Gejala Tubuh Masuk Usia 40 Tahun

Dear perempuan-perempuan yang sudah memasuki usia 40 tahun, sudah minum/makan suplemen apa hari ini? Saya dong, subuh tadi minum air putih satu gelas dan dua sendok madu. Lalu setelah sarapan sekitar pukul 08.00 WIB, minum Vitamin K dan B12, setengah jam kemudian minum Vitamin D juga natur E. Lalu agak siang, ngisap-isap Vitamin C. Banyak amat ya. Ya namanya juga usia lanjut, kudu banyak dopingnya, biar nggak cepat tepar.

Kenapa perlu doping sebanyak itu? Baca saja ya 7 tanda dan gejala yang akan dialami saat memasuki usia pertengahan abad atau 40 tahun ke atas.

 

Usia 40 Tahun

Photo Profile oleh Ardian Kusuma

7 Gejala dan Tanda yang Dirasakan Saat Mulai Masuk Usia 40 Tahun

1. Tentang kulit

Usia semakin bertambah, maka kulit kita pun cenderung menjadi lebih kering, lebih tipis, berkurang elastisitasnya, dan kalau kenapa-kenapa, jadi lebih sulit pulihnya. Garis-garis halus di wajah juga mulai terlihat jelas.

Tapi jangan salah. Ada lo penelitian dalam The Journal of Nonverbal Behavior, bahwa garis-garis halus yang mulai muncul ini bukanlah sesuatu yang buruk. Justru jumlah garis senyum yang ada di pipi kita nih, menunjukkan seberapa banyak kita telah tertawa sepanjang hidup ini.

Begitu pun dengan garis halus di dahi, yang menjadi bukti bahwa kita semakin intelligent–begitu disebutnya–dan justru bikin kita semakin menarik.

Jadi, nggak perlu ditutupin deh garis-garis halus ini. Yang perlu kita lakukan adalah jangan sampai lupa pakai pelembap, minum air putih yang banyak supaya selalu terhidrasi, dan aplikasikan skincare ber-SPF. Udah.

Selain itu, juga mulai muncul flek-flek hitam. Flek-flek ini biasanya disebabkan oleh sinar matahari yang memapar langsung ke kulit kita. Hal ini konon lebih berpeluang terjadi pada para pria, lantaran mereka kan lebih sering berada di outdoor ketimbang wanita.

Tapi, katanya sih, ini nggak berbahaya dan kalau berbicara soal peluang menjadi kanker, kecenderungannya sangat kecil kok. Jadi, nggak perlu panik kalau si bintik-bintik hitam ini nongol. Aplikasikan skincare seperti biasa.

 

2. Tentang rambut

Begitu mencapai usia 40 tahun, rambut juga menjadi lebih rontok, baik pada pria maupun wanita.

Ada penelitian juga nih yang menyebutkan, kerontokan rambut yang terjadi pada pria usia 18-29 sebanyak 16%, dan meningkat menjadi 53% pada pria usia 40 tahun hingga 49 tahun.

Untuk wanita, ada penelitian di Australia dengan responden penduduk kota Maryborough, yang ternyata 64,4%-nya mengalami kerontokan rambut saat mereka mencapai usia 40 tahun.

Makanya, yuk, dirawat rambutnya biar nggak rontok. Bisa lo memakai teh celup bekas yang didiamkan semalam. Oleskan air teh tersebut ke bagian kulit kepala sambil dipijat-pijat lembut. Diamkan sebentar, lalu bilas seperti biasa.

Hal lain yang terjadi pada rambut di usia 40 tahun adalah pigmennya yang mulai banyak yang mati. Akibatnya? Uban. Namun, hal ini juga lumrah saja terjadi kok. Jadi, nggak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

 

Usia 40 Tahun

Seru-seruan di Kota Tua Semarang

3. Tentang sakit

Nah, kondisi fisik tubuh secara keseluruhan juga mulai berubah ya. Jadi, hati-hati deh yang suka olahraga berat. Mungkin sebelumnya memang kuat, tapi begitu masuk usia 40 tahun, biasanya sudah mulai juga ada keluhan sakit pada sendi.

