Kenapa perempuan harus mandiri finansial?
Kalau daku sih, alasannya receh. Biar kalau jajan by Go Food, nggak perlu khawatir dan deg-degan karena pakai uang belanja yang dikasih suami tiap bulan. Kalau mau jalan-jalan ke mall atau me time ngopi-ngopi lucu, hati tenang karena nggak motong transfer bulanan. Daaaan, ini yang paling penting banget dalam hidup daku. Kalau mau beli bra bertabur berlian, juga dalaman lainnya yang ‘gemesin’ ala Victoria Secret, bebas sebebas bebasnya. Nggak bakalan diprotes sama Mas Iwan, nggak bakal dicemberutin sama anak-anak.
Ya memang segitu recehnya keinginan daku untuk punya uang sendiri, ada penghasilan sendiri. Walau memang nggak besar-besar amat seperti kala jadi pegawai kantoran. Kalau kalian wahai perempuan/wanita-wanita tangguh, apa alasannya mandiri finansial?
Perempuan Mandiri Finansial itu Wajib?
Postingan daku tentang perempuan harus mandiri finansial ini sudah terpikir lama buat nulisnya, tapi masih belum dapat starting pointnya. Hingga akhirnya, daku datang ke acara #KEBIntimate Emak Blogger Solo di hari Minggu, 27 Januari, yang menghadirkan Indah Ederra, Fashionpreneur dan Founder @ederraid, sebagai pembicara talkshow dengan tema “Self Development”.
Indah Ederra bercerita tentang perjalanan usahanya @ederraid, apa saja usaha yang telah dilakukannya sebelum mengembangkan bisnis fashion, jatuh bangun usaha ederraid dan tentu saja rahasia suksesnya dalam berbisnis. Banyak hal menarik yang diutarakan perempuan muda asal Yogyakarta ini.
Yang paling mengena buat daku itu, pendapat Indah mengenai perempuan yang harus mandiri, tidak hanya mandiri sikap tetapi juga mandiri finansial. Perempuan harus tangguh, harus menghargai diri sendiri dan yang penting dari semuanya, perempuan harus selalu bahagia.
Gimana gimana kalian para perempuan? Sudah mandiri, baik sikap dan finansial? Atau bahagia selalu nggak? Apa yang membuat bahagia? Transfer bulanan lancar, nggak berkurang, syukur-syukur ditambahi suami. Kalau Sahabat Blogger yang membuat bahagia itu invoice cair tepat waktu ya.
Back ke pendapat Indah tentang perempuan harus mandiri secara finansial. Kalau menurut Indah Ederra, perempuan itu harus punya penghasilan sendiri. Baik itu bekerja di kantor atau bekerja dari rumah dengan punya usaha sendiri atau yang lagi ngetrend sesuai zaman digital saat ini, pekerjaan remote.
“Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita. Hari ini senang-senang, hari selanjutnya bisa jadi, mengalami hal buruk. Misalnya, perempuan menikah harus menerima kenyataan suaminya meninggal. Tidak mungkin selamanya mengandalkan uang peninggalan dari suami. Belum tentu juga cukup untuk segala kehidupan berumah tangga. Apalagi kalau punya anak”.
Alasan Perempuan Mandiri Finansial
Daku itu, terlahir dan dibesarkan oleh perempuan tangguh yang sejak gadis hingga usianya 62 tahun bekerja di luar rumah sebagai seorang pendidik (guru). Yup, dari almarhumah Mamalah, daku selalu dicekok’in kalau perempuan itu harus punya uang sendiri.
Makanya, saat daku memutuskan resign dari Indosiar, Mama sempat uring-uringan dan ‘menuduh’ Mas Iwan yang mengompori daku untuk berhenti bekerja kantoran.
Ku ingat banget, bagaimana Mama kerja dari pagi hingga sore hari. Pagi sampai siang di salah satu sekolah swasta di Jakarta Barat, lalu siang sampai sore harinya (sekitar jam 5 sore), mengajar di salah satu sekolah swasta di bilangan Glodok, Jakarta Barat.
