Inspiring People in Mommiesdaily
Karena niat ingin ikut MDLunch Roadshow di Yogyakarta hari Jumat, 27 Februari 2015 nanti, saya pun login di http://forum.femaledaily.com/
Dan, baru ngeh, ternyata saya masih berstatus Lurker dengan hidden content padahal sudah join di FDN sejak Januari 2010 (sebelum KEB lahir). Aaaargh, kemungkinan untuk hadir di MDLunch sepertinya kecil, menunggu kabar gembira dari Team Mommiesdaily saja lha 🙂
Login di Mommiesdaily membuat saya teringat, kalau saya pernah ngobrol bareng Adysti aka @gajahbleduk (team Mommiesdaily, yang kenal di acara ASEAN Blogger 2013 di Solo), dan ternyata hasil ngobrol tersebut masuk di Kolom Self – Inspiring People; Motherhood Monday.
Ini link artikelnya: http://mommiesdaily.com/2013/10/21/motherhood-monday-indah-juli-nggak-salah-kenalkan-internet-sejak-dini/
Senang dan banggalah pastinya bisa tampil di web Mommiesdaily, di luar KEB 🙂
Seperti yang kita tahu, selain KEB (ya iyalah secara makmin KEB :D), Mommiesdaily adalah salah satu web community yang inspiring. Banyak juga member KEB yang join di forum group Mommiesdaily.
Selain ngobrolin tentang Kumpulan Emak Blogger (www.emak2blogger.web.id), saya juga bicara tentang pemanfaatan gadget untuk anak-anak. Enggak jauhlah dari keseharian para emak lainnya.
Adysti tanya apa saya dan Mas Iwan memberikan kebebasan untuk pegang gadget dan berinternet untuk ketiga putri saya, Taruli, Kayla dan Tiominar.
Yang namanya orang tua zaman sekarang ya, kalau anak tidak mengenalkan kepada dunia maya dan gadget, mereka bisa dapatkan dari teman-temannya. Anak sekarang itu pintar-pintar, orang tuanya harus 5 kali lebih pintar dari anaknya. Kalau enggak, bisa kebablasan bahkan kecolongan informasi.
Tapi khusus untuk gadget, seperti wawancara di Mommiesdaily, saya dan suami menekankan bahwa gadget adalah barang mewah yang baru bisa mereka miliki setelah mereka mempunyai penghasilan sendiri. Atau, ketika mereka sudah lebih besar (SMA atau kuliah), yang sudah lebih mengerti arti tanggungjawab dalam memiliki sesuatu.
Kalau Taruli, karena tinggal dan bersekolah di Pondok Pesantren Assalam, dia jarang gadgetan atau pun internetan. Kalau pun dia online, saat libur sekolah yaitu hari Jumat dan tidak bisa lama-lama, sesuai dengan jam libur ke luar komplek asramanya, pukul 11 sampai 17.00 WIB.
Yang sering itu malah Kayla dan Tiominar, tapi mereka online juga terbatas karena mengaksesnya dari laptop dan gadget milik saya dan Mas Iwan.
Selain itu, di sekolah Kayla tidak diperkenankan membawa handphone ke dalam kelas. Kalau pun ada yang bawa (untuk berhubungan dengan orang tua atau penjemputnya), dititipkan ke guru piket atau wali kelas masing-masing. Lebih sering memanfaatkan telepon sekolah.
Untuk internet, walau langganan paket internet yang unlimited, tapi saya dan Mas Iwan bilang ke anak-anak kalau internet itu dibutuhkan buat pekerjaan Inna dan kalau ada keperluan sekolah. Alhamdulillah, sampai sekarang anak-anak masih on fire santai saja dengan tidak punya gadget sendiri.
Masing-masing keluarga memang punya aturan sendiri terutama dalam penggunaan gadget dan internet. Yang paling penting sih menurut saya, tetap harus diawasi, jangan sampai keasyikan sendiri bermain gadget atau berjalan-jalan di dunia maya.
Dunia maya atau internet dan sosial media sekarang ini sudah terlalu maju. Saking majunya, bisa lebih jahat dari pada dunia nyata itu sendiri. Dunia maya/internet itu sudah seperti pasar. Semua serba ada. Mau yang murah atau mahal. Bahkan halal atau haram.
Seperti yang pernah saya tulis di sini, kita terutama orang tua harus benar-benar maksimal, ekstra perhatian untuk kasih kebebasan berinternet untuk anak.
Ya begitulah pemikiran saya. Bagaimana dengan Sahabat Blogger? Seperti apa anak-anaknya berinteraksi di dunia maya? Sharing ya.
