SPMB vs UMPTN

Masalah pendidikan di Indonesia, kayaknya ngak habis-habisnya yah. Kalau ngak masalah kurikulum yang selalu berubah-ubah, masalah gaji guru terutama guru honorer, sekolah rusak/roboh, dan yang paling ngebetein masalah ujian masuk perguruan tinggi.

Seperti yang lagi dipolemik-in sekarang, adalah Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) vs Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Seperti yang diberitakan disini : dengan alasan dana tidak transparan, 41 perguruan tinggi negeri (diantaranya IPB, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Diponegoro, Semarang, Institut Teknologi Surabaya dan Universitas Negeri Surabaya), menolak mengikuti SPBM dan akan melakukan penerimaan mahasiswa baru secara mandiri.

Kalau udah gini siapa yang dirugiin ? Yang jelas para siswa kelas 3 SMU, terutama yang punya dana terbatas untuk masuk ke perguruan tinggi swasta. Siswa-siswa itu pasti bingung dengan adanya dua sistem itu. Apalagi jika ada pembatasan, siswa yang ikut SPMB ngak boleh ikut UMPTN dan sebaliknya πŸ™

Jadi inget waktu jaman gw sekolah, angkatan diatas gw ngerasain yang namanya IPA – IPS, nah pas jaman gw masuk SMU berubah tuh menjadi A1, A2, A3 dan A4 (bahasa) dengan ujian masuk perguruan tinggi lewat jalur UMPTN dan PMDK.

Entah kenapa berubah lagi tuh (ganti menteri pendidikan, ganti model — kurikulum), jadi IPA – IPS. Malah sekarang nih gw merasa tambah parah, karena ada embel-embel segala pada sekolah misalnya nih : Sekolah Unggulan, Sekolah Percontohan, Sekolah Rintisan Unggulan, Sekolah Unggulan berbasis internasional, dengan metode pengajaran bahasa pengantarnya bahasa Inggris bukan bahasa Indonesia dan siswanya belajar pakai laptop (ini nyata, ada dideket rumah gw, SMP Negeri 5 Bekasi, yang katanya sekolah unggulan dengan akreditasi A Nasional). Biayanya ? jangan ditany, yang gw tau anak tetangga gw masuk dengan biaya Rp 5 juta dan uang sekolah Rp 250 ribu per bula (eh di Jakarta lebih mahal lagi, SMUN 8 itu malah Rp 14 juta).

Gw jadi berpikir, ntar jaman anak gw SMU, modelnya seperti apa yah dan berapa besar biaya yang harus gw keluarin. Tapi untungnya (he…he..masih ada untung), gw dan Mas Iwan udah planning, untuk SMU dan Perguruan Tinggi, anak-anak bakal sekolah di Yogyakarta, setidaknya biayanya masih lebih irit dibanding Jakarta (jangan diukur dengan sekolah Budi Mulia punya Pak Amien Rais yah…he…he…)

pic diambil dari sini

22 Comments

  1. indy April 11, 2008
  2. Luthfi April 9, 2008
  3. DYah March 21, 2008
  4. parvian March 19, 2008
  5. upikipu March 19, 2008
  6. Effendi March 14, 2008
  7. dini March 14, 2008
  8. Diah (Istrinya Aldo) March 14, 2008
  9. purmana March 13, 2008
  10. Hedwigβ„’ March 13, 2008
  11. fisha17 March 13, 2008
  12. Zulmasri March 13, 2008
  13. ocha March 13, 2008
  14. Cabe Rawit March 13, 2008
  15. annots March 13, 2008
  16. phuongnana March 13, 2008
  17. evan March 13, 2008
  18. Zee March 13, 2008
  19. evi March 13, 2008
  20. mikow March 13, 2008
  21. Fitra March 13, 2008
  22. yossy March 13, 2008

Leave a Reply