• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Indah Julianti

Cerita Cita Cinta

  • Home
  • Blog Author
  • T n T
  • Relaksasi
  • Disclosure
  • Contact
  • Show Search
Hide Search
Home ยป Keseharian ยป Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Indah Julianti Sibarani · Agustus 15, 2016 · 27 Comments

Tiap anak itu berbeda tipikalnya, meski lahir dari rahim yang sama atau satu rahim. Tiap anak punya gaya masing-masing. Bahkan anak kembar saja, tetap ada perbedaannya. Begitu pun Taruli dan Kayla, dua anak remaja saya, yang berbeda dalam menghadapi masa pubertasnya, masa perubahan dari anak-anak menjadi remaja. Salah satu perubahan yang berbeda dihadapi adalah saat mendapatkan haid atau menstruasi pertama mereka.

Meski dari jauh hari saya sudah mempersiapkan Taruli dan Kayla untuk mengetahui apa saja yang terkait dengan haid atau menstruasi, ternyata Kayla lebih uring-uringan saat mengetahui dirinya mengalami menstruasi pertama.

Berbeda dengan Taruli yang lebih santai dan siap, nggak pakai drama ๐Ÿ™‚

Persiapan Menghadapi Menstruasi Pertama

Oh ya, Taruli dan Kayla juga berbeda kala menghadapi menstruasi pertama. Taruli di usia 13 tahun di kelas 8 MTS, sedangkan Kayla, mens pertamanya baru-baru ini di bulan Agustus 2016, di usia 11 tahun (Kayla lahir bulan Desember tahun 2004) di kelas 7 SMP.

Sebagai orangtua, terutama ibu yang harus lebih tahu segalanya, saya sudah mengenalkan tentang perubahan-perubahan yang terjadi saat mereka remaja dan dewasa nantinya, sejak mereka bersekolah di Sekolah Dasar (SD). Bahkan sekarang ini, untuk Tiominar si bungsu yang berusia 7 tahun, saya udah sering bercerita tentang hal-hal berkaitan dengan anak perempuan.

Saya sudah mempersiapkan anak-anak untuk tahu tentang haid atau menstruasi sejak mereka berumur 8 tahun, usia yang menurut saya sudah lebih paham untuk berdiskusi hal-hal serius.

Saya mempersiapkan mereka biar tidak merasa kurang informasi, tidak cemas dan takut dalam menghadapi menstruasi pertamaย  mereka.

Biar tahu apa saja yang mesti dilakukan jika mereka menstruasi. Dan utamanya, memberikan pengertian bahwa darah yang keluar saat mereka mens bukanlah karena sakit atau luka.

Baca juga:  Keeping on Track

Cerita Lain Tentang Kayla: A Gift for Love One’s

Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Menyiapkan Kayla untuk Menstruasi Pertama

Seperti yang sudah saya tulis di atas, kalau dalam menghadapi haid pertamanya, Kayla sempat uring-uringan. Saat memberitahukan ke saya kalau dia mens, matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis.

“Inna, aku kayaknya mens deh,” ucapnya lirih.

Dengan enteng saya jawab, “Ya udah, itu ambil pembalut di kamar Inna.”

Saat saya melihat reaksinya diam saja, saya langsung tersadar, anak ini butuh ekstra perhatian. Saya harus turun tangan untuk mengatasi kegalauannya.

Berbeda dengan Taruli yang saat menstruasi pertama, memberitahu saya lalu mengurusi sendiri apa yang harus dilakukannya, setelah saya beritahu.

Saya lalu mengambilkan pembalut, mengajaknya ke kamar mandi, memberitahukan cara memakainya.

Cukup? Enggak ternyata.

Seharian itu Kayla lebih banyak diam. Mendekam di kamarnya. Saat ditanya kakaknya baik-baik dan diajak ngobrol, malah marah-marah nggak juntrungan. Adiknya, Tio pun kena imbas, diusili dan dicubit kala mereka bermain bareng.

Mau nggak mau, saya terpaksa menasihati dan mengulang kembali apa yang pernah saya kasih tau tentang perubahan yang terjadi pada perempuan.

