Bulan Nopember sudah berakhir, dan sekarang menjalani Desember ceria, untuk kemudian menjalani tahun yang baru di 2011.
Waktu berjalan begitu cepat, tanpa terasa, kita sudah di penghujung tahun. Di Desember akan banyak libur panjang. Libur sekolah anak-anak, libur Natal dan Tahun Baru. Uuh, mesti siap-siap kantong jebol nih 😀
Di bulan Desember ini, banyak teman yang sudah merencanakan apa yang akan dilakukannya di tahun 2011. Apa yang menjadi target dan bagaimana pencapaian target itu. Resolusi istilahnya.
Lalu, apa kabar resolusi saya ? Sudah 4 tahun terakhir ini saya malas membuat resolusi. Walau di dalam otak sudah berseliweran apa saja rencana dan target, tetapi tetap saja malas menjadikannya resolusi (yang dicatat kemudian diterapkan), karena rencana-rencana yang bukan jadi target malah lebih banyak menguasai dan berjalan begitu saja.
Seperti misalnya, di tahun 2010 ini, saya nggak berniat berhenti kerja (niatnya usia 40 tahun baru pensiun), eh begitu ada program pensiun dini dari kantor pada bulan Maret 2010, setelah berembuk dengan Mas Iwan, saya pun menyambar kesempatan itu, karena sudah merasa lelah bekerja kantoran.
Banyak yang kaget dengan keputusan itu, dan nggak sedikit yang meragukan kalau saya bakal kerja kantoran lagi. Tapi, sampai bulan Desember ini, saya masih betah saja di rumah. Lebih enak malah. Kalau musti begadang untuk kejar deadline menulis, saya nggak perlu takut. Belum bosan berkutat di rumah, sampai sekarang.
Jujur, yang masih suka bikin saya uring-uringan itu adalah urusan rumah tangga. Mengurus tiga orang anak itu ternyata berat, jenderal ! Ah, kalau diceritain bakal jadi sinetron Cinta Fitri, yang jumlahnya beratus-ratus episode itu.
Untuk tahun 2011, meski sudah ada rencana mau ngapain, belum ada target utama yang akan dijadikan resolusi. Biarkan sajalah, mana yang lebih dulu bisa dikerjakan dan tercapai. Kalau nggak tercapai, ya dijadiin lagi rencana tahun berikutnya, hihihi.
Yang penting ada keinginan untuk melakukan dan mencapai sesuatu. Yang membuat kita tidak malas-malasan, dan bersemangat dalam menjalani hidup.
Bagaimana resolusi teman di tahun 2010, ada yang tercapaikah ? Tahun 2011 mau ngapain, bagi ceritanya dong 🙂
huwaaa…target saya masih ada yang belum kesampaian tahun ini.. :((
terima kasih kembali ya, Vie.
Semoga kalian sehat-sehat di sana.
Mbak, thanks for sharing. Memutuskan untuk berhenti kerja easy peasy. Tp ngurus anak2 dan rumah tangga, perlu nyali! Tp ternyata gw ngga sendiri. Thanks again for letting us know that, you don’t know how it means to me!! Btw, resolusi kita gw rasa sama mbak: bawa keluarga dan anak2 khusnul khotimah dan penghuni surga. Amin! *dream=goal+action, which is not easy 🙂
kemaren awal 2010 sempat bikin 10 resolusi tapi baru jalan 4 :p
apakah resolusi 2011 adalah menjalankan resolusi 2010. hahahaha
Jujur saja, megurus suatu departemen lebih mudah dibanding mengurus anak yang masih kecil-kecil, yang berlarian kesana kemari….belum kalau mereka bertengkar barang yang remeh temeh, tapi ada hal lain yang membahagiakan, karena menjadi lebih dekat dan tahu perkembangannya anak kita.
Justru itu, saya salut pada kaum ibu yang tak bekerja di luar rumah, karena pekerjaan rumah tangga tak ada habisnya….
Terima kasih atas semangatnya, Bu.
Salut juga buat Bu Enny yang tetap semangat mengajar *hugs*
bunda gak pernah bikin resolusi kayak gitu ,InJul.
krn yg udah2 malah gak bisa atau kesulitan utk diterapkan dlm keseharian.
jadi, sekarang nikmati saja dan jalani semuanya dgn selalu ceria dan bersyukur
salam
hai mbak indah, aku baru inget kalo sekarang sudah desember. waktunya beresolusi hehe. abis yang ada di kepala cuma kapan paper selesai mulu, gak inget-inget bulan, jadi kayaknya resolusinya tetep saja, paper selesai hehe … salam kangen …
Semoga paper bagus, sekolahnya cepat kelar, biar bisa kumpul bareng lagi ya 😀
sama mbak, aku juga hidup tanpa resolusi, jalanin aja apalagi baru resign juga April 2010 kemarin jadi banyak planning ini-itu, mau dinikmati aja semuanya..:)
Oh, baru resign juga tho 🙂
Yup, menikmati semuanya, syukur kalau terlaksana semua ya. Penghargaan juga buat diri sendiri.
Sama kayak Arman… nggak ada resolusi yg gimana-gimana, meski tetep punya harapan-harapan tertentu, tapi nggak menargetkan harus tercapai… let it flow aja…
let it flow, memang paling tepat, karena kita nggak ada beban ya.
Resolusi awal menjelang pergantian tahun?, Duh bagi saya banyak biasanya yang diinginkan berikut perencanaannya. Meskipun hanya beberapa yang terlaksana.
hehehehe, sama dong 🙂
Resolusi gue ? hemmm .. pengen kek elu deh .. bisa update blog tiap hari .. bisa konsen nulis .. tapi .. skrg aja dirumah gue udah jd tukang ngomel apalagi gue jadi FTM .. kasian anak2 ntar jd bahan omelan gue terus hehehe
Wakakakakk, itu kan tergantung kita, Din. Mau ngomel atau nggak.
Gue sih udah cape ngomel, karena bakal diulang lagi, hehehe.
Resolusi 2011? Menikah! Semoga…
Amiiin !
Resolusi?
Hehehe … terakhir bikin resolusi tahun2008, waktu itu resolusinya no matter what 2009 harus menikah dan alhamdulillah tercapai 😀 Dari sekian baris resolusi yang digadang-gadang kok yang tercapai cuma 25% nya saja yah huehue … Sejak itu belum kepikiran bikin resolusi lagi, ga tau deh klo nanti tiba2 pengen bikin.
huahahaha, betul, cuma sedikit yang tercapai, dan bisa membuat kita jadi males bikin resolusi lagi 😀
untuk tahun 2010 tidak ada resolusi yg kubuat selain melanjutkan menulis TE, jgn sampai berhenti. Tapi untuk 2011, ada satu keinginan untuk diwujudkan pertengahan tahun, semoga bisa terlaksana. Karena th 2011, adalah 25 tahun yang lalu saya mulai mempelajari bahasa Jepang.
EM
congrat”s Kak EM, 25 tahun bukan waktu yang pendek, semoga terlaksana yah.
Sama, saya juga ingin menulis blog sepanjang masih bisa menulis 🙂
Resolusiku banyak-banyak baca buku. Dan itu sudah mulai pudar sejak bulan November, hahaha..
kalau saya, pudar sejak setahun yang lalu #doh
Yuk ah, semangat membaca !
saya malah gak pernah bikin resolusi.. dijalanin aja lah.. go with the flow… hahaha
sama 🙂
karena takut jadi beban saja 🙁