How is April? Stay Sane & Cool

Postingan ini terinspirasi dari tema #NulisBarengHari30 Penerbit Stiletto Book di Instagram. How is April ? demikian temanya. Lalu ada teman yang ngetag dan mention saya untuk ikutan tema hari terakhir. Awalnya niat ingin ikutan challenge menulis hari ke tigapuluh itu, tapi sampai postingan ini ter-ide, malas cari foto-foto yang sesuai atau setidaknya menggambarkan tentang bulan April versi saya. Entah kenapa, untuk update Instagram itu, sepertinya berat banget. Enggak hiatus juga, karena saya masih rajin lihat timeline dan nge-like foto teman-teman atau follower IG yang menarik dan asyik buat dikomentari. Bukan karena enggak ada foto atau mentok caption. Malas aja, seperti itu.

How is April? Stay Sane & Cool

 

Dan malas itu enggak perlu penjelasan panjang lebar kan. Hahahaha. maafkan.

How is April? Tak Selalu Baik, Tapi…

How is April? Stay Sane & CoolΤidak ada alasan untuk tidak menjalaninya dengan ikhlas, pasrah. Memang sih rasanya campur aduk. Hampir semua kita sekarang ini, menangis diam-diam, menjerit dalam hati, berusaha tampak baik-baik saja, dan berusaha terlihat kuat. Jangan sampai terlihat lemah. Apalagi yang punya keluarga (suami, istri, anak-anak dan anggota keluarga lainnya).

Kenapa begini. Haruskah seperti ini. Banyak lagi yang ingin dikeluhkan, disampaikan. Ingin teriak sekencang-kencangnya, bertanya pada Tuhan, seberapa lama harus menjalani keadaan ini dan kapan kehidupan normal yang lama bisa kembali lagi.

Sebenarnya, untuk saya ya. Sebelum ada pandemi ini, kegiatan saya memang lebih banyak di rumah. Kegiatan utama menulis (blogging dan menulis cerita, atau sesekali menerima pekerjaan membuat konten) dilakukan di rumah dengan koneksi internet. Bedanya, sekarang enggak bisa keluar rumah, kalau enggak penting-penting banget. Kalau dulu, ada antar jemput anak-anak saat sekolah. Kalau bosan dan butuh hiburan, janjian sama teman-teman untuk ketemuan, ngopi-ngopi bareng.

Kalau keluar rumah tuh enggak pakai mikir dan takut terpapar virus. Santai saja, mau keluar langsung cuss. Enggak keluar, di rumah saja, ya enggak masalah. Sekarang, serba takut dan khawatir, yang membuat diri merasa lemah, tapi berusaha tidak ditampakkan.

Mas Iwan bilang, jangan berusaha tampak baik-baik saja dalam keadaan sekarang. Wajar kok kita merasa tidak baik dan sedih. “Kalau kamu baik-baik saja, malah aku bingung. Kamu itu punya perasaan atau tidak. Bukan kamu sendiri yang merasa tidak baik. Aku juga, anak-anak. Saudara-saudara, orang lain yang kita kenal. Semua orang mengalaminya. Enggak perlu takut untuk menjalaninya.”

Dalam obrolan saya dengan Lusi Tris dan Carolina Ratri di WAG, Lusi bilang kita harus bersyukur masih bisa ngobrol walau via messenger. Masih bisa internetan, masih bisa rebahan, masih bisa belanja belinji. Masih bisa tersenyum dan tertawa. Masih bisa makan minum enak. Bagaimana dengan orang lain yang mikir besok masih bisa makan atau tidak?

Bagaimana dengan orang yang harus menerima kenyataan per bulan Mei ini, tidak bisa bekerja lagi alias di-PHK? Orang-orang yang biasanya menerima upah, honor, gaji layak atau Sahabat Bloger yang biasanya mendapatkan banyak job, harus menelan pil pahit dengan kenyataan kalau rezeki sekarang ini, ada syukur, enggak ada ya mau gimana lagi.

Dan beginilah, setelah hampir 1,5 bulan bersama anak-anak beraktivitas di rumah saja. Sudah dua bulan Mas Iwan tidak pulang ke Yogya, kami menikmati hari-hari dengan ikhlas. Melakukan kegiatan seperti biasanya. Enggak ada yang berubah, hanya jamnya saja lebih panjang.

Stay Sane & Cool

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-Baqarah, 286) 

Percaya saja itu. Tuhan tahu batas kemampuan kita. Kalau enggak, dari awal kita pasti sudah terpuruk habis-habisan. Mungkin saja, hanya tinggal kenangan.

How is April? Tetap waras dan keren, itu yang perlu dilakukan. Tanpa sadar, keadaan akibat pandemi Covid-19 ini, memperbaiki hal-hal yang sudah kita lakukan menjadi lebih baik. Keadaan yang sebenarnya sudah kita kerjakan tapi ogah-ogahan, sekarang jadi sesuatu yang harus dilakukan.

Seperti di bulan Ramadan ini. Saya jadi lebih teratur beribadah. Yang tadinya suka mengulur-ulur waktu sholat, sekarang jadi tepat waktu. Nggak ada alasan untuk tidak tepat waktu, karena enggak ke mana-mana juga. Mau enggak mau jadi tiap hari membaca Al Qur’an, karena harus jadi imam sholat terawih.

