :v
iya nih, lagi bermasalah berat badan. udah minum jahe, jeruk nipis, & dicampur madu, tetap aja belum bisa kurus. make sabun herbal juga belum bisa. pengen sih nyoba akupuntur. katanya bagus itu
hahaha bener banget mba, dulu sebelum nikah beratku paling 48kg – 52kg tapi setelah nikah dan punya anak berat badanku 58, sekian Kg. Ngikutin saran – saran di media – media buat minum air lemon setiap pagi udah, tambah seger sih badan tapi, kayaknya tetep aja gak kurus hehehe
udah olahraga, makan diatur, makan buah
tetep aja buncit hahaha
Poin kelima itu aku banget. Haha
Ini sih masalah saya, ngga bisa kurus karena suka kuliner hyahahaha
Salesmannya mungkin blm punya istri. Pandangannya soal cinta dan penampilan masih idealis hehehe. Nanti kalau udah nemu yg benar2 disayang, mau gendut atau kurus ya ga masalah.. 😀
gemuk itu tanda bahagia sama sejahtera… ntar kalo habis nikah kurus komen orang tua “kowe gak di ingoni bojomu ta” hem hehehe… yang penting gemuk tapi tetep sehat… ^_^
aku habis nikah pengen gendut makjul.. hihihi
aku habis nikah pengen gendut makjul .. hihihi
hahahahahaa…toss makpuh. Yang penting adalah sehat. Kalau pun ingin kurus, karena kita mau sehat..Embel-embel lainnya ngg deeeh ..
semua yang ditulis Mak Juli di atas, gueh banget bwhwihwiwhik. dan kayaknya semua Emak2 yang sudah merasakan hidup rumahtangga semuanya setuju.
saya masih pake pembelaan semakin bertambah usia, metabolisme juga semakin melambat (kecuali dengan pola hidup dan olahraga yang ditingkatkan dari sebelum usia 30) agar seimbang. dan memang ndak bisa intant kaya dulu lagi kalau mau langsing tinggal olahraga dikit & diet dikit.
tapi perlu tetap jaga diri, agar ndak bablas yang ujung2nya nanti kesehatan yg terancam. jadi supaya ndak stres mungkin dengan atur pola hidup, dikit2 masukin pola sehat.. tapi ndak ngoyo juga. biar ndak stres sendiri heheheh.
Mulai besok aku mau aerobic. Semoga konsisten. HAHAHAHAHA
kenapa kata “gemuk” seolah menjadi momok yah 🙂
Wanita,bahkan yang bekerja seperti saya Mak yang juga hampir setiap orang harus ketemu orang pun jadi malas plus memang kadang mikir waktu terbuang sayang untuk perawatan mending buat main sama anak, ini saya pribadi sih itulah makanya kulit saya gak se “cling” dulu tapi jadi kesayangan Baby dong ya…he he he dan bdan pun tak se”langsing” dulu tapi tetap sehat dan bahkan lebih sehat and seksey wakakkaka….
Just proud to be me 😀
Kok seperti gambaran diri q banget…
Kadang sedih, tp Klo dipikir syukuri saja nikmat yg ada yg penting life must go on..
udah capek lah nyoba diet ini itu ga pernah berhasil yg ada malah kena maag yg cukup parah. yg penting sehat dan suami menerima kita apa adanya.
dan kalau sampe berat badan naik lagi, maka orang pertama yg kusalahkan adalah si abang hahaha…. makasih idenya makpuh :*
Akuuu maak yang suka pusying dengan berat badan karena kalo endud pemborosan lagi beli baju huhuuh nah ini alhamdulilah udah turun 10kg, tinggal turunin lagi dikit ya balik ke normal.