Mungkin karena sudah terbiasa dari kecil melihat Mama bekerja, ya daku dan adik-adik santai saja. Nggak pernah merasa kehilangan sosok mama. Beliau selalu bilang, kalau mama bekerja ini agar anak-anaknya hidup layak, senang dan tidak minderan. Memang, walau bukan orang kaya, kami anak-anaknya selalu merasa cukup, nggak pernah kekurangan. Bahkan untuk ukuran hidup di Jakarta kala itu, kami termasuk anak-anak yang bisa punya sepatu sekolah bermerek terkenal saat itu.
Menjadi Perempuan Mandiri
Berkat didikan almarhumah Mama, kami ketiga anak perempuannya, selepas kuliah, Alhamdulillah mendapat pekerjaan yang baik. Bahkan daku dari masa kuliah sudah bekerja freelance di beberapa media cetak. Ingat sekali saat menerima honor freelancer pertama sebesar Rp 75 ribu (tahun 1994-an), pulang ke rumah beliin mie ayam kesukaan Bapak Mama. Dan dapat pelukan dan dicium-cium pipi sama Mama.
Oh ya, Mama itu terpaksa ngajar sampai sore di dua sekolah sejak Bapak diphk dari pekerjaannya. Sewaktu Bapak masih bekerja, Mama hanya mengajar di satu sekolah.
Singkat cerita, setelah resign dari Indosiar (itu pun setelah mendapat persetujuan Mama untuk berhenti bekerja, setelah tahu ada pekerjaan yang menghasilkan dan bisa dikerjakan di rumah), daku punya pekerjaan freelancer. Bahkan, ada satu pekerjaan tidak tetap itu, yang feenya sama dengan gaji pokok saat daku bekerja di Indosiar. Alhamdulillah.
Pekerjaan apa yang daku lakukan setelah resign?
Kebisaanku tuh hanya satu, menulis. Dan pekerjaan tidak tetap yang kuterima pun tidak jauh dari menulis. Kebetulan saat bekerja di Indosiar, daku sempat belajar tentang website. Ini menambah point untuk pekerjaan yang kuterima.
Dan daku yakin, semua orang pasti bisa menulis, nggak ada yang nggak bisa karena di sekolah pun belajar menulis kan. Tinggal mengasahnya menjadi tulisan yang menarik, itu nggak bisa instan, harus sering dilakukan.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan Agar Perempuan Mandiri Finansial
- Selain menulis, apa lagi sih yang bisa dilakukan agar perempuan mandiri finansial?
- Masak. Daku punya teman dekat, yang dulunya seorang penulis buku, sekarang ini lebih banyak menggeluti dunia masak memasak karena kesukaannya membuat kue. Namanya Syafrina Siregar. Ada yang kenal? Setelah menjadi ibu rumah tangga dan harus tinggal di rumah karena salah seorang putrinya ada yang delay speech, Nana iseng menjual kue kering yang dibuatnya ke beberapa teman dekatnya (termasuk saya). Dari yang hanya pesanan kecil-kecilan, sekarang ini setiap tahun saat Lebaran, Natal dan Tahun Baru, pesanan kuenya membludak. Uang bulanan dari suaminya aman, dia pun punya penghasilan sendiri dari memasak. Kalau mau tahu kue buatannya, silakan ke Instagram April Cake
- Jualan online – bisa jual baju, sepatu, kosmetika dan lain-lain. Seperti yang dilakukan Indah Ederra.
- Mengajar privat – guru privat Tio, yang ngajarin matematika, ipa dan bahasa Arab, lulusan dari UGM. Hanya setahun bekerja kantoran, lalu lebih memilih mengajar privat setelah menikah dan penghasilannya dari mengajar privat, lebih dari UMR Yogyakarta.
