Membangun Reputasi | Building a Reputation

Dibutuhkan 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk merusaknya. ~ Warren Edward Buffett

 

Sahabat Blogger tahu Mario Teguh kan? Motivator yang unggul dan super sukses itu. Tahu juga kan cerita serunya akhir-akhir ini dan bagaimana reputasinya sekarang?

Wajar sih, yang namanya orang terkenal, begitu terkena masalah, babak belur, hancur leburlah reputasi yang sudah puluhan tahun dibangunnya dengan baik.

Apalagi sekarang ini, zaman digital. Segala jejak kita beredar di mana-mana. Di berbagai sosial mediaBaik yang kita buat sendiri, maupun dibuat oleh orang lain.

Kalau jejak yang kita buat sendiri, masih bisalah dipertanggungjawabkan.

Bagaimana dengan yang dibuat orang lain?

Sudah susah dipertanggungjawabkan, masih disebar-sebar pula sama pihak lainnya, jejak tentang kita itu.

Membangun reputasi yang sudah kita lakukan sejak lama, bisa hancur dalam hitungan detik.

 

Membangun Reputasi

 

 

Btw, tulisan ini terinspirasi setelah nonton video Xandria Ooi di Youtube yang berjudul Why It Pays to Work Hard. 

Sahabat Blogger tahu Xandria Ooi kan?

Xandria Ooi ini seorang Host, MC, penulis dari Malaysia. Dan, dia ini telah membangun reputasi sejak umur 16 tahun! Dia menjadi salah seorang pemenang A Young Journalistic Program di The Star Newspaper, dan menjadi kontributor di usianya yang muda di salah satu koran berpengaruh di Malaysia itu.

Tidak hanya di Malaysia, saat berkuliah di Melbourne, di usia 19 tahun, Xandria menjadi kontributor untuk kolom “The Tale of Two Cities’ Australia.

Tak heran, di usia 33 tahun, reputasi Xandria sudah mumpuni. Tidak hanya sebagai penulis, host & MC, tetapi juga seorang motivator.

Ya buat yang senang motivasi, silakan deh nonton. Gaya memotivasi Xandria ini keren. Tutur katanya tidak menghakimi. Bahasa Inggrisnya mudah dipahami. Gaya-gaya Singlish gitulah.

Eh, balik ke fokus utama Membangun Reputasi | Building a Reputation!

Setelah nonton video Youtube Xandria itu, kebetulan pula saya sempat ngobrol dengan Yunika Umar, salah seorang teman blogger yang juga bekerja di Digital Agency, tentang fenomena blogger saat ini, di Pesona Yogya Homestay. Kala itu Ikmar dan beberapa teman blogger lainnya berlibur ke Yogyakarta.

Banyaklah yang diobrolin. Dan dapat insight/masukan juga dari Ikmar tentang apa saja yang harus kita lakukan dalam Membangun Reputasi sebagai Blogger yang keren.

Tentang bagaimana Blog kita agar dilirik Agency atau pihak sponsor.

Tentang konten yang bagus untuk blog kita.

Dan tentunya, bagaimana blogger harus bersikap ketika memutuskan sebagai Blogger Profesional.

Jangan hanya niatnya saja menjadi Blogger Profesional, tetapi tidak didukung oleh sikap dan adab kita dalam berinteraksi di dunia digital.

 

Membangun Reputasi | Building a Reputation

Bersama teman-teman Blogger, NGO, dan Wartawan di Lokakarya Nasional PUSPA 2016

Reputasi, Pengakuan Orang Lain

Pengertian reputasi menurut para ahli adalah: nama baik, pengakuan yang diterima seseorang dari orang lain.

Dan menurut para ahli lagi, reputasi ini merupakan ‘akumulasi’ dari citra, pencitraan.

Hayooo, Sahabat Blogger ada yang suka pencitraan? Itu bisa jadi reputasi lho 🙂

Seperti saya nih, kan suka pencitraan diri sebagai orang baik hati, tidak sombong, gemar menabung, endebre, endebre lainnya. Reputasi saya pun berujung menjadi orang yang kebangetan baik. Seakan-akan tidak punya salah. Dan kalau mau bikin sesuatu jadi suka mikir, merusak citra nggak ya.

Hahaha, nggak enak banget memang jadi orang baik ya.

Jadi orang baik yang kebangetan itu, saya dapat dari pengakuan orang lain. Ada yang sudah mengenal bertahun-tahun (dari mulai saya ingusan), ada yang kenal sejak saya jadi penulis, kenal dari dunia blogging, atau ada juga tuh yang bilang saya baik hati dan tidak sombong karena membaca status-status saya di media sosial (ini benar-benar ‘terjebak’ pencitraan).

