Cerita Lily : Jadi Imam

Jumat, Sabtu dan Minggu, yang lalu adalah libur panjang. Sebenarnya di kantor ibu gak ada liburnya, kecuali Minggu, secara ibu bekerja di media elektronik. Tapi Ibu minta hari Sabtu digantiin ama temannya untuk masuk, jadinya bisa deh tiga hari kumpul bersama.

Hari Jumat dan Sabtu gak kemana-mana, karena Jumat ayah mesti sholat, kan gak enak kalau pergi, Sabtunya, ibu bersih-bersih rumah dan masak-masak 🙂 Hari Minggu, pagi-pagi baru deh kita sekeluarga pergi kerumah Ompung di Daan Mogot. Di rumah Ompung, hanya ada Ompung doli dan Ompung Guru, Ririn, Tulang Wahyu (yang ngak lama kemudian pergi ke kantornya untuk nulis berita), ada juga Tante Rani (calonnya Tulang Arie) yang baru datang dari Lampung. Sementara Tulang Arie lagi ujian potensi untuk penerimaan pegawai KPK (Komisi Pemberantas Korupsi)…semoga diterima yah Tulang Arie.

Selama tiga hari dirumah, (mungkin karena ada Ibu) alhamdulillah Mbak Lily rajin sholat. Mulai dari sholat subuh, yang pasti telat lah, karena Lily bangunnya gak pasti, kadang jam lima pagi, sering banget jam 6 pagi…he..he, sampai sholat Isya, yang ini harus pake tarik urat, karena Lily keasyikan nonton jadi tidak mau beranjak dari depan TV.

Waktu sholat, Mbak Lily maunya didepan, jadi imam 🙂 akibatnya ayah gak bisa ikutan. Alhamdulillah, selama sholat Lily membaca Basmallah lumayan lancar. Ada sedikit sih lupa-lupanya, jadi ibu kadang suka membetulkan. Cuma karena Lily baru hapal sedikit surat, akhirnya surat-surat yang dibaca bolak-balik surat-surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas.

Yah sholatnya sih mungkin bisa dibilang tidak khusu’ secara Lily bacanya suratnya kecepatan, tiap-tiap gerakan doa yang dibaca juga cepet, sehingga ibu belum selesai baca, Lily sudah Allahu Akbar :)) trus setelah rakaat dua, Lily suka lupa tahiyat awal, dan langsung berdiri aja…he…he.. Tapi tahiyat akhirnya inget tuh, begitu juga dengan rakaat tiap-tiap sholat.

Lihat Lily sudah bisa sholat dengan lumayan lancar dan hapal rakaat-rakaat sholat, rasanya udah Alhamdulillah. Apalagi dia jadi imam buat ibunya, deh senengnya. Mungkin sholat Ibu jadi gak khusu, tapi benaran ini semata hanya untuk menanamkan kepada Lily bahwa sholat itu wajib. Apalagi kalau liat anak-anak teman, dari kecil sudah pada rajin sholat rasanya gimana gitu.

Mungkin karena selama tiga hari berturut-turut sholat, Senin pagi waktu Lily bangun, eh dia langsung ngajakin ibunya sholat, padahal ibu dah sholat duluan, karena harus berangkat kerja. Sempat marah sih karena dia gak dibangunin dan gak mau sholat, tapi setelah dikasih pengertian dan minta ibu tungguin dia sholat, Lily pun sholat subuh yang kesiangan..he..he.. Ya mudah-mudahan aja Lily tetep gak lupa sholat teratur, karena selama ini Lily tuch sholat pasti bolong-bolong.

Mohon maaf banget yah, kalau tulisan ini sepertinya narsis, tapi ini semata-mata mengungkapkan rasa bahagia seorang ibu, yang jujur gak bisa sepenuhnya mengawasi dan mengajari anaknya sepanjang hari karena musti bekerja. Ungkapan bahagia seorang ibu yang “terpaksa” menitipkan dua mata hatinya kepada para asisten, yang dengan keterbatasan mereka mengajarkan Mbak Lily dan dede Kayla seadanya.
Dan Alhamdulillah, Lily bisa membuat bangga orang tuanya.

8 Comments

  1. BundaZidan&Syifa September 10, 2005
  2. Labibah September 7, 2005
  3. Lili September 7, 2005
  4. dinda-dimas September 7, 2005
  5. vivianty September 7, 2005
  6. lovemama September 6, 2005
  7. munir's family September 5, 2005
  8. erfi September 5, 2005

Leave a Reply