Beberapa hal yang saya lakukan kepada Kayla dalam menghadapi menstruasi pertama:

  • Ngobrol seputar haid. Kenapa perempuan harus haid, bagaimana rasanya dan apa yang harus dilakukan.
  • Perubahan apa yang terjadi setelah Kayla haid. Termasuk dalam urusan agama yang kami anut.
  • Menyiapkan keperluannya saat haid
  • Mengajarkannya untuk bertanggungjawab terhadap tubuhnya, dengan cara merawat badan jika sedang menstruasi

Sebenarnya masih banyak lagi sih yang perlu dilakukan saat kita menghadapi anak perempuan yang mengalami haid atau menstruasi pertama.

Kebetulan tiga anak saya perempuan semua. Dari jauh hari saya sudah membekali mereka dengan hal-hal yang terkait menstruasi. Seperti yang saya lakukan kepada Tio.

Baca juga:  Jadi Istri dan Ibu Mesti Kucel? Hayati Lelah

Katanya, peran orangtua sangat penting dalam memberikan informasi atau pengetahuan tentang masalah perempuan. Walau anak dekat dengan ayahnya, ibu tetaplah nomor satu untuk urusan itu.

 

Saat Terbaik untuk Memberikan Pengetahuan tentang Kewanitaan

Dari pengalaman saya, saat terbaik untuk berbicara tentang haid atau menstruasi adalah:

saat anak berusia 8 tahun, karena anak sudah mulai paham tentang tubuhnya. Menurut saya, tidak ada istilah terlalu dini untuk membicarakan masalah haid. Semakin sering kita kasih informasi, anak akan semakin sadar akan kewanitaannya.

Dan yang penting diingat juga, terutama buat yang punya anak perempuan lebih dari satu orang: tiap anak itu berbeda, tidak sama dalam menyikapi sesuatu. Karenanya, kita sebagai orangtua pun harus punya jurus yang berbeda dalam mengantisipasi.

Mengutip dari situs ini:

Pendidikan tentang haid hendaknya dipandang sebagai proses yang berkesinambungan, dan bukan sebagai pembahasan satu kali. Orangtuaย tidak perlu membahas semua perincian sekaligus. Terlalu banyak keterangan bisa membuat anak bingung. Anak-anak belajar secara bertahap. Selain itu, beberapa keterangan mungkin perlu diulang di lain kesempatan. Seraya semakin besar, mereka dapat lebih memahami perincian tambahan.

Faktor lain adalah bahwa sikap seorang anak terhadap menstruasi akan berubah seraya ia beranjak dewasa. Setelah makin terbiasa dengan haidnya, putri Anda mungkin memiliki kekhawatiran dan pertanyaan baru. Karena itu, Anda perlu terus memberikan informasi kepadanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Pusatkan perhatian pada apa yang paling berarti dan cocok sesuai dengan usia putri Anda dan kemampuannya untuk mengerti.

Sahabat Blogger punya anak perempuan yang mengalami menstruasi pertama dan uring-uringan seperti Kayla? Sharing dong di kolom komentar ๐Ÿ™‚

Atau Sahabat Blogger punya cerita yang berkesan tentang menstruasi pertama?

Baca juga:  Love Letter

Saya masih punya satu PR lagi, Menyiapkan Tiominar untuk menstruasi pertamanya ๐Ÿ™‚

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Lagi
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)

Filed Under: Keseharian, Kesehatan, Parenting Tagged With: asah asih, Cerita Kayla, haid pertama, Menstruasi pertama

About Indah Julianti Sibarani

Inna Taruli, Tiur & Tiominar
Penulis Cerita Bacaan Anak
Co Founder Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Web Content Writer

Reader Interactions

Comments

  1. Wati ramayanti says

    September 4, 2018 at 1:55 pm

    Mba anak saya juga sama kaya Kayla jadi uringยฒ an dan kaya was was mba haduhh tapi udh lama lama jadi biasa aja dia katanya aku kena penyakit apa Bun..๐Ÿ˜‰

    Balas
  2. pena says

    November 16, 2016 at 2:12 pm

    terimakasih banyak mbak atas ilmunya…
    ternyata pengetahuan tentang hal seperti ini baiknya mulai di informasikan saat masih dini, walaupun belum menikah, tapi menjadi ilmu tambahan untuk saya agar bisa mempersiapkan dengan baik nantinya ๐Ÿ™‚