Sebenarnya aku pingin gabung KEB, biar ngehits. Tapi sayangnya aku ini cowok. Duh padahal aku ini cyantiik loooh.. AHAHHAHA
*GamparNdop*
Nggak usah gabung, kamu udah ngehits di kalangan emak 😀
siap ………
Aku baru tahap mengenalkan google ke Rexy. Dia hanya pakai internet untuk cari gambar Angry Birds atau tokoh kartun kesayangannya, untuk dicontoh, digambar ulang. Kalau sosial media, Rexy belum ngerti. Jadi aku masih merasa aman :). Btw, aku suka banget pose foto Mbak Indah dan anak-anak di tangga itu. Lucu ^_^
Hahaha, makasih ya Nik, itu hasil foto mas iwan dan gayanya Taruli yang arahin 🙂
Anak anak memang sejak dini sebaiknya sudah diperkenalkan dengan Teknologi. Namun untuk urusan Gadget dan Sosial Media Facebook harus tetap dalam pengawasan orang tua
Benar sekali Kang Asep, orangtua nggak boleh lepas kontrol ya 🙂
Alhamdulillah, anak-anak sejak usia 6 tahun sudah pada di pesantren.
Urusan gadget atau internet seperlunya saja. Itu pun menggunakannya pas liburan di rumah.
Alhamduillah, sama dengan anakku yang paling besar, Kang Nuz, dia kan di pesantren juga, jadi gadgetan ya pas liburan 🙂
benar mak, internet udah jadi kebutuhan terutama banyaknya konten berharga & berilmu di dalamnya untuk pembelajaran anak (anak saya belajar mewarnai, menggambar salah satunya lewat youtube), namun memang harus dibatasi sesuai tumbuh kembangnya ya mak 🙂
Iya, youtube penting juga buat pembelajaran anak ya 🙂
Terima kasih sudah berkunjung ya mak Zaki 🙂
pascal alvin punay fb tapi buat aku main game dulunya hehehe
Hihihihi, main game buat mamanya juga ya 🙂
belum Mak, anakku belum kenal sama dunia maya, masih pake gadget ortunya untuk main game, tapiii….ini si sulung udah mulai suka nulis cerita dan kepengen belajar bikin blog 😀
Wah, keren mau bikin blog, ayo diajari 🙂
ini masih galau nih akuuu. secara anakku baru 9 bulan.. liat anak-anak orang lain kayanya anteng banget kalau lagi di resto gitu duduk di high chair sambil disetelin film di ipad. aku belum pernah coba karena khawatir kebawa sampai besar makan sambil nonton, apa-apa sambil nonton.. risikonya ya repot anaknya segala dipegang segala dilempar, jauh dari kalem.. tapi kalau dikasih ipad juga duuhhh.. *galau tingkat langit bumi*
Hahaha, kalau masih 9 bulan janganlah, kan ada penelitiannya tuh bahwa masa golden age seperti itu lebih baik banyak berinteraksi dengan orang tua 😀
Anak sekarang canggih2 ya MakPuh…
Makanya kalau ortu ga ngikuti bisa2 ortu ketinggalan banyak dan ga bisa memantau seberapa jauh keterlibatan anak di dunia maya.
Benar, Mak Reni, makanya orangtua harus lebih canggih lagi dari anaknya 😀
“Dunia maya atau internet dan sosial media sekarang ini sudah terlalu maju. Saking majunya, bisa lebih jahat dari pada dunia nyata itu sendiri” —> Setuju. Dunia maya dan medsos membuat kita kadang begitu ringan mem-bully orang lain ya, Kak 🙁
Benar banget, No. Pokoknya harus pintar2 membatasi diri di sosmed itu 🙂
Anak sekarang canggih2 yaa mbok … ponakan ku kelas 1 SD dan kalo mau pake HP milih2 ngak mau hp jelek. Jadi kalo kumpul nich semua om dan tante nya, yg dia pinjem buat mainan itu pasti hp yg paling mahal hahaha
Hahaha, ponakan yang pintar, jangan-jangan omnya kalah canggih ya 😀
sy sepakat bahwa internet untuk anak harus ada filternya atau membatasinya #salam
Terima kasih atas apresiasinya 🙂
Cocok tuh mbak, anak2 ga boleh langsung diperkenalkan sama gadget, berbahaya kalau orangtuq tidak bisa mengawasinya. Saya saja sudah bingun sama keponakan saya yg tidak bisa lepas dr gadget, oranhtua terlalu membiarkannya
Hehehe, kalau dirimu ngelarang sementara orangtuanya cuek, repot juga ya 😀
setuju dengan makpuh….
