Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordfence domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/indahjul/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/indahjul/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Sendirian - Indah Julianti

Sendirian

Ada kalimat menarik dari serial Law & Order Los Angeles, dari tokoh pria yang mengatakan:  “Saya sangat mencintainya. Saya tak bisa kehilangan dirinya, saya hanya tak ingin hidup sendirian.”

Tokoh pria yang merupakan anggota konggres itu, selingkuh, dan selingkuhannya hamil. Awalnya, ia ingin putus dari selingkuhannya itu dan tetap bertanggungjawab dengan kehamilan itu. Ndilalah, istri sang tokoh pria, penyakit kankernya kembali dan katanya sisa hidupnya tinggal 5 bulan. Diam-diam sang tokoh pria, merencanakan untuk mengawini selingkuhannya setelah istrinya meninggal dunia.

Dari situlah peristiwa penganiayaan terhadap selingkuhan tokoh kongres itu berawal. Selingkuhan kehilangan bayinya, sang istri ditangkap polisi, dan terpaksa menghabiskan hari-hari terakhirnya di penjara. Di akhir cerita, tokoh pria yang sempat berusaha melindungi istrinya, dengan mencoba menghilangkan barang bukti, mengatakan kalimat diatas.

Ketika seorang perempuan yang berprofesi sebagai jaksa penuntut mencemooh sang tokoh konggres, karena mencari pembenaran atas tindakannya, rekan satu profesinya, pria lebih tua, mengatakan : di masa tua, beberapa pria akan mengalami hal seperti itu. “Takut kesepian, tak ingin sendiri”.

Entah benar atau tidak perkataan itu, beberapa waktu yang lalu, saya mendapat kabar dari seorang teman, kebetulan seorang pria, yang sudah menjadi duda selama 1 tahun, memberitahukan akan menikah kembali dengan seorang wanita, yang kebetulan merupakan teman sekolah ia dan almarhumah istrinya.

Ada juga teman yang lainnya bercerita, kalau ia menyarankan kembali ayahnya menikah setelah sang ibu meninggal dunia karena sakit. “Bukan apa-apa, biar bokap ada teman ngobrol,  dan juga merawatnya, karena gue dan saudara-saudara sudah menikah dan tinggal di rumah yang berbeda. Bokap gue juga nggak mau tinggal di rumah anak-anaknya,” jelas sang teman.

Entah benar, entah salah juga, ada yang mengatakan kalau perempuan lebih tahan hidup sendiri dibandingkan pria.

Buat saya, hidup sendiri memang tidak asyik. Tak ada orang yang bisa untuk berbagi, tempat melampiaskan perasaan, hihihi, atau lumayanlah ada orang yang bisa kita marahi kalau kita lagi kesal.

Tetapi jika pun ada yang memilih untuk hidup sendiri, itu adalah hak asasi seseorang, dan kita tidak perlu mempertanyakan pilihannya itu.

8 Comments

  1. eliya May 5, 2011
  2. edratna March 13, 2011
  3. zee March 11, 2011
  4. mamah Aline March 10, 2011
  5. apikecil March 10, 2011
  6. Ikkyu_san March 9, 2011
  7. giewahyudi March 9, 2011
  8. itikkecil March 9, 2011

Leave a Reply