twitt @bookclubgirl : Book bloggers attending #BEA: Enter to win a walking tour of Greenwich Village and lunch with @AdrianaTrigiani!
Browsing, mampirlah ke TLC Book Tours. Dituliskan :
TLC Book Tours is partnering with HarperCollins to provide 5 bloggers with a chance to have lunch with Adriana Trigiani and experience an abbreviated version of her walking tour of Greenwich Village during Book Expo America (BEA) in New York City in May 2011. You must already be attending BEA to participate. The walking tour will start at 11:00am, with lunch to follow at 12:30pm on Thursday, May 26, 2011 at The Standard Grill.
Untuk seorang pembaca dan pecinta buku, bertemu dengan penulis idolanya, senangnya minta ampun. Foto-foto, minta tandatangan di bukunya, apalagi sampai makan siang bareng, dan berjalan-jalan bersama penulis idola.
Di Amerika, penghargaan untuk book bloggers, tidak kalah hebat dengan fashion bloggers. Menurut Wikipedia.org, fashion bloggers yang pertama kali muncul di blogosphere tahun 2002 adalah Kathryn Finney, of The Budget Fashionista .
Lalu siapa book bloggers yang pertama ? Dan, bagaimana di Indonesia?
Di Amerika, nggak jelas siapa book blogger pertama, begitu juga di Indonesia. Saat lagi heboh-hebohnya blogging di Indonesia sekitar tahun 2003 sampai 2009, banyak pembaca buku di Indonesia yang menuliskan ulasan buku yang mereka baca di blog masing-masing.
Misalnya saja blog milik Hernadi Tanzil, yang mendapat julukan Rahib Buku. Lalu ada Mbak Endah Sulwesi, Ferina si Lemari Buku, Buku Kuno, Mas Nur Mursidi yang terkenal sebagai resensor karena seringnya ulasannya masuk ke media cetak, atau blognya Ally, bacaan Sapi, ulasan Rinurbad yang juga memiliki blog khusus bacaan anak, dan masih banyak lagi.
Kebetulan saya mengenal Hernadi Tanzil, yang menjadi acuan saya dalam mengulas suatu bacaan. Menurut beliau, menuliskan ulasan buku di blog pribadi lebih personal, sudut pandangnya berbeda, bahasa yang digunakan tidak kaku, yang penting adalah, murni pendapat pribadi. Jelek dibilang jelek, bagus apalagi.
Yang jelas, untuk saya, ulasan atau resensi buku di berbagai blog bacaan, menjadi alternatif untuk menentukan atau memilih buku apa yang akan saya beli atau baca. Sayangnya, pendapat saya pribadi, penerbit Indonesia baru sebatas memberikan buntelan (istilah untuk hadiah buku) kepada book bloggers, yang rajin mengulas buku terbitan mereka. Book Bloggers Indonesia belum secara khusus menjadi partisipan dalam ajang pameran buku, seperti yang dilakukan panitia Book Expo America, yang secara khusus mengundang book bloggers.
Oh ya, numpang narsis. Setelah ngeblog di sana sini, akhirnya saya memutuskan untuk memindahkan blog buku saya (penatinta.blogdrive.com dan penatinta.blogspot.com) ke blog saya yang baru : http://pendopotatito.com
Di blog tersebut, lebih banyak membahas tentang ulasan buku, proses kreatif menulis buku, promo buku, dan pernak pernih yang berhubungan dengan aktifitas saya sebagai blogger, penulis lepas, dan pembaca buku lepas. Mampir ya ke pendopotatito.com
hidup blogger
semangat terus blogger
happy blogging
postingan ini mengingatkanku pada blogku yg khusus untuk resensi buku2 anak. hehehe. lama nggak kutengok blogku itu… hiks…
Salah satu hal yang membuat saya beli buku, karena pernah baca ulasannya, entah di media atau di blog teman. Dan biasanya tak menyesal.
saya malah belum buat satu pun resensi buku di blog….
Serba salah kalau meresensi,….karena bagi saya para penulis memiliki buku itu sudah hebat, walau mungkin tulisannya masih agak2 kurang hehehehehe
Kenapa serba salah? Setiap pembaca berhak menyatakan pendapatnya, asalkan memang membaca dengan tuntas, tidak setengah-setengah 😀
Dulu aku rajin mengulas review buku. Sekarang kok jadi malas ya. Padahal di tehsusu sudah ada page khusus ulasan buku hehee.. Ah aku harus semangat.
Iya, saya sering baca resensimu, dan bagus, ayo semangat lagi, sayang page bukunya terlantar 🙂
fotonya bikin iri!!!
Hahaha, Ira bisa saja, kebetulan ketemu dengan Fuadi, yang sedang menjadi pembicara talkshow.
Setahun jumialely [dot] com, dengan penuh penghargaan saya ucapkan Terima Kasih karena sahabat sudah pernah Menorehkan jejak cinta di rumah maya saya. I love You
Thanks Ely, Insya Allah saya akan berkunjung ke blogmu.
Selamat ulang tahun kedua 🙂
Sejujurnya aku jarang bisa menulis review. Jarang ada buku yang menurutku benar-benar bagus. Hampir semua lumayan 🙂 Jadi biasanya aku malas jika diminta menulis review buku. Selain itu, aku ngga bisa “mencela” buku (menceritakan negatifnya) karena saya sendiri belum pernah menulis buku.
Tapi kalau disuruh menulis dari segi bahasa (/tata bahasa) ok saja 😉 atau disuruh menerjemahkan sebuah buku hehehe.
EM
Jadi teringat belum update blog buku anak, tapi malah mau bikin satu lagi:D
Terima kasih, Mbak Indah atas pecutnya;)
waa.. ada blog ku.. >,<
aku yakin kok para blogger buku indonesia akan semakin bertambah dan semakin mengeksiskan diri :p
AMBISI TERBESAR BRUKU.com ADALAH MENJADI KOMUNITAS BLOGGER BUKU TERBESAR DI INDONESIA DUA TAHUN KE DEPAN DAN BISA ‘BERBICARA’ BANYAK DI DUNIA PERBUKUAN INDONESIA.
Betul In-Jul …
Terus terang saja …
saya tergerak untuk membaca dan membeli satu judul Buku …
ketika saya membaca resensi di blog-blog sahabat …
dan salah satunya adalah Negeri Lima Menara itu … (yang pengarangnya ada di foto itu …)(asik ih foto sama Fuady …)
Saya tau resensi 5 menara dari Sahabat saya Uda Vizon
Salam saya InJul
inaaaa .. poto ama @afuadi hiks ..*ngiri.com
saya juga baru mulai memasukkan review buku yang saya baca di blog ini.
mudah-mudan bisa konsisten.