Jumat lalu, saya pergi mengurus kartu ATM (Automatic Teller Machine), di salah satu bank swasta nasional. Perlu diurus karena tuh ATM nyelip entah dimana di rumah. Sebenarnya, saya sempat malas mengurusnya, karena asumsi saya berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, kalau hilang harus mengurus surat kehilangan ke kantor polisi. Duh, ribet kan.
Karena obrolan dengan teman yang memberitahu kalau mengurus ATM di bank tersebut sudah nggak perlu lagi pakai surat polisi, akhirnya saya pun mengurusnya.
Dengan modal buku tabungan dan KTP, ternyata proses pembuatan ulang kartu ATM cuma memakan waktu 15 menit. Dan, benar tidak perlu lagi memakai surat kehilangan dari kantor polisi. Kita hanya ditanya, hilangnya dimana, apa sudah melapor ke call center bank tersebut, apa sudah memblokir rekening, lalu transaksi terakhir kapan. Setelah urusan itu kelar, KTP difoto copy, tanda tangan surat kehilangan, terbitlah kartu ATM baru. Lalu kita diminta memencet nomor PIN kartu, untuk mengaktivasi kartu baru.
Simpel, dan nggak bikin ribet seperti yang lalu-lalu.
Oh ya, untuk mengurus segala macam yang berhubungan dengan rekening kita, nggak perlu lagi ke kantor cabang dimana rekening kita didaftarkan pertama kali. Seperti saat saya ngurus kartu ATM itu, bukan di kantor cabang rekening saya terdaftar.
“Kartunya tanpa nama ya, bu,” kata si mbak CS.
“Kenapa, mbak?” tanya saya.
“Karena pembuatan ATMnya bukan di kantor cabang rekening ibu terdaftar. Kalau di kancab sana, kartu ATM dibuat nama nasabah,” jelas si mbak CS.
Hohohoho, nggak masalah buat saya, kartu ATMnya pakai nama atau tidak, yang penting bisa dipakai buat ambil duit π
Saya salut dengan pelayanan bank tersebut, terutama dengan masalah kehilangan ATM. Karena ada salah satu bank pemerintah, yang sampai sekarang, kalau hilang kartu ATM, kita masih harus ngurus surat kehilangan ke kantor polisi.
“Duit duit gw, susah amat mau ngambil,” kata saya, sewaktu mengurus kartu ATM di bank pemerintah itu.
Toh, dengan bukti buku tabungan dan KTP, sudah bisa membuktikan kalau kita pemilik rekening itu. Kalau kurang jelas, dulu sewaktu buat rekening kan kita mengisi formulir dengan berbagai macam pertanyaan, kenapa nggak jawaban dari pertanyaan itu saja dikonfrontir ke nasabah ?
Ribet banget urusan dengan bank pemerintah satu itu. Selain ngurus kartu ATM yang susah, di bank itu juga, kalau selama 4 bulan berturut-turut nasabah tidak melakukan kegiatan apapun, misalnya menyetor uang atau mengambil, rekening nasabah akan terkunci!
Rekening terkunci, dan nasabah harus meminta rekening tersebut dibuka di kantor cabang bank, tempat kita mendaftarkan diri sebagai nasabah. Gila kan ?!
Berbeda sekali dengan bank swasta nasional tempat saya mengurus kartu ATM diatas. Meski bertahun-tahun, nasabah tak aktif melakukan kegiatan, nomor rekeningnya tak terkunci. Selama kita belum melakukan pemblokiran, rekening itu tetap akan ada.
Yang nggak tak mengenakkan dari bank swasta itu, ATMnya ada di mana-mana di seluruh penjuru Indonesia. Kalau nggak tahan diri, bisa tiap hari bertandang ke ATM, apalagi di pusat-pusat perbelanjaan π
pic dari sini
ATM memang sangat mempermudah hidup kita dalam bertransaksi..salam kenal ya
alhamdulillah, kalau memang pengurusan kehilangan kartu ATM nya semudah itu ya InJul π
bunda jg oernahkayak gitu, memang mudah kok ya π
salam
Iya Njul …
Di bank saya …
Ketika saya satu dua kali kehilangan kartu ATM
Tinggal lapor … langsung dapat gantinya …
Tetapi memang sih saya lapornya di tempat saya bikin tabungan
Salam saya Njul
Emang tuh mba…
Bank pemerintah mah ribeeeet banget dah urusannya…
Aku juga punya account disono…
Buat basa basi doang sih…
jangan2 udah ditutup kali ya..hihihi…
udah mulai gampang ya berurusan ma bank,,
salam π
kebanyakan duit sih lo kak :p
coba itu bantalnya disilet dulu, isinya duit bukan kapuk kan? pake yang disitu dulu lah sampe kartu ATM nya jadi.
klo kartu ATM-nya bisa pake pas photo lebih asik lagi tuch, kan bisa lebih keren kelihaannya :d hehehe…
lain kali hati-hati yach bu, coz ATM itu adalah duit kita!!!
ok, salam kenal yach,
ditunggu kunjungan baliknya,
terima kasih π
kayaknya bank nya terkenal ya, mbak? hehehe
Semakin praktis sekarang ya? Mungkin karena persaingan bank swasta yang makin ketat jadi berlomba-lomba mempermudha pelayanan. Customer sih yang pasti diuntungkan π
aku malah udah ngga tau kartunya ada dimana hahahah. abis selalu e-banking sih. Pernah mau cetak bukunya, dibilang, “Ambil besok aja ya bu,…. banyak nih bu, udah 2 th ngga cetak.”
“Emang ngga bisa bulan terakhir aja?”
“Ngga bu…”
“Ya udah deh nggak usah ” hahahhaa
EM
Kalo kebijakan bank mem-blokir dorman account (account tidur) memang itu kebijakan sendiri.
Kadang2x ‘orang dalam’ sendiri yang ‘khilaf’ ngutak ngatik tuh account.
Tapi kalo harus buka lagi di kantor cabang tempat rekening di buka,ya ngga praktis juga ya…
Kalo dulu bukanya di Balikpapan terus sekarag dinas di Timika…repot bow…:D
hehehehe, makanya kalau di bank swasta itu, biar ngantrinya kayak uler, bisa buka di counter mana pun.
Kalo di BCA, setiap bulan didebit 10.000 untuk adiministrasi.
Dan, kalo saldo udah di bawah 50.000 plus gak pernah transaksi selama 3 bulan, langsung ditutup rekeningnya. π
Saya pernah mengamai itu. Gampang sih, bikin lagi. Tapi tetap aja menjengkelkan.
Kok sama sih, ina…dahlia juga ada masalah dengan ATM .kena blokir gara2 petugas supermarket salah pencet ampe 3 kali.
Untung ada belalaiβ’ mengatasi masalah tanpa ada masalah..
Hohohoho
Peluk peluk Ina
Mau nanya, bank pemerintah yang disebutin disitu yang mana ya, mbak? Yang 4 bulan nggak aktif dikunci rekeningnya? Jadi khawatir, soalnya aku baru buka satu rekening nih
sekarang memang udah pelayanan nya mudah mba, selain itu kan ada beberapa pertanyaan privasi yg tau cuma pemilik ATM tersebut. nah, pertanyaan itu yg bisa mengidentifikasi bahwa benar kita pemilik ATM tersebut