- Content Creator. Ya contoh nyata sih, udah pada tahulah ya Sahabat Blogger, pasti nggak jauh dari Carolina Ratri, contoh hidup yang bisa daku sebutkan. Sebenarnya banyak sih yang sukses seperti Ani Berta, Shintaries, Mira Sahid, dan lainnya.
Berbisnis untuk Mandiri
Masih banyak sih pekerjaan yang bisa dilakukan perempuan untuk mandiri finansial tanpa harus bekerja di kantor. Β Misalnya nih seperti yang dilakukan Aqied, teman blogger yang punya akun Instagram @bekal.makansiang dan @ngopitiappekan. Memang sih dia masih single, tapi patut kujadikan panutan karena dia itu melanjutkan S2nya tanpa minta biaya dari orang tuanya yang nun jauh di Papua sana.
Aqied juga sering jalan-jalan atau traveling ke beberapa destinasi wisata di Indonesia bahkan ke luar negeri. Dengar-dengar bulan Maret ini, Aqied mau ke Bangkok (pakai uang sendiri tentunya).
Aqied itu awalnya kerja di salah satu bank ternama di Indonesia. Lalu memutuskan resign untuk fokus menyelesaikan S2nya.
Kalau daku pasti mikir panjang mau resign dan fokus menyelesaikan S2. Tapi karena Aqied sudah punya jaminan penghasilan di luar penghasilan utamanya, makanya dia berani resign. Oh ya, akun IG Bekal Makan Siang itu awalnya untuk Aqied upload bekal yang dibawanya ke kantor. Dalam perjalanannya, banyak orang yang lihat akun tersebut dan minta dibuatkan bekal juga sama Aqied. Ndilalah malah jadi usahanya Aqied.
Bekal Makan Siang juga menjadi salah satu pemenang Lexi Berbagi Modal dari Detik Preneur.
Ayo, Mandiri Finansial!
Intinya lagi sih kalau mau jadi perempuan mandiri finansial ya harus action not talk only. Jangan kebanyakan ide atau pikiran pengen ini itu, tapi nggak direalisasikan, diwujudkan. Ku udah ngalami sendiri bagaimana kebanyakan ide tanpa tindakan nyata hanya jadi mimpi di awang-awang. Beberapa tahun yang lalu, ku banyak tertinggal jauh dari teman-teman yang bikin aku merasa hidup kok sia-sia.
Seperti orang bijaksana bilang, tak akan ada reaksi tanpa aksi. Tak ada hasil yang mengkhianati usaha. Memang tak ada proses yang mudah dalam suatu usaha, asal ditekuni dengan ikhlas, hasilnya nggak berbohong.
Yuk lah, jadi perempuan mandiri finansial, ada sale up 50 % lho di mall-mall yang kita kunjungi saat window shopping.
Ibuku (almh) dulu sering ngomong kalau perempuan kudu pegang uang sendiri. Sekecil apapun hasilnya kudu mandiri biar nggak terlalu tergantung sama suami. Karena kita gak bakal tahu apa yang akan terjadi dalam pernikahan nanti.
Aku setuju sih kalo dibilang perempuan harus mandiri secara finansial. Supaya siap menghadapi kehidupan yad. Krn ya emang bener sih mba, kita gak tau apakah keluarga kita terutama suami kita sehat2 selalu apa gak. Kayak kmrn aku sempet kepikiran gitu, amit2 jabang bayi sih *ketok meja*
Mamaku jg blg perempuan itu hrs siap kapanpun dan apapun yg terjadi, seandainya suami terjadi apa2. Makanya dr kuliah aku udah terbiasa cari duit sendiri.
Perempuan harus bisa mandiri, harus bisa siap menopang ekonomi keluarga.