    Balas
  3. Sally Fauzi says

    Agustus 30, 2016 at 9:41 am

    Walaupun anak gadisku masih kecil tapi makasih sharingnya makpuh. Bekal buat aku nanti gimana menghadapinya. Lah emaknya yg degdegan hahahahha

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 30, 2016 at 9:43 am

      Hihihihi, biasalah, namanya juga ibu. Aku aja walaupun udah pernah menghadapinya waktu anak pertama, tetap degdegan saat anak kedua ๐Ÿ™‚

      Balas
  4. Tian lustiana says

    Agustus 30, 2016 at 6:32 am

    Saya juga harus mempersiapkan diri saat nanti Marwah haid pertamanya. Ah jd deg2an saya

    Balas
  5. Nunung Nurlaela says

    Agustus 29, 2016 at 10:27 pm

    Anak sulung saya, Najma udah 10 tahun. Jadi deg2 an, nih gimana reaksi pertamanya. Apa seperti Taruli atau Kayla. Sejauh ini saya sudah bahas ini sama dia. Dan teman2nya juga ada yang sudah haid, jadi ga kaget. Semoga lancar deh. TFS, Mak Ind. Menambah referensiku ntr hadapi haid pertama si sulung.

    Btw, Hehe…aku dulu juga takut klo haid. Gak mau sekolah ?

    Balas
  6. nova violita says

    Agustus 29, 2016 at 12:08 pm

    ah.. jadi teringat saat haid pertama..

    nangis..taku kena marah …. lucu banget, siapa juga bakalan marah…
    he2

    Balas
  7. Orin says

    Agustus 29, 2016 at 10:50 am

    dulu aku malah takut dimarahin mamah pas haid pertama makpuh, krn aku main mulu ya, jd khawatir kenapa2 itu habis pipis kok ada darah banyak bgt hihihihihi

    Balas
  8. haya nufus says

    Agustus 29, 2016 at 10:20 am

    Perbedaan sikap mereka juga mungkin dipengaruhi perubahan hormonal yg beda-beda tiap anak/wanita ya mak. Kita aja yg dewasa kadang kalau pas dapet ya bawaannya juga beda-beda ๐Ÿ˜€ ada yg galau ada yg tenang ada yg pingin marrraaah terus hehe itu sih aku ๐Ÿ˜€ Moga Kayla, Taruli dan Tio tumbuh sehat, ceria dan happy ya mak ^^

    Oya, aku punyanya 2 anak cowok belum punya yg cewek mak… serunya beda ya? ^^

    Balas
  9. indah nuria savitri says

    Agustus 25, 2016 at 6:35 pm

    Aku cataaaat mak injul.. Persiapan untuk si obi nanti. Tapi betul, komunikasi yang baik pasti sangat membantu ๐Ÿ™‚

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:20 pm

      Hihihihi, aku sempat loss saat Kayla sih, makanya berusaha memperbaiki diri lagi dalam berkomunikasi ๐Ÿ™‚

      Balas
  10. Inayah says

    Agustus 25, 2016 at 9:52 am

    Waktu haid pertama…ibuku kayaknya yang ngga siap Mak..sedih kalo inget

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:26 pm

      Semoga nanti bisa Nayah ganti waktu untuk anak-anak perempuanmu ya ๐Ÿ™‚

      Balas
  11. pipit says

    Agustus 25, 2016 at 8:30 am

    yang detil dong kak injul… yang diomongin apa aja niiih… *deg-degan entar-entar mesti nyiapin si bocah*

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:27 pm

      Hahahahaha, nanti kubikin posting lain ya ๐Ÿ™‚

      Balas
  12. sulis says

    Agustus 25, 2016 at 2:21 am

    Belum mbak, krn anak cewekku msh kecil. Cuma dua anakku ngerti klo ibunya mens..artinya libur sholat.

    Tfs..krn suatu hari nanti, psti ngalami moment2 ini juga..

