Bermain Sambil Belajar Bahasa Inggris

Belajar bahasa Inggris bukan sekadar tentang listening, grammar, tenses, atau conversation. Belajar bahasa itu adalah tentang kebiasaan dan lingkungan. Kita akan mudah menggunakan bahasa Inggris jika lingkungan di sekitar kita mendukung dan terbiasa menggunakan bahasa Inggris. Jika tidak, berbahasa Inggris hanyalah rutinitas yang jarang dilakukan dan akan menjadi keperluan sesaat untuk meraih gelar atau pekerjaan yang mapan.

Kayla, putri kedua saya, sedang getol-getolnya belajar bahasa Inggris. Meski dia hampir sama dengan saya, terkadang semangat, terkadang loyo. Susah ditebak mood anak yang satu ini.

Dulu dia pernah ikut kursus bahasa Inggris sampai dua tahun. Cuma ya begitu, gampang bosan dan sering malas-malasan berangkat kursus karena kondisi tempat dia belajar bahasa Inggris kurang nyaman. Kayla juga mengatakan gurunya membosankan. Saya hanya bisa menghela napas memikirkan bagaimana dia tetap bisa belajar bahasa Inggris dengan nyaman dan tidak membosankan.

Saat ini, Kayla sedang ikut kursus gitar. Kebetulan, teman-teman les gitarnya ada yang ikut kursus bahasa Inggris, dan semangatnya untuk belajar bahasa Inggris kembali bangkit. Seperti teman les gitarnya, Kayla pun kursus bahasa Inggris di tempat yang baru, English First.

Berbeda dengan tempat kursus yang biasanya, di EF, kurikulumnya diatur sedemikian rupa agar setiap siswa bisa menguasai kemampuan bahasa Inggris yang baik. Tidak hanya berbicara tetapi juga bisa menulis bahasa Inggris.

Ini terlihat saat saya mengikuti Kayla kursus di EF. Dia merasa senang berada di tempat ini. Semua pernak pernik yang berada di dalam ruangan mulai lobby, hingga ruangan belajar di setting sedemikian rupa untuk mendukung proses belajar mengajar.

Di setiap kelas disediakan satu komputer yang selalu nyala dan bisa digunakan sewaktu-waktu oleh pengajarnya untuk mendukung proses belajar anak didik. Komputer ini juga digunakan untuk absensi setiap kelas. Jadi tidak lagi melakukan absensi manual menggunakan kertas.

Kayla terlihat begitu nyaman dengan proses belajar mengajarnya. Aktif bekerjasama dengan temannya, bermain sambil belajar. Suasana di kelas pun dibuat serasa sedang belajar di kelas internasional. Betapa tidak, gurunya kebanyakan adalah native speaker yang langsung di datangkan dari berbagai negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-harinya. Aksen guru native akan membiasakan Kayla mendengar kalimat bahasa Inggris yang asli.

Kualitas gurunya tidak perlu diragukan lagi, karena beberapa dari gurunya sempat bercerita kepada saya bahwa harus mengikuti seleksi dan pelatihan selama 90 hari, sebelum terjun langsung ke lapangan, menjadi guru di semua sekolah EF di beberapa kota di Indonesia.

Kalau saya lihat, satu pertemuan, selalu diisi dengan empat dasar bahasa Inggris yang begitu penting, conversation, listening, grammar dan reading. Mereka juga memerhatikan umur peserta didiknya. Jika masih SD, kelas mereka berwarna warni dan banyak sekali tempelan kertas karya murid, mulai dari lukisan hingga gambar menggunaka bahasa Inggris. EF pintar sekali merancang kurikulum untuk peserta didiknya.

Selain belajar di kelas, mereka juga diajak bermain yang dapat meransang psikomotorik siswa. Sering saya melihat siswa di suatu kelas berlarian menempelkan gambar bertuliskan bahasa Inggris di sekitar area sekolah. EF memerhatikan betul tentang bagaimana kebiasaan anak-anak seumuran mereka yang lebih suka bermain, sehingga mereka terkesan sedang bermain sambil belajar. Belum lagi, jika mereka diajak mendengarkan kartun atau video berbahasa Inggris dari layar monitor di dalam kelas, metode seperti ini ampuh untuk meningkatkan kemampuan listening mereka.

EF dengan metode pembelajaran EF Efekta System juga mengoptimalkan segala aspek kemampuan berbahasa Inggris seperti reading, writing, speaking, dan juga listening. Siswa diajak tidak hanya belajar grammar, tapi juga mencoba dan mengaplikasikannya dalam konteks sehari-hari. Sistem ini terlihat dari buku yang digunakan untuk belajar. Selain dicetak full color, buku panduan belajar ini akan mengoptimalkan segala aspek kemampuan berbahasa Inggris siswa yang belajar di EF.

Hal-hal kecil juga selalu diperhatikan oleh EF, misalkan ada happy birthday board yang berisi foto siswa yang sedang dan akan berulang tahun di bulan ini. Jika ada yang berulang tahun, EF akan memberikan hadiah kepada siswanya. Tentunya, hal ini semakin membuat siswa betah dan senang belajar di sini. Selain itu, ada satu ruangan khusus yang lebih mirip seperti laboratorium komputer. Ruangan ini digunakan untuk siswa EF belajar listening atau belajar grammar menggunakan aplikasi komputer yang interaktif.

Sahabat blogger, itulah pengalaman saya dan Kayla belajar bahasa Inggris di English First. Tertarik mencoba?

 

 

 

40 Comments

  1. Nia Haryanto March 15, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
  2. agha March 14, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
      • agha ma'ruf March 15, 2014
  3. Nchie Hanie March 14, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
  4. Pakde Cholik March 14, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
  5. Dwi Wahyudi March 14, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
  6. ndop March 13, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
  7. E. Novia March 13, 2014
    • Indah Julianti March 15, 2014
  8. keke naima March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  9. jampang March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  10. isnuansa March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  11. Kopiah Putih March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  12. Ade Anita March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  13. Darto Iwan Setiawan March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  14. rahmi March 12, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  15. Muna March 11, 2014
    • Indah Julianti March 13, 2014
  16. Fitri March 11, 2014
    • Indah Julianti March 11, 2014
  17. Gusti Indah Primadona March 11, 2014
    • Indah Julianti March 11, 2014
  18. Murtiyarini March 11, 2014
    • Indah Julianti March 11, 2014
  19. Tanti Amelia March 11, 2014
    • Indah Julianti March 11, 2014
  20. Indah Julianti March 11, 2014

Leave a Reply