Semoga aku selalu sehaaat π
setuju banget tuh, jadi perempuan memang harus mandiri termasuk secara finansial, dengan begitu kita sebagai perempuan tentunya bisa lebih memberikan manfaat untuk orang-orang disekitar kita bukannya malah bergantung atau menjadi beban orang lain
Assalamualaikum, saya Insya Allah akan segera menikah dengan wanita yang saya pilih skrg ini. Saya merasa terbantu dengan ketidaksengajaan saya membaca blog ini. Saya takut jika nanti tidak bisa membimbing seorang wanita saya dalam mengurus hal finansial, apalagi yang diajarkan org tua saya hanyalah tentang berinvestasi. Saya merasa butuh memahami beberapa element2 yg lainnya juga dalam berfinansial. Saya takut krna pernah diberitahu, katanya masalah pertengkaran dalam keluarga adalah sebagian besar di / karna finansial, benarkah itu ?
terimakasih
Masing-masing punya pilihan dan alasanya yang patut untuk kita hargai. Sya akui, ini sngat inspiratif, apapun alasanya, kemandirian tetap menjadi hal positif yang harus kita dukung bersma.
Alasannya ya gak jauh beda sih Mak. Ingin beli apapun, mau ngebantu keluarga sekalipun, gak ngulik duit pemberian suami. Rasanya pasti ada kepuasan tersendiri jika berpenghasilan dewek mah.
Bener banget, kalau uang sendiri itu, pakai buat apapun bebas ya π
Women can definitely do a lot and for sure we have a lot of choices when it comes to financial independence. We can also work with our passion and get money from them
yes..yes..yes.. aku setuju mak. Mandiri finansial sejak muda pastinya bisa mewujudkan cita-cita ‘berdaya di hari tua’. Jujur aja nih mak, terkadang aku suka miris melihat kondisi orangtua yang di masa senjanya harus hidup ‘menumpang’ dengan anaknya. Di saat sakit ga ada uang untuk berobat. Mau minta anak, hidup mereka sendiri tercukupi sudah bersyukur banget. Aku ga mau seperti itu, karena itu jika mandiri finansial sejak dini, maka berdaya di hari tua pasti terwujud.
Samaaa, aku pun nggak mau seperti itu, makanya berusaha banget untuk punya keahlian yang bisa dikerjakan sampai tua π
Iyaaa wajib ya maaakk. Apalagi zaman now.
Sama satu lagi pengen kasi ortu juga plus buat donasi/ derma dengan uang sendiri gtu.
Apalagi zaman skrng cukup mudah memanfaatkan inet buat cari uang, asal gak malas dan mau berusaha aja yaaa
Nah kan, zaman now tuh gampang lah cari penghasilan asal mau berusaha ya.
Paragraf terakhirnya menohok sekali, Mbak. Actionnot talk only.
Iya nih, Mbak. Udah lama ingin bisa punya bisnis sendiri, eh, hanya wacana aja, belum dipraktekin hihihi
ayo diwujudkan, ntar keburu diambil orang lho idenya π
Aku pun juga punya pendapat perempuan kudu mandiri finansial karena melihat ibuku kerja. Beliau sangat mandiri dan membantu keuangan keluarga.
Nah, sekarang aku mengalami sendiri nih mba perjuangan jadi ibu yang enggak kantoran. Selepas resign 4 bulan yang lalu, kini ya nguplek sama laptop mulu untuk mengekspresikan diri. Dapet bonus uang belanja alhamdulillah. Ntar ke depannya pengin punya usaha yang lain juga selain utak-atik keyboard ini. π
Ayo semangat Uniek, diwujudkan usahanya π
Harus actu9n jangan cuma banyak ide bener banget mbak supaya perempuan bisa mandiri secara financial.
Kalo aku skr uang sendiri buat makan2 hihihi
Hahahaha, ku juga gitu, uang sendiri dipakai makan bareng anak-anak π
Makpuuuhhh… Perempuan sekarang tuh kalau menurutku memang harus mandiri finansial sih. Apalagi aku suka jajan, beli kosmetik dan masih banyak yang lainnya. Kalau aku pikir minta terus sama suami kok berasa gak enak ya jadi kita sebagai perempuan juga harus pinter nih meraup pendapatan dari rumah.