Nomor 1 itu betulll bangeettttt hahahah ada dress yang aku beli sewaktu nikahan sahabat, lihat dress itu jadi motivasi untuk kurus 😀
Nomor 2 itu hahah pernaaah mak, beli obat diet herbal, alhamdulilah nggak ada efek, suksees turunnya
Olahragaku naik turun tangga 😀
Nomor 5, ini akuh banget huhuhuh
lalu galau nomor 8 😀 hihihihih
Suka postingan ini.. TFS mak :* and nice sharing this morning maakk (di WA)… bikin semangat ngeblog heheheh
Big is beautiful, Mak Indjul 🙂
Aku masih bermasalah dg berat badan, mak. Bukan bb ku tapi ibuku. Karena buat perempuan 63 tahun dengan masalah skoliosis seperti beliau, bb melonjak sama dg risiko. Jadi harus selalu memberi beliau semangat jaga bb. Dan itu nggak mudah untuk usia beliau. Sejauh ini cara yg efektif buat beliau adalah food combining dg menu raw yg dominan. Salam hangat dari Bondowoso
Yessss… salahkan suami yg suka ngajak kulineran. Yang penting sehat ya mbak , aku sih pilih jalan kaki sebisanya. Yg penting seminggu 3 atau 4 kali jalan kaki
Saya gendut Dan sibuk Mbolang. Alhamdulilah masih kuat nanjak Dan jalan2 sampai gempor.
hahhahaaa….meskipun Makpuh gemuk aku sukaaaaa, soale lincah, energik, tetep wara wiri sana sini.
Yang penting kan pede mak, percuma kalo kurus juga tapi mbatin eeeaa.
Aku mah mau gemuk kurus tinggal menyetel sendiri, gampaang.
Hayuu ahh kulineran!!
Khusus buat para LDM-ers (Long Distance Marriage), makan bersama suami adalah kesempatan langka, dan kulineran, menjelajah berbagai tempat makan atau mencoba makanan-makanan yang belum pernah dirasakan, adalah saat-saat terbaik.
Setujuu maaakk, wkwkwkw,
Nanti pas suami ga di rumah, kita olahraga, pas dia balik kita makan lagi,
hihi
Khusus buat para LDM-ers (Long Distance Marriage), makan bersama suami adalah kesempatan langka, dan kulineran, menjelajah berbagai tempat makan atau mencoba makanan-makanan yang belum pernah dirasakan, adalah saat-saat terbaik.
Naah iniii!!!! kudu dicatet, hihi!!! kece mak tulisannya ^^
mumpung suami pulang, dan minta makan ini itu, masak ya ga ditemenin, 😛 😛 😛
Makpuh biar gemuk tetep lincah dan energik. Aku yang rada kurus gini cepet cape 🙂 Mau kurus atau gemuk yang penting sehat, ya. Ga jaminan juga yang kuru badannya sehat atau sebaliknya. Katanya pikiran yang senang juga bisa membantu tubuh jadi sehat dan bugar. Ngomonginn soal olahraga? Hehehe aku malah udah lamaaaa banget ga olahraga *dipelototin Mira ini mah*
mba indaaaah… itu kok aku banget yaaa… dulu minta gemuk, krn kurusnya pake banget dan susah gemuk. sekarang kebablasan.. minta kurus.. hahahhaa
Waktu hamil beratku naiknya standar, buncit perut doang. Setelah lahiran sempet gemuk (gak sehat) karena efek obat alergi.
Sekarang, malah susah gemuk dan badan terus menyusut, di sinyalir karena pola makanku belum seimbang gizinya, hiks.
Alergiku juga bikin keseharianku terasa “berat” kadang2, tapi alergi malah akan bertambah parah kalo akunya stres, jadi paling pantang buat bikin diri sendiri stres, kuncinya seperti yg makpuh bilang, BAHAGIA.
Jadi, apapun keadaannya, di syukuri dan di jalani dengan tenang aja, yg penting jiwa sehat dulu, fisik akan mengikuti. hoho..
Olah raga untuk sehat, bukan untuk kurus. Kurus tapi penyakitan ? Oh, no !
Dan cantik is coming from inside. Feel cantik then it will be glowing. Everybody can see it. Tidak tepat rasanya stigma kurus = cantik itu dirubah.