Tapi, saya konsisten lho dalam membangun reputasi baik hati dan tidak sombong ini.

Saya tidak mau ikut-ikutan bikin citra atau reputasi, misalnya sebagai mamak-mamak yang suka dengan segala macam perang-perangan. Mamak-mamak yang paling mengerti segala macamnya atau superwoman.

Atau yang sekarang lagi trend nih, mamak-mamak pengidap anxiety disorder.

Sepertinya, reputasi menjadi pengidap anxiety disorder ini meningkat tajam sejak sosial media menjadi ajang berinteraksi di jaman digital.

Apa sih Anxiety Disorder itu? Sedikit ya, Anxiety itu rasa cemas yang berlebihan.

Btw, nggak usah baper dengan tulisan di atas ini. Nggak perlu bikin tulisan tandingan, menghujat kalau saya ‘mengolok-olok’ pengidap gejala ini.

Memang kenyataan kok, kalau sekarang ini, apa-apa serba atau segalanya distatusin menjadi ‘seakan-akan’ dilanda kecemasan berlebihan.

Ketika seseorang membuat status itu dan viral. Yang lain terbuka matanya, untuk bikin status senada dan ‘ingin’ viral juga.

Membangun Reputasi | Building a Reputation

Saat menjadi juri di event Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) 2013

Too Much Baper, Will Kill You

Ini sempat menjadi status Facebook saya beberapa waktu yang lalu. Ada lho, yang dikenal sebagai orang yang baper-an (nggak usah sedih, ini nggak menunjuk seseorang).

Dan wajar saja, karena bapernya kebangetan, reputasinya pun too much baper. (Nggak perlu galau, ini bukan tentang seseorang)

Dan buat saya ya, reputasi yang ‘serba kebangetan’ (seperti saya yang kebangetan baik hatinya), bisa membuat jejak kita, terutama di dunia digital, ya nggak cakep-cakep banget. Yang paling baik memang yang sedang-sedang saja.

Reputasi kita apa adanya. Sedang-sedang saja. Seada adanya, nggak perlu dimakeup.

Nggak perlu ‘berkorban’ banyak hal untuk mendapatkan pengakuan orang lain. Dan nggak perlu juga segalanya serba buka-bukaan, untuk suatu reputasi.

Dalam Membangun Reputasi | Building a Reputation memang harus dimulai dari angka 0. Dan banyak cara positif untuk meningkatkan reputasi kita.

Postingan Membangun Reputasi ini merupakan tema Inspirasi untuk group Collaborative Blogging yang digagas oleh Ade Delina Putri  dan teman emak blogger lainnya.

Tulisan teman-teman Collaborative Blogging ini bagus-bagus, bikin saya minder, harus bertapa dulu untuk mendapatkan tema yang joss 🙂

Tunggu tulisan mereka ya.

Dan jika Sahabat Blogger punya komentar atau pendapat tentang Membangun Reputasi | Building a Reputation jangan lupa tinggal jejak di kolom komentar.

Kalau suka, jangan lupa disharing, biar makin banyak yang mampir ke blog saya #ehgimana 🙂

28 Comments

  1. Hilda Ikka April 19, 2017
  2. Liza Permasih March 12, 2017
  3. Prita Hw January 11, 2017
  4. Murni Rosa November 1, 2016
  5. Fiberti October 29, 2016
  6. Molly October 25, 2016
  7. Istiana October 24, 2016
  8. cumilebay October 23, 2016
  9. Iqbal Kautsar October 22, 2016
  10. Witri Prasetyo Aji October 22, 2016
  11. Hastira October 22, 2016
  12. Ria Mustika Fasha October 21, 2016
  13. Ety Abdoel October 21, 2016
  14. echaimutenan October 21, 2016
  15. Enny Mamito October 21, 2016
  16. emanuella aka nyonyamalas October 21, 2016
  17. Rach Alida Bahaweres October 21, 2016
  18. erin October 21, 2016
  19. Irmasenja October 21, 2016
  20. damarojat October 21, 2016
  21. Nuniek Tirta October 21, 2016
  22. Virly Ka October 21, 2016
  23. Mirna Kei Rahardjo October 20, 2016
  24. Ade Delina Putri October 20, 2016
  25. Mak irul October 20, 2016
  26. Maria Soraya October 20, 2016
  27. Ophi Ziadah October 20, 2016
    • indahjuli October 20, 2016

Leave a Reply