Ya masa imam sholat, bacaan surah-surahnya berantakan.  Bisa-bisa diketawain Setan. “Wow, ada teman, ada teman,” begitu kata Setan. Sebenarnya sudah biasa juga jadi imam sholat sehari-hari. Tapi kan sholat terawih ini kan beda ya. Pengennya, baca surahnya ya berbeda dari sholat sehari-hari.

Untuk menjaga kewarasan dan biar enggak kudet, saya mengikuti beberapa kelas online tentang penulisan, gambar dan healing, ada yang gratisan dan ada yang berbayar. Lumayanlah ya ikut kelas online ini. Wawasan dan ilmu bertambah, juga punya teman atau networking baru.

Lebih rutin berkunjung ke blog teman-teman (blogwalking). Buat saya, blogwalking ini bisa jadi ide menulis kalau kekurangan bahan tulisan. Selain itu, jadi tahu kabar mereka bagaimana. Ada keasyikan tersendiri sih BW ini.

Lebih sering berhubungan dengan keluarga meski hanya lewat messenger, video call, bahkan dengan teman-teman yang dekat atau sekomunitas melakukan pertemuan via zoom. Mengobati rasa kangen ingin bertatap muka langsung. Hal-hal seperti itu, ngobrol atau bercanda, ketawa-tawa lucu, bisa jadi obat untuk rasa sedih dan kehilangan. Biar waras, ngobrol lah kata ahli kesehatan jiwa.

Kalau anak-anak, selain belajar online, keadaan sekarang ini membuat mereka menjadi lebih tertib. Karena mesti bergantian untuk pakai laptop/PC buat belajar online, mau enggak mau pagi-pagi sudah mesti mandi dan rapi sebelum masuk kelas.

How is April? Stay Sane & Cool

 

Enggak perlu disuruh-suruh lagi buat ngurusin kucing-kucingnya. Termasuk bikin wet food sendiri untuk anak bulu, biar lebih hemat dan terjamin kebersihannya. Kucing-kucing sehat, anak-anak punya kegiatan biar nggak makan tidur, makan tidur terus.

Keadaan sekarang ini, bisa disebut The New Normal, seperti yang banyak dibahas di media sosial. Kenapa new normal. Ya seperti yang sudah saya tulis di atas, hal-hal yang selama ini kita lakukan sebelum pandemi, tetap kita lakukan, dengan lebih penuh perhatian.

Mencuci tangan dengan benar, yang dulu mungkin hanya dilakukan sesekali atau orang tua yang selalu mengingatkan anaknya untuk mencuci tangan, kini semua orang melakukannya, tanpa kecuali. Membuka sepatu/sandal sebelum masuk ke rumah pun begitu. Menjaga kebersihan lingkungan yang dulu malas-malasan, sekarang dilakukan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.

Menggunakan masker saat bepergian yang dulu hanya dilakukan orang-orang tertentu seperti para pengendara motor dan pekerja lapangan, sekarang menjadi hal yang wajib untuk menjaga kesehatan.

Bekerja dari rumah, sekarang menjadi melatih diri, siapa tahu nanti sudah tidak ingin bekerja kantoran lagi, setidaknya sudah punya pengalaman bagaimana menghasilkan uang dari rumah. Perusahaan-perusahaan pun bisa mempertimbangkan untuk memberlakukan sistem kerja remote dari rumah untuk menekan biaya transportasi dan siapa tahu bisa menolong pemerintah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas kan?

April sudah berlaku, Mei datang menjelang. Sudah menjalani April dengan hati yang ikhlas, tidak ada lagi sedih-sedih apalagi masih bisa makan walau tidak kumpul bareng Mas Iwan. How is April for you, my dear friends? Stay Sane & Cool. Jangan biarkan pandemi coronovirus ini menghantammu.

 

31 Comments

  1. Uniek Kaswarganti May 13, 2020
  2. Widya Lim May 6, 2020
  3. Bundabiya.com May 5, 2020
  4. nyi Penengah Dewanti May 5, 2020
  5. Mei May 5, 2020
  6. Rach Alida May 5, 2020
  7. Dewi Sulistiawaty May 5, 2020
  8. Grandys Mawarni May 5, 2020
  9. Ria Nugros May 5, 2020
  10. indah nuria May 4, 2020
    • Indah Julianti Sibarani May 5, 2020
  11. Melissa Olivia May 4, 2020
  12. Tiaranab May 4, 2020
  13. Atisatya Arifin May 4, 2020
    • Indah Julianti Sibarani May 4, 2020
  14. Demia May 3, 2020
  15. Miss Ratri May 3, 2020
  16. Alaika May 3, 2020
    • Indah Julianti Sibarani May 3, 2020
  17. Nanik K May 3, 2020
  18. Sugi Siswiyanti May 2, 2020
  19. Nasirullah Sitam May 2, 2020
  20. Siska Dwyta May 2, 2020
  21. Diane May 2, 2020
  22. Alfa Kurnia May 2, 2020
  23. Utie adnu May 2, 2020
  24. Nurhilmiyah May 2, 2020
  25. Nia Haryanto May 2, 2020
    • Indah Julianti Sibarani May 2, 2020
  26. Maria G Soemitro May 2, 2020
  27. Hidayah Sulistyowati May 1, 2020

Leave a Reply