Wuaaa…. aku menggemuk setelah udah enggak nyusuin lagi. Porsi makan jaman masih nyusuin enggak berubah, setelah luna sapih. Apalagi kalo dia enggak mau makan, udah kebacut nyendokin nasi, sayur, lauk banyak. Akhirnya masuk ke perut simboknya. Haduh… haduh….
hmm… postingan yang bener-bener mengena deh mba Indah…
saya tidak gemuk tapi memahami beberapa teman yang memiliki kelebihan beberapa kg berat badan itu ternyata enjoy saja dan bisa beraktivitas seperti saya dan tetep sehat.
olahraga itu penting. Dulu saya bisa 3 kali dalam seminggu aerobik, sekarang kok rasanya dah capek ya.., Alhasil sekarang yang sering saya lakukan minimal seminggu sekali jalan cepat atau joging. Sebenarnya pengen juga ikut yoga kayak mba indah..
baca ini aku senyum2 sendiri mak xixixixi….sempat mbatin juga pas habis lahiran,berat bdanku kok g berkurang2 ya kayak sblm hamil dulu hehehehe. Awal2 rada nggak pede,tapi sekarang sudha lumayan pede kayak dulu. semoga kita diberi kesehatan dan kebahagiaan ya makpuh, aamiin….^^
Saya Mak Indjul…susah banget turun BB, sebelum menikah sampai punya anak satu BB masih kisaran 45-55…sekarang sudah kelebihan 20 kg..hiks…sudah nyoba berbagai macam cara tp nggak turun2, sekarang sih pasrah tapi sambil memperbaiki pola makan aja…hehe
Oke sepakat. Salahkan suami bila ngajak istrinya dinner di resto mahal! 🙂
Fokus dan prioritas wanita gemuk adalah hidup sehat dan bahagia. Setuju! 🙂
gemuk atau kurus yang penting sehat mba, sekarang kan tren nya gitu. Mau badan semok atau kurus sah-sah aja, yang penting Fit dan bahagia heheee
Badanku juga gemukan sesudah nikah mak, tapi untungnya masih aman terkendali. Dan seumur-umur aku ga pernah nyoba yang namanya diet berbagai versi. Hahaha :D.
Aku susahh gemuuk
Sangat-sangat iya sekali, giliran bisa turun 2 kilo aja itu gara2 bener2 gak tidur malam 3 hari gara-gara anak sakit. Lah, kalo gini caranya mah mending milih bersyukur aja deh daripada kurus tapi nanti malah sakit hehehehehehe. Semoga sehat selalu ya mak Injoel
Skala prioritas olahraga untuk kesehatan, Mbak. AKu termasuk kurus, berat badan juga nggak naik-naik. Tapi belakangan merasa cepet capek. Akhirnya aku ikut yoga. Lumayanlah nggak ngos-ngosan saat naik turun tangga. :))
Benar, Fita, sekarang itu yang penting sehat ya. Aku juga mulai ikutan yoga, biar nggak mudah capek juga 🙂
aku gak bisa gemuk waktu single, tapi apa daya abis ngelahirin.. ya sudahlah yg penting sehat aja mak..
Setuju, sehat lebih penting ya. Aku sekarang ikutan yoga buat kesehatan.
yang kurus pinign nambah dikit mbak 🙂 ah lama banget aku baru bw lagi. Mbak Indah apa kabar?
Alhamdulillah kabar baik, Lidya 🙂 jangan, jangan nambah, nanti susah nguranginnya 😀
Buahahahahaha jd inget dulu sebelum nilah susahnya minta ampun mo gemukin badan, kudu rutin aerobik baru bs nyentuh angka 50. Eladalah stlh nikah, aerobik gk rutin malah belakangan nggak hahaha malah ndutttt.
ALhamdulillah kata bumer, yg penting sehat 😉 *tossss deh mak Injoel
Hihihihi, dirimu mah belum kategori gemuk maksimal seperti aku, masih cantiklah, apalagi kalau berpakaian serasi 🙂 yup sehat yang utama ya, Ning.
Aku dulu sih food combining, bisa turun banyak Dan gak makan nasi, skalinya makan nasi langsung naiknya gak kira2 🙁 aku syediih
Btw, kamu kan rajin olahraga, Ndah, udah bagus kok badannya.
Setuju dengan skala prioritasnya. Pengennya bisa olah raga setiap minggu pagi, tapi mau bagaimana lagi, begitu bangun tidur, Hana dah teriak lapar. Jadi akhirnya masak dulu. Habis itu urusan rohani, habis itu, habis itu, dan nggak ada habisnya ….