Tentang Persahabatan: Loyal Friends, Are You?

 

Terinspirasi dari tulisannya Lendy Muth yang mereview film Korea Selatan tentang persahabatan, One Way Trip.

Jujur, kalau ditanya tentang pertemanan, persahabatan, friendship dan apalah itu namanya, perasaan saya nano-nano.

 

Saya bukan tipe Sahabat Setia atau Loyal Friends 🙂

Iya bener.

Saya nggak bisa bertahan lama dengan satu atau dua orang teman.

Bahkan, teman kuliah saya pernah ‘mencap’ atau memberi julukan (yang sebenarnya nyebelin): kutu loncat, karena seperti dibilangnya, saya ada di mana-mana 🙂

Tamat SMP, tamat juga pertemanan dengan teman-teman SMP.

Tamat SMA? Antara tamat dan tidak tamat, karena sekarang terhubung dengan sosial media, tapi saya jarang berinteraksi dengan banyak teman. Paling hanya tiga atau empat orang saja yang terkadang ‘berkomunikasi’.

Gimana dengan teman kuliah? Hampir sama dengan teman SMA. Ada yang tamat, tutup buku, ada juga yang masih berinteraksi.

Kenapa jarang/nggak berhubungan lagi dengan teman-teman masa remaja, apa nggak punya kenangan?

Terlalu banyak kenangan yang seru, yang nggak mungkin terulang lagi, tapi kan nggak mungkin juga dimuat-muatin di dalam pikiran kita.

Yang namanya kenangan masukin ke kontainer plastik aja 🙂

Lagi pula ada buku diary yang sudah mengisi hari-hari penuh kenangan itu. Move on lah dari peninggalan masa lalu.

Masih kutu loncat sekarang?

Masihlah :))))

 

Cerita Tentang Berbagi Teman 

Kalau dilihat dari Group Whatsapp atau Telegram saya, sebagian besar teman saya adalah blogger, penulis cerita/buku, dan orangtua murid. Ada group Whatsapp mantan teman kerja sewaktu di Indosiar, group yang paling rusuh tapi bikin kangen, karena pertemanan kami memang dimulai dari awal semasa menjadi anak baru.

 

Tentang Persahabatan: Loyal Friends, Are You?

foto hasil jepretan Atanasia Rian

Dari group WhatsApp tersebut, pertemanan atau group mana yang paling sering berinteraksi?

Sebagian besar adalah group yang anggotanya paling banyak 8 orang 🙂

 

Ada sekitar 4 grouplah yang sering saya berinteraksi dengan teman-teman.

  • Ada group tempat curhat, nyampah senyampah-nyampahnya, mereka yang selalu ada, setia membaca monolog membernya (saking tuh group, berinteraksinya kalau lagi ada yang galau atau berghibah). Di group ini, saya yang sempat nggak percaya adanya pertemanan sejati, merekalah yang selalu ada di saat susah dan senang. That’s friends are for, yes?
  • Dua group yang isinya cuma bertiga/berempat/bertujuh, tapi kalau udah ‘tune in’, message chatnya bisa ratusan. Pertemanan yang diawali dari blogging dan berlanjut di group ini, bisa buat nambah info, ilmu, bahkan tempat bercanda yang paling asyik. Tiap hari ada saja yang diobrolin, walau kadang cuma sebaris chatnya, yang kadang nggak penting itu 🙂
  • Group lainnya membernya adalah mantan para pekerja di Indosiar sewaktu bertempat di Lantai XI Indocement, makanya groupnya dinamakan XI-Indocement. Di group ini bikin pipi sakit, karena sering ketawa-tawa sendiri kalau baca chatnya.

Itu saja sih, teman-teman yang bisa dibilang dekat secara fisik maupun batin.

 

Persahabatan Itu …

Seperti kata Lendy, pertahankan persahabatan, agar kita punya kisah di kemudian hari untuk dikenang, saya berusaha untuk bertahan dengan beberapa orang teman. Mencoba untuk menerima segalanya, baik buruk atau baik, senang susahnya.

Kalaupun saya tidak bisa bertahan, mohon dimaafkan, karena saya tak ingin membohongi perasaan kalau memang sudah tidak sejalan lagi. Daripada saya ngedumel terus atau nanti dianggap menusuk dari belakang, lebih baik putus saja kan 🙂

Mengutip Marc Wambolt (Penulis Inggris) dari Poems from the Heart:

“I may not always be with you 
But when we’re far apart
Remember you will be with me
Right inside my heart” 

Seperti itu saja sih.

 

Cerita Tentang Saya dan Sahabat 

Persahabatan akan bertahan kalau saling mau menerima kekurangan dan kelebihan, tidak ada rasa iri hati, dengki atau diam-diam cambuk.

Setelah melewati berbagai hal tentang pertemanan, buat saya, sahabat terbaik adalah Mas Iwan, suami saya. My Best Friend Forever (BFF). Walau jarang-jarang ketemu, tapi dia adalah orang terbaik yang selalu mengulurkan dan menggenggam erat tangan, menyediakan kuping dan hati untuk unek-unek.

Banyak cerita tentang pertemanan, kira-kira bagaimana cerita pertemanan Sahabat Blogger?

Atau ada yang seperti saya, nggak hanya punya dua atau tiga teman, tapi banyak?

Yuk berbagi cerita di sini, siapa tahu ada yang terinspirasi 🙂

31 Comments

  1. Sary May 31, 2020
  2. Amel May 31, 2020
  3. Bawang Hitam October 4, 2016
  4. Prima Hapsari September 30, 2016
  5. Nchie Hanie September 29, 2016
  6. MeriskaPW September 29, 2016
  7. Uwien Budi September 29, 2016
  8. Titis Ayuningsih September 29, 2016
  9. Nurin Ainistikmalia September 29, 2016
  10. Grace Melia September 29, 2016
  11. nur rochma September 29, 2016
  12. Irvi September 29, 2016
  13. Nanie September 29, 2016
  14. Tia September 29, 2016
  15. Efi September 29, 2016
  16. Ria Rochma September 29, 2016
  17. Lendyagasshi September 29, 2016
  18. Levina September 29, 2016
  19. Sandra September 29, 2016
  20. wida September 29, 2016
  21. Evi September 28, 2016
    • indahjuli September 29, 2016
  22. Inayah September 28, 2016
    • indahjuli September 29, 2016
  23. Nining September 28, 2016
    • indahjuli September 29, 2016
  24. Nasirullah Sitam September 28, 2016
    • indahjuli September 29, 2016
  25. Lusi September 28, 2016
    • Noni Rosliyani September 28, 2016
    • indahjuli September 29, 2016

Leave a Reply