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:28 pm

      Hihihihihi, waktu anak-anakku umur 4 sampai 5 tahun sih memang ngertinya saat libur sholat. Tio sekarang umurnya 7 tahun sudah mulai kuajari sedikit sedikit ๐Ÿ™‚

      Balas
  13. momtraveler says

    Agustus 24, 2016 at 11:15 am

    kalo baca cerita haid pertama aku ketar ketir deh mbak bentar lagi nadia 9 tahun dan kelakuannya masih anak2 banget. semenjak baca pengalaman beberapa temen blogger soal ini aku udah mulai cerita dikit2 soal haid ini… moga2 masih lama lah haidnya nadia dan kalo waktunya datang nanti si kakak sudah siap mental begitu pun mamanya ini ๐Ÿ™‚

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:29 pm

      Hahahahaha, anakku juga kelakuannya masih anak-anak, pelan-pelan saja Muna ๐Ÿ™‚

      Balas
  14. Dani says

    Agustus 24, 2016 at 10:53 am

    Mbak Indah hebat. Sudah menyiapkan sejak dini. Kalau saya pe er untuk bisa edukasi anak laki-laki saya tentang kesehatan reproduksinya dia nih. Makasih diingatkan Mbak (meskipun secara gak langsung)

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:31 pm

      Belajar dari orangtua yang lainnya, Dani ๐Ÿ™‚
      Anak perempuan dan anak laki sama kok, harus sejak dini dikasih tau tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reprroduksinya ๐Ÿ™‚

      Balas
  15. PIPIT says

    Agustus 24, 2016 at 10:07 am

    Enak ya bund anak-anaknya diberikan arahan dan edukasi soal haid. Kalau aku, masa pubertasku jauh dari orang tua, jadi mama g ada pas aku mengalami haid pertama. Nanti kalau aku udah nikah dan punya anak cewek, kayak gini juga ah..

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:32 pm

      Harus Pipit, biar anak-anak paham dan tahu bagaimana menghadapinya ๐Ÿ™‚

      Balas
  16. Primastuti satrianto says

    Agustus 24, 2016 at 9:45 am

    Meskipun demikian, bagi saya dulu mens pertama adalah hal menganggu dan bikin malu saat tembus olahraga. Hiks. Malah doanya, Tuhan jangan kasih mens aku sering-sering ya. Hehehehehe.

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:37 pm

      Hahahahahaha, itu jamannya aku juga, Ima.
      Ngeri banget rasanya kalau dapat mens ๐Ÿ™‚
      Kalau anak sekarang mah, malah takut kok belum mens.

      Balas
  17. Ety Abdoel says

    Agustus 24, 2016 at 9:44 am

    Anak pertamaku umurnya mau 11 tahun sepetember nanti belum haid sih tapi saya sudah bicara tentang haid padanya. Buat persiapan.
    Dia juga banyak cerita ttg teman-temannya yang sudah pada dapat haid. Sejauh ini sih, apa yang saya lakukan cukup terbuka obrolannya.

    Balas
    • indahjuli says

      Agustus 28, 2016 at 1:38 pm

      Ety, teman-teman anakku juga udah pada haid, makanya saat Taruli, malah tanya ke aku kok aku belum haid.
      Kayla malah beda, kaget saat dapat haid, padahal udah dikasih tau juga ๐Ÿ˜€

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Footer

Feature Post

Siapa nih, yang mulai masuk usia 40 tahun, dan pengin tetap hidup sehat? Ya, semuanya pasti. Tapi “gaya hidup sehat” itu memang lebih mudah untuk dituliskan, ketimbang dilakukan. Kalau menjalankannya tanpa disiplin, ya bisa berhenti di tengah jalan. Akhirnya tergoda dan balik lagi ke kebiasaan buruk yang sudah-sudah. Tren gaya hidup sehat memang lagi hits […]

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Lagi
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)

Latest Posts

  • 3 Prinsip Gaya Hidup Sehat Life at 40s
  • Anak Perempuan Kita Beranjak Dewasa? Ini 7 Cara Menemani Perjalanan Mereka!
  • Nilai-nilai Pancasilaย dalam Semangat Pembakti Desa
  • Kapan Boleh Pacaran? Pertanyaan Tiap Tahun
  • Merawat Wajah di Usia 45 Tahun Demi Glowing Skin 2020
Desember 2019
S S R K J S M
« Nov    
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

© Copyright 2005 Indah Julianti · All Rights Reserved ·

loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.