Bener Chie, nggak mesti kerja di kantor kok buat dapat penghasilan π
iya nih mak, mulai ngeblog ini aja saya berusaha ngatur strategi keuangan sedini mungkin. Ini pingin nambah job yang lain, nggak enak kalau ketergantungan sama suami. Beliau juga kerja keras, mikirnya juga banyak banget.
Nah kan, setuju banget. Suami udah kerja keras buat menghidupi keluarganya secara layak.
Aku perempuan yang bahagia dan bebas finansial, hahaha. Karena nurut aku dalam pernikahan banyak unprediksinya.
Benar banget, mak Milda. Nggak tau apa yang terjadi ya dalam pernikahan, terutama finansialnya.
Makpuuh~
Aku mo beli Victoria Secret…
Haahaha~
Dan suami bilah, “Dipake di dalem aja, yang mahal”.
Yaaa~
Padahal cewe kan belanja, selain butuh juga karena pingin.
Hhahaha~
Keren tulisannya, Makpuh.
Haturnuhun insight nya.
Hahahaha, ayo kita bareng-bareng beli Victoria Secret π
Mak Indah aku termasuk perempuan yang mandiri secara finansial gak sih? hehhe. membaca ini aku jadi berasa sedikit salut sama diri sendiri mak. terharu akutu bisa menghasilkan uang sendiri, dan bisa bahagiain banyak orang terutama keluarga
Dirimu mah mandiri banget, dari sejak kenal, ku salut sama dirimu. Semangat terus ya Aie π
setuju banget kalau wanita memang lebih baik punya penghasilan sendiri. selain untuk berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu kepada suami juga untuk kepercayaan diri sih. tapi semuanya kembali kepada masing2 wanita karena ada juga wanita yg tidak nyaman kalau harus sibuk bekerja walaupun dari rumah
aku mesam-mesem sendiri Makpuh sama kalimat kalau mau jadi perempuan mandiri finansial ya harus action not talk only. Jangan kebanyakan ide, tapi nggak direalisasikan.
Hahaha.. aku tuh gitu. Sampe sekarang pengen bisa ini, bisa itu. Sampai saat ini, aku masih kerja di kantoran, Mak. Pengen resign kadang-kadang kalau ngeliat anak-anak di rumah kasihan nggak ada ibunya, tapi buat bekerja dari rumah, aku belum menemukan sesuatu yang pas. Semoga ada jalan menuju Roma.
2019 Mandiri Finansial! resolusi aku banget nih. Walaupun kebutuhan sudah dicukupi suami, pengen juga bisa lebih bebas buat bagi-bagi rejeki ke orang lain dari penghasilan sendiri. Udah coba jadi freelance juga, tapi masih pengen yang lebih lebih besar lagi biar bisa lebih banyak lagi bantu orang. Indah Ederra ngasih banyak inspirasi.
mantap nih, alasan perempuan harus mandiri finansial nya.. makasih mba Indah
Assalamualaikum,
Tulisannya sangat menginspirasi saya ?
hahahahaha…sama kita, mak….biar bisa nge mall atau ngopi ngopi cantik sama temans tanpa harus memotong uang belanja… π
perempuan mandiri finansial nggak harus dari gaji kerja kantoran yekan…bisa juga usaha-usaha kecil..yang penting niatnya dulu…trus usaha dan doa π
aku setuju dengan istilah Wanita Mandiri Secara Finansial. Dan suamiku tuh juga setuju. Kan banyak tuh makpuh kalau aku ikut pengajian tuh bahas tentang finansial tuh isinya jadi melenceng ke arah perempuan bekerja di luar rumah. Padahal kan intinya bukan di situ. Tapi kalau aku sih arahnya memaksimalkan potensi yang kita punya yang sudah menjadi anugrah dari Allah. Jangan disia-siakan. Dimanfaatkan. Agar bermanfaat bagi diri snediri dan juga orang lain.
