Ia sudah mengagumi perempuan itu sejak melihatnya membawakan acara di televise. Wajahnya cantik, tutur kata teratur dan jelas, ditimpali dengan guyonan dan sindiran, yang tidak kampungan.
“Senang berkenalan denganmu,” kata perempuan cantik presenter kenamaan itu. Awal perkenalan dalam suatu pesta, jabatan tangannya erat dan hangat.
Sejak itu, keduanya menjadi akrab. Percakapan yang menyambung, kegemaran yang sama dan perasaan senasib, membuat mereka merasa saling membutuhkan. Telepon dan sms mewarnai hari-hari mereka.
“Kamu tahu ? sejak kita dekat, hari-hariku tidak membosankan lagi. Aku telah menemukan orang yang cocok. Aku sudah tidak peduli lagi, suamiku mau lembur atau tidak. Pulang ke rumah, aku tak pernah memikirkan lagi keinginan untuk punya anak. Aku hanya ingin malam cepat berlalu, agar esok bisa bertemu denganmu,” ucap perempuan cantik itu sambil meminum segelas gin. Malam itu, mereka minum sampai mabuk.
“Maafkan aku. Aku hanya mencintaimu sebagai seorang kakak. Aku memang memujamu dan terima kasih kau bantu aku dari keterpurukan. Tanpa bantuanmu saat itu, mungkin aku sudah bunuh diri. Tapi aku tidak bisa menerima cintamu. Itu salah. Apa kata orang nanti, jika tahu kita bercinta. Aku tidak ingin karier menulisku hancur. Dan yang penting aku masih mencintai keluargaku. Aku bahagia bersama mereka,” ucap si penulis sambil berjalan pergi.
Presenter cantik kenamaan itu terpana menatap kepergian wanita yang dicintainya. Hatinya serasa terbang.
notes :
Hal.121. Flash Flash, Kumpulan Cerita Sekilas Blogfam – Gradien
nice story……. senang bisa membaca artikel cinta anda…
hmmm….
kok gak nangkep ya?
sekali berkunjung…waduuh musti berpikir nih.
Pakabar jeng?
cinta sejenis ya.. malangnya..
salam kenal juga
Meidy :
Iya bener, cerita terlarang 🙂 tapi ini sekedar fiksi loh.
Sikiky :
Hmmm…ntar yah, kalau loe ngak jadi banker lagi.
Yessy :
gak usah dicerna, wong ini cerita doang kok 😀
NH18 :
Masa sih tua ?
Yang bener ah 😀
Ricnes :
Yup, setuju. tapi kalau terlarang buat apa ?
Amril :
Sama-sama Bang.
Evy :
Merinding disko Vy ? 😀
santai aja, ini cuma cerita fiksi.
Achoey :
Banyak terjadi di jaman sekarang Kang.
Adieska :
Aneh tapi disukai dek.
Chic :
Judulnya menipu yah 😀
Wempi :
Ember, betul sekali tuh. Dari temen jadi demen 😀
Linda :
Tunggu aja kabarnya.
De :
Yoi, ntar gw pecut.
Dhie :
Terima kasih yah Dhie.
Jeunglala :
Aku tunggu kedatanganmu di Jakarta.
Itikkecil :
Judulnya menipu yah Ra 🙂
Mikow :
*tendangmikow keBHI*
Adi Isa :
hehehehehehe
Michael Siregar :
Ya itulah kehidupan.
Presenter cantik kenamaan itu terpana menatap kepergian wanita yang dicintainya. Hatinya serasa terbang. >>> lah ini cerita perempuan vs perempuan to?? (bingung mode on)..
Gue mau komen apa ya???
Hmmm ajarin buat novel dunk,biar ngetop juga kek inna…kekekekekekke
entar entar…
*lagi mencerna*
Berfikir keras …
Berfikir keras …
dahi berkerut …
Tapi … tetap tak mengerti …
Lalu trainer bergumam …
“Ah anak-anak muda itu …”
(soksoktua.deh)
Wah..saya jadi terinspirasi pasang flash fiction sama diblog saya.
Thanks Mbak Indah!
Knapa mrinding, ya jeng 🙁
Aku harus belajar mendalami maksudnya nih 🙂
putih abu2nya mana mba’????
bicara cinta emg ga bs milih deh tp ttp hrs punya nilai2…
Cinta memang aneh 😛
ih Mbak IndJul, saya pikir ceritanya soal anak SMA.. hihihihi
awal nya deket, lama lama jadi demen.
kapan buku perdananya keluar ina 😀
udah siap bikin buku lagi? coba itu anak KGB dipecut2in kak
Begitulah cinta, sering kali cinta itu datang dan pergi tanpa mengetuk pintu yang punya rumah.
Karya Mbak, pasti bisa bersanding dengan karya teman yang lainnya kok. *Dhie yakin banget* 😉
Tadinya aku pikir cinta masa SMU 🙂
Mbak, aku juga pernah begitu. Cinta ya cinta saja, tak butuh apa-apa kecuali merasa dia ada. Yang penting bahagia.
Tapi suatu hubungan memang melibatkan dua orang (atau bahkan lebih?), sehingga tak bisa memaksa kehendak.
Kalau aku bahagia-bahagia saja tapi dia sedih, apakah ini tidak membunuhnya secara perlahan?
Eh
Kenapa jadi curhat di sini??? Hehehe…
Salam manis…
Semoga kita ketemu di Jakarta ya, Mbak..
Kirain cinta anak SMA 😆
blogger yg aneh
cinta yang aneh
Kadang kemelut dan aliran hidup menghanyutkan kita kecelah sempit ketersesatan, disaat itulah kita memerlukan nalar dan naluri akal sehat……..
Salam dari jauh.