Terima kasih Tian 🙂
Memberi pengertian untuk apa gadget itu, sangat perlu ya. memperkenalkan fungsinya sedari awal. Insya Allah kalau mrk sdh besar, akan terbawa. Tinggal sendiri di kost dan bebas pakek laptop, tanpa ada pengawasan, Betul yg Mak bilang, dunia maya lebih jahat dari realita. Maka Mrk harus dilatih bisa membatasi sendiri. Thanks postingannya Mak…:)
Sama-sama, Mutia, senang kalau tulisan ini bermanfaat 🙂
anak-anak sudah saya buatkan fb… bukan buat apa2 sih, cuma buat bantuin emaknya main game… hehe… mereka sendiri jarang pake fbnya, online ya cuma buat main game saja…
Kalau dalam pengawasan orang tua enggak masalah, Rin 🙂
Halo Admin / Blogger 🙂
Saya sangat suka dengan postingan foto-fotonya 🙂
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi foto-foto,video,menggunakan disk online yang lain dengan tujuan berbagi informasi ? 🙂
Jika ya, silahkan kunjungi website ini http://www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Anda bisa dengan bebas mengupload/download foto-foto,video,music dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis 🙂
Terima kasih.
Salam.
Adekku cuma boleh main laptop atau internet pas weekend aja Mak … Jadi punya jam-nya sendiri…
Bagus dong, biar ada batasannya ya Ika 🙂
jadi pengen daftar…
makasih Mbah Indah inpohnya 🙂
Yuk, silakan mbak Ninik, itu ada linknya 🙂
Buat ei dan ayahnya anak2, gadget dan internet dikategorikan sebagai suatu hal yg lebih baik dikenalkan oleh orang tuanya daripada kenal dari orang lain. Setuju banget harus diawasi. Banyak caranya untuk membatasi, misalnya koneksi inet hanya ketika di rumah, via wifi. Wifi hanya nyala saat ortu ada di rumah. Gadget pin atau unlock key kalo diganti harus lapor ortu. Tiap hari kita cek history aplikasi chat dan browser, dan masih banyak lagi yang kalo disebut semua bisa jadi satu postingan sendiri. Memang sih jadinya ortu akan lebih repot, apalagi untuk yg awam dunia IT. Tapi ini jadi pilihan saya dan suami daripada mereka mengenal dari orang lain yg sama sekali tidak bisa kita awasi.
Benar Ei, harus seperti itu ya 🙂
Kami menerapkan tarik-ulur; sama seperti menonton TV, dibatasi durasi dan opsi apa saja yang boleh diakses. Pemberian gadget terbatas pada anak yg sudah remaja, si kecil tidak. Sambil tetap diberi pengarahan pada keduanya, tentunya.
Salah satu opsi dari Mbak Ratna ini, mau kuterapin juga ke anak-anak, thanks sudah sharing 🙂
adek kuu kayaknya perlu pengawasan niih.. aku add fb nya aja makpuh gak boleh dan gak di approve -__- tapi selama ini sih kebanyakan main game.
Hahaha, mungkin karena dia enggak mau temannya tahu keluarganya 🙂
Kalau sekarang masih sebatas game mak…itupun dibatasi megang gadgetnya…
Tapi emang kudu sejak dini dibatasi dan dikasi tau bagaimana caranya menggunakan gadget…
Btw mak puhhhh samaa aku jarang komen2 pos di mommies daily makanya hidden conteng juga
Aku sekarang mau aktf juga di sana, biar makin eksis 😀
belum daftar,belum punya anak,eh tapi boleh nggak ya udah nikah belum punya anak daftar di situ??^^
kalo keponakanku belum pada punya mak, tinggal di desa jadi masih asik sama mainan tradisional. Makasih mak sharingnya, buat bekal ^^
bolehlah, Hanna, itu kan komunitas perempuan juga 🙂
Di desa memang enak 🙂
Bahasan ini memang selalu penting untuk dibincangkan makpuh. Anak-anak saya selalu saya batasi untuk berinteraksi dengan gadget. Saya cuma bilang “ada hal yang lebih menyenangkan daripada gadget, misalnya baca buku atau main lego”
Alhamdulillah, sampai sekarang anak-anak saya ngga begitu tertarik sama gadget. Thanks for sharing makpuh 🙂
Betul, saya juga masih menerapkan baca buku itu asyik 🙂
Thank you sharingnya makpuh.
Bekal untuk Narend besar nanti nih, kalo udah kenal gadget :))
Sama-sama, Oline, senang kalau bermanfaat 🙂
iya pemakaian internet dan gadget emang gak bisa dilarang karena emang itu kemajuan teknologi kan ya. tapi emang harus diawasi dan dibatasi aja…
Iya, benar Man 🙂
iya harus tepat juga waktunya nih
ok salam sukses buat semua
Idem sama mak Indah (y)
Toss ya Aira 🙂
aku malah baru daftar kemarin trus komen di 5 artikel langsung bisa daftar 😀 hehehehehe.
Hiks, daku sepertinya enggak bisa ikutan Liya 🙁