Alasanku mandiri finansial biar bebas jajan skincare & gincu, mau digeletakin numpuk di meja juga gak akan di protes juragan, kan beli sendiri hahahaa.. terus bisa jajan martabak tiap malem tanpa takut uang belanja abis sebelum waktunya. Ternyata alasanku juga receh :))
Pengin sih bisa jadi perempuan yang mandiri finansial, tdk menggantungkan diri pada gaji suami karena masa depan tidak ada yang tau akhirnya seperti apa. Cuma memang butuh niat dan usaha ya, nggak cuma mikir melulu nggak ada tindakan *getok diri sendiri. Malah puteri sulungku yang lebih berani dari emaknya ini, sejak di SMA sudah jualan online, lumayan dia bisa nambah2 uang saku dari penghasilan sendiri.
Penting banget ya perempuan mandiri finansial kak, kalau buat saya sih jadi merasa tidak membebani suami kalau untuk kebutuhan pribadi kita, misal jajan atau beli sesuatu yang kita suka tanpa pakai dana keluarga.
Point harus action! Saya setuju banget siy, yang saya pelajari gitu asal mau gerak pasti ada hasil. Apalagi di era serba digital, tukang pijet langganan saya kak, gara2 anaknya pamer masakan pepes ikan ibunya, kini tiap hari banjir orderan. Jadi nggak ada alasan kalau mau usaha harus ini dan itu.
Setuju banget Mbak Indah, perempuan harus mandiri secara finansial. Ada bagian dari kebahagiaan perempuan datang dari sisi ini. Yang paling indah itu kita gak diatur hahaha
Saya kerja tiap hari blm ngerasa jadi perempuan mandiri secara finansial.. Mau bikin usaha tapi takut gak jalan krn saya merasa gak bakat usaha.. Bisanya cuma nyari duit dari blogging.. Btw, bisa juga kan jadi Blogger yg mandiri secara finansial kalo ditekuni secara intens..?
Bisa banget, mbak Rita. Ditekuni secara intens, kontennya dikelola secara profesional, InshaAllah job datang dengan sendirinya π
Saya sempat beberapa kali mendengar nasihat dari orang seperti ini pas langi ngopi “Perempuan itu ya, harus punya pemasukan sendiri meski cuma 50 atau 100. Kan bisa buat beli emmmmmmmm sendiri. Masa kudu minta suami.”
Sepertinya itu nasihat nggak asing, tapi lupa siapa gitu yang bilang *eh
Dalam hati, untung aku cowok, jadi kudu banting tulang lebih giat lagi hahahahahaha
Hahahaha, siapa tuh orang itu, jahat banget ngomong seperti itu ke dirimu, cowok harus giat kerja π
Assalamualaikummmm, (gaya tetangga mampir ke rumah) hihi.
Perempuan mandiri finansial itu, penting.
Apalagi aku yang suka jalan, nongkrong sambil ngobrol, dan beli sepatu.
Biar nanti ekosistem rumah tangga aman sentausa, jatah suami untuk keluarga gak habis buat aku aja. ?
Lagi pula aku juga bukan perempuan yang diem aja nungguin transferan buat hidup sedari SMA.
Gitu sih, Mak. Kalau aku.
Waalaikumsalam, nah benar itu, jangan nungguin transferan, ya kalau ada. Kalau nggak, gigit jari.
Kita sama-sama punya ibu yang tangguh, mbak. Dan itu kayaknya nurun banget ke anak perempuan pertama ya ahahaha. Yang jelas jadi perempuan mandiri finansial enak lah, bisa beli apa-apa pake duit sendiri, nggak tergantung sama suami, nggak harus drama dulu.
Bersyukur ya punya ibu yang tangguh, dari beliau-beliau kita belajar banyak.