Konon sih tingkat stres yang rentan terjadi pada kita yang sudah berusia di atas 40 tahun juga lebih tinggi, dan stres ini adalah faktor yang paling besar menjadi penyebab kita sakit.

Jadi, mau lebih sehat di usia 40 tahun? Coba deh kurang-kurangi stresnya. Praktikkan meditasi, yoga, atau apa pun yang bisa bikin bahagia.

Kondisi tubuh yang berbeda ini juga berpengaruh pada pemulihan kalau kita sakit. Misalnya flu, tadinya cukup 3 hari aja sudah beres, setelah 40 tahun jadi 2 minggu nggak sembuh-sembuh. Nah, ini juga biasa terjadi. Makanya perbanyak makan buah dan sayur ya. Biar banyak vitamin yang masuk ke tubuh.

 

4. Lebih susah untuk fokus

Hal ini sudah dibuktikan dengan sebuah penelitian University of Toronto, yang memang menyebutkan kalau kemampuan kita untuk mengabaikan distraksi dan tetap fokus pada apa yang kita kerjakan tuh mulai berkurang. Jadi makin susah konsen di tempat kerja.

Ini terutama terjadi pada wanita sih. Diduga, hal ini ada kaitannya dengan produksi hormon estrogen pada tubuh wanita yang mulai berkurang, sehingga memengaruhi proses kimiawi pada otak dan juga fungsi-fungsi pada tubuh.

Akibatnya, otak makin sulit mengingat karena kemampuannya memilah-milah hal itu semakin melemah.

Tapi, hal ini juga masih bisa diatasi kok. Thanks to gadget, iya kan? Makanya manfaatkan gadget nggak cuma buat bergosip, tapi buat membantu kita mempermudah hidup.

 

5. Makin sulit untuk tertidur

Dalam sebuah penelitian, dengan 110 responden dewasa membuktikan bahwa mereka yang telah berada di usia 40 tahun hingga 55 tahun tidur 23 menit lebih sedikit ketimbang mereka yang berusia 20 – 30 tahun.

Kalau alasannya sih, masih jadi perdebatan. Di satu sisi, ilmuwan percaya bahwa saat usia menua, kita pun jadi lebih sedikit butuh tidur. Tapi National Sleep Foundation, sebuah yayasan kesehatan, menyebutkan bahwa nggak ada hubungan antara usia dan kebutuhan tidur.

Hmmm, sepertinya sih ini juga ada hubungannya dengan tingkat stres ya. Jadi, ayo, kita kelola stres dengan lebih baik yuk. Biar sehat saat sudah usia 40 tahun ke atas nanti.

 

Usia 40 Tahun

Happy Family, Happy Mom

6. Lebih berpeluang terkena kanker payudara

Saat usia masih 30-an tahun, seorang wanita punya peluang mengidap kanker payudara dengan perbandingan 1 di antara 228 orang. Tapi, begitu ia menginjak usia 40 tahun (antara 40 – 49 tahun) angka perbandingan ini naik, menjadi 69 : 228.

Wah, jauh banget ya? Karena itu ada standar pemeriksaan mammogram di usia 40 tahun.

Jadi, pada sudah pernah menjalani mammogram belum?

 

7. Kepadatan tulang semakin merosot

Masih menurut para ahli nih, wanita lebih cepat kehilangan kepadatan tulangnya ketimbang pria, yaitu sebesar 1% di usia 35 tahun.

Katanya sih, untuk “menambal” kepadatan tulang yang hilang itu, orang-orang yang sudah masuk usia 40 tahun mesti makan 1500mg kalsium setia hari, dan vitamin D yang cukup.

Jadi, ayo, makan salmon yang banyak, karena katanya di salmonlah ada vitamin D dengan jumlah yang cukup. Tambah dengan kuning telur, dan banyak-banyak kena sinar matahari ya.

10 Comments

  1. @zakia_id May 15, 2019
  2. Susindra May 3, 2019
  3. Sepeda.Me May 1, 2019
  4. Tuteh April 29, 2019
  5. faridhi April 29, 2019
  6. Amrin wahlul April 21, 2019
  7. Tatit April 20, 2019
  8. momtraveler April 11, 2019
  9. Nasirullah Sitam April 11, 2019
    • Elisabeth Murni April 20, 2019

Leave a Reply